NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22. PANIK SENDIRI

Besok paginya Damar perlahan-lahan bangun dari tidurnya.

“Uuugh…!!!”

Dia merasakan pegal di seluruh tubuhnya. Perutnya yang terasa perih dan kepalanya yang masih terasa pening. Dia memperhatikan sekelilingnya dan menyadari jika dia tidak berada di rumahnya maupun di kamar hotel yang sementara dia tinggali.

Tidak lama kemudian seseorang berjalan memasuki kamar di mana Damar tidur.

“Sudah bangun, pak bos?” tanya Riko yang sudah berdiri di samping tempat tidur. Ternyata Riko membawanya ke apartemennya.

“Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa di tempatmu?” tanya Damar bingung sendiri karena dia tahunya Riko sudah dia suruh pulang duluan saat dia akan pergi ke acara makan-makan tim departemen store.

“Pak bos benaran sama sekali tidak ingat apa apa? Aku datang setelah Ibu Thasya menelepon saya.”

“Thasya…?” Ulang Damar yang masih tidak ingat apa-apa.

“Aku juga tidak ingat detailnya. Ibu Thasya meneleponku menggunakan ponselmu. Beliau membawa pak bos ke rumah yang di Perumahan Citra Land. Berhubung Pak Damar mabuk dan di sana tidak ada juga orang, jadi sepertinya beliau terpaksa meneleponku.”

“Aaargh…!”

Tiba-tiba Damar meringis sambil memegangi perutnya saat dia perlahan-lahan duduk. Dan sepertinya ingatannya juga sudah mulai kembali dengan kejadian tadi malam.

“Kenapa…? Apa perut pak bos sakit?” tanya Riko merasa khawatir dengan kondisi atasannya itu.

“Di dekat sini ada restoran soup pereda mabuk. Ayo pergi ke sana untuk menghilangkan pegarmu” ajak Riko.

“Aku lagi nggak selera makan soup. Kalau kau punya tomat, minta tolong buatin jus tomat aja tambah satu sendok madu” jawab Damar masih memegangi perutnya.

“Ah, pak bos kok minta yang aneh-aneh sih? Masak aja aku nggak pernah apalagi belanja bahan masak begituan.”

“Trus, makan kau bagaimana?”

“Seringan beli. Tunggu saja bentar di sini. Aku pesan dari café yang di bawah saja mungkin mereka ada jual” kata riko sambil pergi keluar dari kamar yang ditempati Damar.

Setelah kepergian Riko, Damar kembali mengatur duduknya agar lebih nyaman. Dia juga menyandarkan punggungnya di headboard ranjang.

“Hah… Selama ini aku tidak sadar ternyata ada jarak antara departemen store perusahaan dengan departemen store perusahaan klien.”

Damar perlahan-lahan mengingat kejadian waktu di restoran tadi malam itu. Mulai dari kepala tim manajer departemen storenya yang membuat masalah. Hingga dia yang tidak bisa menahan kemarahannya melihat mantan istrinya yang diperlakukan tidak baik di depan matanya.

“Setelah itu bagaimana, ya…?”

Damar mencoba mengingat-ingat kembali. Dan akhirnya dia samar-samar mengingat ketika Thasya memapah dan membantunya masuk ke dalam mobil.

“Walapun ada sedikit masalah sebelumnya dan mengingat hubungan kami yang sudah berakhir, apakah dia tetap mengkhawatirkan aku? Apalagi dia rela repot-repot mengantarku pulang ke rumah?” Damar bertanya-tanya di dalam hatinya.

Saat dia sibuk memikirkan apa yang telah terjadi tadi malam itu, tiba-tiba pintu kamarnya kembali terbuka.

“Ini” kata Riko sambil menyodorkan segelas jus tomat kepada Damar.

“Terima kasih” balas Damar sambil mengambil jus tomatnya dari tangan Riko.

“Tapi pak bos, benaran anda benar tidak ingat apa-apa kejadian tadi malam?” Riko masih pengen tahu apakah Damar benar-benar tidak ingat atau dia hanya pura-pura tidak ingat.

“Kejadian apa? aku tidak tahu kejadian apa yang kamu maksud. Dari tadi itu saja pertanyaanmu” balas Damar dan kemudian melanjutkan meminum jus tomatnya.

“Kalian berdua kan c*uman di dalam mobil.”

“Pruuuffft…” Damar kaget dengan apa yang dikatan Riko barusan hingga dia tidak sengat menyemburkan jusnya itu dari dalam mulutnya.

“Aduh, pak bos…!!!” Riko juga kaget. Bajunya kesangannya jadi kotor.

“Omong kosong apaan itu? Kami melakukan apa di dalam mobil?” tanya Damar tidak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.

“Pak bos, aku katakan sekali lagi ya” ujar Riko sambil membuah tissu yang dia gunakan untuk membersihkan bajunya.

“Heeem… emmmh…” riko mengatur suaranya.

“Pak Damar yang terhormat, saya melihat bapak dan Ibu Thasya berc*uman di dalam mobil tadi malam. Aku kan naik taxi ke rumah yang di Citra Land. Tapi, aku malah melihat kalian berdua melakukan itu.”

