Membina rumah tangga tidak semudah membalikkan tangan. Banyak rintangan yang datang dan kita wajib bersabar, lapang dada, dan memiliki sifat kejujuran.
Menikah dengan anak SMA butuh banyak bimbingan. Hadirnya cinta masa kelam membuat retak cinta yang sedang dibina. Banyak intrik dan drama yang membuat diambang perceraian.
Kasus pembunuhan, penyiksaan dan penculikan membuat rumah tangga makin diunjung tanduk. Bukti perselingkuhanpun semakin menguatkan untuk menuju jalan perpisahan. Mungkin hanya kekuatan cinta yang bisa mengalahkan semua, namun menghadapinya harus penuh kasabaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhang zhing li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melapor KDRT Dapat Keberuntungan
Aku berusaha tidak ingin memikirkan penganiayaan barusan, seperti tidak terjadi apa-apa denganku. Dia begitu membunuh jiwa ragaku. Hanya bisa menahan perih akibat tidak bisa menghadapi dan mengatasinya. Aku benar-benar jatuh, dan terpuruk atas penyiksaannya.
"Nyonya, kamu gak pa-pa?" Tanya Samsul sekertaris suami.
Dia terlihat begitu khawatir padaku, saat hidung dan mulut sudah mengeluarkan darah dan sedikit mulai membengkak.
"Aku baik-baik saja. Kamu ngak usah menolong, nanti tuan akan marah besar padamu," Penolakan halus ku.
"Gak pa-pa, Nyonya! Tuan sepertinya sudah pergi keluar." Membantu berdiri.
Aku hanya bisa tertatih-tatih. Samsul menuntun agar terbaring diatas kasur.
"Terima kasih, Samsul. Kamu baik hati sekali."
"Iya, Nyonya. Sama-sama. Ini juga sudah menjadi kewajibanku untuk menolong atau mengabdi sama majikan."
"Ayo kita ke rumah sakit, Nyonya! Lihat, luka kamu sudah parah begini," kekhawatiran Samsul saat melihat wajah sudah babak belur.
"Tidak perlu. Aku baik-baik saja."
"Jangan tidak perlu. Kalau sampai dibiarkan, nanti luka itu akan semakin parah.
"Tapi-? Keraguan.
"Ngak ada tapi-tapian, Nyonya. Tidak usah takut sebab tuan sepertinya bakalan pergi lama. Biar aku antarkan ke rumah sakit," paksanya lagi.
"Baiklah kalau begitu, tapi jangan sampai tuan tahu."
"Beres itu, Nyonya. Tunggu disini, aku akan menyiapkan mobilnya."
"Hm, baiklah."
Kami berdua akhirnya serius meluncur ke rumah sakit. Banyak pertimbangan dan rasa takut telah menghampiri, sebab jika ketahuan suami bukan saja dihajar saja tapi semua tulangku pasti dipatahkan.
Lama sekali diri ini menjalani pengobatan dirumah sakit. Samsul masih setia menemani. Awalnya agak ragu karena ini kasus penganiayaan.
Lama-lama dibiarkan semakin menjadi-jadi. Jika dibiarkan aku pasti akan meninggal akibat penyiksaan. Dengan catatan pemeriksaan, diriku sudah bertekad akan melaporkan suami atas tindakan KDRT.
Tanpa sepengetahuan suami, ku beranikan diri untuk melaporkan dia kekantor kepolisian atas tuduhan penganiayaan dalam rumah tangga.
******
Dengan penuh keyakinan tetap bertekad mendatangi kantor polisi. Wajah bertutupkan masker agar tidak mudah dikenali orang. Keluarga papa sangat terpandang, jika ketahuan pasti bakalan bikin malu dan bangkrut kekayaan mereka.
Sungguh tak disangka orang yang menjaga dan mencintaiku ditahun-tahun kemarin, tanpa disengaja kami telah dipertemukan ditempat kerjanya yaitu Ryan kekasih masa lakuku.
