NovelToon NovelToon
Mr. R

Mr. R

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: fonzo manek

Berkisah Tentang Rizan Penerus DCN corp yang kesal dengan seorang Gadis hingga membawanya pada sebuah pernikahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fonzo manek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tau Arti Senyum Itu

"Aku tidak ingin di madu, aku serius untuk hal ini" Ucap Dokter Riska sambil bergeser mengikuti David

"Siapa juga yang menginginkan punya istri 2, punya kamu saja sepertinya sudah cukup membuat aku kewalahan" sahut Rizan dengan santai

"Dasar tidak pekah.... bagaimana bisa Dia seenaknya berbicara untuk menikah lagi setelah kami menikah" Gerutu Riska dengan Kesal

"Dokter Riska Mulyono, aku janji dan bersumpah untuk tidak memadu kamu. Kamu bisa memegang janji dan sumpaku itu. Aku hanya ingin mencandai kamu" sahut Rizan dengan serius sambil mengangkat wajah Riska agar melihat wajahnya

"Hmmm.... tambah lagi 1 ya, jangan membentakku" sahut Dokter Riska dengan senyum termanisnya

"Huhhh.... Dasar serakah" sambar Rizan dan menyuruh Riska mengganti Perban yang sudah hampir sejam belum habis karena mereka terus berantem.

Rizan juga meminta ijin untuk masuk kerja besok dan menyuruh Riska menemani kedua orang tua serta oma dan opanya.

Dokter Riska sudah berusaha menolak namun Rizan tetap kekeh untuk masuk kerja. Banyak pekerjaan yang tertunda karena sudah beberapa hari tidak masuk kerja.

Rizan masih belum sepenuhnya mempercayai Rudy mengingat mereka baru bekerja bersama dan Rudy masih cukup mudah sama sepertinya. Rizan tidak ingin Rudy membuat kesalahan dan memberantalan apa yang sudah Dia rencanakan.

Rizan selalu melakukan sesuatu dengan terencana dan Dia tidak suka orang lain mengerjakan tanpa pengawasannya karena Dia takut akan merusak rencananya.

"Ya sudah.... terserah kamu. Asalkan makan siang di rumah sekaligus kita mengantar ibu dan ayah serta oma opa kembali ke jakarta. Aku tidak yakin kamu akan menghabiskan obatmu jika kamu sendirian"

"Iya Bawel.... kembalilah ke kamarmu. Aku ingin beristrahat" usir Rizan pada Riska dan langsung membaringkan diri di atas tempat tidur

"Jangan terlalu di pikirkan, aku tidak sejahat yang kamu pikirkan. Salahmu, masuk ke kamarku. Ada mitos keluarga kami yang melarang cewek masuk ke kamar pribadi, jika tidak Dia akan menjdi istri pemilik kamar dan aku baru menyadari itu setelah apa yang terjadi pada kita" ucap Rizan sambil memejamkan mata

"Kenapa kamu tidak mengingatkanku sebelumnya ?" Protes Riska

"Aku mana sangka kamu akan berani masuk ke kamarku"

"Apa kamu sengaja menjebakku ?" Tuduh Riska

"Cwpatlah keluar atau kau akan kujadikan bantal gulingku malam ini?" jawab Rizan dengan mata yang sudah terpejam

"Dih.... ogah" jawab Riska dan langaung pergi tanpa mematikan listrik di kamar Rizan.

Rizan yang menyadari itu langsung meneriaki Riska membuat Riska kaget dan langsung mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur.

Dia cemas teriakan Rizan membangunkan kedua orang tuanya yang saat ini sudah beristrahat. Urusannya akan semakin ribet jika itu terjadi.

Dokter Riska bangun sangat pagi dan menuju ke kamar Rizan. Dia tidak ingin Rizan meneriakinya masih pagi dan membangunkan para penghuni rumah lainnya mengingat luka Rizan belum pulih dan Dia belum bisa sendirian berganti pakaian.

Benar tebakan Dokter Riska, Rizan sudah menunggunya disana. Tanpa menunggu perintah dari Rizan, Dokter Riska langsung menyiapkan Air panas untuk David dan membungkus luka Rizan.

Disaat Rizan mandi, Dokter Riska merapikan tempat tidur serta kamar Rizan yang terlihat berantakan dan menyiapkan pakaian Rizan.

