NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:71.4k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Episode 18

Rafael memasang wajah suntuk ketika tiba di rumah sakit. Hatinya sungguh kacau karena pria bernama Evan Dharma yang belum bisa ditemuinya.

"Kenapa kamu memasang wajah bete begitu? Padahal selama ini tidak. Kamu selalu memasang wajah manis penuh senyum ketika bertemu aku. Melupakan kerumitan dan masalah-masalah kamu."

Nesha kembali protes dengan nada manja pada sang suami secara langsung. Tanganya bergelayut manja sambil menaruh kepalanya pada lengan Rafael.

"Sekarang kamu yang harus banyak mengerti aku, bekerja itu ternyata sangat menguras tenaga dan pikiran. Belum lagi kalau ada masalah yang datangnya dari luar kantor." Sebuah jawaban yang tentunya tidak sangat diharapkan Nesha. Perempuan itu mengusap dadanya, Rafael nya memang sudah banyak berubah.

"Siapa yang membuatmu jadi rajin ke kantor begini?. Papa? Mama? Atau anak-anak kita?." Nesha berusaha meredam emosinya. Ia tidak ingin membuat Rafael semakin kesal dengan sikapnya.

"Karena Annisa." Jawab Rafael yang hanya bisa diucapkannya dalam hati. Iya, mau tidak mau ia harus mengakui ada banyak perubahan yang terjadi pada dirinya yang disebabkan Annisa.

"Sayang, aku nanya kok malah bengong?. Pasti karena anak-anak kita makanya kamu jadi rajin bekerja. Kamu sedang menyiapkan masa depan untuk mereka berdua. Belum lagi kalau nanti kita memiliki anak lagi." Kata Nesha penuh semangat dan percaya diri seperti biasanya.

"Setelah ini aku akan berhenti menjadi model. Aku hanya ingin mengurus anak-anak kita dan mempersiapkan diri lagi kalau hamil nanti." Nesha melanjutkan lagi kata-katanya sekaligus memberitahu rencananya.

"Iya, terserah sama kamu saja?." Kemudian Rafael melepaskan diri dari Nesha lalu duduk di sofa. Tanpa melihat Nesha lagi ia langsung merebahkan tubuh lelahnya di atas sofa, meluruskan kedua kakinya yang terasa pegal-pegal.

Nesha yang merasa diabaikan hanya mampu menghela nafas panjang. Perubahan suaminya terlalu cepat.

.

.

.

.

Rina yang sudah tahu tentang Rafael dan Annisa langsung mendatangi rumah Mama Nur. Hal yang sudah jarang dilakukannya karena kesibukannya seorang model. Bukan untuk mencari tahu lebih dalam lagi tentang mereka. Ia hanya ingin memberi dukungan para perempuan itu tanpa harus bicara kalau ia sudah tahu apa yang terjadi.

Persahabatan antara Annisa dan Rina sendiri terjalin ketika ia bermain ke rumah Nesha. Waktu itu ia sedang memiliki masalah besar tentang keluarganya. Berbicara dan mendengarkan saran dari Annisa membuatnya semakin intens berkomunikasi. Bahkan Rina bisa mengunjungi Annisa tanpa adanya Nesha.

Mereka memang memiliki usia yang terpaut cukup jauh, namun itu tidak menjadikan keduanya miss komunikasi. Justru Rina banyak mendapatkan ilmu tentang hidup dari Annisa yang sudah berusia matang. Annisa sudah seperti kakak baginya.

"Seru juga ya memiliki anak kembar?." Celetuk Rina sambil mengambil air kemasan yang telah disiapkan Annisa di atas meja. Keduanya lalu berjalan menuju kamar Annisa dimana si kembar sedang tidur.

"Iya, sangat seru. Apalagi lagi lucu-lucunya, rasanya mau menciumnya terus." Annisa menimpali.

Rani menatap mata Annisa, perempuan itu begitu salut terhadap ketulusan yang ditunjukkan Annisa untuk kedua keponakan dan adiknya.

"Aku jadi ingin secepatnya menikah dan punya anak banyak." Kata Rina begitu semangat.

Annisa lalu menoleh ke arah Rina sambil tersenyum dibalik cadarnya.

"Iya, kalau sudah ada laki-lakinya segera saja. Untuk apa ditunda kalau sudah cocok dan mapan." Annisa sangat mendukung sahabatnya itu. Terlebih ini tentang kebaikan yang harus disegerakan.

"Kamu sendiri bagaimana? Mau sampai kapan sendiri? Mama Nur tidak akan pernah kekurangan kasih sayang dari kamu dan Nesha."

Tatapan kedua perempuan beda usia itu bertemu. Lalu secara bersamaan mengalihkan tatapan mereka pada Hasan dan Husein yang mengulet kemudian membuka matanya lebar-lebar.

Annisa segera mengambil botol susu dan langsung meminumkannya pada Hasan dan Husein. Sebab sudah empat jam mereka belum minum susu lagi.

Hasan dan Husein menjadi bahan tertawaan Annisa dan Rina. Kala si kembar menunjukkan cara meminum susu dengan cara yang lucu.

"Mereka seperti sedang berlomba menghabiskan susu saja" Rina melupakan sejenak pembicaraan mereka yang serius.

"Iya, keduanya menjadi juara." Annisa menimpali tanpa melepaskan pandangan dari si kembar.

Tidak lama kemudian si kembar tidur.

