Lapak Sayuranku

Akhirnya aku harus ke rumah Tante ratna hari ini, lapak aku serahkan pada bibi, Sebenarnya bibi sudah melarang ku untuk ke sana namun aku gak enak jika tak ke sana atas permintaan paman. Aku pamit bibi dan mengatakan jika mas Adit datang bilang aja kalau aku di rumah Tante ratna

Dengan menggunakan angkot, aku pun Sampai di depan rumah Tante. Aku segera masuk dan pemandangan pertama yang aku lihat adalah wajah Shella yang sangat angkuh sedang berdiri di depan pintu sambil melipat tangannya di depan dada

" Akhirnya datang juga lo" ucapnya

" Paman mana?" Tanyaku

" Udah berangkat ke kantor?"

" Loh? Bukannya paman sakit?" Ucapku dengan perasaanku sudah mulai tak enak

" Gak kok papa gak sakit"

" Semalam paman ngirim pesan katanya sakit dan meminta aku ke sini buat ngerawat paman soalnya tante ratna juga kurang enak badan"

" Hahahhahaha .. dasar bego, itu gw yang ngechat Lo pake nomor papa.. gw sengaja pake nomor papa, soalnya kalau pake nomor gw gak mungkin lah Lo bakal kesini".. jawabnya santai sambil menertawai kebodohanku

" Maksud kamu apa shel? Mau kamu apa sampai memanggil aku ke sini dengan cara yang sangat tidak keren begini?"

" Gw mau lo beresin ini rumah dan masak masakan yang enak, soalnya lo harus tau, hari ini calon mertua gw dateng jadi gw harus menyambutnya dengan masakan yang sangat enak"

" Itu bukan urusan aku shel, yang datangkan calon mertua kamu, ngapain aku yang mesti sibuk masak buat dia"

" Ooowww jadi kamu udah gak mau bantu kita lagi?" Teriak tante Ratna yang tiba tiba keluar dari kamarnya

" Bukan gitu Tan, aku juga ada kerjaan lain yang harus aku kerjakan, lagian kenapa Tante gak pesan aja sih?"

" Pokoknya Tante mau kamu yang masakin buat calon mertua Shella. Kamu tenang aja nanti Tante akan bayar tenaga kamu"

" Kalau gitu aku mau di bayar duluan, sisa nya ntar kalau udah selesai semua"

" Sialan kamu gak percaya sama Tante?"

" Bukan gak percaya Tante, kan cuma jaga jaga aja, takut kejadian yang kemarin terulang lagi"

" Makin kurang ajar kamu clara"

" Mau apa gak nih Tante?"

" Berapa yang kamu minta?"

" Aku minta tiga ratus uang muka, sisanya kalau udah selesai aku minta dua ratus"

" Apa??? Banyak banget clara, kamu mau peras Tante?"

" Mau apa gak? Kalau gak ya aku pulang aja mending jualan sayur"

" Oke, Tante setuju, Shella ambilin uang mama di dompet"

" Ini uangnya tiga ratus, tapi inget kamu harus beresin semua rumah ini dan masak yang enak"

" Siap Tante, pokoknya Tante tenang aja, Dan kamu Shella siap siap sana, gak takut apa calon mertua kamu lihat wajahmu yang sudah mulai menua itu" Sindir ku pada Shella yang memiliki wajah kelihatan lebih tua dari usianya jika tak menggunakan makeup

" Sialan kamu Clara, jangan sok cantik kamu, anak miskin aja sok cantik" ucapnya kesal namun aku tak menghiraukan teriak shella, dan terus berlalu ke dapur

" Astagaaaa... Ini dapur apa tempat sampah sih? Banyak banget piring kotornya" ucapku sedikit pusing melihat dapur yang sangat berantakan itu

*****

" Bi, Clara dimana?" Tanya Desi yang baru saja datang

" Non clara lagi ke rumah Tante ratna non, katanya paman Agus lagi sakit"

" Sakit? Tapi tadi kalau gak salah aku lihat paman Agus di jalan deh bi"

" Masa sih non? Kalau gitu kayak nya ada yang gak beres nih"

" Ya sudah biar aku telpon mas Adit aja"

[ Bang, Clara lagi di rumah Shella, bisa coba lihat ke sana gak kalau abang gak sibuk].. pesan Desi pada mas Adit

[ Oke, Abang akan ke sana]

[ Tapi Abang Jangan masuk, cukup lihat dari luar aja ya bang]

[ Siap]

*****

" Jeng Sinta selamat datang di rumah kami" Ucap ratna pada nyonya Sinta mahavir

" Halo jeng, sudah lama banget gak ketemu gimana kabarnya?"

" Seperti yang jeng lihat semu baik baik saja"

" Syukurlah, Oiya anak kamu dimana?"

" Ada di dalem lagi nyiapin makanan buat menyambut jeng Sinta. Tadi dia masak semua yang dia bisa, katanya biar jeng Sinta bisa menilai masakan dia"

" Waahhh hebatnya Shella sudah cantik, baik, pinter masak lagi, senang banget yang bisa jadi mertuanya nanti"

" Aahh jeng bisa aja, namanya juga anak perempuan ya harus bisa masak jeng. Ayo jeng kita masuk yuk langsung ke dapur aja"..

