Jodohku Adalah Anak Bosku

"Hallo, Jack" Ucap dewa setelah panggilan diterima oleh asisten pribadinya.

"Iyah hallo tuan" Jawab asisten pribadi dewa diseberang telpon sana .

"Segera periksa CCTV rumah sakit, dan cepat temukan siapa Otak pelaku dari kematian ibu ayana" Perintah dewa.

"Baik tuan" Jawab asisten pribadi dewa dengan patuh kemudian panggilan pun diakhiri.

Dewa beranjak dari tempat duduknya hendak menghampiri ayana ke kamarnya.

Kamar yang hanya tertutup horden tanpa pintu dibuka oleh dewa.

"Ko ayana engga ada" Gumam dewa yang sudah melihat setiap sudut kamar yang tidak terlalu besar itu.

Dewa sedikit panik kemudian kembali mencari keberadaan ayana.

"Apa mungkin ayana dikamar ibunya yah" Ucap dewa sambil melangkahkan kaki ke kamar ibu ayana.

Horden kamar yang sedikit terbuka memperlihatkan ayana yang sudah tertidur pulas dengan memeluk baju ibunya.

Dewa pun mendekat kearah ayana dan duduk di samping ranjang itu.

"Ayana, aku berjanji akan menjaga dan membahagiakan kamu ay" Ucap dewa lembut sambil membelai rambut ayana.

Ayana yang tersadar dan mendengar ucapan dewa terbangun dari tidurnya.

"Mas" Ucap ayana sambil pelan pelan membuka matanya.

"Ayana, sudah kamu lanjut

tidur lagi yah,ini masih malam ay" Perintah dewa sambil terus membelai puncak kepala ayana agar kembali tertidur lagi.

"Mas engga tidur? " Tanya ayana memandang wajah dewa.

"Iyah nanti saya tidur ay, sekarang kamu lanjut tidur lagi yah" Ucap dewa kembali memerintahkan ayana untuk tertidur.

"Iyah mas" Ayana kembali tertidur menuruti perkataan dewa.

Dewa yang memang sedari tadi menahan kantuk pun ikut tertidur disamping ayana.

Di pagi harinya kebetulan para tetangga kembali datang kerumah ayana untuk membantu beres beres karena sebagian tetangga sudah mengetahui rencana ayana yang akan berangkat kembali kejakarta.

Seperti dikampung pada umumnya ada saja tetangga julit dan rese.

Kebetulan sekali dia lewat depan kamar dan melihat keberadaan ayana dan dewa dalam satu kamar, tetangga itu pun segera berlari ke kerumunan tetangga yang sama sama julit berusaha mengompor ngompori yang lainnya.

"Ada apa, ko kamu lari terburu buru gitu" Ucap tetangga lainnya.

"Itu tadi saya liat masa neng ayana sama bos nya satu kamar padahal kan mereka belum menikah" Ucap tetangga julit itu.

"Yang benar saja, jangan mengada ngada deh" Ucap tetangga yang tidak percaya.

"Beneran, kalo engga percaya ayo kita lihat bersama" Ajak tetangga julit itu.

Mereka pun segera memasuki rumah ayana dan menuju kamar yang ditunjukkan oleh tetangga julit itu.

"Apa apaan ini" Ucap tetangga julit itu dengan intonasi yang sangat tinggi.

Ayana dan dewa pun tersentak kaget mendengar teriakan tetangganya itu.

Mereka pun terduduk dan masih linglung karena belum sepenuhnya tersadar.

"Kalian kan belum menikah,kenapa kalian bisa satu kamar seperti ini, kamu membuat nama baik kampung kita tercoreng Ayana" Ucap tetangga julit itu sengaja terus mengompor ngompori tetangga lainnya.

"Iyah Ayana, aku kira kamu gadis polos, ternyata semenjak dari kota kamu jadi liar seperti ini" Ucap tetangga lainnya yang sudah mulai terpancing.

Ayana hanya diam merasa takut akan tuduhan tuduhan yang terlontar dari mulut tetangganya.

"Maaf Bu, ini tidak seperti yang kalian fikirkan, saya akan jelaskan semuanya" Ucap dewa berusaha melerai keributan dan mencoba menjelaskan semuanya.

"Sudah tidak ada yang perlu dijelaskan, kita sudah liat ko kalian  tidur bisaerduaan dikamar " Ucap tetangga julit itu.