Kerena kekecewaan terhadap suami, entah dorongan darimana aku mulai jatuh hati lagi pada mantan pacar. Padahal kami baru saja bertemu setelah sekian tahun berpisah. Melihatnya yang semakin tampan dan gagah membuatku cukup terhipnotis. Apalagi dia memakai seragam kebanggaan negara.
"Gimana kabarmu, Ryan?" tanya tertunduk lesu.
Wajah masih membekas setelah penganiayaan.
"Yah, seperti yang kamu lihat ini. Tentunya baik-baik saja."
"Maaf jika sudah menganggu kamu dan ingin meminta bantuan."
Masih ada rasa kecanggungan diantara kami. Tak enak rasanya dipertemukan secara kebetulan. Dulu meninggalkannya tanpa ada penjelasan apapun dikarenakan memang menikah mendadak. Jika teringat kembali sungguh sangatlah menyesal.
"Tidak apa-apa. Santai saja."
"Maaf juga jika masalahku harus kamu sendiri yang turun tangan, sebab aku tidak ingin semua orang tahu termasuk suami dan pihak keluarganya. Bisa berakibat fatal jika mereka tahu," Ketakutanku.
"Tidak masalah. Dengan meminta bantuan dariku dijamin aman, serta semua informasi tidak akan sampai bocor keluar."
"Semua berkas ada disini baik dari rumah sakit dan beberapa foto yang sedikit terekam dari cctv rumah kami."
"Hm, aku akan melihat semuanya dulu. Apakah perlu penanganan langsung atau memerlukan bukti yang kuat dulu untuk menangkapnya."
Katara sekali kalau Ryan sesekali melirik ke arahku, dan itu cukup membuat hatiku berbunga-bunga.
Tangannya sibuk memeriksa, tapi lirikkan netranya tak bisa dibohongi. Apakah dia juga masih mencintaiku? Dari tatapannya menandakan kalau iya.
"Anggota keluarga suamiku adalah kolongmerat, maka kamu harus waspada dan cukup hati-hati menanganinya."
"Hm, aku akan melakukan atas peringatan mu itu."
Wajahnya yang sudah tumbuh dewasa semakin hari semakin cool saja.
Berdiri menatap ke arah kaca sambil menatap pemandangan luar.
"Aku sudah tidak tahan, makanya datang ke sini. Semoga kau bisa membantuku dengan cepat agar bisa lepas darinya. Semakin hari rasanya dihantui ingin dibunuh. Aku begitu takut!" Lurus lah airmata ini.
"Sudah tidak usah dipikirkan. Kamu wanita kuat, dan aku tahu itu," Ryan sudah menyusul berdiri tepat di belakangku.
Akupun berbalik menatap wajahnya. Sendu yang kian menyayat jiwa, membuat Ryan menghapuskan airmata ini.
Kebaikan hati yang tak pernah lepas darinya, sehingga tanpa sadar mulut meluncurkan kata-kata cinta padanya lagi, dan langsung mencium bibir sexy nya. Dia terbelalak kaget atas tindakanku yang mendadak.
Ryan ternyata berbalik tanpa ada perlawanan sama sekali. Terlihat dia menggebu-gebu tak ingin lepas dari tautan bibir. Hati 'pun merasa senang sekali, menandakan kalau Ryan masih belum bisa move on dariku.
Suara barang jatuh membuat bibir kami berdua langsung terlepas. Ku tatap wanita itu seksama dan nampak tak kalah cantik dariku. Sepertinya dia wanita pengganti yang special dihati Ryan, ketika dia begitu frustasi melihat wanita itu menangis.
Wow, ada wanita yang tidak terima dengan kelakuan kami.
"Menarik juga kisah hidupmu, Ryan. Kau ternyata sudah ada wanita lain. Apakah dia sangat berarti untukmu?" rancau hati bertanya-tanya.