Mereka berdua segera masuk ke dalam dapur, namun ratna tak melihat shella di sana hingga dia berbelok masuk ke dalam kamar Shella, sementara mama sinta masuk ke dapur dan menemukan Clara yang sedang menata makanan di meja

" Kamu Shella?" Tanya mama Sinta pada Clara setelah beberapa saat memperhatikan wajah manis itu

" Bukan tante, saya Clara tante" jawabnya

" Jeng, ini kenalin anak ku Shella" Ucap Tante ratna dari belakang

" Hai Tante Sinta, Saya Shella"

" Hai sayang, cantik banget kamu"

" Makasih Tante, yuk Tante makan dulu cobain masakan aku" ucapnya berbohong bohong

" Ini semua kamu yang masak Shella?" Tanya mama Sinta

" Iya dong Tante"

" Trus sini siapa?" Tanya Bu sinta menunjuk Clara

" Ini bukan siapa siapa, cuma pedagang sayuran aja kok Tante"

" Ooww gitu, tadi Tante pikir saudara kamu"

" Gak lah Tante, saudara aku tuh orang kaya semua Tante, mana mungkin punya saudara miskin kayak dia"

" Udah keluar sana kamu, ngapain masih disini" usir Tante ratna pada Clara

Clara hanya berjalan melewati mereka, Dia menunggu di ruang tengah, sambil sedikit menguping pembicaraan ketiga orang yang sedang makan

" Enak banget masakan kamu shel, Tante jadi ketagihan dan gak sadar udah nambah berkali kali" Ucap mama Sinta menambah makanan nya

" Terima kasih Tante, Silakan tambah sepuas Tante, kalau mau nanti aku akan masakin buat Tante" ucap Shella

" Bener ya sayang, ntar kalau kamu jadi mantu Tante, baru deh Tante minta kamu buat untuk suami dan mertua kamu juga"

" Iya deh Tante. Tapi mas Radit dimana ya Tante, aku belum pernah bertemu dengan mas Radit, penasaran sih lihat mas Radit "

" Ntar aja deh ketemu langsung, dia lagi sibuk makanya gak bisa ke sini. Maafkan Tante ya gak bisa bujuk dia buat bertemu kamu. Tapi tenang aja Tante udah tunjukin foto kamu, dia bilang kamu cantik. Dan katanya dia juga kenal kok sama kamu, soalnya dia kan kuliah di kampus sama dengan kamu?"

" Oya? Masa sih Tante? Kalau gitu gak susah dong aku nyari nama Radit mahavir di kampus"

" Iya lebih baik kamu cari aja di kampus, pasti gak ada orang lain yang pakai nama kayak gitu"

" Iya besok aja baru aku cari di kampus"

*****

Dengan menggunakan motor butut nya, Adit dan Fendi segera menuju ke rumah shella. Mereka melihat Clara sedang menyapu di halaman rumah. Baru saja Fendi ingin menghampirinya tiba tiba mama Sinta keluar, membuat Fendi sangat terkejut karena matanya sempat bertemu dengan mata mama Sinta

Fendi segera bersembunyi di semak dekat pagar rumah Shella, jantung berdegup sangat kencang, gimana kalau mama Sinta menyadari kehadiran Fendi... Fendi segera mengirim pesan pada Adit yang sedang menunggu tak jauh dari rumah shella

[ Tuan gawat] isi chat Fendy pada adit

[ Kenapa] balasnya

Fendi segera berlari menuju dimana Adit sedang menunggu nya

" Tuan jalan sekarang, situasi darurat"

" Kenapa sih fen?"

" Udah tuan jalan aja, nanti aku beritahu"

Dengan segera Adit melajukan motor bututnya dengan kecepatan yang sedikit kencang

" Itu kok kayak Fendi ya?" Gumam mama Sinta

" Kenapa Tante?" Tanya Shella

" Tadi yang naik motor tuh siapa ya shel?"

" Oowww itu pacarnya sih gadis miskin ini Tante. Paling juga mau dateng lihat keadaan pacarnya"

" Ooww gitu, bentar ya Tante telpon asisten anak Tante dulu"

Tut.. Tut.... Tut...

" Halo Fendi kamu dimana?" Tanya mama Sinta

" Halo Bu sinta, saya lagi di kantor bersama tuan Radit, Ada apa Bu sinta?" jawabnya berbohong

" Ooww gak apa apa, ya sudah lanjutin aja kerjaan kamu "

" Baik Bu sinta "

" Astagaaa mungkin cuma perasaan ku saja, tapi kok pria tadi selain penampilan nya dia sangat mirip sama Fendi".. gumam mama Sinta..

" Jeng ayo sini kita ngeteh Dulu" ajak Tante ratna pada mama Sinta yang sedari tadi berdiri mematung memandang Clara yang sedang berada di sana