NovelToon NovelToon
Berawal Dari Terpaksa.

Berawal Dari Terpaksa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Berawal dari permintaan sahabatnya untuk berpura-pura menjadi dirinya dan menemui pria yang akan di jodohkan kepada sahabatnya, Liviana Aurora terpaksa harus menikah dengan pria yang akan di jodohkan dengan sahabatnya itu. bukan karena pria itu tak tahu jika ia ternyata bukan calon istrinya yang asli, justru karena ia mengetahuinya sampai pria itu mengancam akan memenjarakan dirinya dengan tuduhan penipuan.

Jika di pikir-pikir Livia begitu biasa ia di sapa, bisa menepis tudingan tersebut namun rasa traumanya dengan jeruji besi mampu membuat otak cerdas Livia tak berfungsi dengan baik, hingga terpaksa ia menerima pria yang jelas-jelas tidak mencintainya dan begitu pun sebaliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebenaran tentang masa lalu.

"Abi...."

Sontak saja Abimana membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara seseorang yang terdengar sangat familiar di indera pendengarannya.

"Thalia..." terkejut sekaligus kesal saat menyadari keberadaan mantan kekasihnya itu, yang ternyata mengikuti dirinya. "Apa yang kau lakukan di sini????." terlihat jelas dari raut wajahnya, jika Abimana tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Thalia.

"Aku kangen sama kamu, Abi."

Abimana menyeringai mendengar jawaban konyol dari mantan kekasihnya itu. "kangen???? Apa aku tidak salah dengar????."

Jawaban Abimana yang disertai dengan senyuman tipis dibibir pria itu mampu membekukan sekujur tubuh Thalia. sikap hangat yang dulunya selalu ditunjukkan oleh Abimana terhadap dirinya, kini seakan sirna tak berbekas. Pria itu terlihat begitu dingin.

"Abi.... semua yang terjadi di masa lalu, tidak seperti yang kamu pikirkan. Aku pergi karena aku punya alasan, dan kedatanganku hari ini ingin mengungkapkan semua alasanku. Kenapa aku sampai nekat pergi meninggalkan kamu." Thalia menunjukkan wajah memelas, berharap mendapatkan kesempatan kedua dari pria dihadapannya itu.

Abimana masih saja terdiam. ia beranjak menuju sofa di ruang kerjanya, dan dengan tidak tahu malunya Thalia menyusul langkah Abimana.

"Apa ini???."

Abimana menatap amplop coklat yang disodorkan Thalia kepadanya.

Bukannya menjawab, Thalia justru meminta Abimana untuk membuka amplop tersebut dan membaca isi surat yang ada di dalamnya.

Jujur saja, Abimana terkejut setelah membaca isi surat itu. Surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Thalia telah dinyatakan sembuh dari penyakitnya, yakni kanker rahim stadium dua.

"Aku melakukan semua itu karena aku ingin dapat memberikan kamu keturunan setelah kita menikah nanti, Abi. Aku tahu ayahmu sangat menginginkan seorang anak darimu, sementara penyakit yang aku derita saat itu tidak memungkinkan bagiku. Itulah sebabnya aku memilih pergi, dengan niat akan segera kembali dan menerima lamaran kamu, setelah aku berhasil melewati semuanya, Abi." dengan berurai air mata, Thalia mengungkapkan semua kebenaran tersebut dihadapan pria yang sampai saat ini masih bertahta dihatinya tersebut.

Abimana mengalihkan perhatiannya dari lembaran kertas digenggamnya, menatap thalia yang tengah berdiri sambil terisak dihadapannya.

"Seandainya kamu melakukan semua ini setahun yang lalu, aku bukan hanya bisa menerima kondisimu, tapi aku juga bahkan akan menyiapkan dokter terbaik untukmu, Thalia."

"Sedangkal itukah jalan pikiranmu terhadapku?? Apa kau pikir aku tidak akan peduli pada kondisimu sehingga kamu memutuskan pergi meninggalkan aku begitu saja???? Aku sangat kecewa padamu, Thalia...." kekecewaan terlihat jelas dari sorot mata Abimana, kekecewaannya terhadap jalan berpikir Thalia terhadap cinta dan kesetiaan yang dimilikinya kala itu.