"Kamu itu cukup kaya.... kenapa tidak menyewa seorang pembantu untuk melayanimu" sewot Riska sambil mengeringkan Rambut Rizan

"Kalau ada kamu, kenapa aku harus keluarin uangku untuk menyewa orang" sahut Rizan dengan santai

"Huhhh.... Dasar pelit" ejek Riska

"Heiii.... aku bisa mengurus diriku sendiri tanpa pembantu. Untuk kebutuhan pribadiku, aku ingin mengurusnya sendiri. Aku tidak ingin orang lain yang mengurusnya, Entah kenapa setelah ada kamu aku jadi malas mengurusnya" sahut Rizan dengan polos

"Wahhh.... aku cuma bercanda calon suamiku. Aku juga tidak menginginkan itu, Awas aja kalau sudah menikah kamu jajan di luar apalagi sampai menikah lagi" Ancam Riska sambil bergelut manja di belakang Rizan

"Heiii.... Dari mana kau tau istilah begituan" Sahut Rizan langsung melihat ke arah Riska

"Dari temanku, Hanna dan Sandi" jawab Riska dengan Enteng

"Sepertinya mereka membawa pergaulan yang buruk untukmu. Kedepannya aku akan mempertimbangkan lagi jika kamu ingin pergi bersama mereka"

"Heiii.... bagaimana bisa kamu protective seperti itu. Aku bisa menjaga diriku, kamu tidak bisa melarangku seperti ini. Aku rasa kita perlu berbicara lagi" Sahut Riska dengan Kesal

"kenapa begitu sewot, aku kan masih mempertimbangkannya" Sahut Rizan tidak terima

"Calon suamiku yang paling tampan, jangan terlalu mengekangku setelah menikah nanti ya" sahut Riska sambil membetulkan kepala Rizan

"Apa aku langsung menghamilinya biar Dia tidak sembarang keluyuran" Gumam Rizan

"Aku mendengarkannya. Aku tetap akan pergi jika mereka mengajakku" protes Riska

Rizan hanya tersenyum sambil melihat ke arah Riska. Senyuman Devil yang selalu tidak bisa di tebak oleh Dokter Riska.

"Heiii.... aku tau Arti senyum itu. Jangan berbuat macam - macam dengan kedua sahabatku itu. Aku akan menurutimu. Aku akan marah besar jika kamu sampai melakukan sesuatu yang buruk pada mereka" Ancam Riska

"Semua tergantung kamu" jawab Rizan dengan santai

"Tapi kamu tidak bisa melakukan semua ini padaku, Zan" kesal Riska sambil menghentakan kakinya ke lantai

"Heiii.... kenapa hanya karena hal sepeleh, kamu sekesal itu" bentak Rizan

"Tuh kan.... aku kembali di bentak" Riska semakin kesal

"Aku tidak membentakmu Riska. Aku bisa telat ke kantor jika terus seperti ini" Rizan sedikit merajut agar Riska berhenti ngambek

Wajah Riska langsung memerah melihat Rizan merajut padanya. Karena tidak ingin Rizan melihatnya, Dia segera membalikan badan Rizan.

Hatinya benar - benar sangat senang. Ini pertama kalinya Rizan merajut padanya dan itu sangat membahagiakan bagi Dokter Riska.

'Ternyata yang di katakan bunda Arindi benar, Rizan ternyata orang yang baik. Dia hanya tidak pandai berhubungan dengan Wanita' Gumam Dokter Riska dan tidak bisa menyembunyikan Rona Wajah kebahagiannya

"Astaga.... Riska. Kenapa malah tersenyum sendiri seperti itu. Aku sudah hampir telat" ucap Rizan mengagetkan Dokter Riska

"Iya bawel" sahut Riska merapikan pakaian Rizan dan segera mengajaknya kebawa unthk sarapan.

Meskipun belum sah menjadi istri Rizan, Dokter Riska sudah memerankan sebagai istri sungguhan Rizan karena kondisi Rizan yang terluka.

Bahkan Dokter Riska membawakan Tas Rizan dan mengantarnya hingga ke mobil Rizan.

Andre, Dara, David dan Arindi hanya melihat mereka dengan kagum tanpa banyak bicara dan protes.

Mereka benar - benar bahagia dengan kedekatan yang di tunjukan Rizan dan Dokter Riska. Mereka berharap keluarga Rizan bisa langgeng sama seperti mereka nantinya.

Riska kembali ke dalam namun cuman sebentar, Dia sudah kembali dan mengawasi para pekerja merancang halaman rumah mereka di temani Arindi dan Dara.

1
Jeonghan svt 🩷
cerita yang menarik semangat author ku sayang
Jeonghan svt 🩷
masyaAllah pengen jg jadi keturunan kaya seperti rizan
As Klaver: ada beberapa misteri yg terselip di novel ini.... Ayo temukan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!