NovelToon NovelToon
Rahasia Bos Muda

Rahasia Bos Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Naya terjebak ke dalam situasi yang rumit bersama dengan bos muda yakni Gavin. Mereka difitnah telah melakukan perbuatan zina hingga membuatnya harus berusaha keras membuktikan kebenaran yang sebenarnya. Apalagi mereka berdua tidak saling mencintai dan enggan menikah karena paksaan. Perjuangan kedua nya menjadi lebih sulit akibat karakter yang berbeda 180 derajat.
Akankah mereka berhasil keluar dari masalah tersebut atau justru harus pasrah menerima pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mata mata

Ia duduk terdiam mengamati sosok yang tergambar seperti seorang pria. Rasa takut mulai berkumpul dalam diri nya namun coba ditepis karena rasa penasaran yang mendalam. Pikiran pikiran buruk juga mencoba dihilangkan, mungkin itu hanya bayangan patung atau sejenisnya. Namun tiba tiba sosok pria itu berjalan menjauhi kamar nya.

"Siapa kamu?!!" Teriak Naya membuka jendela dan melihat pria berbaju serba hitam berlari menjauh.

Seketika tubuh nya ambruk di bawah jendela yang masih terbuka. Orang itu nampak nya seorang mata mata yang disuruh untuk mengawasi. Ia mencoba menahan air mata yang sudah mengumpul. Rasanya terlalu lelah jika harus menangis lagi karena sudah menangis dari kemarin. Ketegaran diri harus diperkuat agar tidak cengeng dalam menghadapi kehidupan baru yang penuh tanda tanya.

"Ibuk, maafkan aku karena pergi tanpa pamit terlebih dahulu. Harusnya aku meminta saran sebelum mengambil keputusan" Ujar Naya menyesali perbuatan nya. Nasi telah menjadi bubur, sebuah penyesalan harus menjadi awal dari perubahan sikap. Ia akan berusaha menghadapi tantangan yang datang dalam hidup nya sekarang. Yang terpenting adalah membahagiakan ibu dan kakak.

***

"Gitu neng ceritanya" Ujar Kuco, orang suruhan Ratih.

Ratih memberikan amplop berwarna coklat yang berisi uang setelah mendengar kondisi Naya di rumah bos muda. Tadinya ia pikir jika hidup teman nya akan bahagia, tetapi justru berbanding terbalik. Raut wajah senang tergambar dengan sorotan lampu Cafe yang remang remang.

"Kamu pantau terus, kemanapun mereka pergi harus kamu ikuti!" Perintah Ratih.

Ia tersenyum kejam di atas penderitaan Naya. Setidaknya ia berhasil merubah hidup gadis itu meskipun tidak sesuai dengan rencana awal. Kalau tidak menjadi pelacur, jadi asisten pribadi juga gak masalah kalau lebih tersiksa.

"Gimana sama rencana kita neng? Mau dieksekusi kapan?" Tanya Kuco.

"Kalau bisa sih secepatnya, aku udah gak sabar untuk bikin hidup nya lebih menderita lagi" Jawab Ratih yang teringat saat dulu pernah disiram air comberan oleh Naya.

"Beres neng, kita lihat aja karena besok bakalan seru hahaha"

Drrtt.. drrtt.. Madam Jeli memanggil.

Ratih melengos begitu saja lalu memasukkan ponsel yang sudah dibisukan ke dalam tas. Ia tidak ingin suasana hati nya dirusak oleh wanita paruh baya itu.

Madam Jeli kesal tidak terima dengan perlakuan Ratih yang semena mena. Akhirnya ia memutuskan untuk mengeluarkan Ratih dari kos an. Mulai sekarang, ia akan mencari pengganti nya yang lebih penurut dan gampang diatur.

Ratih bukannya sedih karena kehilangan pekerjaan, justru malah tertawa lepas seolah seluruh beban nya hilang. Ia terbebas dari orang yang berbuat sesuka hati tanpa mau menghargai. Mendapatkan uang dari pria yang mau dilayani merupakan jalan satu satu nya menurut Ratih agar bisa bertahan hidup setelah tidak bersama dengan madam Jeli. Ia juga memiliki banyak barang barang mewah yang menunjang penampilan nya agar lebih memikat. Apalagi sudah hampir satu tahun tidak melakukan pekerjaan haram itu karena menjadi tangan kanan madam Jeli yang tugas nya hanya mencari gadis perawan untuk dijadikan pemuas nafsu para bos besar.

***

"Pakai ini" Ujar Gavin melempar semua pakaian dan aksesoris ke arah Naya.

