Hai ketemu lagi sama karya terbaru mommy, yang suka bisa lanjut baca ya, kalau memang tidak suka dan lainnya kasih komentar ya, jangan di rate terima kasih.
Pernikahan akbar anak keluarga terkaya dan terpandang namun nyatanya tidak menjanjikan akan berjalan lancar. Tepat di hari H Galih di tinggalkan oleh calon istrinya.
"Tidak ada, kak," ucap Gina adik dan juga sahabat calon istrinya setelah mencari ke ruangan make up.
"Bagaimana ini, Lih! Acara satu jam lagi!" Bingung dan panik Mulan sebagai orang tua.
"Cepat cari sekali lagi! Jika memang tidak ada terpaksa kita batalkan!" perintah Galang sang Papa pada asisten dan anak buahnya disana.
Setelah 30 menit tidak ada hasil, Galih yang sudah sangat kacau saat ini. Melihat seorang gadis yang masuk dari pintu samping bertepatan dengan matanya mengarah padanya.
"Tidak akan ku biarkan dia menghancurkan dan mempermalukan keluargaku! Dia akan menjadi istriku!" tekad Galih yang menuju ke arah wanita itu.
"Maukah kamu menikah dengan ku?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"KAMU berani menahan tanganku! Dia berhak mendapatkan itu! Lepas!" teriak Ibu dari Dirga yang tidak lain Nyonya Dania Dimitri.
"JALANG!" bentaknya kembali saat tangan di hempaskan oleh Galih.
Ya Ibu Dirga datang kesana bersama anak perempuannya.
"CK! Tidak disangka kamu sama dengan wanita yang lainnya lebih memilih harta ketimbang cinta! Aku kecewa padamu!" ejek Dinda.
"Kurang apa kakakku padamu! Hah!" bentak Dinda.
Keduanya tampak emosi dan marah pada Rosa, mencaci maki dan terus saja mulutnya mengeluarkan kata kata tidak baik untuk di dengar.
Sementara Rosa hanya bisa diam dalam tangisan di balik pungung suaminya sebagai tumpuannya. Terus saja tangan Rosa menahan agar Galih tidak berbuat kasar atau melukai mereka.
Galih hanya bisa menahan emosinya yang sudah hampir meledak mendengar semua ucapan yang semuanya tidak pernah benar untuk istrinya itu.
"Jangan, Bang," lirih Rosa yang terisak.
Setelah puas mulutnya mengeluarkan kata kata kasarnya, akhirnya memilih duduk Nyonya Dania dan Dinda.
Tidak disangka ternyata mertuanya datang kesana setelah mendengar langsung dari suaminya yang menggantikan Galih meeting dadakan itu. Situasi ini pasti akan mengguncang hubungan pernikahan anaknya. Dengan inisiatifnya sendiri akhirnya Mulan menyusul ke rumah sakit. Menjenguk sang mantan dari menantunya itu.
"Sayang," peluk Mulan pada Rosa.
"Mama," terkejut Galih ternyata ibunya datang langsung tanpa pemberitahuan lebih dulu.
"Mama paham dengan kondisi kalian, maka dari itu Mama kesini. Papa sudah menggantikanmu, jadi temani saja istrimu ini." ucap Mulan.
Tanpa mau menyapa wanita angkuh itu saat bertemu dengan Mulan, padahal secara sosialita lebih tinggi Mulan. Masih asyik dengan hpnya saat menunggu Dirga dalam penanganan.
"Mom, Ada Aunty Mulan," ucap Dinda.
"Jeng, kamu disini!" sapa Dania yang langsung berdiri.
Sudah bisa menebak dengan perangai Dania pasti akan mencaci maki Rosa, tidak peduli siapa lawan bicaranya.
"Aku turut prihatin atas anakmu yang sakit akibat perbuatannya sendiri," ucap Mulan yang masih memeluk Rosa.
"Kenapa kamu Jeng peluk dia! Tidak pantas dia di perlakukan seperti itu! Asal tahu saja Jeng dia itu matre! Dan-" terus saja ingin merusak reputasi menantunya.
Padahal dari tadi mereka sudah jadi bahan gosip seluruh pegawai rumah sakit, bahkan lebih banyak mencaci dan menghina Rosa karena menginggalkan Dokter tampan itu. Tanpa tahu siapa yang menjadi suaminya dan bagaimana kisah sebenarnya.
"Jangan mengatakan hal buruk untuk menantuku! Dia tidak pernah bersalah! Bersyukur aku yang menjadi mertuanya bukan kamu yang mulutnya tidak bisa di jaga! Pedas sepedas bon cabe!" kesal Mulan yang sangat tidak terima Rosa di jelekkan.
Mulan tahu semuanya dari sang suaminya yang mencari latar belakang dan asal usul menantunya tepat setelah pernikahan. Di tambah bukti sampai detik ini uang anaknya belum dia pakai sepeserpun.
"Jangan menyesal Jeng! Aku sudah ingatkan!" ancam Diana.
Terkejut ternyata yang menjadi suaminya Rosa adalah anak dari teman sosialita dan sialnya derajatnya masih kalah dari mereka.
