Perasaan cinta nggak bisa di tafsirkan oleh keadaan. Kemaren gue benci sama lo, Sekarang gue falling in love sama lo. Kemaren lo baik sama gue, Sekarang lo malah nyakitin gue.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Seorang lelaki berjalan menuju motornya yang terparkir di bawah pohon rindang. Saat mendekat, terlihat sosok gadis sedang tertidur pulas di sela motornya. Ia menelengkupkan kedua tanganya di atas helm sebagai bantal agar tidak jatuh.
Arga tersenyum melihat raut wajah Zeva yang sangat imut ketika sedang tidur. Bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir yang imut dan oh! Jangan lupa air liur yang keluar dari cela bibirnya, sampai-sampai helem Arga yang basah terkena bekas liur Zeva.
Arga adalah anak IPA yang sudah lama suka menyukai Zeva. Walaupun Arga itu nakal, prestasinya masih bisa di bersanding dengan Zidan yang notabennya anak IPS. Ia sering bertanding basket dengan Zidan, meskipun sering mengalami kekalahan.
Bukan kali pertama Arga melihat Zeva tertidur di atas motornya. Pasalnya, Arga sering memarkirkan motornya di tempat yang teduh seperti di bawah pohon yang rindang ini. Berbeda dengan Zidan yang lebih sering memarkirkan motornya ke tempat yang panas.
Arga mengetuk helmnya. " Permisi ..... "
Tidur Zeva terusik. Kepalanya terangkat, matanya terbuka perlahan dengan tangan yang mengusap bekas air liurnya.
" EH, Og Arga. Maaf, gue numpang tidur di motor lo. " ucapnya serak karena baru bangun tidur.
" NIH. " Arga menyodorkan tisu kepada Zeva yang di terima Zeva.
" Aduh, gue ngiler lagi, ya? HEHEHEHE ..... Maaf. " ujarnya dengan malu-malu.
" Nggak apa-apa kok. " ucapnya dengan tersenyum manis. " Lagi nungguin Zidan? " tanyanya.
Zeva mengangguk. " Iya. Dia lagi rapat sama OSIS. " ujarnya.
" MAu pulang bareng nggak? Setahu gue, biasanya kalau rapat OSIS kaya gini, selesainya bisa sampai jam empat sore. " Ujar Arga sambil melirik jam tangannya.
" Sekarang masih jam dua. " lanjutnya.
" Nggak apa-apa nih?" tanya Zeva merasa sungkan.
" Iya, nggak apa-apa. " Arga tersenyum tulus.
" Bentar gue ngabarin Zidan dulu. " ujar Zeva dengan semangat.
Zeva mengirikan pesan kepada Zidan bahwa ia akan pulang bersama Arga. Namun, beberapa menit menunggu, tidak ada balasan yang datang. Nomor Zidan pun tak bisa di hubungi.
" Ah, ya sudah, ntar juga di baca." ujar Zeva dalam hati. Sebelum turun dari motor Arga dan pindah ke jok belakang.
ˆ-ˆKAWASAN ORANG TAMPANˆ-ˆ
Alan ; Weh
Xavier : Apa?
Alan ; Zidan mana?
Xavier : Nggak tahu.
Alan ; Zidan woy
gue punya berita penting nih.
Xavier : Apa emang?
Alan ; Zidan lo keluar dulu, njir!
Gila, di read doang.
Xavier : Paling lagi belajar.
Alan ; Ya udah nggak jadi
padahal ini tentang Zeva.
Zidan : Apa?
Alan ; Jiah, giliran gue nyebut Zeva, langsung nongol.
Jujur aja, sebenarnya lo suka sama Zeva kan?
Xavier: Biasalah. Gengsinya lebih gede.
Dari pada keberaniannya buat nembak
Zidan ; to the poin aja.
Zeva kenapa?
Alan : pas pulang sekolah, gue lihat dia pulang
bareng Arga anak IPA.
Zidan ; itu doang?
Nggak penting!!
Alan : Gue liat Arga ngajak Zeva ngobrol.
Terus tangannya modus ngelus lutut Zeva.
Zeva juga kelihatan nggak sadar,
soalnya diajak ngobrol.
Taulah, tuh cewek cakep-cakep lola.
Xavier ; WAh, apa tidak panas membaca pesan
dari Alan, wahai bapak Zidan?
Zidan menaruh ponselnya di atas nakas dekat kasur. Menatap langit-langit kamar, ia mengingat pesan yang barusan dikirim Alan, sebuah perasaan aneh terasa di dadanya.
Tadi, setelah rapat kelas selesai, Zidan mengitari parkiran untuk mencari Zeva. Ponselnya, habis batrai, jadi ia tidak melihat pesan dari Zeva. Karena hari mulai sore, ia memutuskan untuk pulang. Barang kali Zeva sudah pulang bareng Ansel. Setidaknya itu yang yang di pikirkan Zidan.
Ia tidak menyangka kalau gadis itu ternyata sudah pulang terlebih dahulu bareng Arga.
Zidan mengacak pelan rambutnya sembari memejamkan matanya. Kenapa hanya karena Arga yang mengantarkan Zeva pulang hatinya menjadi gelisah?
author makin byk an up episodenya bakal makin cakep loh😁