NovelToon NovelToon
META

META

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:458
Nilai: 5
Nama Author: hytrrahmi

Hidup dalam takdir yang sulit membuat Meta menyimpan tiga rahasia besar terhadap dunia. Rasa sakit yang ia terima sejak lahir ke dunia membuatnya sekokoh baja. Perlakuan tidak adil dunia padanya, diterima Meta dengan sukarela. Kehilangan sosok yang ia harap mampu melindunginya, membuat hati Meta kian mati rasa.

Berbagai upaya telah Meta lakukan untuk bertahan. Dia menahan diri untuk tak lagi jatuh cinta. Ia juga menahan hatinya untuk tidak menjerit dan terbunuh sia-sia. Namun kehadiran Aksel merubah segalanya. Merubah pandangan Meta terhadap semesta dan seisinya.

Jika sudah dibuat terlena, apakah Meta bisa bertahan dalam dunianya, atau justru membiarkan Aksel masuk lebih jauh untuk membuatnya bernyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hytrrahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Tersebarnya Aib Keluarga (a)

Renata menahan lengan Kayla saat cewek itu mau menghadang seseorang yang sudah dengan sengaja menabraknya. Kayla langsung menoleh ke belakang, menatap kesal Renata karena telah menghentikannya.

Sementara itu, Wulan sedang menggulir layar ponselnya dengan wajah panik dan khawatir. Tanpa sadar, gadis itu menggigit bibir bawahnya saat menyaksikan sebuah video dari laman resmi sekolah. Mengabaikan dua sahabatnya yang sedang berperang lewat tatapan.

"Kenapa lo nahan gue, sih, Ren? Itu orang harusnya diajarin cara minta maaf biar nggak besar kepala!" marah Kayla. Tidak senang dengan reaksi Renata, saat ia hendak menegur perempuan yang akhir-akhir ini bernafsu sekali mencelakainya.

Ulasan senyum tipis diperlihatkan Renata untuk meredam emosi sahabatnya itu, kemudian melepaskan cekalannya pelan-pelan. Sama sekali tak bermaksud untuk menghentikan Kayla dan membela perempuan tadi. "Mungkin dia lagi buru-buru, Kay, lo nggak perlu marah-marah kayak gini," bujuknya tenang.

"Nggak perlu marah-marah gimana maksud lo? Jelas-jelas dia sengaja, dia mau bikin gue jatuh. Emang kurang ajar anaknya!"

"Kay, udahlah nggak usah diperpanjang. Nggak ada untungnya juga lo ngeladenin orang kayak gitu."

Kayla berdecak malas, memberengut sambil mengerlingkan matanya pada Renata. "Lo nggak tau aja dia siapa. Dia udah beberapa kali mau ngelukain gue."

"Gue kenal. Dia Ginara, kan? Pacar Nauval temennya Dewa?"

"Dia saudara tiri gue sejak tiga bulan yang lalu. Di rumah dia diperlakukan kayak ratu, sementara gue kayak babu! Gue benci banget sama dia, Ren!"

Reaksi Renata yang tadinya tak ingin mengambil hati atas sikap Kayla yang menurutnya tidak beralasan, kini berganti kasihan. Ditatapnya wajah cemberut bercampur kesal Kayla. Ia yakin perempuan itu sedang mengendalikan dirinya, untuk tidak menyusul Ginara jika tidak ingin mendapat masalah serius.

Perlahan tapi pasti, Renata menyentuh pundak Kayla. Tatapannya berubah iba penuh sesal. "Maaf, Kay. Gue nggak tau kalau ternyata, yang dinikahin bokap lo itu mamanya Ginara."

Tiga bulan lalu, Kayla memang tampak murung pada jangka waktu yang cukup lama. Ada perdebatan besar dalam dirinya namun masih bisa ia kendalikan, tanpa menceritakan apa-apa pada orang di sekitarnya. Sehari sebelum ayahnya menikahi ibu kandung Ginara, Kayla bercerita kalau ayahnya akan menikah lagi. Tapi Kayla tidak memberitahu dengan siapa ayahnya akan menikah. Kemudian sejak saat itu, Kayla tak lagi ceria seperti dulu. Seolah keadaan itu merampas sebagian dirinya.

