My Mysterious Husband

Tepat di depan aula hotel, tampak sang calon pengantin pria dan wanita saling bergandengan tangan, tengah melangkah memasuki aula menuju altar pernikahan, diikuti pelayan kepercayaan mereka yang mengekor di belakang nya.

Mereka bertiga terlihat lusuh, terlebih sang mempelai wanita yang sudah tak karuan riasannya. Bahkan gaun yang seharusnya indah itu sudah kotor oleh noda tanah dan darah yang mengering.

Hampir semua tamu yang hadir mendadak heboh. Banyak yang mempertanyakan perihal penampilan dari ketiga nya. Seketika para awak media yang juga ikut hadir dalam acara tersebut mulai merekam serta memotret untuk dijadikan bahan berita dalam forum nya masing-masing.

' Apa ini? tidak mungkin !! ' batin nyonya Lamia tak percaya.

Pasalnya, wanita paruh baya itu sangat yakin akan keberhasilannya pada rencana kali ini. Bahkan ia sudah mengeluarkan dana yang lumayan besar kepada para bandit yang direkrut oleh adiknya.

" Pergilah Mina, aku akan bicara denganmu setelah ini" bisik Ailyn memberi kode pada pelayan kepercayaannya tersebut.

Mina yang sudah paham betul dengan setiap ekspresi yang ditujukan oleh nonanya, mulai melangkah pergi meninggalkan altar dengan perasaan yang campur aduk.

" Apa masih akan dilanjutkan? " tanya seorang penghulu memasang wajah prihatin kepada kedua calon mempelai yang akan dinikahkan nya.

" Karena kami sudah disini, harus segera dilanjutkan" ujar Ailyn memantapkan hati.

Setelah kembali memastikan kesiapan dari kedua mempelai, penghulu mulai membacakan ikrar janji pernikahan yang akan diucap ulang oleh kedua nya.

' Ini harus dilakukan, karena sudah tidak ada waktu lagi ' batin Ailyn menahan sakit. Ia mengira Jave akan segera pergi meninggalkannya setelah acara berakhir.

Setelah kedua mempelai mengucap ulang ikrar pernikahan, tibalah sesi berciuman di depan para tamu yang hadir. Ailyn yang paham betul dengan kondisi Jave yang mulai tidak stabil, mencoba mengambil alih .

Secara sengaja ia menendang salah satu kaki Jave, membuat pria tampan yang wajahnya mulai kembali memucat itu, kehilangan keseimbangan. Dengan kekuatan penuh, Ailyn menopang tubuh suami tampannya, lalu melakukan dip kiss.

Hal itu membuat para tamu dan awak media yang hadir kembali heboh menyaksikan tingkah unik kedua mempelai yang sudah menjadi suami isteri itu. Suara riuh tepuk tangan serta siulan yang bersahut-sahutan membuat suasana yang awalnya tegang seketika menjadi cair.

Dip kiss adalah salah satu pose bercumbu serupa tarian tango . Seharusnya dilakukan oleh pengantin pria kepada si pengantin wanita agar lebih terkesan romantis. Namun tidak untuk pasangan ini, posisi mereka sangatlah terkesan unik. Karena si wanita lah yang mengambil alih.

' Gadis licik' batin Jave dengan wajah yang merona sembari menikmati kecupan demi kecupan lembut dari gadis jelita yang kini sudah menjadi isteri sah nya itu.

Tidak ingin berlama-lama, setelah sesi yang menyenangkan itu, pasangan luar biasa ini mempersilahkan para tamu undangan yang hadir untuk menikmati hidangan pestanya. Sedangkan mereka berdua pamit undur diri meninggalkan altar pernikahan, menuju kamar pengantin.

...----------------...

BRAAKK !

" Mina, cepat bawakan beberapa suntikan lagi ! "

Dengan tergesa, pelayan berparas manis itu mulai menyiapkan puluhan botol ekstrak bunga lalu memindahkannya kedalam beberapa alat suntik yang berukuran cukup besar. Ia dibantu oleh beberapa orang yang sudah dibungkam oleh dana yang cukup banyak oleh nona nya tersebut.

Mereka dengan sigap membaringkan tubuh Jave diatas ranjang yang cukup besar di kamar vvip hotel mewah tersebut.

Sruttt.. Sruttt..

