NovelToon NovelToon
Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Jadikan Aku Selingkuhan Mu Ya... OM!

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.

Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18. Menghindar

Bab 18. Menghindar

Pov Author

"Mas tidak bosan di kamar terus? Makan pun sampai di kamar." Tanya Ranti di minggu pagi usai makan bersama dengan sang suami di kamar.

"Nanti sore aku sudah pulang sayang, rasanya waktu ku bersama mu lewat begitu cepat. Aku ingin menikmatinya di kamar saja denganmu."

"Kan tidak enak ada Menur, Mas. Masa kita di dalam kamar terus."

"Biar saja sayang. Kita jarang bertemu, dan dia pasti mengerti."

Ranti mendekati sang suami dan duduk di sebelahnya.

"Mungkin minggu depan aku tidak bisa pulang karena sibuk. Apa bisa kamu saja yang datang ke sana sayang?"

"Yaaah.., kan jauh Mas."

"Pakai taxi saja kalau kamu tidak sanggup menyetir sendiri."

"Apa aku dengan Menur saja kesannya?"

"Aku hanya ingin ada kita berdua saja sayang."

"Atau apa kita lewatkan saja minggu depan?"

"Jangan sayang, kamu mau menyiksa ku dengan rasa rindu yang berlebihan?"

Ranti terkekeh.

"Kan bagus Mas. Jadi Mas hanya memikirkan aku seorang."

Tiba-tiba Pram sulit menelan salivanya setelah Ranti berkata demikian.

"Tentu sayang, aku hanya memikirkan mu seorang. Tapi aku serius memintamu datang minggu depan, ke mes tempat ku tinggal di sana."

"Tapi kalau pakai taxi pasti mahal Mas."

"Tidak juga, kurang lebih sama dengan bahan bakar yang kita keluarkan untuk mobil. Paling lebih sedikit saja."

"Ya sudah, minggu depan aku kesana."

Pram tersenyum senang sang istri menyetujui permintaannya. Hari itu mereka benar-benar menghabiskan waktu seharian berdua saja di dalam kamar.

Sampai tiba sore hari waktunya Pram untuk kembali lagi ke kota sebelah. Ranti mengantar suaminya hingga ke pintu depan rumah mereka.

Menur yang di beri tahu Ranti kalau Pram akan berangkat lagi pun ikut mengantar lelaki itu ke depan pintu.

"Kalian hati-hati ya, kalau ada sesuatu yang tidak beres cepat lapor Pak RT atau ke pos ronda terdekat." Ujar Pram.

"Iya, Mas. Kalau juga kalau capek di jalan berhenti dulu, istirahat sejenak."

"Ya sayang. Aku berangkat ya..."

Pram mencium kening Ranti penuh sayang. Dan Ranti pun menyalami Pram dan mencium punggung tangan lelaki itu.

Menur pun melakukan hal yang sama kepada Pram ketika Ranti usai bersalaman. Namun Pram sedikit grogi untuk bersikap ramah seperti biasanya.

"Titip Tante mu ya Nur." Pesan Pram pada akhirnya.

"Ya Om." Jawab Menur tanpa ragu dan terlihat santai.

Tanpa banyak bicara Pram segera meletakkan barang-barangnya di kursi tengah. Kemudian ia pun masuk ke dalam mobilnya dan perlahan mulai meninggalkan rumah.

Ranti menghela napas. Ia harus sabar menunggu 6 hari lagi untuk bertemu dengan suaminya. Rencananya hari ini sabtu sepulang kerja, Ranti langsung berangkat dengan menggunakan taxi ke tempat suaminya. Dan minggu sore ia sudah kembali lagi ke kota ini.

"Jauh ya tempat kerjanya Om, Tante?"

Ranti menoleh pada Menur yang berada disampingnya sambil tersenyum.

"Jauh nur. Kurang lebih 4 jam perjalanan kalau menggunakan mobil." Jawab Ranti sambil menutup pintu rumah.

Menur mengekori Ranti yang melangkah menuju dapur.

"Berarti jum'at depan Om baru pulang lagi?"

"Tidak. Jum'at depan mungkin Tante yang menyusul kesana."

"Aku ikut boleh Tan? Pengen tahu tempat kerja Om kayak apa."

Ranti menghentikan sejenak langkahnya dan menoleh pada Menur. Ia tampak berpikir sesaat sebelum akhirnya menjawab...

"Lain kali Tante akan ajak kamu. Untuk sabtu depan, Tante dulu yang kesana sendirian ya." Ujar Ranti menjawab keinginan Menur.

