lifang seorang pemuda yang di buang oleh keluarganya , hidupnya dari kecil hingga dewasa tidak mengenal rasa cinta maupun kasih sayang, saat dia merasa tidak ada gunanya hidup di dunia, di saat di mencari tempat untuk mengakhiri hidupnya, di saat dia berjalan di sebuah tanjakan yang memiliki sisi kiri jurang dengan yang tinggi dan terjal dengan penuh bebatuan di dasar jurang, dia melihat seorang gadis ,saat sang gadis ingin melompat, entah mengapa lifang sontak berlari menarik gadis tersebut, namun sangat disayangkan dirinya yang berhasil menyelamatkan gadis tersebut,namun membuatnya harus terjatuh dari tebing tersebut,lifang sontak menutup matanya dan bergumam "apa ini akhir dari hidupku, kehidupan kejam yang slalu aku rasakan sungguh di sayangkan diriku yang lemas" dia pun tersenyum saat menerima kematiannya ,namun saat dia membuka mata lifang melihat dunia yang berbeda dari dunianya...
bisakah linfan mengubah kehidupan nya yang lemah dimasalalu , nyuk di simak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon menatap bintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mencari sebuah teknik di perpustakaan
Di dalam perpustakaan lantai dua, Lifang terlihat sedang mencari cari sebuah buku bela diri yang bermanfaat, di karenakan An Yue masih belum bisa di hubungi jadinya Lifang tidak bisa menggunakan system copy.
Walaupun banyak pasang mata yang memperhatikan Lifang, di karenakan berita tentang kehancuran anggota Fa Mingze sudah menyebar di kalangan murid luar.
Namun Lifang tak ambil pusing, dia begitu cuek dengan tatapan-tatapan mata dari para murid.
Baginya selama mereka tidak mencari masalah, maka Lifang pun tak akan mencari ribut.
Selama Lifang berputar di setiap rak buku bela diri sayanknya dia belum menemukan buku yang sesuai seleranya.
Hingga tak sadar dirinya, memukul pelan sebuah rak buku.
"Apa apaan ini aku sudah putar-putar namun tak ada yang bagus"ucap Lifang yang sedikit kesal.
Sayanknya lantai dua ke atas hanya bisa di akses bagi murid dalam dan lantai lima hanya bisa di akses elit sedangkan lantai enam sampai tujuh itu hanya bisa di akses murid inti.
Di saat-saat Lifang lagi kesal, tiba-tiba sebuah buku jatuh dari rak bagian atas, buku tersebut sudah sangat tua, bahkan terlihat sudah sobek-sobek.
Lifang pun mengambil buku tersebut.
"Teknik sayap terbang" ucap Lifang saat membaca judul buku tersebut.
Dia sedikit terkejut di karenakan, hanya tingkat kultivasi yang berada di tahap xingshou Wang yaitu raja pemula, barulah bisa membuat sebuah sayap douqi.
Begitu semangat Lifang memegang buku tersebut, namun setelah dia buku dan mulai membaca nya, ada sesuatu yang membuat nya frustasi, dimana ternyata buku tersebut ternyata tidak lengkap, terlihat setengah dari buku tersebut telah tersobek, sehingga Lifang hanya memegang setengah dari buku tersebut.
Namun walaupun hanya setengah dia tetap senang, dia pun langsung menyimpan buku tersebut ke dalam cincin spasial nya.
"Sepertinya mulai sekarang aku harus melatih tubuhku"ucap Lifang dalam hati.
Dia sadar bahwa tubuhnya belum mampu menanggung teknik-teknik kuat miliknya.
Dia pun langsung pergi meninggalkan perpustakaan bela diri, kini tujuannya ada pergi ke ahli penempa.
Ada sesuatu yang ingin di buat Lifang dalam melakukan latihan fisik.
Di karenakan dia masih murid luar yang belum bergabung ke dalam divisi-divisi clan, sehingga dia hanya bisa membeli dengan hal full dari barang yang di ciptakan dari divisi tersebut.
Hanya murid dalam, elit dan inti yang akan di rekrut oleh berbagai divisi, dan pastinya akan berikan berbagai keuntungan.
Lifang memacu langkah nya ke divisi penempa.
Sesampainya dia di luar halaman divisi penempa, ternyata tempat nya sangatlah besar ada sedikit rasa takjub di hatinya.
Walaupun bumi tempat nya di berasal adalah dunia modern, namun dunia murim adalah sesuatu yang pertama kalinya dia lihat.
Sehingga terkadang Lifang sedikit takjub akan beberapa hal yang tidak dia temui saat di bumi.
"Selamat Datang tuan ada yang bisa saya bantu..?" ucap wanita resepsionis tersebut.
"Ke mana kita harus pergi jika ingin membuat suatu benda..!"ucap Lifang kepada sang gadis tersebut.
"Kalau boleh tau benda apa yang ingin tuan buat..?"ucap sang gadis.
"Saya ingin sebuah cincin gelang empat cincin gelang, buat di pasang di tangan dan di kaki masing-masing cincin harus memiliki berat 50kg, serta rompi baja dengan berat 200 kg" ucap Lifang.
"Kira-kira harganya berapa untuk memesan barang tersebut, dan saya butuhnya besok...!" ucap Lifang kepada sang gadis.
"Tunggu sebentar ya tuan saya akan memanggil seseorang yang bertanggung jawab dalam penempaan" ucap sang gadis yang telah pergi memanggil sang ahli tersebut.
Lifang pun hanya berdiri dan sabar menunggu.
Tak berselang lama sang gadis tersebut datang bersama dengan seorang wanita muda berusia sekitar 20tahun.
Lifang sedikit terkejut, dia kiranya seorang penempa adalah seorang pria namun tak di sangka ternyata sang ahli penempa ternyata seorang wanita.
"Hallo..." ucap sang ahli tersebut, mengagetkan Lifang dari lamunannya.
"maaf nona" ucap Lifang dengan sopan.
"iya tidak masalah, memang setiap orang yang baru pertama kali pertemu denganku, seakan tak percaya bahwa sang ahli penempa adalah wanita" ucap sang ahli tersebut sambil sedikit tertawa.
"perkenalkan nama saya Han Rui, saya sudah dengan tentang pesanan tuan, harga dari semua pesanan tuan seharga 1000 spirit stone tingkat tinggi, di karenakan tuan butuh Cepat sehingga harganya kami naikkan" ucap sang ahli kepada Lifang.
Dia pun langsung mengambil sebuah kertas dan mendesain barang yang di pesan Lifang.
"Gimana apa tuan setuju dengan model ini"ucap sang ahli yang langsung menyerahkan gambar desain yang telah di buatnya, kepada Lifang.
Lifang yang melihat desain tersebut langsung setuju.
"Oke" ucap Lifang dengan singkat.
Dia pun langsung segera membayar biaya pembuatan barang tersebut.
"Senang bekerja sama dengan tuan, jika suatu saat ada butuh sesuatu, tak usah sungkan, saya siap membuat apapun yang di pesan tuan" ucap sang ahli tersebut.
"Baiklah kalau begitu, saya masih banyak urusan sehingga saya harus pergi" ucap Lifang.
Dia pun langsung beranjak pergi keluar meninggalkan divisi penempa.
"Ternyata mahal juga, uang saya mana sudah mau habis, seperti nya saya harus mulai berfikir untuk menghasilkan uang, kultivasi ini sangat membutuhkan modal" ucap Lifang di dalam perjalanan nya.