Riko bercerita sambil senyum-senyum. “Karena aku takut Ibu Thasya malu jika aku langsung menjumpainya, aku memutuskan minta pak taxinya mutar dulu. Sampai tiga kali loh kami mutar-mutar komplek perumahan, pak bos. Sampai pak satpam yang jaga kebingungan melihat kami.”

Akhirnya Damar pun diam-diam dengan apa yang dia lakukan di dalam mobil tadi malam kepada Thasya mantan istrinya itu.

“Tunggu! Sepertinya bukan hanya c*uman itu. Sepertinya itu belum selesai” batin Damar dengan tatapannya tajam lurus ke depan sambil mengusap keningnya.

“Mana kunci mobilku…?” Tiba-tiba Damar beranjak dari atas tempat tidur.

“Apa…? Pak bos mau ke mana…?”

“Kunci mobilku mana?” Damar buru-buru turun ke parkiran karena dia ingin memastikan sesuatu. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia lakukan dibawah pengaruh mabuknya tadi malam.

“Semalam… Itu tidak mungkin.”

“Tidak mungkin…” kata Damar berulang kali.

Dengan tergesa-gesa dia msuk ke dalam mobil dan segera menyalakan camera dasboard yang merekam di dalam mobil. Setelah layar monitor mini di depannya menyala, Damar langsung mencari data rekaman yang tadi malam dan langsung menekan tanda play.

Akhirnya dia melihat rekaman vidio yang terambil tadi malam. Di mana part yang dia lihat saat Thasya mengusap lembut pipinya hingga dia terbangun dan…

Dia melihat dirinya sendiri yang lebih dulu menc*um mantan istrinya itu dan mengatakan “Aku mencintaimu.”

“Uuughhh…!!! Suara lirih Damar terdengar sambil dia meletakkan kepalanya di atas setir mobilnya. Dia tidak sadar jika kepalanya menekan klakson mobilnya mengakibatkan terdengar bunyi klakson yang berkepanjangan.

Untung saja di parkiran itu sepi dan tidak lama, kalau tidak bisa-bisa dia sudah dikeroyok penghuni apartemen itu karena mengakibatkan kebisingan.

“Sial…!!!” kata Damar memukul setir mobilnya dengan perasaan kesal.

Beberapa hari kemudian.

“Gila…! Ini Gila…!” Sari, sekretaris Damar berlari kecil ke meja kerja Ciko dan Alex dua asisten Damar.

“Ada apa…? Sepertinya ada kabar bagus nih, kelihatan dari raut wajahmu” kata Alex.

“Kalian tahu nggak…”

“Nggak tahu, makanya cepat katakan ada apa?” potong Ciko. Laki satu itu memang agak laen. Orang belum selesai berbicara sudah main potong aja.

“Katanya banyak banget yang orang yang mengatri di depan store Linox.”

“Oh, hari ini hari ketiga pembukaan store Linox dan Beauty Fasion kan. Kalau store Beauty Fasion bagaimana?” tanya Alex yang ingin tahu bagaimana perkembangan store perusahaan rekan merekan.

“Katanya sih lumayan juga. Tapi masalahnya sekarang banyak orang yang datang ke Linox Store karena pihak mereka membayar seorang model terkenal dan hari ini fanmeetingnya. Makanya banyak orang yang antri sekarang” Sari menjelaskan.

“Tapi, menurut kalian pihak Linox itu bukannya keterlaluan ya? Mereka langsung melakukan fanmeeting disaat Beauty Fasion store juga sedang melakukan opening. Itu kan bisa sangat merugikan pihak Beauty Fasion store. Jika pihak Linox store punya adab, harusnya jangan saat-saat seperti ini dong mereka mengadakan acara seperti itu. Masih banyak hari lain.”

Tiba-tiba Ciko pun teringat dengan keanehan yang dia rasakan ketika melihat Damar. “Aaah, apa jangan-jangan karena itu, ya? Beberapa hari ini kan Pak Damar kelihatan aneh.”

Tiga hari yang lalu Ciko tidak sengaja berpapasan dengan Damar.

“Selamat pagi Pak Dam…” Dia yang berniat menyapa malah atasannya itu melenggos begitu saja tanpa menghiraukan sapaannya.

Saat Ciko mengajak makan siang juga. Apa jawaban Damar, “Kalian makan saja sendiri. Aku lagi nggak nafsu makan.”

Dan ketika akan pulang juga. “Aku pulang duluan, jangan kalian ganggu saya malam ini.”

Mengingat perubahan sikap Damar, Ciko bisa menebak apa yang membuat bos mereka bersikap seperti itu.

“Setelah acara makan-makan dengan karyawan store, beberapa hari ini aku melihat Pak Damar kelihatan lesu dan lebih banyak diam gitu” kata Ciko memberitahukan.

“Benarkah…? Sepertinya si bos lagi ada masalah personal kali. Seandainya ada masalah terkait pekerjaan, pasti kita juga akan tahu” timpal Alex.

“Udah, ah… Lebih baik kita pergi melihat-lihat store sebentar” ajak Ciko. Sepertinya matanya butuh refreshing sebentar.

“Kita…? Sekarang…?” tanya Sari memastikan. Soalnya ini masih jam kerja mereka.

“Tidak boleh!”

Ketiga orang itu keget dengan suara seseorang yang berada di belakang mereka.

1
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!