NovelToon NovelToon
Jangan Menangis Bunda

Jangan Menangis Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: IAS

🏆🥈Juara 2 YAAW S 10
" Aku akan melakukan apapun untukmu. Meski harus kembali menemui pria itu. Hidupmu adalah hidupku. Bunda mohon bertahanlah sayang. Hanya kamu hidup bunda nak. "

Akibat kesalahan semalam yang dia perbuat Kaluna melahirkan seorang putra yang ia beri nama Taraka. Ia membesarkan Tara seorang diri, namun hancur hati Kaluna saat dokter memvonis putra nya yang berusia 5 tahun ini dengan penyakit yang mengancam nyawa.

Kesehatan Taraka semakin memburuk. Dengan berat hati ia pun Akhirnya pergi mencari pria tersebut agar putranya bisa hidup lebih lama.

Bagaimana reaksi si pria saat tahu dia ternyata memiliki putra dari wanita yang bahkan sama sekali tidak dikenalnya itu?
Akankah hidup Taraka terselamatkan?

Folow IG author @anns_indri
Kalau suka jangan lupa tinggalkan like setelah membaca. Terimakasih. Like Anda dukungan terbesar bagi penulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JMB 35. Takut Kehilangan

Pemeriksaan sudah selesai dilakukan. Nataya tersenyum lega, semuanya baik-baik saja dan sel kanker tersebut tidak ada. Meskipun demikian, Tara tetap harus wajib lapor ke rumah sakit dan menjaga pola makan agar benar-benar bisa dikatakan sembuh total dari leukimia.

" Apa pernah merasa tidak enak badan setelah keluar dari rumah sakit?" tanya Nataya kepada Tara.

" Alhmadulillaah nggak pernah sih om. Sampai saat ini aman-aman saja," jawab Taraka yakin. Dia memang tidak merasa apapun semenjak kepulangannya dari rumah sakit.

Nataya kembali tersenyum. Tampaknya memang Tara saat ini sudah baik-baik saja. Ia lalu menjadwalkan untuk kontrol 3 minggu lagi. Kaluna mengangguk paham dan mengucapkan terimkasih.

" Jadi sudah sejauh mana pedekate nya?"

" Diam lah Nat, ini sedang ku usahakan."

Nataya terkekeh geli melihat wajah frustasi Yasa saat ia menanyakan hal tersebut. Ia tahu kakak sepupunya itu ingin segera bisa bersanding dengan bundanya Tara. Nataya hanya bisa memberi semangat kepada Yasa agar lebih berusaha keras untuk mendapatkan hati Kaluna.

Sebuah dering panggilan telepon masuk ke ponsel Kaluna. Ia sedikit beringsut menjauh untuk mengangkatnya. Terlihat wajah yang sedikit panik saat mendengar kabar dari sebrang.

" Pak eh mas, bisakah saya minta tolong membawa pulang Tara dulu. Saya ada sesuatu yang penting yang harus saya urus."

Yasa menganggukkan kepalanya. Baru ia ingin bertanya ada apa, Kaluna sudah berlari. Dengan sedikit mengangkat gamisnya Kaluna berlari sungguh cepat. Ia lalu memanggil taksi yang memang selalu ada di depan gedung rumah sakit.

" Pak tolong ke alamat ini ya" pinta Kaluna kepada sang supir taksi. " Pak kalau bisa agak cepat sedikit," imbuhnya. Kaluna saat ini benar-benar merasa khawatir kepada sang sahabat. Ya, orang yang menghubungi Kaluna tadi adalah Brisia. Sahabatnya itu menelpon Kaluna ingin meminta ia untuk datang segera ke rumahnya yang ada di kota J karena terjadi sesuatu kepada dirinya.

" Haish, kamu kenapa sih Bri?" gumam Kaluna pelan sambil menautkan kesepuluh jarinya tanda dia saat ini sedang merasa begitu cemas.

Setelah sekitar 30 menit, akhirnya Kaluna sampai juga di depan rumah Brisia. Ia membayar taksi tersebut lalu turun dari mobil dan bergegas memasuki rumah. Tanpa mengetuk, Kaluna langsung menerobos masuk.

" Surprise, happy birthday sayangkuuuu! Happy 27."