Sebelum mengangguk untuk memaafkan Renata, Kayla menghela napas berat. Hidupnya semakin tak tentu arah setelah ayah dan ibunya bercerai. "Nggak apa-apa, Ren. Gue cuma nggak mau Ginara semakin semena-mena sama gue. Takutnya dia bakalan nyakitin lo, Wulan sama Meta. Dia sama ibunya sama-sama ngeri," ujar Kayla memberitahu siapa sebenarnya Ginara.

"Apa mungkin ada kaitannya sama Nauval?" tanya Renata tiba-tiba.

"Kenapa harus ada kaitannya sama Nauval?"

Renata berpikir, lalu menatap dalam manik mata Kayla. "Ya ... Ginara sama Nauval, kan, baru aja pacaran dua minggu yang lalu. Takutnya dia sengaja memperalat Ginara untuk nyakitin lo. Kayak lo nggak tau Nauval aja."

Kayla menggeleng menanggapi opini Renata. Menurutnya, semua perlakuan kejam Ginara terhadapnya bukan karena keinginan Nauval. Tetapi sudah diniatkan sebelum ibunya menikah. "Nggak mungkin, Ren. Gue kenal Ginara. Sebelum pacaran sama Nauval, dia memang udah punya tujuan untuk menyingkirkan gue dari rumah. Dia sama ibunya punya misi untuk menguasai papa sama hartanya. Najis banget kelakuan mereka!"

Mendengar penjelasan Kayla, Renata mencoba memahami sejenak apa yang cewek itu sampaikan. Tapi ada benarnya juga jika memang situasinya demikian. Tetapi jika benar ada kaitannya dengan Nauval, Renata harus memaksa Dewa agar menasihati cowok itu untuk tidak mempermainkan Kayla dan Ginara. Sebagai sahabat, ia merasa bertanggung jawab atas itu.

Saat sibuk bergumul dengan pikirannya tentang Kayla, Renata dibuat terperanjat oleh teriakan histeris Wulan. Perempuan yang sejak tadi mereka diamkan karena sibuk memainkan ponsel. Wulan menarik lengan Renata dan Kayla bersamaan, memaksa untuk melihat layar ponselnya.

"Lo kenapa, sih, tiba-tiba kesurupan?" Kayla menggerutu, tapi tetap menuruti permintaan Wulan.

"Malu-maluin, deh, lo. Dilihatin satu sekolah pula." Renata menimpali. "Kenapa, sih?"

"Nggak usah berisik! Kita harus minta klarifikasi Aksel secepatnya. Maksud dia apa ngomong kayak gitu dan berani nyerang Putra."

"Lo ngomongin apa, sih, Lan?"

"Coba sini gue liat!"

Karena greget dan sangat penasaran dengan apa yang Wulan katakan barusan, Kayla segera menyambar ponsel cewek yang saat ini berada di antara tubuhnya dan Renata. Wulan berdiri di tengah-tengah mereka sambil berkacak pinggang, menenangkan dirinya sendiri agar dapat berpikir jernih tentang Meta, Aksel dan Putra.

Ketika kebingungan Renata terjawab, matanya membesar. Lantas disambut dengan adegan pemukulan terhadap Putra dari seorang Aksel. Pemuda yang selama ini diketahui begitu menyukai Meta. Satu sekolah juga tahu akan hal itu, bukan lagi rahasia besar.

Sejenak, Renata terpaku dan mengatur emosinya. "Gue harus tanya Aksel."

Tak mau menunggu teman-temannya yang masih menyaksikan adegan tersebut, Renata berlalu lebih dahulu. Saat Kayla menyadari kepergian Renata, cewek itu buru-buru mengembalikan ponsel Wulan.

"Ren, bareng!"

"Eh? Gue ditinggal. Tungguin!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!