Dangerous Woman

Untuk dialog Fudo Hamasaki dan pengawalnya, anggap saja pake bahasa Jepang ya.

Untuk dialog keluarga Dominic pake bahasa Inggris.

Sengaja gak aku tambahin pake bahasa Jepang biar yang baca gak bingung.

Terimakasih 💚

🍁

Sudah hampir satu minggu Atha belum sadarkan diri. Kecelakaan yang di alaminya tidak terlalu parah namun entah mengapa Atha tak kunjung bangun. Dokter hanya berkata bahwa kondisi fisik Atha baik-baik saja. Justru mentalnya yang tidak baik-baik saja. Kondisi itulah yang menyebabkan dirinya enggan bangun.

Seperti kehilangan semangat untuk hidup.

“Cucuku, bangunlah ... aku adalah Kakekmu. Banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu. Bangunlah, Nak.”

Lelaki tua itu memegang lembut tangan Atha dan mencium punggung tangannya.

“Ceritakan pada Kakek apa yang terjadi padamu selama ini. Kenapa kau bisa seperti ini. Apa kau tidak bahagia?”

Tanpa terasa ada tetesan air mata yang mengalir di wajah tuanya. Mengingat Ayumi membuat Fudo kembali mengenang putrinya yang telah tiada.

Selama ini Fudo menjaga Atha tanpa diketahui siapapun. Bahkan anggota keluarganya yang di Jepang tidak ada yang tahu mengenai Alatha adalah anak dari Ayumi Hamasaki.

Fudo hanya menjaga namun lelaki itu tidak pernah tahu permasalahan apa yang di alami cucunya. Lelaki tua itu hanya tidak ingin ikut campur ke dalam masalah keluarga Dominic.

Namun melihat dan mendengar kondisi Atha yang sangat memperihatinkan membuatnya mau tidak mau harus ikut turun tangan.

Fudo akan menyelediki apa yang sebenarnya terjadi pada cucunya.

Tok! Tok! Tok!

Setelah pintu diketuk tak lama masuklah seorang lelaki muda yang berumur sekitar 35 tahunan.

Lelaki itu adalah orang kepercayaan Fudo Hamasaki. Dia adalah anak dari salah satu tangan kanannya yang kini ikut mengabdi pada keluarga Hamasaki.

“Maaf Tuan besar mengganggu waktu Anda sebentar,” ucapnya sembari membungkukkan badannya tanda hormat.

“Katakan!”

“Tentang kecelakaan Nona Ala, itu murni kecelakaan tanpa campur tangan pihak lain. Saya sudah menyelidikinya.”

Fudo menganggukkan kepalanya tanda mengerti. “Lalu apa yang sebenarnya terjadi di dalam keluarga Dominic selama ini?!” penasaran itu membuat Fudo ingin mengetahui lebih lanjut.

“Kabar menyebutkan bahwa suami Nona Ala ternyata telah menikahi sepupunya sebelum menikah dengan Nona. Saya sudah melihat catatan pernikahan milik suami Nona dan menemukan bahwa itu adalah benar adanya.”

Ryu mengulurkan amplop yang berisi bukti-bukti tersebut.

Dengan kasar Fudo membukanya, matanya melotot tajam dengan tangan yang terkepal kuat.

“Brengsek! Mereka mempermainkan cucuku.” Napas lelaki tua itu tersengal, dadanya naik turun dengan tubuh yang menegang. “Lalu apa keluarga Dominic tahu tentang ini? Axton Dominic, jika kau terlibat dengan skandal ini aku akan memenggal kepalamu tidak perduli bahwa kau adalah besanku.”

Kemarahan jelas terlihat jelas di manik mata Fudo.

Bagaimana tidak marah jika seseorang yang selama ini di jaga ternyata banyak menerima masalah dari keluarganya sendiri.

Jika tahu seperti itu mungkin dulu ia akan membawa Atha pergi bersamanya ke negara asal.

“Tuan besar Dominic tidak tahu apapun, Tuan. Namun keluarga yang lainnya tentu saja mengetahui skandal ini. Nona Ala dan Tuan besar Dominic baru tahu beberapa waktu yang lalu.”

“Semua keluarga Dominic terlibat?”

“Benar Tuan.” Ryu membenarkan. “Saya juga baru tahu jika selama ini Nona Ala tidak disukai dan tidak diinginkan di keluarga Dominic. Hanya Tuan besar yang selalu membela dan menyayangi Nona. Skandal ini melibatkan semua keluarga.”

“Sial ... mereka benar-benar keterlaluan.”

Lelaki tua itu mengurut pelipisnya dengan pelan. Tidak menyangka bahwa hidup cucunya sangat menderita.

“Ini kabar terbaru mengenai Tuan besar Dominic.”

Ryu kembali mengulurkan majalah bisnis yang memberitakan tentang Axton Dominic yang sedang terjerat masalah hukum dengan menantunya, Faiz Jeremy Renner.

“Sepertinya suami Nona mengancam Tuan besar.”

Fudo mengangguk sekali lagi. “Ya permainan kasih sayang.”

