NovelToon NovelToon
Avira Gadis Peramal

Avira Gadis Peramal

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mengubah Takdir / Pembaca Pikiran / Peramal
Popularitas:61.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hidayati Yuyun

Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Misteri

Setelah maminya pergi Audi pun menelpon seseorang. Sambil mondar mandir di dalam kamarnya.

" Avira....Avira....tidak mungkin. Kenapa baru muncul sekarang. Aish...apa ini kebetulan. Atau dia datang ...." guman Audi gelisah. Menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

" Ava ....kau kembali. Setelah hilang tanpa kabar bertahun tahun. Bahkan kau tak mengenaliku," guman Audi menatap foto di tangannya.Sambil memejamkan matanya.

************

Disisi lain Vira dan Ara baru saja masuk kamar. Dan mereka sudah berganti pakaian.

Sambil duduk diatas tempat tidur. Untuk menghitung pendapatan mereka malam ini

" Alhamdulilah lumayan, masih ada lebihnya," kata Ara senang.

" Puji Tuhan, kita masih bisa bertahan. Aku dengar tempat itu akan di bangun hotel. Kita harus berhemat ra. Sambil mencari alternatif usaha lain," kata Vira.

" Bagaimana kalo kita bikin warung tenda Vir, lumayan ada ibuku yang bisa bantu bantu kita," kata Ara memberi ide

" Boleh, kita kumpulkan modal dulu," kata Vira tersenyum.

" Trus apa loe akan berhenti meramal?" kata Ara menatap Vira lekat.

" Tidak, jari emasku masih bisa di pakai dengan menunggu panggilan. Paling tidak ada satu dua pelanggan," kata Vira.

" Ya, tapi Vir penghasilan kita pasti akan berkurang," kata Ara khawatir.

" Tuhan tidak tidur ra, berdoa saja. Agar rezeki kita lancar. Dan fokus pada kuliah. Pasti semuanya akan baik baik saja," jawab Vira yakin.

" Ya aku percaya itu," kata Ara menarik nafas dalam. Karna memang selama ini mereka juga sudah cukup berhemat. Tidak membuang buang uang dengan berfoya foya. Menabung untuk berjaga jaga. Bila mereka dalam kesusahan.

" Ya sudah ayo kita tidur," kata Vira.

" Entar gue simpan dulu nih duit Takut ke bawa mimpi. Iya kalo nih duit beranak pas di alam mimpi. Lumayan buat beli rumah ," kata Ara terkekeh.

" Amin...ya semoga mimpi kita terwujud. Walau harus bekerja nyambi kuliah. Aku percaya kita bisa melewatinya," kata Vira membaringkan tubuhnya.

" Itu pasti Vir, Allah tidak akan pernah memberi cobaan. Melampaui kemampuan umatnya.," kata Ara. Berjalan ke arah lemari. Untuk menyimpan uangnya. Dan kembali berbaring di samping Vira.

" Ya, semoga saja kita beruntung," kata Vira tersenyum. Lalu memejamkan matanya Karna sudah mengantuk.

Begitu juga Ara yang langsung menarik selimutnya. Sehingga tak lama keduanya sudah tertidur pulas Setelah pulang kuliah langsung bekerja keras Demi menghidupi diri mereka sendiri.

*************

Pagi ini seorang pria tampan duduk manis di depan dua pria tua beda usia yang menatapnya tajam. Karna semalam mereka berdebat cukup lama dengan egonya masing masing.

" Kau masih ingin menolak?" tanya sang kakek.

" Hm ...Candra punya kandidat sendiri,"

" Kau yakin, siapa dia dan apa marga nya," kata papi menatap tajam putranya sendiri

" Kurasa papi juga tahu. Karna 30 persen sahamnya dalam pengawasan ku. Dan aku ingin sisanya bisa aku ambil kembali dari relasi kakek," kata pria itu tegas.

" Hahaha....apa kau yakin? Atau kau hanya di tipu perempuan itu. Selama ini belum ada kabar ia akan kembali. Dan rumah itu masih di tempati orang lain," tawa sang kakek cukup keras.

" Terserah, akan kita lihat nanti. Tapi yang jelas Candra tak berminat dengan Helena," tegas Audi.

Membuat kedua pria itu terdiam. Dan pria tua itu menelisik wajah Audi dengan rahang mengeras. Seakan pemuda itu sedang memikirkan sesuatu.

" Baik bawa dia saat undangan keluarga Salim group berlangsung. Dan itu batas mu untuk melobi. Jika tidak, Kakek tetap akan memilih Helena," kata pria tua itu dengan suara serak penuh tekanan.

" Baik, tunggu saja kami datang," kata Audi santai. Karena ia sedang berpikir keras Untuk merencanakan sesuatu.

**************

Disisi lain Vira termenung saat Ara dan Aca asyik ngobrol. Sembari mendengar obrolan kedua sahabatnya itu di taman kampus. Saat mereka menunggu jam masuk mata kuliah kedua.

" Kasihan juga ya, padahal mereka sudah di jodohkan. Dasar pria brengsek. Bisa bisa nya dia tidur dengan wanita lain. Kalo gue yang jadi Luna, bakal gue jambak tuh perempuan," kata Ara.

" Dih kok loe ikuti emosi. Luna nya aja santai. Sambil ngedate sama pacar barunya. Tapi kurasa dia pasti juga sakit hati Karna si Audi bersikap kurang ajar begitu," kata Aca manyun.

