NovelToon NovelToon
Mantan, Nikah Yuk

Mantan, Nikah Yuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ucy81

Sequel: Presdir Tampan Itu Suamiku

Sebuah kesalahpahaman membuat Deya Kanza, gadis 21 tahun itu memutuskan hubungannya dengan sang kekasih. Namun setelah 4 tahun berlalu Deya dipertemukan kembali dengan sang mantan.

Devan Aksara, pemuda tampan 22 tahun itu menyadari kesalahannya setelah sang kekasih pergi jauh. Namun tiba-tiba kesempatan pun datang, dia bertekad untuk mengejar kembali cintanya Deya.

Apakah cinta mereka akan bersemi kembali atau malah berakhir selamanya? ikutin kisahnya yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ucy81, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Kamu Nggak Percaya?

Devan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Namun tiba-tiba dia menginjak pedal rem. "Itu seperti Deya", gumamnya kala melihat seorang wanita yang dia yakini sebagai Deya.

"Devan!" pekik suara cempreng Clarisa kala dirinya terhempas hingga mengenai dashboard mobil.

"Lain kali pakai safety belt!"

Clarisa membisu sembari mengusap dadanya. Dia sama sekali tidak dapat membantah ucapan Devan, karena dia yang memaksakan diri untuk masuk ke dalam mobil Devan, bahkan dengan sengaja tidak memakai safety belt agar Devan yang melakukannya.

"Cepat turun!" Suara bariton Devan membuat Clarisa gugup.

"Em, tapi rumahku masih jauh."

"Siapa yang menawarkan diri untuk mengantarmu?"

Sorot tajam netra Devan membuat Clarisa semakin gugup. Bahkan dia tidak dapat menyanggah ucapan Devan tersebut.

"Iya, iya aku turun. Kenapa sekarang kamu jadi pelit sih!" keluh Clarisa seraya turun dari mobil.

Baru saja Clarisa menutup pintu mobil, Devan telah bergegas melajukan kendaraannya.

"Devan br*ngs*k!" pekik Clarisa sembari menghentak kakinya. Tatapannya terhunus tajam pada mobil yang dikendarai Devan. Entah apa yang ada dalam benak kotornya hingga sudut bibirnya tiba-tiba terangkat ke atas membentuk senyuman jahat.

"Hei!" sentak seseorang yang tiba-tiba menepuk pundak Clarisa.

Sontak Clarisa membalikkan badan dan langsung mengubah ekspresi wajahnya. "Hai Don!" balasnya dengan tersenyum.

"Sepertinya akhir-akhir ini performamu sedikit menurun. Apa kamu punya kendala?"

"Em, persisnya bukan kendala sih. Tapi orang-orang yang sudah semakin pintar."

Mendengar jawaban Clarisa, Dony merasa tidak senang. Dia melangkah maju mendekati Clarisa. "Kalau begitu, kamu harus jauh lebih pintar dari mereka!" bisiknya bernada ancaman.

Spontan Clarisa beringsut mundur. Kakinya pun berdiri tidak stabil. "A- aku sudah melakukannya. Hanya saja mereka tidak mudah terpancing."

Dengan cekatan tangan kanan Dony terangkat dan mulai membelai lembut rambut ikal Clarisa. Perlahan dia menyibak helaian rambut Clarisa ke belakang telinga, hingga membuat debaran jantung Clarisa memompa cepat. "Apa kau ingin memakai caraku?"

"Ti- tidak perlu!" tolak Clarisa dengan rasa gugup. Dia sangat memahami makna yang tersirat dalam ucapan Dony tersebut.

"Bagus!" ucap Dony sembari menepuk pelan pipi mulus Clarisa. Lalu dia pun pergi meninggalkan Clarisa dengan tersenyum jahat.

Kedua tangan Clarisa mengepal kuat, kala dirinya merasa marah akan ketidakberdayaannya. Aku muak dengan semua ini! Keluhnya dalam batin.

