NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 | Mulai suka?

"Ehh...ehhh Arga, aduhh apa lagi ini yang kamu lakuin?" Salwa menghelakan napas berat, baru saja dia akan mengunci pintu ruang UKS, eh tiba-tiba Arga membawa seorang siswi yang pingsan.

"Eee...bantuin dulu, Bu." Arga mendesak Salwa untuk segera membuka kembali pintu UKS.

Tanpa Arga mendesak Salwa pun dia akan membukakan pintu UKS, mana mungkin Salwa membiarkan siswi yang dengan kondisinya penuh darah di jidatnya. Saat pintu sudah di bukakan Arga segera bergegas untuk masuk ke dalam, membaringkan Naura di atas brankar.

Kamu gak ngelakuin kekerasan atau semacamnya kan kepada siswi ini, Arga?" tanya Salwa

"Enggak kok Bu, saya tadi gak sengaja nendang kaleng. Eh tau-tau ada dia di depan saya, jadi kaleng itu kena di kening dia. Kayaknya tendangan saya tadi terlalu keras sampai bikin dia terluka seperti ini," jelas Arga.

"Ini mahh bukan kayaknya lagi Arga, tapi memang tendangan kamu itu terlalu keras. Kalau tidak, mana mungkin kening dia sampai berdarah seperti ini. Sekarang kamu oleskan minyak kayu putih itu ke hidung dia, biar dia bangun dari pingsannya. Biar ibu saja yang mengobati lukanya ini," ujar Salwa.

"Iya, Bu."

"Itu juga, memar sama luka kamu yang di wajah jangan lupa di bersihkan dan di obati juga. Percuma aja kalau wajah kamu ganteng tapi setiap hari babak belur mulu," sungut Salwa.

Wajah Arga dipenuhi lebam dan luka, karena berkelahi tadi. Hal yang sudah biasa Salwa lihat, sepertinya juga sangat biasa dirasakan dengan Arga. Arga tampak sangat santai tanpa mempermasalahkan wajahnya yang penuh luka itu.

Salwa, dia adalah tenaga medis yang bertugas di UKS SMA Nusa Bangsa. Umurnya masih terbilang muda, 25 tahun. Masih lajang, punya paras yang cantik, dan mudah untuk bergaul. Siswa laki-laki apalagi pentolan sekolah sering sekali ke UKS hanya untuk melihat atau menggoda Salwa. Wanita muda itu bisa di bilang dia dekat dengan Arga dan anak Valkyrie. Sering sekali Arga memilih UKS sebagai tempat pelarian dari bosannya belajar.

Naura melenguh pelan, perlahan matanya terbuka mengerjap-ngerjapkan matanya untuk memfokuskan pandangannya. Naura meringis kesakitan di bagian kepalanya. Arga adalah orang pertama kali yang Naura lihat ketika membuka matanya.

"Lukanya sudah ibu obati ya," kata Salwa, "lain kamu ka.u harus lebih hati-hati ya, Arga. Untung saja lukanya gak dam dan gak perlu dijahit,"

"Baik Bu, terimakasih." Arga berterima kasih kepada Salwa.

"Dan ini kunci UKS nya, nanti kamu kunci sendiri ya UKS nya. Ibu harus pulang, gak bisa lama-lama disini. Nanti kamu antarkan kunci itu ke Pak Darso, suruh Bu Salwa. Pak Darso adalah penjaga sekolah yang setiap hari tugasnya membuka dan mengunci ruangan yang ada di sekolah. Pria itu tidak lagi muda, dia berusia sekitar 60 tahun.

"Siapp Bu, tenang saja nanti saya akan kunci UKS ini kalau sudah selesai."

"Awas ya kamu, jangan macam-macam di ruangan ini CCTV nya aktif semua. Ya sudah ibu tinggal pergi dulu."

Naura masih bingung, dari tadi dia hanya menyimak pembicaraan Arga dan Salwa. Arga memalingkan pandangannya ke arah Naura sesaat Salwa pergi meninggalkan UKS. Luka di kening Naura sudah di obati tadi, ditutup dengan kain kasa dan plester luka.

"Emmm ini kening lo gak apa-apa kan, Nau?" tanya Arga

"Gak apa-apa gimana sih, Gak. Lo pikir kepala gue ini gak sakit apa?" Naura baru bersuara, menumpahkan kekesalannya kepada Arga.

"Y-ya maaf, gue gak sengaja Nau."

"Gue tahu lo pasti sengaja kan tendang kaleng itu!" Naura mendengus kesal, dia berusaha untuk duduk. Tatapannya menantang manik mata Arga.

Arga duduk di brankar lain, dia menatap lekat lekuk wajah Naura yang ada di hadapannya. Dia baru sadar kalau naura itu cantik, bahkan dia lebih cantik dibanding cewek-cewek yang dia dekati. Tapi sayangnya sikap Naura berbeda sekali dengan wanita yang lain, dia tidak ada kalem-kalemnya. Dia wanita yang sangat galak.

"Ngapain lo liat-liat gue kayak gitu?" Naura melotot tajam, dia memalingkan wajahnya kearah lain. Kedua pipinya terasa panas, dia salah tingkah karena ditatap begitu dengan Arga.

"Gue udah mau bertanggung jawab, apa perlu kita ke rumah sakit sekarang?"

"Enggak, jangan gila lo!"

