NovelToon NovelToon
Bukan Penentu Takdirmu

Bukan Penentu Takdirmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:412
Nilai: 5
Nama Author: Efelin

Kayla selalu gagal dalam membina hubungan dengan pria. Ia selalu saja di tinggal menikah.

Sebenarnya Kayla menerima takdir jika ia di tinggalkan kekasihnya menikah dengan orang lain, tapi ia tidak terima jika di tuduhkan menjadi penghalang mantan kekasihnya memiliki keturunan dengan istrinya.

Mampukah Kayla melawan tudingan itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Efelin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Gerrard duduk di bangku kebesarannya. Ia memandangi amplop yang Kayla kembalikan tadi.

" Mengapa jantungku berdebar ya saat berdekatan dengannya? " tanya Gerrard dalam hati.

Gerrard tersenyum tipis saat mengingat Kayla.

" Orangnya cantik, pintar, peduli pada orang lain, jujur, paket komplit deh. " penilaian Gerrard dalam hati.

Saat ini Kayla sedang melaju menuju kantornya.

" Aku deg-degan banget selama dekat pak Gerrard tadi. Apa aku terkagum ya, tapi siapa sih yang tidak kagum dengannya. Aku saja yang tidak dikenalnya sama sekali, di tolongnya waktu itu, mana tampan pake banget lagi. " gumam Kayla dalam hati.

Hari demi hari berlalu begitu saja. Kayla dan Gerrard sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Siang itu, pak Varel meminta Kayla untuk datang ke ruangannya.

Tok..tok..tok..

" Ya, masuk. " sahut pak Varel dari dalam

Kayla pun membuka pintu dan masuk.

" Permisi, bapak memanggil saya. " ucap Kayla saat berada di hadapan pak Varel.

Pak Varel pun mengambil sesuatu dari laci mejanya dan memberikannya pada Kayla.

" Ini ada undangan anniversary perusahaan pak Gerrard, rekan kerja kita. Saya minta kamu menghadirinya mewakili perusahaan karna saya tidak bisa hadir. Saya mendadak ada pertemuan dengan keluarga besar. Nanti saya infokan pada asisten pak Gerrard. " jelas pak Varel.

" Maaf pak, tapi mengapa saya? Apa tidak sebaiknya pak Pedro saja. Orang banyaknya kenal beliau karna sebagai asisten bapak. " saran Kayla.

" Pedro mau ada acara lamaran supaya tidak hanya pacaran terus. "

" Baik pak jika begitu. Maaf saya permisi " ucap Kayla sambil mengambil undangan itu lalu keluar dari ruangan itu.

Sabtu siang Kayla ke salon untuk merapikan penampilannya sebelum ke acara perusahaan Gerrard. Ia tidak ingin memberi kesan yang tidak baik karna ia datang mewakili pak Varel.

Malam pun tiba, Kayla tiba di lobi hotel tempat acara berlangsung. Ia melangkah perlahan memasuki ballrooom hotel. Sesaat matanya mencari orang yang punya acara.

Setelah di lihatnya Gerrard ada di dekat panggung, Kayla berjalan ke sana. Sebelum sampai, tiba-tiba ada anak kecil yang menghampirinya.

" Hai tante, masih ingat Marvin tidak? " tanya Marvin pada Kayla.

Kayla agak membungkuk agar suaranya terdengar karna suasana di ballroom yang ramai.

" Tentu dong masih ingat. Apa luka di lututmu sudah sembuh? " ucap Kayla.

" Sudah dong, mama ku kan dokter. "

" Bagus jika begitu. Lain kali hati-hati ya. Kamu sama siapa di sini, nanti di cari mama. "

" Tadi sama oma tapi bosan, mereka berbicara terus sama orang-orang, tapi aku tidak boleh bermain. "

" Ayo kita ke oma. Nanti setelah itu kita akan bermain. "

" Benaran tante? " tanya Marvin senang.

Kayla mengangguk sambil tersenyum.

Kemudian Marvin menggandeng tangan Kayla dan membawanya ke tempat rombongan keluarganya.

Dari kejauhan, ibu Belva melihat cucunya sedang menggandeng tangan wanita.

" Siapa wanita itu, nampaknya Marvin sangat dekat? " tanya ibu Belva.

Ketika Kayla dan Marvin terlihat dekat, ibu Belva terkejut melihat siapa yang beraama Marvin.

" Kayla, kamu ternyata ada di sini? " sambut ibu Belva yang kemudian bersalaman dan memeluk Kayla.

" Iya tante. Saya mewakili pak Varel dari PT. Karunia. Beliau minta maaf karna tidak bisa hadir, mendadak ada acara lain yang harus di hadiri " jawab Kayla.

