NovelToon NovelToon
Kehidupan Baru

Kehidupan Baru

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:746.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sanggar Indah

Beberapa orang tidak percaya adanya reinkarnasi. Tetapi inilah yang di alami seorang Angel Zhao. Bukan! lebih tepatnya perpindahan jiwa.

Angel Zhao mendapati dirinya bangun di tubuh wanita bernama Julia Brasco. Gadis polos dan lemah yang juga meninggal akibat kecelakaan. Gadis yang ada di mobil yang menjadi lawannya.


Angel dan Julia yang sama-sama menjadi korban keserakahan, sama-sama korban penghianatan, dan sama-sama menjadi korban penjebakan.


Angel yang bodoh dan naif membuat seluruh keluarganya menanggung penderitaan. Penyesalan yang begitu besar membuat Angel meminta pada yang kuasa untuk memberikannya kesempatan sekali lagi.


Angel yang menginginkan kehidupannya lagi, menempati tubuh Julia yang sudah menyerah dengan hidupnya sendiri.


Angel berusaha untuk memperbaiki hidupnya lewat tubuh Julia.
Dia akan melakukan semua, meski harus menjadi boneka dari pria kaya yang menjadi suami kontraknya. Pria inilah yang mengantarkan Angel kepada pembalasan dendamnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanggar Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan Baru BAB 11

BAB 11

Jason William

"Jason akan membantumu untuk menghubungi bagian pusat pengurusan keuangan keluarga Brasco agar kamu bisa mendapatkan semua fasilitas keluarga Brasco."

"Iya paman, sebelum itu Jason harus membantuku mengurus masalah Ben dulu. Lalu setelahnya aku ingin membeli segala keperluanku paman. Aku sebenarnya kaya tapi terlihat tidak memiliki apa-apa. Kartu kredit tidak punya, mobil tidak ada, bahkan pakaian pun sudah tidak layak kupakai. Paman Hendri tidak memberikan apapun padaku. Semua aset dikelola atas perintahnya.

Sembari menunggu kedatangan Jason, tuan Aston menelepon bagian keuangan keluarga Brasco. Setelah dua puluh menit berlalu, Aston kembali duduk di dekat Julia. "Ini sangat aneh, Julia kenapa orang pusat tidak mengenalmu sebagai pewaris keluarga Brasco? Kenapa orang pusat mengatakan kalau Janet adalah ahli waris keluarga Brasco? Dan mengapa kau membiarkan kekasihmu mengatur semua keuanganmu dan properti milikmu? Apa kau waras?"

Julia tertegun. Dia hanya menggeleng. "Paman, aku bersalah. Aku akui ini semua kesalahanku. Aku datang kali ini juga untuk meminta pendapatmu tentang aku yang ingin mengambil alih semuanya. Aku...aku rasanya terlalu bodoh sampai ke dasar samudra. Aku harus bagaimana paman..tolong aku."

Tuan Aston tersenyum tipis. Dia bernafas lega setelah Julia memahami yang sebenarnya terjadi. Kemudian tuan Aston berbicara lagi "kamu tenang saja Julia, aku akan membekukan kartu kredit yang dipakai Janet dan kekasihmu. Lalu akan kupesankan lagi kartu gold edition tanpa batas untukmu. Setelah kau mendapatkannya kau harus segera mengambil alih semua keuangan dengan cepat."

Julia mengangguk mengerti. "Tapi paman, mereka tidak mengijinkanku untuk masuk ke rapat perusahaan."

Aston menatap geli, "Apa yang sulit?kau hanya perlu datang dan duduk di sana. Aku akan membantumu untuk mengambil alih semuanya."

Mendengar itu Julia berlonjak senang. Dia menatap tuan Aston dengan penuh suka cita. Dia sangat bersyukur masih ada paman Aston yang ikut memperjuangkan hak nya. "Paman, terima kasih banyak."

Tuan Aston mengangguk dan tersenyum puas. "Kau kabari saja paman kalau rapat perusahaan akan dimulai."

Julia diam dan berpikir, " kurasa satu minggu ke depan. Aku akan mengabari paman sehari sebelumnya."