Naura curi-curi pandang, dia melirik wajah Arga yang babak belur. Darah disudut bibir Arga saat ini sudah membeku, lebam di dekat matanya sepertinya lebih sakit dibanding dengan luka di kening Naura. Tetapi, sikap Arga saat ini menunjukkan kalau dia baik-baik saja.

"Lo ngapain sih tadi nendang kaleng sekeras itu?" tanya Naura.

"Gue kesel aja, gue di skors selama seminggu, sungut Arga.

Hati Naura langsung berbunga-bunga setelah mendengar Arga di skors, berarti selama seminggu Arga tidak akan masuk sekolah dan dia bebas dari perintah Arga. Naura menundukkan wajahnya, dia menyembunyikan senyumnya. Pasti Arga nanti akan kesal kalau Naura bahagia ketika mendengar kabar itu.

"Padahal yang nyerang duluan itu si Zaidan dan teman-temannya,eh malah gue yang di salahin. Udah syukur gue sama teman-teman ngusir mereka, menghadang mereka biar gak masuk ke dalam lingkungan sekolah," sambung Arga.

Senyum di wajah Naura kini tiba-tiba memudar, dia menegakkan kepalanya, menoleh menatap Arga. "Jadi tadi bukan tawuran?" tanya Naura.

"Enggak, bukan tawuran. Gue sama anak Valkyrie malah berusaha untuk mengusir mereka. Anak Alderios itu memang udah kelewatan batas, selalu main serang aja. Gue yang gak tahu apa-apa malah kena imbasnya sekarang." Arga menghelakan napas gusar. kelakuan anak Valkyrie memang jauh dari kata baik, tapi mereka juga tahu kapan waktu untuk menyerang musuh. Tidak akan menjadikan sekolah sebagai sasarannya. Untung saja tidak ada korban jiwa.

Naura terdiam sejenak, dia telah berburuk sangka kepada Arga. "Alderios? Itu gengnya Zaidan?"

Arga mengangguk, dia melompat turun dari ranjang. Arga memberikan tas Naura kembali. "Nih tas lo, ayo pulang." ajak Arga.

"Ehh bentar, gue mau pesan ojek online dulu." Naura mengambil handphonenya di dalam tas ya, rasanya tidak mungkin jika pulang menggunakan bus dengan kondisi yang seperti ini sekarang.

Arga memutar malas manik matanya, dia merampas handphone di tangan Naura. "Ck, lo pulang bareng gue!"

"Jangan, nanti kakak gue pasti bakalan marah kalau ngeliat gue pulang bareng sama cowok."

Naura saat ini berusaha untuk turun dari kasur, tubuhnya saat ini masih goyah. Tangan Arga langsung menahan kedua lengan Naura, dia tahu kalau Naura saat ini sedang tidak baik-baik saja. Sekarang naira main yakin kalau Arga itu mempunyai dua kepribadian yang bertolak belakang.

"Jangan lupa lo itu pacar gue sekarang, Naura!" Arga setengah berbisik kepada Naura, berhasil membuat bulu tengkuk Naura meremang.

"Enggak! Enak aja lo ngakuin sebagai pacar gue. Lo nembak gue aja gak pernah, udah deh jangan aneh-aneh, Ga. Gue lagi gak enak badan ini," naura protes, hanya karena kaleng bekas yang ditendang Arga membuat dirinya jadi pusing dan berefek ke seluruh tubuhnya.

"Ngapain juga gue nembak lo, kalau bokap lo aja udah setuju? Asisten sekaligus pacar gue," kata Arga melurusnya.

Naura menipis tangan Arga, dia berbuat baik karena ada maunya. "Enggak! Gue gak mau punya pacar kayak lo!"

Arga mengulum senyumnya, makin gemas ketika melihat Naura cemberut seperti itu. Arga mengambil kembali tas Naura. Anggap saja hari ini Arga sedang berbaik hati, atau dia merasa bersalah karena telah melukai Naura tadi.

"Ya, gue juga sama sih. Siapa juga yang mau punya pacar yang galak kayak lo gini. Udah ayo buruan, biar gue yang anterin lo pulang. Gak ada penolakan ya, Naura!" Arga menaikkan nada bicaranya.

Naura terdiam, baru juga Arga bersikap lemah lembut dan sekarang malah kembali seperti sedia kala. "Kalau nanti kakak gue mukulin lo, lo janhan salahin gue ya!"

Arga memutar malas manik matanya, dia berjalan duluan. "Seharusnya si Satya berterima kasih sih sama gue, karena gue udah anterin adiknya lhoo."

Naura mendelik, dia mempercepat langkah kakinya untuk menyusul Arga. "Hah lao tau kakak gue?"

Arga mengangkat pundaknya "Gak juga, tahu namanya doang," jawab Arga acuh tak acuh.

Naura menatap Arga yang sedang sibuk mengunci pintu UKS, matanya memicing memperhatikan gerak-gerik cowok itu. Sepertinya Arga sudah mencari tahu tentang hidup Naura, sampai nama mantannya dan nama kakak Naura pun dia tahu. Arga mengernyit melihat Naura menatap dirinya sebegitunya.

"Lo ngapain sih Nau, liatin gue segitunya?" tanya Arga.

"Lo udah tau apa aja tentang hidup gue?"

"Hmmm semuanya," jawab Arga santai.

Arga meninggalkan Naura yang masih terdiam di depan ruang UKS. "Naura lo masih mau disitu aja? yaudah gue balik duluan ya."

"Ehh, Gaa tungguin guee" Naura menyusul Arga.

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!