*-*

Sementara di tempat berbeda, Devan tengah asyik memantau Deya dari dalam mobil miliknya. Lalu dia mendengus kasar kala melihat kedatangan seorang pria yang dia kenal.

"Apa mereka benar-benar pacaran?" gumamnya dengan tatapan tidak senang. Lalu dia bergegas turun dari mobil, dan berjalan masuk ke dalam restoran.

Dengan langkah panjang Devan menghampiri meja Deya. "Apa kalian sedang berkencan?" tanyanya to the point. Tanpa meminta izin, Devan telah duduk di salah satu kursi kosong.

Sontak netra Deya terbelalak mendengar pertanyaan Devan. "Maaf pak Devan. Saya rasa pertanyaan pak Devan tidak berhubungan dengan akademik saya."

Devan membalas dengan tersenyum. "Apa tempat ini terlihat seperti kampus?"

Deya membalas dengan mendengus kasar. "Meski tempat ini bukan kampus, saya rasa urusan saya dan pak Devan hanya sebatas urusan kampus saja kan?"

Devan membisu beberapa saat, namun netranya saling mengunci dengan Deya. "Maaf!" ucapnya.

Namun Deya tidak membalas ucapan Devan. Dia merasa kesal mendengar kata maaf dari Devan. "Saya nggak paham dengan maksud ucapan pak Devan!"

"Aku tahu kamu sangat membenciku. Tapi aku - "

"Cukup!" sela Deya dengan tegas. "Pak Devan, saya pikir bapak telah salah paham! Saya bukan Deya, tapi Riya!"

"Deya, tolong kamu dengarkan - "

"Pak Devan! Saya rasa ucapan Riya sudah jelas! Jadi tolong jangan ganggu acara kencan kami!" sela Jordan.

Sontak Devan menatap tajam ke arah Jordan. "Cih, masih berpura-pura! Apa perlu saya bongkar semua hal jahat yang kamu lakukan di belakang Deya?"

Jordan membalas ucapan Devan dengan tersenyum sinis. "Silakan! Lagipula dia adalah Riya bukan Deya!"

"Baik!" sahut Devan sembari bangkit berdiri. Lalu dia menatap ke arah Deya. "Deya, mungkin saat ini kau tidak mengakui dirimu adalah Deya. Tapi aku tidak akan pernah salah mengenali orang yang pernah aku sayangi", lanjutnya yang membuat Deya tersentak kaget. "Aku pamit!"

Deya menatap punggung Devan yang semakin menjauh dengan perasaan campur aduk. Lima tahun sudah berlalu, kenapa kau masih mengusik hidupku? Ucap Deya dalam batin.

"Dey, Deya...!" panggil Jordan berulang kali sembari mengibaskan tangannya dihadapan wajah Deya.

"Em, ya kak", balas Deya gagu.

"Apa kau masih menyukainya?"

"Kenapa kita membahas hal yang tidak penting?" kesal Deya sembari meraih segelas air dari atas meja. Lalu dia meneguknya dalam sekali tegukan.

Kau tampak gelisah saat membahasnya. Bukankah itu menunjukkan kau masih menyukainya. Batin Jordan.

Baru saja Jordan akan membuka suaranya ponsel Deya berdering.

"Ini Agni", katanya sembari menatap ke arah Jordan.

"Angkatlah!"

"Em", balas Deya. Lalu dia menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Halo Agni", sahut Deya dengan nada ceria. Lalu dia mendengar suara Agni dari seberang telepon.

"Oh, bisa! Aku akan tiba di sana dalam 15 menit!"

Deya memutuskan sambugan telepon. Lalu dia menyimpan ponselnya di dalam tas. "Kak Jo, maaf. Aku harus ke rumah Agni sekarang!"

"Oke! Berhati-hatilah!"

"Em!" balas Deya sembari menganggukkan kepalanya. Lalu dia bergegas bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu keluar.

