NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Ya tetep harus dibayar dong bu, sebagai imbalan ibu bekerja seharian" pungkas Ratna. "Nah itu sudah tahu" ucap Bu Sri sembari mengupas petai yang didapatkan dari kebun Bu nara. "Terus biasanya ibu memasak diberi upah berapa" ucap Ratna menghampiri dan membantu mengupas petai. "Tidak pasti, mereka memberi seikhlasnya, tapi lumayanlah buat tambahan belanja harian ibu" ucap Bu Sri. "oo Ratna fikir kalau sudah di beri sembako berarti sudah tidak di beri upah" ucap Ratna memanyunkan bibirnya. "Mana ada nduk, orang bekerja seharian tidak dibayar, kalau pun ada, ya cukup sampai disitu saja, hajatan kan tidak cukup sekali, misalnya disuruh lagi sudah jelas tidak maulah ibu bekerja" ucap Bu Sri tegas. Ratna mendengarkan sambil manggut-manggut. "Kenapa kamu lanjutkan kupas petainya" ucap Bu Sri pada Ratna. " Iya Bu" jawab Ratna.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, nur pulang" ucap nur berjalan ke arah dapur untuk mencium tangan Bu Sri dan Ratna. "Bapak dimana Bu" ucap nur. "Bapak mungkin masih ada di kebun pak jamal, sekarang cepat kamu ganti baju, makan terus istirahat" ucap Bu Sri. "jangan lupa mandi bau keringat" sela Ratna. "Biarin bau keringat yang penting ganteng kan" ucap nur berlari ke kamar setelah mencolek lengan baju Ratna dengan keringatnya. "ih dasar si bontot" ucap Ratna mengusap-usap lengan baju yang terkena keringat adiknya. "Sudah-sudah kamu nduk sama adikmu ribut saja kalau bertemu" ucap Bu Sri. "Dia yang mulai duluan Bu" ucap ratna manyun.

"Wah ada kue, sepertinya enak ambil semua saja mungkin ini disisakan untukku" ucap nur setelah membuka kulkas untuk mengambil air minum. "Bu ini beli atau dapat dari siapa" ucap nur bertanya. "Dapat dari pak Hadi teman baru bapak" ucap Bu Sri. "Yang katanya pensiunan veteran itu ya Bu" ucap nur. "Iya" jawab Bu Sri singkat. "orang nya baik sekali ya bu sering memberikan bapak makanan" pungkas nur sambil melahap kue. "Kalau makan jangan sambil bicara" ucap Bu Sri.

##

"Saatnya belajar lagi" ucap Bhima yang kembali membuka buku pelajaran setelah hampir satu tahun lebih dirinya tidak belajar dan membuka buku. Bhima melihat jadwal dan mengambil buku untuk belajar di hari itu. Bhima kembali membaca dengan perlahan mulai dari bab awal dengan penuh semangat. "Astaghfirullah, kenapa aku tadi bertanya pada Ratna, soal nomor ponsel ganti atau tetap" ucap Bhima setelah berhenti sejenak dari belajarnya. "Aku coba hubungi saja lagi" ucap Bhima mencoba menelepon nomor lama Ratna. " Huf... Tersambung tapi kenapa tidak di angkat ya" ucap Bhima kesal dan meletakkan kembali ponselnya. Bhima pun melanjutkan belajarnya.

##

"Putri sudah bangun kamu sayang" gerak tangan Bu saroh pada Putri. "a... a..." Gerak tangan Putri menanyakan keadaan Bu saroh yang nampak sedih dan tidak seperti biasanya. "Ibu tidak apa-apa Putri" ucap Bu saroh sambil memperagakan tangannya dan memberikan selebaran berisi informasi tentang kontes melukis untuk putri. "Kamu kamu ikut kontes ini atau tidak" bahasa isyarat Bu saroh. Setelah melihat bahasa isyarat Bu saroh, putri mengisyaratkan bahwa dirinya bersedia mengikuti kontes tersebut. "Kalau begitu kita siapkan persyaratan untuk kontes sekarang, supaya besok kita tinggal datang ke lokasi dan mendaftar" bahasa isyarat Bu saroh segera membantu menyiapkan data diri putri. Putri mengangguk, Bahasa isyarat putri menyatakan setuju untuk menyiapkan data diri sebelum berangkat besok pagi.

