NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 : Kasus Berikutnya

Ketika masuk ke dalam Gym, Servo sedikit tertegun. Bagaimana tidak? Hanya staf administrasi dan staf resepsionis yang pria. Trainer dan segala hal yang berhubungan dengan pelatihan di handle oleh wanita. Sejenak Servo merasa Gym tersebut tidak sinkron dengan namanya. Namun dia berusaha cuek dan tetap mendaftar di resepsionis.

"Selamat pagi, saya ingin mendaftar baru khusus pelatihan kebatinan, apakah ada?" ucap Servo kepada salah satu resepsionis pria. Sebelumnya Kendra telah mengatakan bahwa Gym tersebut dimiliki oleh mantan pengguna Sistem. Jadi dia berasumsi mungkin ada pelatihan Qi di Gym tersebut.

"Oh ada, pak. Silakan isi form ini disini..." jawab resepsionis tersebut. Seorang gadis muda yang usianya tampak baru sekitar 19 tahun menyambut Servo. Berbadan kekar dan berambut merah.

"Hallo, Kak, nama saya Maia Legolas. Kakak ambil program pelatihan kebatinan? Mari ikut saya..." ucap gadis itu. Dia pun mengajak Servo ke lantai dua Gym tersebut. Lantai dua hanya terdapat lorong panjang, Maia masuk ke ruangan di sebelah kiri yang dekat dengan ujung lorong.

Mereka berdua masuk ke ruangan dengan jendela besar yang terdapat balkon cukup luas berada. Balkon itu menghadap area belakang gedung, sehingga hingar bingar kendaraan tidak terdengar.

"Nenek sedang tidak ada shift hari ini, jadi saya menggantikannya. Silakan duduk bersila, kak, di depan saya..." ucapnya. Pelatihan Qi Servo pun dimulai. Awal-awal pria itu mengira akan mudah. Namun ternyata gadis itu melakukan sesuatu sehingga membuat pria itu merasakan tekanan pada sekujur tubuhnya.

Sekitar dua jam berlalu, Servo keluar dari Gym karena sesi awal hanyalah pengenalan dan pelatihan dasar. Jadi Maia menilai tidak ingin pria itu merasa illfeel dengan pelatihan tersebut. Dalam hati Servo setuju, dia segera mengendarai motornya ke arah toko Kendra.

*drrt...drrtt*

Baru jalan sekitar dua menit. Servo menghentikan motornya. Ternyata ada chat dari Kendra bahwa dia sudah menunggunya di restoran yang agak jauh dari tokonya. Wanita itu juga sudah shareloc lokasi restorannya. Maka pria itu segera melajukan motornya lagi menuju lokasi yang dimaksud.

Sepuluh menit kemudian sampailah dia di sebuah restoran keluarga yang menyajikan masakan Chinese Food. Sejenak Servo bingung, mengapa pacarnya mengajak kesini. Namun pertanyaan itu terjawab ketika pria itu masuk dan Kendra segera memanggilnya. Dia sedang duduk bersama seorang wanita paruh baya.

"Maaf, udah lama, Ken?" seru Servo ketika berlari kecil mendekati meja wanita itu.

"Ya sekitar lima belas menit lah, hehe...ayo duduk. Serv, kenalin, ini Meysia Havington" pria itupun memperkenalkan diri kepada wanita paruh baya tersebut. Kendra lalu memesan makanan tambahan untuk pacarnya itu, sebelumnya kedua wanita itu baru disuguhi minuman dan satu lauk. Selagi menunggu, Kendra segera menyatakan maksudnya mengundang Meysia.

"Jadi nyonya ini punya sedikit masalah sama keluarganya. Dia ingin kamu bantu menginvestigasi kematian anaknya. Padahal baru saja dia kehilangan suami...sorry.." ucap Kendra, namun Meysia mengangguk paham. Wanita itu melanjutkan cerita Kendra. Menurutnya, kematian anaknya ada hubungan dengan warisan. Namun polisi memvonisnya kasus bunuh diri biasa.

Servo paham sekarang, rupanya ini kasus on the run. Dia mengerling ke Kendra sambil tersenyum. Bermaksud berterima kasih karena membantunya mendapatkan kasus baru. Tak lama, pesanan mereka pun tiba. Tak ada perbincangan berarti, ketika makan siang berlangsung.

Untunglah Servo telah membasuh badannya di WC Gym setelah selesai pelatihan dan sudah bertukar pakaian. Sehingga setelah makan, dia berniat segera mendatangi TKP.

****

Setelah selesai makan siang, Kendra pamit kembali ke toko. Sementara Servo mengendarai motornya sambil mengikuti taksi yang dipesan Meysia menuju TKP anaknya, yaitu rumahnya sendiri.

Sepanjang perjalanan, Servo menyadari keanehan pada telapak tangannya. Pendaran tangannya kini berubah-ubah warnanya. Ketika di lampu merah, dia sejenak mengernyit melihat telapak tangannya. Lalu dia menggeleng kepalanya, dia ingin fokus terhadap kasusnya terlebih dahulu. Perkembangan kekuatannya bisa dia uji sewaktu-waktu.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!