Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Setelah kejadian di dalam mobil, Talia dan Reza sering keluar bersama, bahkan terkadang Reza menjemput Talia ke rumah sakit, karena kesibukan nya, Amanda sama sekali tidak sadar, jika suami nya dan sahabat nya itu mulai menjalin hubungan asrama di belakang nya.

Malam ini Amanda naik ke atas rumah sakit, seperti biasa dia menenangkan pikiran nya, dia duduk di salah satu kursi yang ada di sana, dia mulia merasa pinggang nya sering sakit, karena kehamilan nya yang sudah semakin membesar, Amanda duduk sambil memegang pinggang nya dan menonton Vidio Marisa di handphone nya.

Talia yang mengetahui bahwa Amanda berada di atas atap, dia mengirim Reza pesan dan mengatakan bahwa Amanda sedang tidak ada, jadi malam ini mereka bisa makan malam bersama, mereka berdua sudah seperti ini kurang lebih selama satu bulan terakhir.

Malam ini, Reza berencana akan memberikan cincin kepada Talia, karena dia mencintai nya, Talia yang membuat nya merasa nyaman dan apa yang ia berikan sudah jelas tidak bisa di berikan oleh Amanda, sepuluh menit sudah Reza menungggu Talia di depan rumah sakit.

Amanda yang merasa pegal, kini mulai berdiri, dia mengelus perut nya sambil berjalan, terkadang rasa capek dan sakit mulai dia rasakan bersamaan, jadi itu membuat nya merasa frustasi, namun dia harus tetap bahagia karena bayi nya juga bisa merasakan apa yang ibunya rasakan.

Amanda memesan makanan online, karena dia belum makan, jadi dia turun saat melihat pesanannya sudah sampai, saat di loby Amanda melihat mobil Reza yang sudah melaju " aku tidak meminta nya untuk datang, apakah ada barang yang dia antarkan? " menatap mobil Reza

Setelah mengambil pesanan nya, Amanda masuk ke dalam rumahan istirahat nya, dia berencana akan makan bersama Talia, namun saat dia membuka pintu nya, Talia tidak ada di dalam.

Amanda menelpon Talia dan dia mengatakan bahwa dia sedang ada urusan di luar, jika ada panggilan mendadak, Talia meminta agar Amanda mengantikan nya, mendengar itu Amanda makan sendirian dan bersiap menuju ke meja resepsionis untuk melihat jadwal Talia.

Di restoran tempat Reza dan Talia

Mereka memesan sebuah bilik yang privasi, hanya mereka berdua yang ada di sana, makanan yang mereka pesan begitu mewah, Talia terlihat begitu senang, begitu juga dengan Reza, senyuman di wajah nya sangat lebar, bahkan selama ini dia tidak pernah tersenyum seperti ini.

Saat sedang menikmati hidangan yang mereka pesan, Reza mengeluarkan sebuah kotak cincin dan memberikan nya kepada Talia " ini aku membelikan untuk mu " tersenyum

Talia melihat cocok tersebut " wah sayang, ini sangat cantik, apakah aku boleh memakai nya? Amanda tidak tau kau beli ini kan? " memasang cincin di jari nya

" Tentu saja tidak, dia jarang sekali kembali ke rumah, dia tidak tau apa-apa tentang ku, makanya aku menemukan kenyamanan di dalam dirimu ini " tersenyum

Setelah selesai makan malam, Reza membawa Talia ke salah satu hotel yang akan mereka tempati malam ini, hotel yang sangat indah di hiasi dengan bunga mawar di atas kasur nya, Reza terlihat sedang duduk di salah satu sofa menikmati minuman nya.

