NovelToon NovelToon
Imperfect Marriage

Imperfect Marriage

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Olive Oil

Aku tidak pernah menginginkan semua musibah ini terjadi. Bagi ku semuanya terasa salah, pernikahan ini, hubungan kami, semuanya. Aku menikah dengan David karena berlandaskan perjodohan semata. Namun aku tahu kakak ku dan David memiliki hubungan khusus. Bagaimana bisa aku menjalani pernikahan ini setelah menikung cinta kakak ku sendiri?

Aku tidak bisa. Aku harap semua ini berakhir. Tapi aku tidak berharap kecelakaan ini terjadi. Semuanya menjadi serba salah sekarang... aku harap aku bisa mengubah dan menyusun ulang segalanya sekarang. Aku harap, aku sangat berharap... semuanya bisa terulang kembali...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olive Oil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Aku membuang napas kasar. Saat emosiku sudah mulai terkontrol, aku mendongak, terkejut melihat David yang sudah shok usai mendengar ceritaku. Padahal aku hanya iseng mengeluarkan unek-unekku, tidak aku sangka ia ikut mendengarkan. “tenang saja, aku sudah terbiasa mengatasi hal seperti ini. Tugasmu, lindungi saja kak Tasya! Jarang-jarang loh aku memberikan restuku pada cowok yang dekat dengan kak Tasya, jadi berbanggalah! Artinya aku percaya kamu orang baik,” aku terkekeh, namun kembali melenguh kesakitan saat ujung bibirku berdenyut kembali.

Beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar mengenai mantan kak Tasya yang masuk ke rumah sakit usai berkelahi dengan David. Entah apa alasannya, namun aku menyadari, meski kak Tasya mengetahui alasannya, ia tidak pernah sekalipun mengatakannya padaku.

Tanpa sadar 6 tahun pun berlalu. Usai David wisuda, saat itu pula aku mulai jarang bertemu dengannya. Bahkan ketika kak Tasya sudah lulus kuliah, aku resmi tidak pernah bertemu lagi dengan David. Aku menjalani kehidupanku dengan tenang ketika mendapatkan pekerjaan pertamaku. Sedangkan kak Tasya ikut terlibat dalam mengurus perusahaan Papa sehingga ia sering dinas keluar kota. Hari kak Tasya pulang ke rumah adalah hari yang selalu aku tunggu-tunggu. Seperti hari itu, aku sengaja pulang cepat ketika mendengar kabar kak Tasya pulang dari dinas kerjanya. Namun entah mengapa hari itu tampak berbeda. Aku pikir, aku akan memberi kejutan pada kak Tasya tapi ternyata aku yang diberi kejutan yang tak pernah kubayangkan saat itu. Aku... di jodohkan dengan David.

Aku tahu David dan kak Tasya masih tetap berteman walau sudah tamat kuliah. Hari itu aku melihat David dan kedua orangtuanya tengah berbincang dengan mamaku, membahas mengenai pertunanganku dengan David. Tak jauh dari sana ada kak Tasya yang juga ikut berdiskusi membahas perjodohanku. Di depan keluarga David, ia dengan terang-terangan mengatakan ia dan David hanya sebatas teman kuliah. Hanya itu, dan saat itu aku tidak bisa melakukan apa pun. Ayahku terbaring sakit di rumah sakit dan berharap penuh pernikahan ini di lakukan. Dan David sendiri… tidak ada sepatah kata pun mengatakan keberatan akan pernikahan kami.

Seakan dia dan kak Tasya… memang sudah merencanakan hal ini.

…..

Hari ini tanggal merah, tanpa memberitahu David terlebih dahulu, aku memutuskan untuk menemui kak Tasya di hotel tempat ia menginap sebelum ia kembali ke keluar kota untuk dinasnya.

Sesampainya di sana, aku baru mengirim chat ke David, mengabaikan beberapa telefon masuk dari David. Aku harap dia tidak menyusulku ke sini. Tuk.

“Kamu mau minum susu? Aku ada susu yang lumayan creamy pemberian dari klien, ah, ada di tas, aku ambil dulu ya,”

“Air putih aja kak. Kakak kan dah packing, jangan di bongkar lagi hanya karena mau ambil susu,”

“Serius mau air putih aja? Kakak nggak masalah sih jika mau di bongkar lagi.” Aku mengangguk yakin, membuat kak Tasya mengurungkan niatnya. “kalau roti bagaimana? Mau? Emh... roti aku ada nggak ya?”

“Ah, duduk sajalah kak di depanku. Beberapa jam lagi kakak udah nggak ada disini. Kemarilah, aku bawa roti bakar kesukaan kakak, mari makan bareng.” Pintaku pada kak Tasya yang hanya bisa manggut-manggut menanggapi. Aku membuka bungkusan roti bakar yang aku bawa, harumnya lebih dulu merebak ke seluruh ruangan. Senyum kak Tasya merekah ketika aku membagikan sepotong roti padanya. Pagi itu, setelah sekian lama tidak bertemu, kami berdua kembali sarapan bersama dengan roti bakar kesukaan kami. Yah… aku cukup merindukan momen-momen sederhana ini.

“Bagaimana kabarmu dengan David?”

“Baik-baik aja kok.”

“Untunglah. Emh, beberapa tahun belakangan ini, kamu pasti kesulitan ya melewatinya seorang diri. Kakak juga nggak ada disaat kamu membutuhkan. Pasti berat kan,”

“Kesulitan apa maksud kakak?” aku menatap kak Tasya teduh. Hidup itu memang berat, tapi bukan berarti tidak bisa dijalani kan? “aku hanya menikah, bukan berubah menjadi orang lain. Aku masih Tara yang sama.” Aku menaruh kembali roti bakar yang masih setengah aku gigit, perbincangan ini sedikit membuatku tidak nyaman.

1
Me Ta
masih mantau
Me Ta
ngga paham ni cerita ngajak cerai tapi nunggu setahun lagi🤦🤦🤦
Ida Nur Haryono
semoga tara d david menjadi saling pengertian d cinta seterusnya happy ending
Ida Nur Haryono
lanjut ya kyknya makin seruh nich bs happy ber2 d tdk jadi cerai he..he...
Ida Nur Haryono
ceritanya bagus walaupun agk ber liku2 ya d bnyk flashback....btw okey bangetlah....
Istiana Bela
ini novel sebenernya bagusss loo kok gak ada yg komen atau dikit bgt yg baca sihh... ayo di ramaikan ini novel bagus bgt...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!