NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMUAN YANG TIDAK DI SENGAJA

Malam itu suasana langit begitu cerah, Selepas pak Jono meninggalkan rumah mereka, Dandi lantas memanggil Ayu dan Ani untuk segera keluar rumah dan jalan mencari makan malam.

" Hari ini aku traktir kalian , sesuai janjiku ".Ucap Dandi sambil menggandeng ke dua tangan Adiknya itu.

Ayu dan Ani nampak kegirangan mendengar ucapan Dandi. Mereka lalu mengunci pintu rumah dan memesan taxi online yang akan mengantarkan mereka ke tempat tujuan.

Sembari menunggu taxi datang, mereka duduk di teras rumah sambil memandangi langit yang begitu cerah dan banyak bintang berserakan di atas sana. Mata Dandi terus tertuju keatas, melihat bintang yang begitu terang menerangi bumi di malam itu. Rasanya ia ingin memetik bintang itu untuk ia simpan di hatinya.

Tak lama kemudian datanglah taxi yang mereka pesan, tujuannya adalah sebuah gerai makan khusus masakan china yang terletak kurang lebih satu jam dari rumah mereka.

Sepanjang perjalanan Ayu dan Ani begitu senang, karena jarang-jarang Dandi mentraktir mereka seperti ini, meskipun Dandi sayang sama mereka, tetapi untuk hal seperti ini Dandi jarang melakukan, bahkan tidak pernah sama sekali. Bisa dikatakan ini pertama kalinya Dandi mentraktir Adik-adiknya makan.

Empat puluh menit perjalanan ketika Dandi melihat kearah samping, sekilas ia melihat sosok ayah mereka yang sedang asyik berduaan bersama pasanganya yang baru.

" Pak stop pak, bisa berhenti sebentar ". Dandi menyuruh supir itu untuk menepikan mobilnya sebentar.

" Ada apa kak?, tanya Ayu.

" sebentar ya" .

Dandi hanya mengatakan kata itu ke Ayu dan Ani. ia lantas cepat-cepat membuka pintu mobil dan segera berlari mendekati Ayahnya.

" Ayah".Teriak Dandi dari kejauhan.

Ayah yang sedang asyik berduaan itu pun samar-samar mendengar suara dandi dari kejauhan. Ia lantas menoleh ke samping untuk melihat siapa yang memanggilnya . Dan benar saja, ia melihat Dandi berlari ke arahnya dari samping .

Ayah yang kaget melihat Dandi pun lantas menuju kearah Dandi, ia tidak ingin pasangan barunya mengetahui kalau ia sudah mempunyai Anak.

" Ayah, Dandi kangen ". Peluk Dandi langsung kearah ayahnya.

Tangan ayah tiba-tiba melepas pelukan Dandi ke tubuhnya.

" Ngapain kamu masih memanggilku dengan sebutan Ayah dan ngapain kamu kesini ? ". Pertanyaan ayah begitu menyakitkan buat Dandi, tetapi ia mencoba untuk tidak menggubris itu.

" Dandi hanya mau ketemu Ayah, tadi Dandi lihat ayah dari kejauhanan, Dandi, Ayu dan Ani kangen sama Ayah". Kalimat itu sedikit menggantung untuk Dandi ucapkan. Ada rasa segan ketika Ayah baru saja tidak menganggapnya anak lagi.

"Ayah, Ayah"! Jangan pernah memanggilku dengan sebutan Ayah lagi, Jangan pernah menampakan wajahmu di depan saya lagi, saya tak sudi memanggilmu dengan sebutan Ayah ". Teriak Ayah begitu keras, hingga memancing orang disekitar untuk memandangi mereka, termasuk pasangan barunya ayah yang langsung mendatangi mereka.

" Siapa mas? , aku lihat dari kejauhan nampaknya kalian sudah saling kenal ". Tanya marni pasangan baru ayah.

" Ah, aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja ia memanggilku dengan sebutan Ayah." Ucap jon ( Ayah dandi , Ayu dan Ani) sambil memeluk marni dari samping.

" hei kamu", sambil menunjuk Dandi.

" Jangan pernah sekali - kali memanggilku ayah, aku bukan ayahmu, pergi SANA! ". teriak kasar jon kearah Dandi.

" Yah, pulanglah yah, kasian Ayu dan Ani yang merindukan sosok Seorang Ayah ". sambil menangis Dandi memohon ke Ayahnya.

Dengan kasar Ayah mendorong tubuh Dandi hingga ia tersungkur jatuh ke tanah, meskipun ia mendapatkan perlakuan yang kasar dari ayahnya, Dandi tidak pernah memukul ayahnya, karena ia sayang sama Ayahnya tersebut.