"Maafkan aku, Abi...aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku janji akan selalu terbuka ke depannya, jika kamu memberikan ku kesempatan." semakin berderai air mata membasahi pipi Thalia.

"Sayangnya sekarang aku sudah menikah Thalia. lagi pula bagiku hubungan kita sudah lama berakhir. Jadi, aku harap kamu tidak lagi membahas tentang masa lalu kita!!!."

"Aku tahu Abi, jika kamu menikahi gadis itu hanya untuk mewujudkan keinginan ayahmu, bukan???." sepertinya Thalia masih kekeh ingin mempertahankan hubungan yang dianggapnya masih terjalin diantara dirinya dan Abimana.

"Apapun alasanku menikahi istriku, bukan urusan kamu!!." sepertinya Abimana mulai jengah menghadapi sikap mantan kekasihnya itu, apalagi Thalia sudah mulai membawa-bawa istrinya dalam pembahasan mereka.

Merasa tidak ada lagi yang perlu dibahas, Abimana memutuskan berlalu setelah mengambil ponselnya.

"Kenapa sikapmu padaku sangat jauh berbeda, Abi??? kamu seperti bukan Abi yang aku kenal dulu..." Gumam Thalia setelah kepergian Abimana.

Asisten Purba berdiri dari tempatnya duduk, menyaksikan Abimana berjalan ke arahnya.

Abimana menyapu pandangan, akan tetapi ia tak kunjung menemukan keberadaan sang istri.

"Di mana istriku???."

"Nona Livia sudah kembali ke kamar beberapa saat yang lalu, tuan. Dan_."

"Dan apa??." sambar Abimana.

"Dan sepertinya, istri anda melihat Nona Thalia menyusul ke ruang kerja anda, tuan." asisten Purba hanya melaporkan apa yang dilihatnya.

Abimana menghela napas mendengarnya.

"Baiklah, aku akan beristirahat, dan kau boleh pulang sekarang!!!." titah Abimana sebelum kemudian berlalu menuju kamarnya.

"Baik, tuan."

"Semoga dengan kembali Nona Thalia tidak sampai merubah perasaan anda terhadap istri anda, tuan." Asisten Purba."

Meskipun ia yakin jika Abimana telah memiliki perasaan terhadap sang istri, namun kembalinya Thalia masih menyisakan kekhawatiran dihati asisten Purba. Khawatir jika tuannya itu akan kembali luluh dengan air mata dari mantan kekasihnya itu.

"Ceklek." baru saja membuka pintu kamar, pandangan Abimana sudah disuguhkan pemandangan yang membuatnya kesal.

Abimana kembali mengayunkan langkah lalu mendaratkan bobotnya di tepi tempat tidur, menatap livia yang tengah merebahkan tubuhnya di sofa.

"Pindah ke tempat tidur sekarang!!!." Abimana tahu betul jika istrinya itu masih belum tidur.

"Tidak mau." jawaban Livia terdengar datar.

"Sepertinya saya sudah terlalu baik, sampai-sampai kau sudah berani kurang ajar seperti ini."

Abimana mengeryit, kalimat keramat sudah ia ucapkan namun Livia masih belum menuruti perintahnya.

"Kau ini kenapa, hah???." suara Abimana mulai naik satu oktaf.

"Aku tidak suka dengan sikap mas yang suka seenaknya sendiri. jika memang mas masih menginginkan mantan kekasih mas itu, setidaknya ceraikan aku dulu!!!." entah keberanian dari mana yang didapatkan Livia sehingga dengan lantangnya wanita itu mengatakan hal itu dihadapan Abimana.

"Berani sekali kau menyebut kata-kata cerai..." raut wajah Abimana sudah mulai tak bersahabat, dan itu sekaligus menciutkan nyali Livia.

Livia masih diam ditempat, tak bergeming. Duduk di sofa dengan pandangan tertunduk.