"Jam berapa lagi mereka bangun?."

Annisa melirik jam yang menggantung di dekat meja rias. "Paling jam sepuluh, tapi biasanya lama mereka tidur lagi. Bisa jam satu atau jam dua mereka tidur. Paling aku dan Rafael bergantian mengajak mereka bercanda atau bicara." Annisa menjelaskan kebiasaan si kembar.

Annisa dan Rina beranjak menjauh dari box si kembar. Mereka menuju sofa yang ada di dekat jendela.

"Ngomong-ngomong Rafael, ia seorang Papa yang sangat bertanggung jawab untuk si kembar." Rina memancing obrolan tentang Rafael dengan memuji pria itu terlebih dahulu di depan Annisa.

"Hmmm, kamu benar. Bukan hanya pada anak-anak saja. Tapi pada Nesha juga." Annisa mengiyakan.

"Mengenai pertanyaanku yang tadi bagaimana? Sampai kapan kamu akan terus mementingkan Mama Nur sampai-sampai kamu menunda menikah?."

Annisa membuka sedikit tirai jendala kamarnya, ia menatap pada cahaya remang-remang halaman rumahnya.

"Nesha dan Rafael sudah menikah dan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk menjenguk atau sekedar memperhatikan Mama. Keduanya sangat sibuk mengejar apa yang menjadi kebutuhan mereka. Sementara kebutuhan Mama tidak terpenuhi, bukan hanya secara materi saja. Mama lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Mama sudah tua, ia seorang single parent, pasti ia sangat kesepian. Maka aku lebih memilih menemani Mama dari pada harus menikah namun semakin jauh dari Mama. Kalau suami aku nantinya mau tinggal bersama Mama. Kalau tidak mau bagaimana?. Yang Mama punya hanya aku dan Nesha. Kalau aku dan Nesha sama-sama pergi, siapa yang akan menjaga Mama di masa tuanya?. Biarlah aku yang di rumah menjaga dan membantu Mama. Allah maha tahu itu, kalau ada jodohnya aku menikah, kalau tidak ada ya aku hanya bisa pasrah."

Annisa mengeluarkan apa yang menjadi pandangannya terhadap pernikahan. Selama ini bukan tidak ada yang datang ke rumah untuk melamarnya. Namun setiap kali mereka dihadapkan pada sang Mama, mereka ingin memiliki kehidupan sendiri tanpa adanya Mama Nur. Itu yang menjadi berat bagi Annisa untuk melangkah pada arah pernikahan.

"Iya, aku paham berada diposisi kamu." Rina mengangguk sambil menyilangkan tangan di dadanya. Ia menatap intens Annisa yang mengucek mata kirinya.

"Kamu sudah mengantuk?."

Annisa menggeleng.

"Katanya kamu besok ada pemotretan pagi, sekarang kamu tidur. Aku belum mengantuk." Annisa meminta Rina untuk segera tidur. Malam ini perempuan itu akan menginap karena tahu Rafael di rumah sakit menemani Nesha.

Nesha menggeleng lalu duduk di depan menghadap Annisa kemudian melayangkan satu pertanyaan yang membuat hati Annisa berdebar kencang.

"Bagaimana jika Rafael jatuh hati padamu?."

Bersambung

1
Maz Andy'ne Yulixah
Rina benar2 sahabt sejati deh,mendukung yang terbaik buat sahabat nya..
Maz Andy'ne Yulixah
Nesha sama Rafael sma2 egois
Maz Andy'ne Yulixah
Gak ngomel2 lagi Ma,biasa nya apa yang dilakukan sama Anissa salah trus🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah langsung dapat Rejeki ya Nis😇
Maz Andy'ne Yulixah
Nesha Kamu ketahuan😅
Maz Andy'ne Yulixah
Terlambat kamu sudah menalak Annisa😥😥
Maz Andy'ne Yulixah
Berharap sebelum Rafael menalak Annisa tau perselingkuhan nya Nesha sama Evan tapi ternyata gak😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Rina sahabat sejati..
Maz Andy'ne Yulixah
Hadeh entahlah😌😌
Maz Andy'ne Yulixah
Dasar Rafael gak sopan🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Kasihan Annisa😭😭
Watinih
mg aja jodohmu lelaki lain yg jauh lebih baik lgi supaya hidup bahagia
Maz Andy'ne Yulixah
Manja si Rafael🙄🙄
Evan sebener'nya tulus dan baik semoga nanti Nesha sama Evan dan Annisa sama Rafael😇
Nenden Zakiah Bahasuan
nesa SM Rafael gadis ketemu bujangan
Anisa SM Rafael janda ketemu duda
tapi janda rasa gadis walau sudah janda 2*/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Maz Andy'ne Yulixah
Rafael cari perhatian🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Kasihan Annisa,Mama Nur mengabaikan Annisa apa2 cuma Nesha😥😥
Watinih
lanjut dong thor
Watinih
ceritanya bagus tidak berbelit-belit
Maz Andy'ne Yulixah
Rafael egois pengen dapat 22 nya,kayak nya sudah ada rasa sama Annisa,cari tau dulu tentang Nesha kayaknya dia menghianatimu dan untuk Mama kenapa gak mikirin hati Annisa mama egois cuma mikirin hati Nesha saja,gak tau saja anak kamu menghianati Rafael..
Maz Andy'ne Yulixah
Kenapa,katanya hanya sekedar buat pengasuh si Kembar,mau minta lebih🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!