" O.. tidak apa-apa. Kamu datang sudah cukup. Tapi ngomong-ngomong kok Marvin kenal sama kamu. "

" Tempo hari kita pernah bertemu di taman, tante. "

" Tante ini oma yang tolongin Marvin waktu itu, yang lututnya luka karna jatuh. " tiba-tiba Marvin memberi penjelasan.

" Jadi kamu yang sudah menolong tante dan cucu tante dong. " ucap ibu Belva.

" Hanya kebetulan tante dan Marvin saat itu butuh pertolongan dan saya bisa menolong. " ujar Kayla merendah.

Tak lama kemudian, datang pak Bernard, Gerrard dan Pedro.

Gerrard terkejut melihat Kayla. Kini baginya Kayla nampak sangat cantik. Gerrard menatap Kayla dengan mata tak berkedip.

Pak Bernard yang melihat putranya terkesima akan wanita yang berada di sebelah istrinya, berniat menggoda Gerrard.

" Wah, siapa yang di sebelahmu, mama? " tanya pak Bernard.

" Oh..ini Kayla, pa. Dia mewakili pak Varel karna pak Varel ada keperluan lain. " jelas ibu Belva.

Kemudian Kayla bersalaman dengan pak Bernard.

" Suatu kehormatan bagi saya bisa bertemu langsung dengan pak Bernard. " ucap Kayla.

" Kayla ini lho yang menolong mama waktu itu, pa. " ucap ibu Belva.

" Marvin juga pernah di tolong tante cantik. " sambung Marvin.

" Wah, ternyata kamu orang yang baik hati, nak. Terima kasih sudah menolong keluarga kami. " ucap pak Bernard.

" Sama-sama pak. Kebetulan saat itu saya bisa menolong. " ujar Kayla.

Gerrard masih saja terpaku memandang Kayla, sampai pak Bernard berkata,

" Pantas saja putra om terpesona, selain cantik rupanya ternyata kamu cantik juga hatinya. Benar kan Gerrard? " ucap pak Bernard sambil menepuk pundak Gerrard.

Sontak Gerrard kaget mendapat tepukan dari papanya.

" Eh...iya pa. " ucap Gerrard padahal ia tidak begitu jelas mengetahui apa yang dikatakan oleh papanya.

Pak Bernard dan ibu Belva serta Pedro hanya bisa senyum mendengar jawaban Gerrard dan hal itu membuat Gerrard menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

" Sebaiknya kita ke sana saja, acara akan di mulai. " ucap pak Bernard.

" Tapi opa, tante Kayla dan Marvin tidak ikut. Tadi kata tante mau bermain bersamaku, Marvin bosan dengan acara ini. " ucap Marvin.

Mendengar ucapan Marvin, Kayla mensejajarkan diri di depan Marvin. Ia memegang tangan Marvin.

" Kita akan bermain tapi nanti ya, kita dengar dulu om Gerrard berbicara. Gimana kalo Marvin tampil di panggung sekolah tapi tidak ada yang menonton, apa Marvin sedih? " Kayla coba memberi pengertian.

" Sedih dan kecewa dong, tante. " ucap Marvin.

" Anak pintar. Kita tunggu acara di mulai, baru kita bermain. " ucap Kayla sambil mengusap lembut kepala Marvin.

Kemudian Kayla berdiri kembali.

" Silahkan pak Bernard dan keluarga. " ucap Kayla.

" Tante kok tidak ikut? " tanya Marvin.

" Tante tunggu Marvin di sini saja. Nanti kalo sudah boleh main, tante panggil. " ucap Kayla.

" Ya, gak seru. " ucap Marvin kecewa.

" Kamu boleh ikut kok Kayla. " ucap ibu Belva.

" Tapi tante... "

" Tidak perlu tapi agar acaranya bisa segera di mulai. Ayo. " ucap ibu Belva memotong penolakan Kayla.

Kayla pun akhirnya mengikuti permintaan ibu Belva dan Marvin langsung memegang tangan Kayla.

" Wah, nampaknya anak muda selangkah lebih maju dari om nya. " ledek Pedro.

Gerrard hanya bisa menatap Pedro dengan tatapan tajam.

Saat mereka sedang menuju tempat yang disediakan untuk keluarga, Gretta dan suaminya Marsel.

" Kami belum terlambat kan, maaf tadi agak macet. " ucap Gretta yang belum menyadari kehadiran Kayla.

" Belum kok, ini baru mau mulai. Ayo kita ke sana. " ujar ibu Belva.

Ketika mereka telah duduk di tempat yang di sediakan dan MC memulai acara, Gretta baru menyadari bahwa Marvin duduk di sebelah Kayla.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
semangat🙏
LISA
Kesannya Kayla sombong bgt sih g mau nerima tlpn dr Alex
LISA
Aq mampir Kak
santhylidia: terima kasih selalu support atas karyaku.
sukses selalu untukmu /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!