Kenapa Harus Aku

" mor lu cantik banget sumpah. " ucap karin kagum saat melihat glamor yang sudah siap dengan gaunnya.

" lu juga cantik banget rin, hari ini kita berdua adalah wanita tercantik di pesta nanti. " ucap glamor sambil berputar-putar di depan cermin.

" hahaha jelas donk mor. " ucap karin sambil tertawa.

" yaudah yok mor berangkat, supir dari keluarga kim udah nungguin lu tuh di bawah. " ucap karin yang di angguki oleh glamor.

" rin gua gugup banget nih, gua nggak nyangka bentar lagi gua bakalan nikah sama si dosen killer. " ucap glamor setelah masuk ke dalam mobil.

" udah rin, buang kegugupan lu itu, lu sekarang pikir aja caranya nanti menghadapi si raja es setelah lu nikah nanti. " ucap karin menyemangati glamor.

" hmmmm.... bener rin, gua harus berani dan nggak boleh cengeng kalau mau menaklukkan tuh raja es. " ucap glamor bersemangat.

" setelah sampai di hotel tempat mereka melakukan pernikahan, glamor merasa tangan nya semakin dingin, apalagi saat melihat begitu banyak tamu yang sudah sampai di tempat tersebut semakin membuat nya gugup.

" tenang mor.. tenang.. hufff.. " gumam glamor sambil menarik nafas dalam-dalam sebelum turun dari mobil.

" banyak pasang mata yang menatap takjub pada wanita blasteran itu, mereka begitu terpesona dengan kecantikan natural yang terpancar dari calon pengantin tersebut.

" glamor yang di tatap oleh banyak pasang mata hanya mampu berusaha tampil percaya diri dan membuang kegugupan yang sedang dirasakan oleh nya sekarang.

" kaki jenjangnya berjalan dengan sangat anggun di atas karpet merah yang sudah disiapkan khusus untuk pengantin, matanya sedikit terpesona saat melihat kim wonsoo yang dengan gagah sudah berdiri di tempat di mana mereka akan mengucapkan janji suci pernikahan.

" glamor berdiri di tengah-tengah menunggu sang papa untuk mengantarnya kepada calon pengantin nya itu, dia menggandeng tangan papanya dan berjalan ke arah wonsoo dengan sikap yang anggun bak permaisuri kerajaan.

" jangan gugup sayang. " bisik tuan Richard di telinga Putri nya itu, glamor yang mendengar bisikan dari papanya hanya mampu tersenyum kaku, sungguh sebenarnya dia sekarang sudah sangat membenci papa dan mamanya, namun mau bagaimana pun mereka tetap orang tua nya makanya dia bersikap baik-baik saja di depan mereka.

" glamor sedikit melirik ke arah mama, abang dan para kaka iparnya yang sedang duduk di satu meja, seakan glamor merasa mereka sedang menertawakan kesengsaraan nya karena harus menikah agar keluarga besarnya itu tidak bangkrut, sebesar itulah pengorbanan glamor pada keluarga nya sekarang, namun glamor tahu, para abangnya juga pernah merasakan seperti yang dia rasakan sekarang.

" setelah sampai di depan wonsoo, tuan Richard langsung mengambil tangan wonsoo untuk menggantikan nya menggandeng glamor, tuan Richard tersenyum ke arah wonsoo dan mengatakan agar semoga kelak wonsoo dan glamor terus bersama, namun bukan wonsoo namanya jika tidak bersikap dingin, bahkan di hari pernikahan nya tidak sedikit pun dia mengukir senyum sedikit pun pada hari yang sakral ini.

" tidak bisakah bapak berpura-pura bahagia, setidaknya tersenyum lah sedikit meskipun terpaksa, lihat saya, meskipun terpaksa saya tetap tersenyum. " ucap glamor pada wonsoo yang sekarang sudah sah menjadi suami nya.

" saya bukan orang yang suka berpura-pura. " jawab wonsoo tetap dengan sifat dinginnya, bahkan saat glamor mencoba berbaur dengan para tamu, wonsoo hanya diam seperti patung manekin, dia hanya akan berbicara jika ada hal penting.

" wah wah wah.... lihatlah sekarang, cucuku sudah menikah, akhirnya keinginan ku selama ini terwujud juga. " teriak tuan besar kim sambil tertawa riang.

