NovelToon NovelToon
Bukan Kamu

Bukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Miyunli

"Aku katakan kepadamu jika kamu menyukai seseorang lebih dari 4 bulan itu artinya kamu mencintainya bukan lagi sekedar suka! "
seseorang telah mengatakan hal itu kepadaku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miyunli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lomba part2

Lomba berikutnya adalah cerdas cermat pengetahuan umum. Semua peserta sudah berada di tempat perlombaan yang sudah di siapkan. Kali ini pertanyaan Yumi yang kemarin sudah terjawab. Yumi memperhatikan Ahdi yang berjalan dengan santai bahkan dia tidak terlihat gugup sama sekali. Namun ketika duduk kaki Ahdi terlihat bergetar.

"Hahahaha lihat kakinya! padahal sudah sangat cool saat berjalan" Tertawa menutup mulutnya.

Lomba sudah di mulai, kepala penonton bergerak ke sana kemari memperhatikan siapa yang menjawab. Sampai akhirnya skors sudah di dapatkan oleh juri.

"Pemenangnya adalah..... Kelas 2! "

Para penonton tepuk tangan, tidak di ragukan lagi peserta cerdas cermat kelas 2 yang beranggotakan 3 orang memang cerdas. Siapa lagi kalau bukan peraih peringkat 5 besar, ada Ahdi, Rara, dan Silvi.

Masih tidak mau menerima kenyataan kalau kalah, Rezza duduk termenung membayangkan kerakusan juara 1,2,3 ketika makan kerupuk tadi. Angga menghampiri Rezza dengan membawa 2 air mineral.

"Za kamu tahu perempuan yang tadi final di sebelah kanan kamu? " Meneguk minumannya.

"Kenapa memangnya? " Membuka botolnya.

"Ternyata dia lebih rakus dari aku dan pak Agung hahaha"

"Uhuk.. " Rezza tersedak saat meneguk minumannya padahal sudah santai tapi ingatan dia mengenai Usna terlintas.

"Iya! Bahkan aku jadi takut berada di sebelahnya"

Usna mendapatkan juara 1 sementara Angga juara 3,dan Pak Agung juara 2.

"Aku ke WC dulu ya! " Ucap Angga memukul pundak Rezza.

Angga berjalan dengan santai memperhatikan sekitar. Ketika hendak masuk ke WC dia berpapasan dengan Usna. Terlihat Usna seperti menghapus air mata dan matanya juga memerah.

"Kamu menangis? Bahagia sekali kamu dapat juara 1" mengejek.

Usna menengadahkan wajahnya menatap Angga dengan tatapan dalam. Angga yang di tatap tiba-tiba oleh perempuan di depannya yang sedang menahan air mata jadi merasa iba.

"Juara ini bukan prestasi! "Pergi meninggalkan Angga.

Angga terdiam dengan mulut yang terbuka lebar, saat menyadari Usna sudah pergi dia menutup mulut dengan tangannya. Meskipun dia tidak banyak bicara tapi hatinya berisik penuh tanya.

***

" Wah kalau saja Rezza ikut pasti skornya lebih tinggi dari ini" Memikirkan.

"Ayok ke kantin Yum" Ajak Ayhel.

Setelah ikut kegiatan shalawatan Ayhel jadi lebih dekat dengan Yumi. Bahkan mereka sudah saling menyimpan nomor ponsel masing-masing. Mereka berjalan ke kantin sambil mengobrol.

"Meskipun aku duduk dengan Marsya tapi aku tetap dukung kamu supaya menang! " Menyemangati.

"Heh? Bukan kah itu penghianatan? " Menyeringai.

"Tidak! Aku memang kurang suka dengan sikap Marsya yang sombong hehehe"

***

Lomba akan dilanjutkan setelah istirahat singkat. Para siswa di beri waktu untuk menikmati cemilan dan membasahi tenggorokannya yang kering karena berteriak. Saat berada di kantin Ahdi mencoba menyapa Yumi dengan menanyakan lukanya.

"ekhem bagaimana lukamu? " Basa-basi.

"Sudah mulai kering, terimakasih obatnya"

"Baguslah, semangat untuk lombanya nanti! " Nadanya datar seperti tidak sedang menyemangati?

"Mencoba menyemangati ku? Harusnya diri sendiri dulu yang di semangati! " Batin Yumi dengan tawa kecil.

"Kenapa kamu tertawa? " Bertanya bingung.

"Tadi waktu kamu cerdas cermat nerasa gugup atau tidak? "

"Heh, tentu saja tidak" Membenarkan posisi berdiri tegap.