Saat mereka berbincang, ketukan pintu terdengar. Membuat keduanya terdiam dan membiarkan orang tersebut masuk ke dalam. Resepsionis masuk dan mengatakan sesuatu. "Pak Aston, ada paket untuk and..."

"Berikan padanya, itu milik Julia" potong Aston.

Julia berdiri untuk menerima paket dari resepsionis. Tangannya membuka dengan cepat paketan tersebut dan tertegun setelah tahu isi paket itu. Ada tiga buah kartu kredit dengan warna berbeda. Hal itu juga membuat resepsionis menatap tak percaya. Tapi dia jelas mendengar bahwa semua kartu itu milik Julia.

"Aku menelepon beberapa bank yang dipakai keluargamu untuk mendapatkan kartu-kartu itu. Seharusnya kartu-kartu yang dipakai Janet dan kekasihmu sudah dibekukan."

Mendengar itu membuat Julia senang. Hal itu dapat dilihat oleh resepsionis yang akhirnya mempercayai kalau Julia adalah pewaris sah keluarga Brasco. Resepsionis segera pamit undur diri dengan sopan meninggalkan keduanya.

tok!tok!tok!

Terdengar suara ketukan pintu lagi. Tampak seorang pria masuk ke dalam ruangan. Seorang pria tampan dengan alis tebal yang membingkai mata tajam dengan warna biru yang menghanyutkan. Mata yang terlihat seperti lautan luas yang sunyi, sepi namun ganas. lalu hidung yang menjulang diikuti bibir seksi yang terkatup rapat. Kulitnya putih bersih dengan potongan rambut yang rapi dan jas hitam yang memperlihatkan tubuhnya yang proporsional. Julia akui pria ini cukup tampan. Dia adalah artis di kehidupan sebelumnya, selalu bertemu banyak artis pria yang tampan. Jadi pria di hadapannya ini sama sekali tidak membangkitkan minatnya.

"Oh..akhirnya kau datang juga Jasson. Ini adalah Julia Brasco, kau pasti mengenalnya. Jason, kau ikuti Julia untuk mengurus segala kebutuhannya. Dan cabut berkas pelaporan pidana Benjamin Casson, sepupu Julia yang ditahan atas tuduhan pembunuhan. julia sendiri yang menginginkannya."

"Baik ayah, akan kuurus semuanya." jawab Jason.

"Terima kasih atas bantuannya paman, aku pergi dulu." Julia segera melangkah pergi meninggalkan kantor Aston.

Jason melangkah keluar dari ruangan ayahnya diikuti Julia. Sepanjang perjalanan menuju keluar gedung kantor mereka tidak mengatakan sepatah katapun. Saat tiba di basement gedung, terlihat mobil sport warna merah menunggu mereka berdua.

"Masuk." Perintah itu terdengar dingin dengan lirikan mata malas. Setelah mereka berdua masuk dan duduk di dalam mobil, Jason mulai menghidupkan mesin mobil dan melaju menuju ke kantor polisi untuk mengurus pembebasan Ben. Selama di perjalanan Julia hanya diam tak bergerak. Dia merasa tak mengenal pria ini.

"Jason William" ucap pria itu menyebutkan namanya. Tatapannya sangat dingin dan raut wajahnya datar. Dia melirik gadis yang duduk di sampingnya dengan malas.

Setengah jam kemudian mereka tiba di kantor polisi. Jason bertindak sebagai pengacara Julia mencabut berkas pelaporan atas nama Benjamin Casson. Satu jam lamanya mereka mengurus segala sesuatu untuk pembebasan Ben. Setelah semua selesai di proses, polisi memberitahukan kalau Ben dapat dibebaskan besok pagi. Julia akhirnya merasa lega setelah Ben bisa bebas.

Di saat mereka berdua keluar dari kantor polisi, Julia mengatakan kepada Jason untuk meninggalkannya sendiri. "Kau pergilah dulu, aku bisa pergi sendiri setelah ini."

"Tidak, perintah ayah sudah sangat jelas agar aku mengantarkanmu hari ini." Jason menjawab.

"Kau bisa mengatakan pada paman kalau kau sudah selesai mengantarkanku." balas Julia kesal.

Jason tidak mengindahkan perkataan Julia. Segera dia membuka pintu mobilnya.

