NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Dikara

PLAK!

PLAK!

Orin dengan keras memberikan tanda merah di pipi kedua personil 'Rose Killer'. Wajah mereka memerah. Mereka berdua diam, tamparan Orin sanggup membuat mereka bungkam. Mereka meringis merasakan sakit di pipi sampai kepala.

"Kalian semua jangan macam-macam dengan sahabat gue! Loe gak kenal kan siapa gue! Ingat nama gue Orin. Gue orang pertama yang akan turun tangan bila sahabat gue disakiti. Ingat loe!" Orin menunjuk ke muka dua teman Angel.

"Dan loe! Gue sama sekali tidak pernah menyukai Dikara. Dia yang ngejar gue. Dan kalo loe bisa ngebujuk dia biar bisa ninggalin gue. Apa aza permintaan loe gue kasih. Yukkk gaeesss kita cabut." Orin dengan perasaan kesal meninggalkan kantin.

"Kurang ajar!" Angel ingin menjambak rambut Orin.

Kemarahan Orin menggelegak, Orin berbalik badan dan mencengkram leher Angel dan membenturkan tubuhnya ke tembok yang ada di belakangnya. Suasana kantin yang tadinya terdengar dentingan sendok, garpu, tawa canda, berubah menjadi tegang. Semua mata yang ada di kantin tertuju kepada Orin.

"Sudah gue bilang jangan macam-macam! Awas aja loe!" Orin melepas paksa cengkeramannya.

Angel memegang lehernya dan sedikit terbatuk. Angel memperhatikan sekitar, suasana yang hening kembali ramai. Orang-orang yang ada di kantin menyibukkan diri mereka masing-masing. Sebagian dari mereka ada yang senang melihat kekalahan Rose Killer. Angel duduk menyaksikan kepergian Orin dan teman-temannya.

Orin tiba di kost-kostan miliknya bersama teman-temannya. Orin menjamu mereka dengan banyak cemilan dan minuman ringan di depan taman kecil. Orin juga mengobati luka di tangan dan di kaki Rafan.

"Terima kasih Orin. Gak nyangka, gue punya sohib jagoan," kata Rafan.

"Gue gak suka lihat kalian ditindas orang," jawab Orin.

"Aaaaaaaa, ma'acih Orin," Phia dan Wila memeluk Orin.

"Gue juga mau dong dipeluk," Rafan mendekati mereka dan mendapatkan cubitan dari Wila.

"Gak kerasa hampir satu tahun kita kuliah. Sebentar lagi liburan," ujar Wila.

"Orin, coba kamu lihat. Bukannya ini Kak Aydin ya?" Phia menunjukkan foto yang ada di ponselnya.

Orin memperhatikan foto itu. Memang mirip dengan Aydin. Tapi penampilannya beda dengan Aydin. Dia seperti orang kaya.

"Mirip Kak Aydin," jawab Orin.

"Papa ku mendapatkan undangan pembukaan kantor baru relasinya. Dan menurut Papa kantornya ada di Kota B. Itu artinya Kak Aydin ada di sini Orin," kata Phia.

"Tapi aku tidak yakin itu Kak Aydin. Coba kalian lihat. Kak Aydin penampilannya tidak seperti dia." Orin mengembalikan ponsel Phia.

"Tapi gue yakin itu Kak Aydin. Emangnya kak Aydin kemana kok gak ada kabarnya?" Rafan penasaran.

"Dia pulang ke kotanya," jawab Orin.

Mereka asik mengobrol bersama penghuni kost yang lain. Teman-teman Orin mudah bergaul dengan penghuni kost. Mereka cepat mengakrabkan diri. Saking asiknya mereka mengobrol tak terasa hari sudah malam. Orin menyuruh mereka menginap di kos Orin.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Phia, Wila dan Rafan pulang ke rumah mereka masing-masing. Orin mendapatkan telepon dari Papa Thoriq untuk bersiap-siap. Karena Papa dan Mama akan mengajak Orin ke tempat relasi Papa.

Tiga puluh menit kemudian Orin sudah siap. Orin menggunakan dress selutut berwarna soft pink, dengan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai dengan bando yang senada dengan dressnya. Orin tidak lupa membawa tas selempang untuk membawa dompet dan ponselnya.

Papa dan Mama tiba di depan kost-kostan Orin. Mereka bertiga melaju di tengah keramaian kota yang cukup padat.