Ranti ingat pesan sang suami kalau Pram ingin menghabiskan waktu berdua dengannya.

"Yaaah...." Kata Menur terdengar kecewa.

"Bukannya minggu depan kamu harus ke sekolahmu untuk pengambilan ijazah mu Menur?"

"Iya sih."

"Kamu bisa pulang kampung sendiri?"

"Bisa Tante, lagian tidak jauh hanya 2 jam perjalanan saja."

"Kamu kesana naik apa?"

"Pakai Bis aja deh Tan."

"Ya sudah, nanti Tante belikan tiketnya. Kamu belum makan kan? Kita masak yuk...!"

Menur tertegun sesaat kemudian mengangguk dan tersenyum terpaksa. Sebenarnya ia paling malas kalau di ajak masak karena pastinya setelahnya harus membantu Ranti bersih-bersih dapur bekas mereka memasak.

Tapi mau tidak mau Menur pun akhirnya menurut juga. Ia tidak mungkin selamanya menghindar apa yang disuruh oleh Ranti karena masih ingin tinggal disana.

***

Hari demi hari pun berlalu. Menur kembali ke kampung selama dua hari untuk mengambil ijazahnya. Reuni dadakan dengan teman-teman di kampung pun di adakan dengan Menur sebagai bosnya. Tentu Menur menyombongkan diri dengan tempat tinggalnya sekarang dan dengan apa yang sudah ia punya.

Satu persatu foto-foto di galeri handphonenya Menur pamerkan kepada teman-temannya. Foto-foto itu tak lain adalah foto kamarnya, rumah Ranti, mobil, juga laptop barunya.

"Baru sebentar tinggal di kota, penampilanmu sudah berubah banyak loh Can, pangling aku."

"Halah, nanti kita juga bisa kayak Cantika. Oh ya Bunga, kita jadi kan kost bareng?" Tanya Lilis.

"Jadi lah. Aku sudah survey tempat. Bagus loh tempatnya juga tidak terlalu mahal." Ujar Bunga.

"Kalian kost bareng?" Tanya Menur.

"Iya dong." Jawab Lilis.

"Tidak jauh dari kampus kok, kamu bisa datang kapan saja." Ujar Bunga

"Nginap juga boleh, nanti kita nobar lagi pasti seru, hahaha..." Sela Lilis.

Menur hanya tersenyum menanggapi ucapan teman-temannya. Ide menginap tentu sudah tergambar di kepalanya. Namun ada yang lebih seru dari itu bahwa Ia merasa sudah lebih di atas teman-temannya karena menonton film dewasa ia sudah pernah mencapai puncak kenikmatan yang mungkin teman-temannya belum pernah mencoba, pikirnya.

"Sopo sih cah wedok seng ayu kui?" Tanya salah seorang langgang Sri menyetrika dulu. (Siapa sih, gadis yang kelihatan cantik itu?)

"Menur itu Mbak, anak e.. almarhumah Sri." Jawab Surti, pelanggan kue Sri dulu.

"Oalah, sudah pindah ke kota penampilan apik tenan yo."

"Yo iyo , wes melu Tantenya sing wong sugih kae, mulake dandane bedo." Jawab ibu-ibu yang lain. (Ya iya. Sudah ikut Tantenya yang orang berada itu ya makanya penampilannya berubah)

"Tapi kok yo kelihatan sombong ya, gak koyo Mbok e..."

"Hus! Ojo ngomong gitu."

Para ibu-ibu itu berhenti menggosipkan Menur yang masih tidak sadar menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya.

Sementara itu di tempat berbeda, Ranti dan Pram bak pengantin baru yang menikmati masa kebersamaan mereka. Tidak ada Menur di sekitarnya, Pram merasa tenang dan bisa fokus perhatiannya kepada sang istri.

Walau Ranti merasa tubuhnya sangat lelah harus kembali lagi esok harinya, namun bahagia yang ia rasakan menutupi rasa lelahnya begitu saja.

"Apa tidak bisa kamu tinggal disini bersama ku saja sayang, aku masih rindu."

Ranti terkekeh mendengar rengekan manja sang suami.

"Kita sudah sepakat loh Mas, jangan lupa itu."

Benar, dia awal menikah mereka telah sepakat dengan keadaan yang ada, yaitu baik Pram dan Ranti sama tidak melarang pekerjaan mereka dan sepakat Pram akan pulang setiap akhir pekan untuk berkumpul bersama sang istri.