Ryan mengejar wanita itu, aku hanya bisa menyaksikan pertunjukkan yang nampak banyak dramanya.
"Wah, gawat nih istri bos pasti sangat marah besar itu."
"Duh, bakalan terjadi perang dunia ini," simbat yang lain.
Para anak buah Ryan saling berbisik. Yang bikin tidak nyaman mereka menatapku sinis dan tidak senang.
Hati pun terasa kecewa, saat mengetahui Ryan sudah menikah, dan yang membuat geli hati ini adalah istrinya masih bocah ingusan dan masih bau kencur. Pasti dia sangat manja dan mudah ditaklukkan dan ini adalah kesempatanku untuk masuk ke dunia Ryan lagi.
"Oh, itu jadi istrimu, Ryan. Cukup menarik," guman hati penasaran.
"Aku ingin lihat! Sejauh mana kamu menginginkannya," Tak sabar ingin melihat pertengkaran mereka.
Bocil yang tak pandai mencerna kejadian dan anehnya dia begitu cemburu terhadapku, membuat hati ini semakin gila untuk terus bersorak kegirangan.
Berharap agar benar-benar kandas hubungan rumah tangga mereka, biar diriku bisa memiliki Ryan seutuhnya kembali.
Ternyata masih saja susah membujuk Ryan. Perhatiannya masih ke wanita itu dan cukup membuatku makin geram.
"Bocil kayak gitu aja kamu nikahi, Ryan. Apa kamu tidak salah pilih? Atau dia hanya pelampiasan mu saja sebab sudah sakit hati aku tinggalkan."
"Em, kalau iya, aku bisa kok kembali sama kamu untuk merajut cinta akibat terpisah. Aku masih berharap banyak agar kau kembali menyayangiku lagi. Maafkan diriku yang telah melukaimu tanpa penjelasan apa pun."
"Aku tahu, telah salah besar telah memutuskan mu, tapi apakah kita bisa kembali lagi? Harapanku hanya kamu saja. Kau adalah pria yang selamanya kucintai, maka kembali 'lah dalam pelukan lagi, Ryan," Begitu merindukan kasih sayangnya yang selalu memanjakan ketika dulu.
Pertemuan tadi membuat pikiran makin melayang. Rekaman akan kisah kami terputar kembali dalam otak. Sangat jelas dan bahagia kami menjalaninya. Sekarang hanya ada penyesalan yang berlarut-larut.
"Em, gimana yah aku bisa mendapatkan kamu kembali? Pasti ini tidak akan mudah sebab kau sudah menikah, tapi dari gelagat istrimu itu sangat mudah aku tundukkan agar bisa memiliki kamu selamanya," Keyakinan hati yang terus saja ingin merebut Ryan.
"Apa 'pun caranya itu, pasti aku akan menang mendapatkan mu. Semoga impianku untuk kembali padamu akan cepat terwujud," guman hati yang terus saja berangan-angan.
Walau Ryan anak orang kaya tapi sikapnya sangat asih. Apalagi terhadapku yang yatim piatu. Kalau tidak punya uang jajan dia selalu memenuhinya. Ryan tidak mau melihatku kelaparan. Kehidupanku sama bibi sangat pas-pasan, jadi mau minta uang jajan masih mikir-mikir. Dia tidak membeda-bedakan teman, yang penting asyik dan enak diajak bergaul serta ngobrol.
Kami berdua sangat populer waktu SMA. Bibi yang baik hati membesarkan dan menyekolahkan ku sesuai amanah orangtua. Dulu banyak sekali yang iri dengan hubungan kami, bahkan sampai ada yang sudah mencelakai ku dengan mengurung digudang sekolah. Beruntung sekali Ryan cepat tanggap dan segera mencari dan akhirnya selamat. Para pelaku kena hukuman skors selama dua minggu. Dari pengakuan mereka akibat sakit hati ditolak cintanya.
enaknya kalau ketahuan bukan hnya dihajar tp bakalan kena karma