Namun siapa sangka Devan masih menunggu di dalam mobilnya. Dia bergegas mengikuti kala mobil Deya mulai meninggalkan parkiran.

"Mungkin aku akan menemukan petunjuk saat mengikutinya", gumam Devan.

*-*

15 menit berlalu, mobil yang dikendarai Deya telah memasuki gerbang rumah Agni.

Devan memantau dari kejauhan. "Bukankah ini rumah keluarga Thompson? Apa hubungan Deya dengan keluarga Thompson?" tanya Devan bergumam. Namun tiba-tiba seseorang mengetuk kaca mobilnya.

"Ya, pak", sahut Devan kala baru saja menurunkan kaca mobilnya.

"Permisi pak! Tolong jangan berhenti di sini. Tempat ini adalah kawasan private!" ucap pria bertubuh tegap layaknya bodyguard itu.

"Oh, maaf pak. Tadi saya sedang terima telpon."

"Kalau sudah selesai, silakan lanjutkan perjalanan bapak!"

"Oke!" balas Devan sembari menjalankan mobilnya.

Setelah kepergian Devan, pria bertubuh tegap itu langsung melapor pada atasannya.

"Sudah beres non!" katanya melalui telepon seluler. Lalu dia menganggukkan kepalanya kala sang atasan memberi perintah selanjutnya.

Sementara Deya baru saja melangkah masuk ke dalam ruang tamu. Netranya melotot kala melihat wajah penuh lebam bi Inem.

"Bibi kenapa?" tanyanya penuh perhatian.

"Em, bibi ceroboh. Jadinya begini!"

"Ceroboh gimana?" tanya Deya yang tidak puas mendengar jawaban bi Inem.

"Dia jatuh dari tangga!" sela Agni yang datang dari arah belakang bi Inem.

Sontak Deya menatap Agni dengan tatapan penuh arti. "Oh", balasnya.

"Apa kamu nggak percaya?" selidik Agni.

1
Heillarack
👍👍
ManiakNovel
selalu suka karya akak ucy
Tara
kayaknya Devan perlu diberi pelajaran bahwa mantan itu tempatnya di tong sampah😡😤🤭😱🤔
Rita Riau
si Deya katanya pinter dan genius,, tapi kenapa aq merasa Deya itu oon,, udah tau si Agni licik kenapa ga ikuti aja tiap gerakan nya,,
Ucy (ig. ucynovel): Terimakaaih kak sdh baca karyaku.

Di sini Deya hrs berpura2 spy Agni gk curiga. Tujuannya spy Deya bs nyelidiki kasus meninggalnya kedua org tuanya.
total 1 replies
Rita Riau
semoga Deya mampu membongkar kebusukan keluarga si Agni 🤔
Rita Riau
belum pernah ya Agni,,,🤔😒🤭 HM berarti pesona mu berkurang,,😬
Elisabeth Ratna Susanti
top makotop part ini 👍
Elisabeth Ratna Susanti
iklan dan like 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
F.T Zira
gak bisa maraton yaa..😖😖.. lagi sambil revisi karya😩..☕️ dulu buat ka author
F.T Zira
bisa aja ngelesnya/Facepalm/
F.T Zira
jantungmu aman gak 😏
Elisabeth Ratna Susanti
Nama tokohnya bagus, Arano
Kang cilok: Mampir yuk kak ke KAU DAN AKU, BERSAMA 😄
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
saya mampir 🥰 daratkan like dan subscribe
Kang cilok: Mampir yuk kak ke Kau Dan Aku, Bersama 😄
total 1 replies
F.T Zira
3☕️ untuk karya baru
F.T Zira
lhaa... mimpi/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
mampir di karya baru...
maaf baru sempat mampir.. lagi sibuk revisi soalnya
Selingkuhan Jungkok
semangat kak,, ayo lanjutt
Sundari
mane nih lanjutannya thor
ManiakNovel
Yeay, akhirnya ada yg baru. semangat terus ya akak
Ucy (ig. ucynovel): terimakasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!