"Argh.....Sepertinya kau sudah tidak waras Livia, berani-beraninya kau berteriak seperti itu pada tuan Abimana, apalagi sampai menyebut kata cerai...." Livia.

Menyadari aura tak bersahabat di wajah Abimana, Livia pun menyesali perkataannya, apalagi sebelum mereka menikah Abimana sudah memperingatkan dirinya untuk tidak pernah menyebut kata cerai.

Abimana merubah posisinya, dengan duduk bersandar pada sandaran tempat tidur.

"Kemarilah....!!!." kini intonasi abimana sudah terdengar pelan. menepuk sisi tempat tidur kosong di sampingnya.

Tak perlu sampai mengulang ucapannya, istrinya itu sudah beranjak naik ke tempat tidur tanpa berani protes sama sekali. Livia merebahkan tubuhnya kemudian menarik selimut hingga sebatas leher. sejenak melirik pada Abimana, sebelum sesaat kemudian merubah posisinya, tidur menyamping memunggungi Abimana.

Kali ini Abimana sama sekali tidak marah dengan sikap istrinya, ia justru merasa berbunga-bunga jikalau dugaannya benar, jika saat ini sang istri tengah terbakar api cemburu.

Sesaat kemudian Abimana pun ikut merebahkan tubuhnya, memeluk tubuh istrinya dari belakang.

Pandangan Livia turun kebawah, memandangi tangan besar yang kini melingkar di perutnya. Kalau saja memiliki keberanian yang memadai, mungkin Livia sudah memutar bahkan mematahkan tangan milik pria yang sudah berlaku sesuka hati tersebut. Bagaimana Livia tidak berpikir demikian, beberapa saat yang lalu pria itu berduaan di ruang kerja bersama mantan kekasihnya, dan sekarang malah dengan tidak tahu malu memeluknya.

"Aku juga tidak tahu jika ternyata Thalia menyusul ke ruang kerjaku. ruang kerjaku difasilitasi cctv, aku akan meminta asisten Purba untuk memperlihatkan rekamannya padamu besok." ucapan Abimana layaknya setitik embun di padang pasir, dihati Livia, benar-benar menyejukkan. Biarlah pria itu tidak mencintainya, namun Abimana masih menghargai posisinya sebagai istri sahnya, begitu pikir Livia.

1
Inah Ilham
asal kamu tau ya Mas Abi, perempuan itu butuh pengakuan dan validasi setelah apa yg kamu katakan diawal pernikahan dulu
Mrs.Riozelino Fernandez
haddeuh Abi...
mulut mu itu pernah ngomong apa ke Livia,coba ingat2 dulu...
😒😒😒😒
Mrs.Riozelino Fernandez
mulai narsisnya 😅😅😅
Dinarra
makanya ungkapin dong abi
Bina Rahel Sembiring
bagus sekali si purba kasih masukan buat si abi
Linda Sari
saya suka cerita novel ini
Ida Miswanti
Alur ceritanya bikin gemes dag dig dug🤗
Ida Miswanti
tuh AsPur aja tau🤭😆
sagi🏹
lanjut kak
Mrs.Riozelino Fernandez
greget liat Abimana yang sok cool tiap ngomong ma Livia...
blom lagi liat mertua Livia...
Mrs.Riozelino Fernandez
setuju nih ma si Purba...
Rini
good purba 👍
Rizqitaaa 🍓
suka dengan cerita yang gak bertele tele begini, 😁😁 lanjut kak...semangat nulisnya 🤗
Mrs.Riozelino Fernandez
ayooo Abi bujuk istrimu...
istri ngambek itu bahaya lho...
ntar kamu gak dapat jatah ronda lagi 😂😂😂😂
picii
bagus
Putri Chaniago
jgn pedulikan Livia itu urusan Abimana
Mrs.Riozelino Fernandez
asisten purba emank jempolan...
sagi🏹
lanjut kak double up
Mrs.Riozelino Fernandez
wow....aku syuuuuka Livia...
kamu harus tegas,jangan mau di stir Abi...👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Dinarra
livia mode cemburu🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!