"Sudah sudah, jangan pada ribut disini, ayo kita panggil pak RT saja, biar pak RT yang mengurus semuanya" Ucap salah satu tetangga yang mencoba menengahi mereka.

"Ya sudah, panggil saja pak RT sana" Ucap tetangga julit itu kemudian meninggalkan rumah Ayana. Semua tetangga pun ikut meninggalkan rumah Ayana kecuali satu tetangga Ayana yang tadi berusaha menengahi mereka.

"Ayana, nanti kamu jelaskan saja apa yang terjadi sebenarnya dengan sejujur jujur nya yah" Ucap tetangga itu dengan sangat lembut.

"Bibi yakin, semua itu hanya fitnah, bibi percaya kamu anak baik baik Ayana" Ucap tetangga baik itu.

"Baik bi, terimakasih banyak yah bi"ucap Ayana penuh haru.

Tidak lama pak RT beserta jajarannya mendatangi kediaman Ayana.

Tok tok tok

" Assalamu'alaikum "ucap seorang diluar sana yang tak lain adalah pak RT.

" Waalaikumsalam "jawab Ayana kemudian melangkahkan kakinya ke arah pintu dan membukanya .

" Silahkan masuk pak"ucap Ayana mempersilahkan masuk.

Pak RT beserta jajarannya pun dipersilahkan duduk oleh Ayana.

"Ayana, kamu pasti sudah tahu kan maksud kedatangan saya kesini" Ucap pak RT.

"Iyah pak" Jawab Ayana.

"Baik, jadi langsung ke intinya saja, bisa ceritakan kejadian sebenarnya kepada bapak" Ucap pak RT memerintahkan Ayana agar menjelaskan semuanya biar tidak terjadi salah paham.

"Biar saya saja yang menjelaskan pak" Ucap dewa yang kemudian mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya.

"Iyah silahkan" Ucap pak RT

"Jadi semalam saya khawatir dengan keadaan Ayana pak, kemudian saya masuk kekamar ibu Ayana untuk memastikan kalau keadaan Ayana baik baik saja pak, saya tidak sengaja ketiduran, saya mengakui kesalahan saya pak, tapi sumpah kami tidak melakukan apapun seperti yang dituduhkan orang orang diluar sana. " Jelas dewa.

"Apa benar kejadiannya seperti itu Ayana? " Ucap pak RT memastikan.

"Iyah pak, mas dewa hanya berusaha menenangkan saya dan memastikan keadaan saya baik baik saja, saya juga tahu batas ko pak tidak sampai melakukan yang tidak seharusnya dilakukan pak" Ucap Ayana menjelas versi dia.

"Baiklah kalau begitu,tapi kalian berdua tetap saja salah apalagi kan kalian belum menikah kan, walaupun kalian tidak berbuat apa apa tetap saja itu membuat pikiran jelek dimasyarakat, lebih baik kalian jaga jarak saja yah" Ucap pak RT.

"Pak, sebenarnya Ayana dan dewa akan segera melangsungkan pernikahan" Ucap Ibu dewi yang ikut serta dalam obrolan itu.

"Oh jadi seperti itu, kapan pernikahan itu akan dilaksanakan? " Tanya pak RT.

"Sekarang" Ucap dewa dengan tegas, karena dewa berfikir kalau lebih cepat lebih baik, lagian sebelum ibu Ayana meninggal, ibunya sudah menitipkan Ayana kepada dewa juga.

"Baik, saya akan membantu mengurus semuanya" Ucap pak RT ikut serta bahagia dengan kabar itu.

Pak RT dan jajarannya pun pamit dari kediaman Ayana.

"Mas, mas yakin sama keputusan mas, apa tidak terburu buru mas? " Tanya Ayana.

"Aku sudah sangat yakin Ayana, kamu tidak ingat apa yang almarhumah ibu kamu katakan kepada saya" Ucap dewa meyakinkan Ayana.

"Ya sudah, aku nurut saja sama mas dewa" Jawab Ayana dengan pasrah.

Ayana dan dewa segera mempersiapkan pernikahan mereka yang diadakan secara sederhana dan hanya mengundang tetangga terdekat saja.

Mereka akan melaksanakan akad terlebih dahulu,dan merencanakan resepsi nya

dijakarta.