"Kok berat ya..."

"Hehehe, heleh..."

Ranti mencubit gemas pipi suaminya.

"Sabtu dekan kesini lagi ya?"

"Loh lagi?"

"Iya sayang, aku masih sibuk."

Sebenarnya sejak kedatangannya, Ranti tidak melihat Pram yang seperti orang sibuk. Malah suaminya itu terlihat sangat menikmati waktu liburnya.

"Mas saja yang pulang ya, disini juga tidak ada yang menarik." Keluh Ranti.

Pram terlihat ragu dan tampak berpikir sesaat. Sikapnya yang jarang di lihat Ranti itu tentu mengundang rasa ingin tahu diri sang istri singgah Ranti pun mulai bertanya.

"Kenapa Mas, apa ada sesuatu?" Tanya Ranti.

Pram melihat ke arah sang istri, lalu tersenyum seperti biasanya untuk mencarikan suasana.

"Tidak ada sayang." Jawab Pram kemudian.

"Apa karena ada Menur? Waktu itu juga gitu, Mas milih seharian di kamar."

"Tidak sayang." Kilah Pram.

"Tapi sejak ada Menur loh aku perhatikan Mas kayak tertutup begini." Sanggah Ranti.

"Mungkin aku belum terbiasa dengan kehadirannya, sayang. Jadi rasanya kurang bebas."

"Apa dia aku suruh kost saja?"

Pram berpikir sesaat. Dengan kelakuan Menur yang hanya Pram yang tahu itu rasanya tidak baik membiarkan Menur tinggal di luar pengawasan mereka. Karena bisa saja Menur semakin terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.

Pram sudah melihat Menur melakukan masturbasi. Pram tidak ingin keponakan istrinya terjerat pergaulan bebas di luar sana bila gadis itu di suruh tinggal sendirian. Bisa di bayangkan Menur bisa saja melakukannya dengan lawan jenis di usianya itu. Sudah pasti Ranti akan sangat mengkhawatirkan Menur, pikirnya.

"Sebaiknya tidak usah. Dia juga sebatang kara, dan kita sudah menjadi walinya." Ujar Pram. "Baiklah, jum'at depan aku akan pulang seperti biasanya."

"Nah gitu dong..." Kata Ranti yang terlihat senang.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
Wati Nanda
wes to ponakan adalah maut🤣🤣
𝐀⃝🥀𒈒⃟ʟʙᴄ🦆͜͡Lie𝐙⃝🦜🅟ᴳ᯳ᷢ
Cantik menafik.kslo di pske jsl" yang bodoh dan menyskiti orang lsin gkda nilainnya tetep murahann ,laki" gkkan kiat bila terlalu tergoda makanya yang selibgkuh itu salah kedua belah pihak.
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
woyy kondisikan kaki kalian kimpritt 😠😤
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
makin kesini makin belagu kamu menur 🙄
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
emang bisa saling tautan jari2 kaki🙄😩
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
hadeuuuuuu ampun ahh🤦‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
terus terusin lah kalian, sepandai pandainya bermain pasti ketahuan juga. yomennn
ǟʟʏǟ •𝐎𝐅•
nakal ya kamu pram 😤
Akbar Razaq
Semenarik apapun jika akhlak nol lama lama pasangan juga jengah. Memangnya hidup hanya utk kuda kudaan mulu.Tunggu saja klo Ranti tahu smua, kalian akan kelabakan eh ku rasa hanya Pram yg kehilangan tapi Keponakan dajjalnya dijamin tdk karena apa ? karena sptnya dia tak berotak.
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
berteriak..??
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini baru jari kaki belum belalai gajah nya yg bertaut🤧🤣🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
ini mahhh bener bener gilaaa🤧😭😭😭
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
iya diam,setelah mulut nya dibungkam pake bibir pram, ups 😂
⏤͟͟͞𝐑𝐙⃝🦜➢‮
gaya kepasar g mau memang lamalama minta di hiih ni anak
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
dasar kucing garong🤧🤣🤣
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
keren si pram ini
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
tangan kan ada kenapa harus bibir sih 🙄
@🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🦆͜͡ᴢᴀʜʀᴀ 🫰
dasar kucing garong, setia hanya wacana saja🙄
☠ᵏᵋᶜᶟぁん🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ
kimpritt emang 😤😤😤
❤🏘⃝Aⁿᵘ Kiis Kᵝ⃟ᴸ
udahlah RAN, Kamu berhak dapat laki laki yang lebih baik lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!