"Pulang jam berapa mas, apa pulang malam lagi" ucap Mira melalui ponsel nya pada Sanjaya suaminya. "Iya seperti biasa jam sepuluh malam, baru mas nanti pulang" jawab Sanjaya dari balik ponselnya. "Aku boleh tidak main kesana sama anak-anak sehabis magrib nanti, dirumah bosan" ucap Mira. "Boleh, kamu ajak ibu dan putri juga ya" ucap Sanjaya. "Hem bagaimana ya mas, kalau cuma aku dan anak-anak saja yang kesana" ucap Mira. "Aku mohon sayang tidak ada salahnya kan kamu mengajak mereka" ucap Sanjaya seraya memohon. "Yasudah kali begitu aku akan mengajak mereka" ucap Mira. "Mas aku tutup dulu teleponnya, assalamualaikum" ucap Mira menutup telepon."waalaikum salam" jawab Sanjaya dari sebrang telpon. "Astaga, niatnya mau ngusir rasa pusing karena sebal sama mertua ini justru malah membuat semakin pusing harus mengajak mereka jalan-jalan" pekik Mira mengacak-acak rambutnya.

"Sayang masih belajar" ucap Mira menghampiri Maya ke kamar. "Ada PR mami dari sekolah" jawab Maya setelah ini kita main ke supermarket yuk didepartemen store tempat bapak bekerja" ajak Mira. "ke supermarket, departemen store tempat bapak bekerja, Maya mau banget" ucap Maya riang gembira. "Sudah selesai belum kerjakan PR nya" tanya Mira. "Masih kurang dua soal lagi" ucap Maya "sini mami coba bantu biar cepat sekali" ucap Mira "iya mami" ucap Maya. Demi membuat hati putrinya senang Mira membantu mengerjakan tugas pekerjaan rumahnya Maya. Tidak lama setelah itu selesai sudah PR Maya. "Terimakasih ya mami sudah bantu Maya mengerjakan tugas dari sekolah" ucap Maya mencium pipi kanan Mira. "iya sayang, sekarang cepat kamu mand, setelah itu ganti baju, ibu mau memandikan adikmu dulu" ucap Mira.

"Sayangku, Andra sudah selesai mainya yuk kita mandi dulu sudah sore" Mira menghampiri putra kecilnya yang sedang bermain di halaman belakang rumahnya. "Tapi mami andra masih mau main" ucapnya polos. "mainnya besok lagi ya sayang, sekarang kita biar seger, wangi dan nanti kita ketemu papa" ucap Mira dan langsung menggendong andra mengajak untuk mandi. "Bertemu sama papi mi, yeeeea" ucapnya senang saat berada di gendongan Mira.

"Nah setelah mandi, jangan lupa pakai minyak dan bedak dulu biar seger dan wangi" ucap Mira yang memakaikan minyak telon, dan bedak bayi di tubuh putra kecilnya. "kalau sudah sekarang tinggal pakai bajunya" ucap Mira memakaikan baju pada anaknya. " "Sekarang kamu tunggu disini, jangan kemana-mana ibu mau mandi sebentar" ucap Mira berlalu menuju kamar mandi.

Begitu selesai mandi, Mira kemudian merias wajah cantiknya agar terlihat menawan dan anggun saat bertemu dengan suaminya. "Huf, selesai juga akhirnya, sayang kamu disini dulu mami mau melihat kakak dulu" ucap Mira, selesai merias wajahnya dan hendak mengajak ibu untuk jalan-jalan di supermarket tempat suaminya bekerja. "Bu nanti setelah magrib kita jalan-jalan ke tempat kerjanya mas Sanjaya ajak Putri juga" ucap Mira saat berpapasan dengan Bu saroh yang hendak ke dapur. "Iya" jawab Bu saroh ketus dan berlalu meninggalkan Mira. "Haah, sudah begitu saja cuma bilang Iya lalu pergi" ucap Mira kesal dengan sikap ibu mertuanya yang terlihat sinis dan pergi begitu saja. Mira pun kembali masuk dalam kamar. "Dasar ibu mertua bisa-bisanya bersikap seperti itu padaku" guman Mira lirih karena tidak ingin didengar oleh puteranya yang sedang bermain di kasur.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!