“Apa keluarga Dominic tidak mencari Ala?!”

“Suami Nona mengerahkan seluruh pengawalnya untuk mencari Nona tapi anda tenang saja. Saya sudah menutup informasi tentang Nona.”

“Bagus! Jangan biarkan siapapun tahu tentang keberadaan Ala. Belum saatnya, biarkan dia bangun lebih dulu.”

“Saya mengerti Tuan!”

Diam-diam Atha sudah mendengar semua pembicaraan tersebut.

Atha telah terbangun semenjak mendengar suara isak tangis seseorang. Dan tanpa sengaja Atha mendengar pembicaraan sensitif tersebut.

Tangannya terkepal dengan kuat, air matanya menetes mendengar kabar tentang Opa Axton.

Setelah kepergian Ryu dari kamar rawat tersebut, perlahan Atha membuka matanya.

Fudo yang masih belum menyadari bahwa Atha telah sadar hanya diam dengan pemikiran yang kosong.

“Siapa Anda?!”

Deg!

Fudo menoleh dan terkejut melihat Atha telah bangun.

Matanya terpaku melihat manik mata Atha yang sama persis dengan warna mata milik Ayumi.

“Ka-u sudah sadar Nak ....” Fudo mendekati ranjang dan menekan tombol untuk memanggil dokter.

“Anda siapa?!” tanya Atha mengulang. Namun Fudo tak langsung menjawab.

Tak lama masuklah dua dokter dan dua perawat.

“Anda sudah bangun Nona. Apa yang Anda rasakan?!” tanya dokter tersebut setelah memeriksa kondisi Atha.

“Tubuh saya terasa kaku dan kepala saya sakit,” jawab Atha sambil memegang tengkuknya.

Dokter tersebut mengangguk. “Benturan yang Anda alami cukup keras. Namun Anda tidak perlu khawatir. Tidak ada luka dalam. Dan untuk tubuh Anda yang kaku itu terjadi karena Anda sudah satu minggu tidak sadarkan diri,” jelas dokter tersebut membuat Atha terkejut.

“Satu minggu?!”

“Benar Nona. Kalau begitu saya permisi Nona, Tuan besar.”

Dokter tersebut membungkuk di hadapan Fudo dengan hormat.

Kini hanya ada mereka berdua di dalam ruangan.

Atha menatap Fudo dengan intens. Masih bertanya-tanya siapa lelaki tua ini.

“Siapa Anda Tuan? Kenapa Anda bisa berada di sini ... maaf saya tidak mengenal Anda.”

Fudo mendekat dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang. Matanya berkaca-kaca dengan wajah sendu.

“Panggil aku Kakek. Aku adalah Ayah dari Ibumu.”

Atha mengerjapkan mata. Ia menggeleng lemah. “Jangan berbohong!” jawabnya penuh penekan.

Fudo menatap manik Atha dengan tajam. Mungkin pengkhianatan yang di lakukan keluarga Dominic membuat Atha sedikit khawatir.

Fudo berjalan ke arah sofa, mengambil sesuatu dan menyerahkannya pada Atha.

“Bukalah ....”

Dengan gemetar Atha membukanya. Matanya melotot dengan mulut yang sedikit terbuka.

“Tidak mungkin. Opa tidak pernah mengatakan bahwa Ibuku adalah keluarga bangsawan.” Atha tetap menolak dan masih tidak mempercayai bukti yang ditunjukkan Fudo.

“Karena mereka tidak ada yang tahu!” Fudo menghela napas pelan. “Ibumu lari dari Jepang untuk menghindar perjodohan keluarga dan memilih Ayahmu yang tak lain keluarga Dominic.”

“Tolong jangan membual. Sudah cukup keluarga Dominic saja yang mengkhianati saya. Jangan lagi ....”

Atha terisak sambil menutup wajahnya. Masih tidak ingin percaya bahwa semua ini adalah benar.

“Lihatlah ... wajahmu sangat mirip dengan Ibumu. Cantik dan yah lihatlah warna matanya mirip denganmu.” Fudo menunjukkan potret Ayumi saat masih muda dulu. “Ibumu adalah wanita yang tidak mau diatur. Dia wanita yang hidup dalam dunianya yang bebas dan tanpa mau dikekang. Ibumu itu wanita pembangkang dan juga berani.” Teringat sikap Ayumi membuat lelaki tua itu tersenyum tipis.

“Jika kau tidak percaya, maka lihatlah berkas tes DNA tersebut.” Fudo menunjuk amplop putih berlogo rumah sakit yang menyatakan bahwa ia dan Atha memiliki hubungan darah. Karena Atha memiliki golongan darah yang sama dengan Ayumi. Golongan darah langkah keluarga Hamasaki.

Atha langsung membukanya dan kembali terisak dengan pelan. “Aku masih memiliki keluarga,” ucapnya pelan membuat hati Fudo seolah tersayat. Miris sekali melihat cucunya bahkan tak tahu asal usulnya.

“Tentu saja. Kau adalah cucuku. Kau bukan wanita biasa. Kau istimewa, Alatha Senora Dominic.”

🍁

Bersambung...