Tubuh Naya terasa pegal karena tertidur di bawah jendela, bahkan sepertinya juga masuk angin akibat angin malam yang masuk melalui jendela.

"Kenapa Nay?" Gavin memperhatikan Naya yang menggerakkan badan nya tidak nyaman.

"Gak kenapa napa, cuman semalam aku ketiduran di lantai"

Plakk..

"Awhh kenapa ditampar?" Ujar Naya menahan rasa sakit di pipi sebelah kanan. Tamparan nya memang tidak terlalu keras tapi cukup membekas.

"Lain kali jangan ceroboh! Aku gak mau tanggung jawab kalau sampai kamu sakit. Banyak kerjaan yang harus dilakukan jadi pahamilah itu!" Raut wajah Gavin masih saja datar, berbeda dengan pertemuan pertama nya saat di kos an.

Naya menyesal telah mengatakan hal itu kepada Gavin. Kalau ia tahu akan dimarahi, maka lebih baik diam saja. Setelah Bos muda pergi, pakaian dan aksesoris yang berserakan di lantai ia punguti satu persatu dan menata nya ke dalam lemari. Segera dipilih satu pakaian untuk dipakai memulai aktivitas kerja pada hari pertama. Naya senang menatap dirinya di depan cermin, sangat modis dan berbeda dengan penampilan sebelumnya.

Ia keluar dari kamar dengan sangat percaya diri. Rasanya ingin mempamerkan pakaian baru kepada bi Lastri yang kemarin menghina penampilan nya. Namun niat itu diurungkan karena harus segera menemui Gavin.

"Sudah siap?" Tanya Gavin saat melihat Naya berada di depan pintu kamar nya.

"Udah, em m-maaf aku harus panggil kamu siapa?" Naya bingung jika harus memanggil nya dengan sebutan nama sedangkan sekarang dia sudah menjadi bos nya.

"Terserah, kalau kamu punya kesadaran diri harusnya gak perlu bertanya!"

"Huft.." Naya menghembuskan nafas panjang. Ia menyesal telah bertanya kepada Gavin. Pria kasar yang ringan tangan itu tidak mau menjawab dengan simpel tapi malah selalu memarahi nya.

Gavin pergi ke sebuah mall bersama Naya yang hanya mengikuti di belakang dan membawakan barang barang yang dibeli. Selama berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan itu, ia merasa ada orang yang selalu mengawasi nya. Apalagi semalam sempat melihat seorang pria dari balik jendela. Naya khawatir jika ada orang yang berniat jahat, namun ia takut untuk mengatakan nya kepada Gavin jika nanti hanya akan dimarahi atau dipukul.

"Kamu bawa semuanya ke mobil, terus susul aku ke dalam ruang manager mall" Perintah Gavin yang sudah mengatur janji dengan rekan nya.

Ini kesempatan emas untuk menjalankan rencana ratih. Kuco sudah bersiap melaksanakan nya setelah kemarin berhasil mengetahui jadwal jadwal dari bos muda itu.

Naya langsung masuk ke dalam ruang manager mall setelah selesai meletakkan barang barang di mobil. Ternyata hanya ada Gavin didalam nya yang duduk mengangkat satu kaki dengan rokok di tangan. Naya lalu duduk di sofa sebelah bos nya. Menunggu manager yang tidak kunjung datang. Naya bingung harus sampai kapan berada disini karena waktu sudah lewat 30 menit bahkan rokok di tangan Gavin juga sudah berganti beberapa kali. Minuman teh yang disuguhkan pun sudah habis.

Naya dan Gavin mendadak merasakan rasa kantuk yang begitu dahsyat. Mereka pun memejamkan mata nya hingga tertidur pulas. Kuco memasuki ruang itu lalu membuka kancing kemeja yang dipakai oleh Naya hingga dada nya terlihat. Baju dan celana Gavin juga dilepas, hanya menyisakan kolor pendek. Posisi tubuh mereka diatur agar terlihat seperti orang yang berbuat mesum. Kuco memotret foto mereka dengan banyak gaya lalu dikirim kepada Ratih.

"Hahaha kira kira harus aku apakan foto ini?" Ujar Ratih tersenyum puas.

1
∆ri/ᐠ。_。ᐟ\
Pas baca endingnya, kerasa kayak kehilangan teman baik. Pokoknya cinta banget sama cerita ini!
elinazy: makasih banget udah baca, ditunggu kelanjutan nya ya luv❤
total 1 replies
Laqueno Sebaña
Kebayang terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!