"kakek bapak bersemangat sekali ya. " ujar glamor pada wonsoo yang tetap diam, padahal dari tadi glamor mencoba mengajaknya berbicara, glamor bukanlah orang yang bisa diam, dia adalah orang yang sangat suka berbicara dan sialnya dia malah menikah dengan lelaki yang irit bicara.

" cih.....bapak itu bisu atau apa sih? dari tadi aku bicara bapak hanya diam, dah lah saya mau pergi bicara sama karin saja. " ucap glamor sambil pergi meninggalkan wonsoo yang tidak ada niat sedikit pun untuk mencegah glamor agar tidak pergi.

" karin...., hyuk oppa... " panggil glamor pada dua orang yang terlihat sedang sibuk mencicipi berbagai menu makanan yang ada di pesta tersebut.

" mor, makanan di sini enak-enak banget ya, tapi sayang gua nggak bisa makan semua. " ucap karin terdengar lesu.

" eh tapi lu makan makanan yang halal kan rin? lu jangan makan yang aneh-aneh, nanti lu dosa lagi. " ucap glamor mengingatkan agar karin tidak makan sembarangan.

" iya lah mor, gua cuma makan kue yang halal kok, tadi gua udah tanya ama pelayan di sini, katanya mereka juga menyiapkan makanan halal, mengingat tamu yang di undang juga banyak yang beragama islam." ucap karin pada glamor.

" selamat ya atas pernikahan nona glamor, saya merasa sangat sedih karena sudah tidak lagi menjadi asisten nona. " ucap hyuk min sedikit sedih mengingat tugas dia untuk menjaga glamor sudah selesai.

" loh kok gitu oppa? jadi sekarang aku nggak ada asisten lagi donk. " ucap glamor dengan lesu.

" saya nggak tahu nona, tapi tadi malam tuan alex nelpon saya, dan bilang kalau tugas saya untuk menjaga nona sudah selesai, karena sekarang nona kan sudah menikah, jadi tentu saja nanti suami nona akan menjaga nona. " ucap hyuk min pada glamor yang sedang memakan kue.

" bentar!! tadi kata hyuk oppa kak alex!! maksudnya orang yang suruh oppa jagain aku tuh Kak alex? bukannya papa aku ya. " tanya glamor yang penasaran.

" iya nona, orang yang menyuruh saya menjaga nona adalah tuan alex. " jawab hyuk min.

" cih aku pikir papa, pantes saja asisten ku kali ini lelaki muda, ternyata dari kak alex. " ucap glamor terus memasukkan kue ke dalam mulut nya.

" mor makannya pelan-pelan napa,!. " ucap karin.

" gua laparr rin, tadi pagi kan gua cuma makan sepotong roti. " ucap glamor yang di angguki oleh karin.

" glamor sayang... anak mama. " ucap nyonya alexa yang langsung menghampiri glamor dan memeluknya.

" ternyata mama masih anggap aku sebagai anak. " sinis glamor dan tidak membalas pelukan dari mamanya, jujur dia sangat kesal dengan mamanya sekarang.

" kamu kok bicara begitu sih sama mama, mentang-mentang kamu udah punya suami, kamu udah mulai berani ya dengan namamu ini. " kesal nyonya alexa pada glamor yang tetap sibuk mencicipi berbagai menu tanpa peduli dengan mamanya itu.

" iya, aku berterimakasih kepada mama dan papa karena telah menjodohkan ku dengan lelaki yang sangat tampan, kaya dan baik, jadi harap kalian sekarang jangan macam-macam dengan aku, karena aku bisa membuat keluarga kita bangkrut kapanpun itu, hanya dengan menyuruh pak woonso membatalkan kontrak dengan papa, aku jamin keluarga kita akan menjadi pengemis di jalanan nanti. " jelas glamor panjang lebar pada mamanya itu, sebelum pergi dia sedikit menepuk bahu mamanya dan juga tersenyum sinis.

" yes sekarang aku bisa melawan mama. " gumam glamor pergi sambil mengajak karin dan juga hyuk min untuk mengikuti nya.

" berani-beraninya dia mengancam mamanya sekarang. " kesal nyonya alexa pada anak perempuan satu-satunya itu.

" bukankah sifatnya itu sangat mirip dengan mu waktu muda, yaitu keras kepala dan tidak suka di kekang. " ucap seorang lelaki mengejutkan nyonya alexa yang sedang menahan amarahnya pada glamor.