Talia menghampiri nya " kenapa kau membawa ku ke sini? apakah kita akan menginap di sini? " Talia yang melihat sekitar kamar karena ini sangat indah bagi nya

" Tentu saja, kau dan aku akan tidur di sini malam ini, kita akan bersama sayang " jelas Reza

Talia yang ingin mendekati Reza tiba-tiba saja mendapat telpon dari rumah sakit, dia menerima telpon nya dan di minta segera ke rumah sakit karena ada operasi dadakan, Amanda juga sedang berada di ruang operasi

" Malam ini kau tidur kah sendiri, aku akan kembali ke rumah sakit karena ada hal yang mendesak " memberikan kecupan manis di kening Reza, setelah dua dia pergi menuju ke rumah sakit

Dua puluh menit dari hotel ke rumah sakit, sampai di rumah sakit, Talia menganti pakaian nya dan masuk ke dalam ruang operasi, saat membawa pasien masuk Talia berselisih dengan Amanda yang baru keluar dari ruang operasi yang akan dia masuki.

Amanda merasa ada yang aneh dengan Talia, dia ingin memangil nya namun, nyeri perut nya kambuh lagi, itu membuat nya buru-buru untuk masuk ke dalam ruangan nya, dan meminum obat nya, di dalam ruangan Amanda berfikir apa yang aneh dengan Talia.

...****************...

Satu bulan sudah berlalu, bulan depan Azka dan Mora akan menikah, hari ini Azka menunduk cuti karena pesanan tempat tidur nya akan datang, dia juga akan menata ulang kamar nya, jadi dia tidak bekerja.

Mora terlihat sedang berkeliling rumah bersama dengan orang yang akan mendesain rumah saat acara nanti, walau acara di laksanakan di gedung, rumah juga akan di hiasi.

Azka turun saat mendapatkan panggilan dari kurir nya, tempat tidur itu sudah datang, dia meminta kurir itu membawa nya ke atas dan meletakan nya di dalam kamar.

Mora yang melihat hal tersebut, mulai meninggalkan pekerjaan nya dan naik ke atas, dia melihat Azka sedang menata tempat tidur yang terpisah.

" apakah kita akan tidur berpisah? " duduk di kasur milik Azka

Azka sibuk dengan ukuran tempat tidur nya dan mengatur arah " iya kau benar, aku juga sudah mengakan nya kan? "

" Ya, tapi kenapa? apakah kau tidak ingin anak dari ku? Adik untuk Marisa "

Azka menatap Mora yang sedang duduk di atas kasur nya, Azka mendekati nya " tolong keluarlah, aku akan mengatur semua nya, kau tenang saja "

" Azka tolong jawab aku, kau tidak ingin anak dari ku? apakah aku akan menua dengan mengurusi Marisa saja? "

" Jika kau tidak mau mengurus nya, kau bisa batal kan pernikahan ini, masih ada waktu sekitar dua puluh hari lagi "

" Harusnya kau sadar, Amanda saja sudah bahagia dan saat ini sedang hamil, kau masih saja tetap mengingat kenang lama yang sudah berdebu " keluar dari kamar Azka

" kenangan ku sama sekali tidak berdebu, karena aku selalu membuka nya " ucap Azka

...****************...

Amanda yang merasa kurang sehat, memutus kan untuk pulang ke rumah, semakin besar usia kehamilan nya, semakin sakit yang ia rasa kan, Amanda menelpon Reza, namun panggilan nya tidak di terima, karena Reza sudah mabuk dan tertidur di hotel.

Amanda pulang dengan taksi online, samapi di rumah dia langsung menuju kamar, menganti pakaian dan membuang air hangat untuk ia minum bersama dengan obat yang dokter berikan.

Amanda membuka laci, tempat biasa dia menyimpan obat, di sana ada struk pembelian cincin atas nama Reza, namun Reza sama sekali tidak membelikan nya cincin.

Amanda duduk di tepi kasur sambil termenung memikirkan cincin apa yang Reza beli dan untuk siapa, sampai ia tersadar karena suara notifikasi dari Talia yang mengirim foto dirinya yang sudah selesai melakukan operasi, terlihat di jari manis nya ada cincin " tidak mungkin, bisa saja itu merk yang sama, mana mungkin Reza membelikan Talia" Amanda yang masih berfikiran baik tentang keduanya

Guys bantu like ya guys, satu like dari kalian sangat membuat author semangat untuk update karena berharga sekali, happy reading