" Ya namanya juga pria tampan, mentang mentang kaya dan banyak duit seenak saja berselingkuh. Namanya perempuan tetap butuh duit, pasti dia mau mau aja di celap celup ," kata Ara dengan wajah kesal

" Yah....kenapa loe yang emosi sih ra, itu urusan mereka. Kita ngak mungkin bisa ikut campur. Memang begitulah masalah orang kaya. Agar harta mereka makin bertambah. Mereka akan mengikat relasi dengan perjodohan," Vira pun ikut bicara.

" Ya tapi bang Audi itu orangnya cuek dan gampang bikin jutek Vir. Apa mungkin dia melakukan hal senonoh begitu. Orang sama perempuan saja sikapnya dingin," kata Aca bingung.

" Tahu ah, ngapain juga kita ngomongin mereka. Yang bukan urusan kita. Ngak ada untungnya kan?"kata Ara.

" Tapi kok loe tadi bersemangat banget ra, ngurusin tuh si abang tengil. Padahal dia menyebalkan begitu orangnya ," kata Vira.

" Apa dia juga pernah datang kesana untuk minta di ramal Vir?" kata Aca penasaran

" Bukan minta lagi, bahkan maksa kita ca. Tuh si pintu kulkas bikin gue gedek saja. Rasanya pengen gue timpuk," kata Ara terlihat sangat kesal.

" Tapi ganteng kan ra, apa loe tega ?" kata Aca terkekeh.

" Tampang sih lumayan ca, rapi sikap arogannya itu bikin kita shock. Karna gue secara pribadi tidak suka dengan laki laki sedingin kutub utara. Bikin kita stress sendiri. Ngak bisa bikin hati kita melow saat ingin romantis" kata Vira terkekeh.

" Iya ca, mending juga si Devan atau bang Wandi. Lebih keren dan bikin gue klepek klepek beb," kata Ara

" Yah yah mulai halu loe ya ra, jangan mimpi terlalu tinggi. Takut jatuh ke jalan aspal. Ingat para pengusaha itu cukup pemilih sama jodohnya. Sebab mereka menang karna punya banyak duit. Kita ini cuma rakyat jelata. Mau jadi cinderella..... Hanya ada satu dari seribu. Jadi sebelum gila. Mending sadar diri deh," kata Aca mendorong bahu Ara.

" Astaga ca, gue belum segila itu juga kali Tapi kalo mau nyoba gila sedikit boleh kan. Mumpung tak ada larangan. Mengoda pria pengusaha jomlo dan tajir. Siapa tahu gue kecipratan hoki, ya ngak Vir,?" kata Ara tersenyum.

" Boleh dong, ngak waras juga ngak ada yang larang. Orang kita menikmati hidup sebentar kok. Asal tidak melanggar batas saja.," kata Vira terkekeh. Melayani kegilaan kedua temannya itu.

" Aish....parah loe Vir, mentang mentang bisa meramal. Tapi apa ramalan juga bisa mengubah takdir hidup," kata Aca

" Mana aku tahu, gue sih yang penting happy ," kata Vira tertawa.

" Ya itu pasti Vir, semua orang itu pengen nya punya hidup dengan ending happy di akhir cerita. Cuma apa iya, kita bisa membuatnya dengan apik. Apalagi dengan drama berkesan. Iya kalau drama nya mulus Tapi pas galau dan merana. Ujung ujung nya pasti bunuh diri, gimana ?" kata Aca dengan mimik serius.

" Astaga.....kenapa pake drama bunuh diri sih, kalo begitu endingnya bakal jadi hantu dong," kata Ara protes. Membuat Vira terdiam. Saat mata Vira melihat sosok hantu pria itu. Berdiri menatap mereka bertiga dengan wajah dingin dan datar.

" Hantu......" kata Vira menunjuk pohon di depannya

" Vir.... Jangan macam macam loe, ini masih siang," pekik Aca. Karna bulu kuduknya berdiri seketika.

" Vir, jangan loe bilang tuh hantu gentayangan. Pas dengar kita nyindir dia bunuh diri," rengek Ara ikut merinding. Sambil mengikuti arah mata Vira.

.

1
Ari Chutez
apa cowo yg ketemu dipasar itu?
Ari Chutez
gpp kak othor ak jg lg sibuk bgt smbl ngumpulin per episodenya hehe
mustika ikha
mantap gue suka gaya loh vira, /Facepalm//Facepalm//Facepalm/, semangaaaat thor double up boleh lah /Joyful//Joyful//Joyful//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
neng ade
asyik bener ngobrol nya .. siapa tuh tamu nya
neng ade
waduh .. masalah nya jadi rumit ya ..
neng ade
Jun .. km salah orang jika i gi mendekati Vira .. lebih baik km dekati Beta ajs karena dja juga bisa meluhat dan berinteraksi sm hantu
neng ade
waduh .. siapa tuh tamu nya
neng ade
manis nya sikap candra ke vira ..
neng ade
semoga vira cepat membaik
neng ade
semoga vira dan dave tak kenapa2 .. seperti nya di sengaja ya itu mobil menyalip mobil vira
neng ade
jangan minum pil kintrasepsi vir .. nanti candra marah .. enang kenaoa klo hamil .. kan suami mu
neng ade
senang nya diri mu ya candra .. akhir nya bisa memiliki vira seutuh nya
neng ade
wah .. parah .. ternyata dokter pun juga alami pembulyan di RS
.
Ari Chutez
/Good//Good/
Ari Chutez
salah nama kak
Ari Chutez
/Heart/
Ari Chutez
/Facepalm/
Ari Chutez
semoga bnran berubah sihelena dan ga kget sama vira
Marsiyah Minardi
Waduh, dunia perhantuan ada yang julid juga, tukang kompor
kirain cuma nakut nakutin aja
Ari Chutez
suka pkknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!