Terdengar suara cairan ekstrak bunga yang perlahan memasuki permukaan kulit Elf tampan yang kian memucat itu. Ia masih bisa bertahan sampai saat ini karena sesaat sebelum sampai kembali ke tempat acara, sudah diberi beberapa botol ekstrak bunga.

Namun hal itu tidak bereaksi lama, Jave kembali melemah karena energinya sudah benar-benar terkuras sampai ke intinya. Setidaknya ia sudah lega, setelah merealisasikan keinginan dari wanita yang mulai dicintainya itu.

" Sudah cukup, jarumnya menyakitiku" tutur Jave lirih, sembari menepis pelan tangan isteri nya yang tengah bersiap menancapkan suntikan selanjutnya.

" Kau masih belum stabil, apa aku harus membawamu kelembah itu lagi? " tanya Ailyn menatapnya serius.

" Tidak perlu, aku ingin tidur" ujar Jave dengan mata yang mulai terpejam.

" Tidurlah, pasti kau sangat lelah hari ini" sahut Ailyn meletakkan kembali suntikan yang sedari tadi di pegangnya diatas nakas.

Gadis jelita yang masih mengenakan gaun lusuhnya itu, meraih lembut tangan suaminya yang banyak dihiasi oleh urat yang menonjol. Hal itu menandakan seberapa kuatnya Elf tampan dihadapannya ini.

Semakin lama disentuh, semakin dingin pula suhu tangan Jave yang Ailyn rasakan saat ini, membuat gadis jelita itu tersentak melepaskan genggaman tangannya. Bagai bongkahan es dimusim dingin, tubuh Jave menjadi sangat dingin seperti membeku, bahkan wajahnya sudah pucat pasi dengan bibir yang membiru.

Hal itu membuat Ailyn terkejut dan panik. Ia mencoba menyadarkan suaminya sembari menutupi tubuh nya dengan beberapa lapis selimut. Karena tak ada respon yang pasti, ia meminta Mina menghubungi Madam Jane untuk datang ke hotel saat ini juga.

Karena sangat tidak mungkin memanggil pihak medis untuk membantu Jave yang notabene nya seorang Elf. Ia membutuhkan seorang yang mengerti betul mengenai hal ini.

" Jave, buka matamu !" seru Ailyn menepuk pelan wajah suami tercintanya, namun tetap tak bergeming sedikitpun.

" Hiks.. Mina.. bagaimana ini "

Ailyn berusaha menggoyangkan tubuh sedingin es itu dengan bergetar menahan isak tangis.

" Bibi Jane akan segera datang nona, sebaiknya anda tenangkan diri dulu" jelas Mina, berusaha menenangkan nona nya tersebut.

" Hiks..Ini semua karena dia kembali menyelamatkan ku " ujar Ailyn mulai terisak, netra grey yang indah itu mulai mengeluarkan butiran demi butiran cairan bening yang mengalir membasahi pipinya.

" Apa nona bilang? tidak mungkin !"

Mina menutup mulut dengan kedua tangannya, ia sangat terkejut dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh nonanya. Ia sangat yakin, Elf tampan itu pasti menggunakan arloji nya untuk menemukan Ailyn.

Melihat gerak gerik pelayan kepercayaannya, seketika benak gadis jelita itu mendadak curiga. Karena ia paham betul dengan tingkah Mina yang mudah terbaca olehnya.

" Apa yang kau tahu Mina? tolong jelaskan padaku" Ailyn mulai meminta penjelasan.

" No.. nona, sebenar nya.. "

BRAAKK !!

Belum sempat menjawab pertanyaan dari nona nya, ia dikejutkan oleh suara pintu yang tiba-tiba terbuka dengan kencang. Bukan hanya Mina yang terkejut, beberapa orang yang tengah berada di ruangan kamar tersebut ikut terperanjat.

" Apa ku bilang ! kau seharusnya memberikannya lebih cepat !"

Seorang wanita berpenampilan nyentrik berjalan mendekati ranjang dengan tergesa. Diiringi dengan pintu yang kembali tertutup rapat.

Sorot matanya begitu tajam, terkesan menyeramkan. Tangan yang dipenuhi dengan banyak perhiasan klenik, mencoba menyentuh tangan Elf tampan dihadapannya itu.

" Masih belum terlambat, siapkan lebih banyak bunga segar ! juga dengan ekstrak nya kedalam botol infus ! " .