"Oh... Berarti kaki kamu yang gemetaran itu aku salah lihat dong" Senyum mengejek.

"Yumi menyadari kakiku yang gemetaran? Sial! Perasaan memang tidak pernah bohong" Batin Ahdi yang kecolongan.

Lomba berikutnya adalah lari jarak pendek, para penonton sudah berbaris di tepi arena pelarian. Para peserta juga sudah berada di posisinya masing-masing. Tapi anehnya kenapa antara perempuan dan laki-laki di satukan dalam sekali sesi?

"Bersedia? Siap? Mulai" Membunyikan pluit.

pritttt!!

"Ayo ayo ayo ayo ayo..... " Teriakan penonton.

Semua peserta berlari kencang untuk mencapai finish. Marsya tampak gelisah dengan perlombaan ini karena harga dirinya di pertaruhkan.

Semua penonton terus menyemangati jagoannya. Mulut para penonton terbuka lebar karena melihat Yumi yang berlari kencang setara dengan siswa laki-laki kelas 3, hingga akhirnya finish.

"Kenapa dia bisa lari sekencang itu? Kalau gitu aku pasti kalah dan harus menuruti permintaan Yumi" Ucap Silvi pelan yang berdiri di samping Ahdi.

"Ekhem! "

Silvi melirik kearah Ahdi dengan tatapan tau artinya. Silvi menelan saliva nya dia tahu pasti Ahdi sedang mengejeknya.

Perlombaan lari telah selesai dalam 1 kali sesi. Untuk juara akan di umumkan di hari upacara.

Yumi berlari ke area penonton tempat perkumpulan kelasnya. Nafasnya terengah-engah sudah menyelesaikan lombanya. Dia disambut layaknya pemenang sampai anggota kelas membuat lingkaran untuk Yumi dan Marsya di tengahnya. Telinga Marsya sampai sakit mendengar teriakan teman-temannya yang mencoba memojokkan nya.

"Diam!! " Teriak Marsya frustasi.

Semua terdiam mendengarkan Marsya yang akan angkat bicara.

"Kamu mau minta apa? " Cuek.

"Hu hu hu tunggu hari senin ya"

"WA....... Menantang! " Ucap Ayhel yang memainkan jarinya kayak orang alay.

Mendengar jawaban Yumi membuat Silvi semakin kesal. Dia pergi lebih dulu dari area lapangan.

Perlombaan selanjutnya adalah main catur. Lomba ini akan di laksanakan di ruangan. Perwakilan dari kelas 2 adalah Rara dia sangat hebat main catur, bahkan dia juga di tawarkan untuk ikut Olimpiade di pusat kota KAGH.

Yumi berjalan dengan lambat menuju depan kelas tempat Ayhel menunggu nya. Ahdi juga diam-diam memperlambat jalannya di depan Yumi.

"Yah... Nggak jadi dapat juara 1 dong. Gagal sih" Ucap Yumi di belakang.

Ahdi berhenti berjalan tiba-tiba, tapi tidak bicara. Apa dia berharap Yumi menabraknya dari belakang? Tentu saja tidak, dia pikirannya nggak bakal sampai situ. Karena tidak ada pergerakan Yumi pun menyalipnya.

"Kamu tetap juara 1 kok kalo lawannya perempuan" Ucap Ahdi menatap Yumi yang sudah lebih dulu berjalan di depannya.

Yumi berhenti tanpa menoleh ke belakang.

"Kalau begitu apa permintaanku berlaku? "

"Tidak! "

"Ya sudah" Lanjut berjalan.

Ayhel menyuruh Yumi segera duduk di sampingnya, mereka tidak menonton lomba catur karena ruangannya yang sempit. Ayhel memberi Yumi air mineral lalu berinisiatif memijat kaki Yumi.

"Kamu ini kenapa? " Bertanya bingung.

"Aku bantu kamu merilekskan kakinya ya, Kamu tadi hebat sekali" Memberi jempol.

Yumi tertawa melihat perilaku Ayhel yang di anggap lucu.

***

"Peserta selanjutnya Yumi dari kelas 2" Ucap panitia lomba.

1
Miyunli
Permainan catur ini pernah ku rasakan sendiri tapi aku beruntung tidak sampai di tertawakan seperti Yumi😄
terimakasih sudah membaca karyaku ☺
Miyunli
semoga kalian suka dengan karyaku /Good/
ISIMPFORMITSUKI
Thor, ini bikin penasaran banget! Jangan hentikan ya~
Oralie
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!