NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Menjadi Istri Kedua Om Komandan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Adinda Aisyah Zakirah adalah gadis berusia 19 tahun.

"Kakak Adinda menikahlah dengan papaku,"

tak ada angin tak ada hujan permintaan dari anak SMA yang kerapkali membeli barang jualannya membuatnya kebingungan sekaligus ingin tertawa karena menganggap itu adalah sebuah lelucon.

Tetapi, Kejadian yang tak terduga mengharuskannya mempertimbangkan permintaan Nadhira untuk menikah dengan papanya yang berusia 40 tahun.

Adinda dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit. Apakah Adinda menerima dengan mudah lamarannya ataukah Adinda akan menolak mentah-mentah keinginannya Nadhira untuk menikah dengan papanya yang seorang duda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30

Dania iri bin cemburu melihat keberuntungan Adinda, “Kenapa nasib itik buruk rupa itu beruntung banget sih dapat suami nyaris sempurna seperti Pak Baruna,” cercanya Dania sembari melempar kaleng bekas minumannya.

“Iya heran deh kenapa perempuan kampungan dan murahan itu bisa menikah dengan Pak Baruna yang seorang Kapolsek, padahal kalau dibandingkan mereka itu bagaikan langit dan bumi gitu,” timpalnya Naira.

“Sudahlah nggak usah lagi dipikirkan masalah itu yang terpenting mulai detik ini jangan berani mengusik anak itu karena backingannya kuat jelas-jelas kita pasti kalah contohnya Viona akhirnya dikeluarkan dari kampus ngenes amat kan nasibnya,” imbuhnya Alona yang memperhatikan ke arah Adinda dan Baruna yang berjalan bergandengan tangan.

“Kita itu beruntung karena nggak ikut campur dengan rencana liciknya bisa-bisa hancur sudah masa depan kita,” Naira berucap.

“Gue gak bisa bayangin kalau kalian berdua dikeluarkan juga dari kampus auto marah-marah pasti kedua orang tua kalian,” Alona tersenyum menyeringai.

Baruna dan Adinda berjalan bergandengan tangan menuju parkiran karena urusan mereka telah beres dan diselesaikan dengan baik dan seadil-adilnya.

Keduanya nampak kelihatan mesra karena Baruna tidak melepaskan pegangan tangannya dari pinggang rampingnya Adinda. Sesekali terlihat mereka tertawa dan bercanda bersama. Mereka sama sekali tidak peduli dengan orang-orang yang memperhatikan mereka

Sedangkan tidak jauh dari parkiran. Ada tiga anak muda yang memperhatikan kedekatan pasangan suami istri itu. Betapa sedih, hancur berkeping-keping hatinya Zihan melihat perempuan yang hampir lima bulan terakhir ini dicintainya, diimpikannya dan diharapkan bakal menjadi kekasih halalnya.

“Jangan berlarut-larut sedihnya Bro, kecewa boleh tapi ingat masih banyak perempuan cantik lainnya yang bisa kamu cintai,” ujarnya Fatur yang sedih melihat sahabatnya yang seperti orang yang tidak punya semangat untuk hidup lagi.

“Insha Allah pasti ada perempuan cantik lainnya yang ditakdirkan oleh Allah SWT untukmu,” sahut Julian.

Zihan bangkit dari duduknya kemudian mengambil kunci mobilnya,” gue balik duluan.”

“Masih ada jam kuliah loh hari ini, kenapa harus pulang?” Tanyanya Fatur.

“Gue gak mood belajar, mungkin beberapa hari kedepan gue gak datang, bye!”

“Beginilah cinta penderitaannya tiada berakhir,”

Fatur ikut sedih melihat kondisi mental sohibnya hancur berantakan seperti itu gara-gara cinta yang bertepuk sebelah tangan.

“Kasihan juga melihat Zihan gegana, tapi mau diapain dia juga terlalu mudah jatuh cinta tanpa mengenal dan mengetahui identitas lengkap perempuan yang disukainya,”

“Sudahlah pasti dia bisa secepatnya move-on,” ujar Julian.