"Kalian yang akan menyesal!" balik ancam Mulan.
"Ros, sebaiknya kamu ikut Mama pulang! Disini kamu tidak di perlukan lagi! Sudah ada keluarganya!" bisik Mulan.
"Ma, biar aku saja yang menemaninya, Mama tidak percaya padaku?" bujuk Galih.
Tahu jika Rosa tidak mungkin menolak keinginan mertuanya, tapi dia masih harus melakukan janjinya untuk membantu merawat Dirga bersama Galih tentunya. Untung saja suaminya itu paham maksudnya kali ini. Sangat mudah mendapatkan pengertian dari suaminya walau belum ada seminggu mereka bersama.
"Baiklah. Mama percaya. Ros, jangan mau di tindas lain kali! Mama berharap kamu bisa melawannya, karena kamu tidak bersalah!" sontak saja ucapan Mulan yang menoleh ke arah Dania dan Dinda menjadi canggung.
"Jaga mulut kalian! Sekali lagi aku tahu kalian menghinanya! Aku akan mencabut investasiku disini!" ancam Mulan yang tidak main main kali ini. Biarkan saja jika ada yang bilang menekan orang dengan kekuasaannya.
Rumah sakit ini memang di kelola oleh keluarga Dimitri, namun sebenarnya sebagian besar saham rumah sakit inu dimiliki oleh Mulan yang notabennya keluarga konglomerat. Mencoba peruntungan di bidang rumah sakit.
"Jangan Jeng!" langsung ketakutan Dania yang berdiri mendapatkan ancaman.
"Jangan sampai telingaku mendengar hal yang sama seperti tadi! Camkan itu!" ancam Mulan.
"Mama akan kembali malam hari untuk mengecek kalian. Jaga diri!" pamit Mulan yang akan pergi menyusul suaminya.
Sial! Aku kira dia bukan menantu keluarga Ginanjar! Apes sekali! Tapi aku tidak terima anakku yang bucin akut malah sakit akibat dia! Batin Dania yang kesal dan marah menjadi satu.
Tapi tidak bisa di ucapkan seperti awal datang, semuanya terkunci mulutnya baik dirinya ataupun anaknya Dinda.
Sementara Dr. Irna sungguh terkejut sama dengan Rosa, jika mertua perempuannya lah yang mempunyai saham terbesar di rumah sakit ini. Yang di ketahui oleh semua pegawai rumah sakit ini hanyalah keluarga Dimitri saja.
Jadi aku selamat! Terima kasih Ya Allah, pertolonganmu sungguh nyata. Aku bisa bekerja dengan aman dan tentram sekarang. Batin Rosa.
Sebab setiap rapat dewan direksi tidak pernah di lakukan di rumah sakit, selalu saja hotel milik keluarga Ginanjar. Memang tidak ingin mempublikasikan untuk yang satu itu. Namun semuanya terungkap sekarang karena sudah menyinggung menantunya.
*
Dirga yang sudah masuk ruang rawat dan Rosa menunggunya di dalam bersama Galih. Bahkan Dania dan Dinda juga ada disana. Hanya bisa menahan amarah dan kesalnya.
"Bang, aku harus kembali bekerja." ucapnya setelah melihat jam di tangannya.
"Baiklah. Aku akan kembali ke kantor saja, hubungi aku apapun yang terjadi. Ingat ada aku!" ucap Galih yang mampu di dengar oleh mereka.
Ck! Sok romantis! Sok manja! Kesal batin Dinda.
"Mom, aku lelah. Ingin pulang!" setelah kepergian Rosa dan Galih.
Karena tidak perlu berpura pura di depan mereka lagi. Dinda langsung menunjukkan sikap aslinya yang tidak sudi harus berlama lama di rumah sakit apa lagi menunggu kakaknya yang terus menguras perhatian orang tuanya.
"Tunggu Kakakmu sadar dulu, Mama tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Jika dulu kalau dia sakit ada Rosa. Tapi saat ini tidak, Mama yang akan menunggunya," jelas Dania. Perhatian Dania memang tertuju pada Dirga yang lebih mendapatkannya lebih banyak di bandingkan dengan Dinda yang sulit di aturnya.
Dulu Rosa selalu banyak membantu menjaga Dirga, walau Dania selalu datang tapi tidak sepenuhnya disana. Merasakan kehilangan sosok Rosa yang dulu. Baru di sadari sekarang, namun kebenciannya lebih banyak karena memandang harta di pikirnya.
"Ck! Aku pulang sendiri! Lelah Mom!" pergi begitu saja, Dinda.
Namun tidak lama pintu ruangan itu di tutup dengan kasar yang menimbulkan suara yang sangat kencang, mampu membuat Dirga tersadar.
"Ros," panggilnya.
"Ros," lagi Dirga memanggilnya.
"Ros," mata Dirga yang mencari sosok itu.
...****************...
Terima kasih atas dukungannya dan selalu setia menanti up mommy ya.
Like dan komentarnya di tunggu ya.
komen ya
temukan kebahagian mu...