" PERGI SANA".

Cuaca yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi mendung, terdengar juga suara gemuruh yang menandakan akan turun hujan sebentar lagi. Ayah sudah pergi dari hadapan Dandi. Menyisakan Dandi dengan rasa sakit disekujur tubuhnya. Dandi tak mengerti kenapa Ayah berubah 180 derajat seperti itu. Apalagi, memarahi anaknya di depan umum adalah hal yang tak pernah Ayah lakukan.

Dengan langkah lunglai, Dandi memutuskan untuk kembali menuju mobil yang menepi sedikit jauh dari ia melihat Ayah tadi. Ia hanya berharap suatu saat nanti Ayah akan pulang dengan wajah yang sama seperti dulu. Wajah yang selalu memancarkan kehangatan, serta tatapan yang sama seperti dulu ------ tatapan memberi rasa aman bagi keluarganya.

Di dalam mobil Ayu dan Ani yang penasaran mengapa Dandi menyuruh berhenti , lantas bertanya kepada Dandi.

" kenapa kakak suruh berhenti tadi kak? ". Tanya Ani yang penasaran.

" Tadi kakak lihat sekilas laki-laki setengah baya mirip Ayah, pas kakak samperin ternyata kakak salah, maklum kan kakak kangen sama Ayah ". jawab Dandi sambil tersenyum kepada Ani.

" ayo pak, jalan ". Sambung Dandi.

Dandi terpaksa harus berbohong kepada Ayu dan Ani perihal apa yang sudah ia lihat tadi. Dandi tidak ingin menambah kesedihan yang Adik-adiknya rasakan semenjak ibu meninggal. Di perjalanan pun Dandi hanya diam, dan sesekali melirik kearah belakang melalui kaca yang ada di dalam mobil untuk melihat ke arah Ayu dan Ani yang duduk di belakang.

Dandi pun tersenyum tipis melihat Adik-adiknya begitu senang menikmati malam ini.

Hujan mulai turun tatkala mereka sampai di gerai makanan yang mereka tuju. Dandi lantas menyuruh Ayu untuk memilih mau duduk di meja sebelah mana, dengan semangat Ayu menunjuk meja yang paling pojok, yang dekat dengan jendela.

" ayo ".

Ayu yang dari tadi paling semangat pun berjalan paling depan untuk menuju meja makan yang ia pilih. Dandi sengaja duduk dekat dengan jendela , berharap agar bisa melihat keatas langit, meskipun hujan turun begitu derasnya.

" kak " teriak Ani yang mengagetkan lamunan Dandi.

" kakak kok melamun sih? , sakit ?, tanya Ani.

" aah enggak , ayo pesen". Ucap Dandi dengan senyum yang memaksakan kearah Ayu dan Ani.

Ayu dan Ani kemudian memesan makanan yang mereka sukai. Dandi pun juga ikut memesan yang mereka pesan. Selesai makan mereka kemudian pergi dari gerai makanan tersebut dan memutuskan untuk pulang ke rumah.

Setiba di rumah , sebenarnya Dandi ingin bercerita jujur kepada mereka tentang apa yang ia lihat tadi , tetapi ia tak tega merubah suasana hati Ayu dan Ani. Dandi melihat Ayu dan Ani begitu senang malam ini, setelah seharian mereka sedih karena dikeluarkan dari sekolah.

" kalian kalau mau tidur, tidur saja duluan ya, kakak mau duduk sebentar disini". ucap Dandi yang langsung duduk di teras rumah.

" bu, Dandi kangen bu," ucapnya dengan kepala mendongak ke langit, menyampaikan kerinduannya pada ibu, juga menahan air matanya agar tidak jatuh.

" Bu, Dandi kangen..., ".

Dandi sudah tak mampu berkata-kata lagi. Malam itu, derasnya hujan menyamarkan suara lirih tangisan Dandi.

Dandi lantas masuk kedalam rumah untuk mengambil secarik kertas buku gambar dan sebuah pensil yang ia gunakan untuk menulis kata " TUHAN MEMBERI BANYAK CARA AGAR MANUSIA MENJADI LEBIH TEGAR DARI SEBELUMNYA . LUKA HATI YANG BERUNTUN ADALAH SALAH SATUNYA".

Tulisan itu kemudian ia arahkan ke langit seakan ia sedang membuat kata-kata itu diatas langit agar semua orang bisa membacanya. Termasuk ibu yang Dandi kangenin.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!