Cahaya dan Elyna menatap kepergian kedua pasangan suami istri itu.

“Betapa beruntungnya Adinda yang mendapatkan suami yang spek modelannya kayak pak Baruna,” pujinya Elyna.

“Mungkin Adinda pernah berbuat kebaikan yang besar sehingga kehidupannya seberuntung itu, mungkin kita harus belajar perbaiki diri sambil menunggu jodoh kita,” sahutnya Cahaya.

“Semoga mereka bahagia sakinah mawadah warahmah hingga kakek nenek, amin ya rabbal alamin,” doanya Elyna yang turut bahagia melihat kebahagiaan dari sahabatnya.

“Tapi, ngomong-ngomong temannya Zihan si Julian itu cakep juga loh,” celetuk Cahaya.

Elyna mendelik mendengar ucapan dari Cahaya,” kayaknya kamu jatuh cinta padanya?”

“Nggak lah cuma kagum saja kok,mana berani gue jatuh cinta bisa-bisa Abi gue marah kalau pacaran padahal belum lulus kuliah, lagian di keluargaku dilarang berpacaran,” jelasnya Cahaya.

*********

Sedangkan di sekitar parkiran mobil…

“Mas, kita langsung pulang ke rumah yah,” cicitnya Adinda yang terus tertunduk karena takut dimarahi oleh suaminya.

Baruna yang hendak membuka pintu mobilnya terkejut mendengar perkataan dari istrinya yang memanggilnya dengan sebutan Mas padahal biasanya kalau mereka berdua saja pasti Om.

Baruna mengangkat dagunya Adinda hingga mendongak ke atas, “Coba pandangi suamimu ini sambil ulangi apa yang barusan kamu katakan.”

Adinda berkedip-kedip mendengar perkataan dari suaminya itu,dia salah tingkah karena baru tersadar kalau dia memanggil suaminya dengan sebutan Mas.

“Om kita langsung pulang ke rumah yah,” ulangnya Adinda.

Baruna mengerlingkan matanya,“Bukan itu, suamimu ini telinganya masih normal loh jadi jangan berpura-pura tidak tahu apa yang barusan kamu katakan,”

“Om,itukan yang biasa aku katakan kalau berbicara dengan Om,” Adinda berkelik.

Baruna tersenyum nakal, “Kalau kamu tidak mau mengulanginya, suamimu akan mencium kamu detik ini juga di depan orang banyak!” ancamannya Baruna.

Adinda langsung melebarkan matanya mendengar ancaman suaminya yang tidak bernada bercanda itu.

Adinda reflek menutup mulutnya,” aku tidak mau dicium oleh Mas!”

Baruna tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan dan keluguan istri kecilnya itu.

“Hahaha! Cepat masuk tidak perlu diulang, sunamimu ini hanya bercanda kok,”

Baruna membukakan pintu terlebih dahulu untuk istrinya kemudian berlari kecil ke arah pintu kemudi.

Adinda memonyongkan bibirnya membuat Baruna cenat cenut melihat bibir seksi yang sudah menjadi candunya itu.

“Jangan dimainin bibirnya seperti itu, Mas bisa cium kamu loh,”

“Ish Mas Baruna pikirannya selalu ngeres pasti lari ke masalah ciuman!” protes Adinda.

“Gak masalah kali ngomong ginian dengan istri sendiri, kecuali kalau dengan perempuan lain barulah salah,”

Adinda memalingkan wajahnya ke arah lain karena wajahnya blush memerah digodain oleh suaminya sendiri.

Baruna menatap intens ke arah Adinda,” Mas ingin menghabiskan sisa waktu hidupku hanya bersama dirimu Adinda Aisya Zakirah, karena kutahu ada di sampingmu adalah kebahagiaan yang besar untukku.”

Adinda terdiam mendengar suaminya mengatakan langsung isi hatinya tanpa ragu sedikitpun.

Adinda memperhatikan kedalam manik mata suaminya yang hitam sekelam malam dan setajam elang.