"Kak Ezar gak ada di kost Pa, Ma. Lagi ngerjain tugas di tempat temannya," kata Orin.

"Tadi malam kamu tidur sendirian dong sayang," ujar Mama.

"Gak Ma, Phia, Wila dan Rafan nginap. Jadi Orin gak kesepian," jawab Orin.

"Mereka mana Nak?" kali ini Papa yang bertanya.

"Pagi-pagi mereka sudah pulang," jawab Orin.

Tibalah mereka di sebuah gedung bertingkat. Di depan gedung banyak terpajang karangan bunga ucapan selamat pembukaan cabang baru dari beberapa perusahaan terkenal di Kota B, termasuk perusahaan Papa Thoriq. Omar dengan jas rapi menunggu kedatangan mereka.

"Dek, Bang Omar kangen." peluk Omar.

Orin menggandeng lengan Omar memasuki gedung. Papa dan Mama menyapa beberapa relasi bisnis mereka. Dan mereka disambut pemilik perusahaan. Tibalah acara dimana pemilik perusahaan memberikan kata sambutan.

Papa, Mama, Ezar dan Orin terperanjat. Orang yang berbicara di depan sana adalah Aydin. Aydin yang ini berbeda dengan Aydin yang mereka temui sebelumnya. Dia lebih rapi, lebih berwibawa dan lebih dingin. Tuan Afran dan istri memperkenalkan anak mereka kepada Papa Thoriq sekeluarga.

"Perkenalkan ini anak kami Keefe," kata Tuan Afran.

Papa dan Mama mengulurkan tangan mereka. Keefe dengan tatapan dingin menatap sebentar ke arah Omar dan Orin yang mematung di belakang Mama dan Papa. Setelah perkenalan singkat mereka, Keefe permisi untuk menyapa tamu-tamu yang lain.

Orin merasa sedih, Orin berbisik kepada Omar untuk keluar sebentar mencari udara segar. Orin keluar dari ruangan. Orin duduk di kursi panjang yang ada di samping gedung.

Orin merasakan kenyamanan, angin sepoi-sepoi membelai indah rambut panjangnya.

"Permisi, boleh duduk di sini?"

Orin menoleh ke sampingnya. Orin menatap seorang Cowok yang memakai kemeja putih.

"Hmmm, silakan,"

"Hallo namaku Hanish,"

"Namaku Orin."

"Bosan di dalam, semua ngomongin bisnis dan bisnis. Gak ada yang bisa diajak ngomong santai." Hanish memberikan cemilan yang dia ambil di meja prasmanan kepada Orin.

"Terima kasih," Orin dengan senang hati mengambil pemberian Hanish.

Hanya perlu waktu beberapa menit saja bagi Orin dan Hanish mengakrabkan diri. Mereka tertawa bersama, Hanish dan Orin berbagi kontak. Orin merasa Hanish teman yang menyenangkan.

"Orin!" seseorang memanggil.

Orin dan Hanish menoleh ke sumber suara. Ternyata Dikara si Malaikat Maut ada di dekat mereka. Orin tidak mau Dikara akan berbuat macam-macam kepada Hanish. Orin berdiri dan pamit meninggalkan Hanish.

"Orin, siapa dia?" Dikara mensejajarkan langkahnya.

Orin melihat ke sekelilingnya. Merasa sekelilingnya sepi Orin berhenti.

"Dikara, apakah kamu manusia biasa seperti kami?" Orin menatap tajam ke arah Orin.

"Aku Malaikat Maut," jawab Dikara.

"Malaikat Maut tugasnya mencabut nyawa manusia. Apa manusia saat ini berumur panjang? Mengapa waktu mu hanya mengurusi hidupku!"

"Jangan macam-macam, apa kamu tidak ingin lagi melihat mantan kekasih mu!" ancam Dikara.

"Sekarang aku tidak perduli! Dan kenapa sampai saat ini aku masih hidup? Bukannya waktu ku tinggal sedikit?"

"Apa kamu ingin sekali mati!"

"Iya! Aku ingin mati sekarang! Cepat lakukan!" bentak Orin.

Dikara mengayunkan tangannya, angin kecil berputar-putar di sekeliling Orin dan mengangkat tinggi tubuh Orin. Dikara mencengkram erat leher Orin.

AAAAGHH!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!