"Masuk!" perintah Jason untuk Julia. Julia tidak memperdulikan perintahnya dan hanya berdiri diam.

Aku tak suka mengulang kata-kataku. "Masuk!" Namun Julia tetap tidak bergeming.

"Kau merepotkan!" geram Jason kesal. Dia turun dari mobil dan langsung menarik tangan Julia dan memaksa Julia masuk ke dalam mobilnya. Julia hanya bisa menurut dan diam saat Jason sudah duduk di sampingnya.

"Perlu kupasangkan sabuk pengaman?" tanya Jason dingin. Matanya melirik Julia kesal. Julia menggeleng. Dia memasang sabuk pengamannya dan kembali diam.

"Kemana tujuanmu selanjutnya?"

"Showroom mobil.".

Setelah itu tak ada satupun kata-kata terucap dari keduanya. Mereka berdua tampak tenggelam pada pikiran masing-masing. Jason melirik sedikit ke arah Julia. Dia merasa aneh mengenai julia. Selama dia mengenal Julia, bahkan mungkin sangat mengenalnya, gadis di sampingnya ini adalah gadis bodoh yang tergila-gila pada temannya, Jordan, yang saat ini menjadi kekasihnya.

Tak hanya sekali dia melihat Julia datang dan menunggu temannya saat akan berkencan. Dan temannya itu tak perduli dengan Julia yang sudah menunggunya berjam-jam diluar ruangan meski cuaca sedang sangat dingin. Gadis di sampingnya ini sangat polos, tidak tau bagaimana cara berpenampilan menarik. Selalu mengenakan pakaian kuno dan tua untuk seumurannya.

Dia yakin kalau Julia juga gadis yang bodoh. Karena di usia dua puluh satu tahun ini, dia belum mendapatkan gelar sarjana nya. Hal apa yang bisa membuat lawan jenis tertarik padanya. Bahkan dia bisa melihat tatapan jijik Jordan saat bergandengan tangan dengan Julia. Namun gadis ini tidak menyadari malah beranggapan Jordan sangat mencintainya. Bahkan rela memberikan semua yang kekasihnya minta. Sangat tidak masuk akal.

Dan kali ini ayahnya memintanya untuk mengantarkan Julia tanpa meminta pendapatnya. Dia hanya mendesah pasrah lalu meninggalkan pekerjaannya hanya untuk mengantar gadis di sampingnya ini. Julia hanya diam dan mengatakan sepatah dua patah kata saja. Sungguh membuatnya kesal.

Namun ada sesuatu yang aneh saat dia melihat Julia saat ini. Julia tidak memiliki banyak teman. Gadis ini mudah tersanjung apabila ada seorang pria mencoba mengenalnya. Dia akan bertingkah malu-malu dan sok manis. Segala yang kekanakan adalah hal yang sangat Jason benci. Tapi saat ini, Jason sempat tertegun dan terkejut dengan sikap Julia di hadapannya.

Julia tampak tidak perduli dengan ketampanannya, dan tidak tertarik untuk menatapnya. Seakan-akan Jason orang tak berguna dan tak penting untuk didengarkan suaranya. Biasanya bila seorang pria mengajaknya bicara, dia pasti akan menanggapi panjang kali lebar lalu menghujaninya dengan berbagai pertanyaan tidak penting.

1
Erlin Sylviana
kenapa harus ada ayoyo,
Woro Wardani
Luar biasa
Anonymous
ok
adelia azni
Alut cerita nya bikin pusing,, tokoh utama nya tidak menarik,, bukn balas dendam malah hancur,, kan bodoh
Vilia Yulianti
Luar biasa
Vilia Yulianti
Lumayan
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
Mariyah
👍
Mariyah
hahahaha../Facepalm//Facepalm/
Ani Ani
semua nya main pakasa
Ani Ani
terima kaseh juga beri cerita yang bagus
Ani Ani
betul bagi DIA kesempatan
Ani Ani
seronok lah tu
Ani Ani
jahat betul habis semua di bunuh nya
Ani Ani
DIA Tahu jac yang tolong
Ani Ani
terumkap satu rasia
Ani Ani
ada yang terlebih perasan
Ani Ani
selau DIA yang kena
Ani Ani
betul betul tak ada hati
Ani Ani
semua ada lah kebaikan nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!