Tangannya Adinda bergerak sendiri dan mengalungkan tangannya ke leher sang Kapolsek itu.

“Suamiku yang Sholeh, jika aku bisa menjadi apapun yang aku inginkan, maka aku hanya ingin menjadi seseorang yang kau cintai. I love you so much Baruna Eka Wardhana.”

Baruna menangkupkan kedua tangannya di tengkuk lehernya Adinda, dia mulai melu**mat bibir mungil nan seksi yang memerah merekah bak delima.

Adinda memejamkan matanya merasakan sensasi dari sapuan lidahnya Baruna yang mengeksplor semua isi di dalam rongga mulutnya Adinda. Keduanya bertukar saliva hingga lidah mereka saling membelit.

“Ahh, hemph!” lenguhan kecil terdengar memenuhi setiap sudut kabin mobil sport milik Baruna.

Tangannya mulai bergerilya menelesup ke dalam kemeja yang dipakai oleh Adinda. Tapi, Adinda buru-buru menghentikan kegiatan mereka.

Adinda menundukkan kepalanya karena malu dengan apa yang mereka lakukan saat ini.

“Kita lanjutin di rumah saja suamiku, takut digrebek security nantinya,” lirih Adinda yang tidak berani menatap langsung suaminya.

“Kita ke hotel yah? Tapi kita makan dulu isi energi full dulu biar ada tenaga,” ucapnya Baruna sambil menyeka ujung bibirnya Adinda yang nampak bengkak.

Baruna bahagia karena Adinda tidak protes dengan permintaannya. Setelah beberapa bulan menikah akhirnya hari Jumat ini adalah hari yang paling bersejarah dalam hidupnya karena akan menjadi hari pertama mereka bersatu dalam ikatan cinta.

“Kita cek in dulu agar kamu bisa mandi dan ganti pakaian terlebih dahulu,”

“Aku gak bawa pakaian apapun Om, cuma ini yang aku pakai itu pun sudah kotor,” ujarnya.

Baruna mengecup punggung tangan istrinya,” kamu tidak perlu khawatir karena suamimu ini sudah menyiapkan segala sesuatu keperluan istriku tercinta.”

“Berarti Mas sudah menyiapkan sebelum menjemputku?” tebak Adinda.

“Oh itu pasti dan wajib memenuhi apapun yang istriku inginkan,”

“Karena Kamu adalah wanita yang mengubah ketaksempurnaanku menjadi kesempurnaan, hanya dengan sentuhan cintamu. Aku mencintaimu, istriku tersayang!” Baruna tak bosan-bosannya mengecup punggung tangan istrinya.

Adinda wajahnya berseri mendengar ungkapan cinta suaminya, “Kau hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya. I love you Mas Baruna.”

Mobil yang dikemudikan oleh Baruna segera meninggalkan parkiran kampus X menuju salah satu hotel bintang lima. Hotel yang dulu disewanya setelah akad nikahnya.

1
Abz
lanjut
Abz
jangan bilang yg sekampung sama adinda , lupa nama nya 🤭
Fadila Bakri
Alhamdulillah mereka sudah bahagia
Masitha Hamrud💗
bahagia selalu pasutri
Farhana
lanjut kakak
Farhana
oh tentu bakal hati-hati
Masitha Hamrud💗
dasar pelakor gak punya akhlak
Farhana
semoga kapok
Farhana
dilawan memang
Masitha Hamrud💗
siapa suruh bergosip 🤣
Dian Daeng Baji
ngaco deh
Inha Khaerunnisa
feeling selingkuh
Dian Daeng Baji
sabar dek
Inha Khaerunnisa
diap memasukkan apanya 🤔🤫🤣😂
Fitry Resky Nero
siapakah dia???
Fitry Resky Nero
Haha 😂🤭
Dian Daeng Baji
kalau aku sih terima saja
Fitry Resky Nero
Amin ya rabbal alamin
Dian Daeng Baji
Alhamdulillah akhirnya ada yang laku
Fitry Resky Nero
gak tahan yah Om
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!