Kaluna menatap tajam Brisia. Bukannya menampilkan wajah senang karena mendapat kejutan tapi Kaluna malah terlihat akan marah. Brisia tentu sedikit bingung dengan ekspresi yang ditampilkan oleh Kaluna.

" Kal, lo nggak apa-apa kan? Gue salah?"

" Bri, gue nggak suka ya lo bercanda kayak gini. Lo tahu kan gue takut banget kehilangan orang yang gue sayang. Nggak Tara nggak lo, kalian adalah orang-orang penting dalam hidup gue. Lo tahu betapa takutnya gue saat lo telepon gue tadi. Gue mikirnya lo kenapa-napa Bri. Gue takut, gue takut lo pergi ninggalin gue. Gue pernah ngerasa ketakutan itu."

Air mata Kaluna pecah disela-sela marahnya. Tangis itu semakin menjadi membuat Brisia merasa bersalah. Niat hati ingin memberi kejutan ulang tahun bagi sang sahabat, tapi ternyata malah membuat Kaluna menangis hebat.

Brisia memeluk tubuh Kaluna erat sambil mengucapkan kata maaf berkali-kali. Ia tidak menyangka bahwa dirinya menjadi salah satu orang terpenting di hati Kaluna. Rasa haru pun menyeruak dari hati Brisia.

" Sekali lagi sorry Kal. Gue nggak maksud bikin lo takut. Gue hanya mau ngerayain ultah lo yang udah gue lewatin selama 6 tahun ini."

Brisia membawa Kaluna untuk duduk. Ia mengambilkan air putih dan meminta Kaluna untuk meminumnya agar sedikit lebih tenang. Kini keduanya sudah saling bicara dengan santai. Brisia sungguh merasa bersalah dan Kaluna mengatakan bahwa semuanya sudah terlewat. Ia hanya tidak ingin Brisia melakukan hal itu lagi.

" Jadi, sekarang sudah mantap untuk berhijab?"

" Iya Bri, pelan-pelan. Aku masih belajar juga. Aku akan mencoba memperbaiki diri dari sini."

" Lalu lamaran pak mantan dosen?"

Kaluna terdiam sesaat. Brisia adalah orang yang pertama ia kasih tahu saat Yasa memintanya menikah maka dari itu Brisia bertanya hal itu saat ini.

Kaluna mengambil nafasnya dalam-dalam. Sepekan ini dia sudah memikirkan hak tersebut dan mungkin dia sudah mengambil keputusan. Kaluna lalu mengatakan apa yang ada dalam hati dna pikirannya kepada sang sahabat.

🍀🍀🍀

Seperti keinginan Kaluna, Yasa membawa Tara pulang terlebih dulu. Tapi dipertengahan jalan Tara meminta Yasa untuk pergi ke sebuah toko bunga. Yasa pun menyanggupinya, ia membawa sang putra ke toko bunga milik tantenya, Jasmine Florist.

Mata Tara berbinar saat melihat banyaknya bunga yang ada di sana dengan aneka jenis dan aneka warna. Bocah kecil itu berjalan kesana dan kemari tampak sedang memilih.

" Apakah Tante El tidak ada?" tanya Yasa kepada salah seorang karyawan toko bunga tersebut. Sudah puluhan tahun tapi Jasmine Florist masih mempertahankan bangunan aslinya.

" Tidak tuan, Nyonya El sudah beberapa hari tidak ke toko," jawab sang karyawan yang hanya ditanggapi anggukan kepala oleh Yasa.

Yasa lalu menyusul putranya dan menanyakan akan membeli bunga yang mana. Tara menanyakan apakah ada bunga baby breath, dan sang karyawan toko mengatakan ada. Tara lalu minta dibuatkan sebuket bunga baby breath untuk ia berikan kepada sang bunda.

" Emang hari ini ada yang spesial ya, kok Tara beli bunga?" tanya Yasa penasaran. Pasalnya bocah itu seperti tiba-tiba saat meminta mencari toko bunga.

" Astagfirullah ayah, Tara lupa ngasih tahu ke ayah karena saking fokusnya dengan membeli bunga. Hari ini tuh hari ulang tahun bunda yah, maka dari itu aku beli bunga."

" Apa?"

Yasa terkejut, bagaimana untuk momen penting seperti ini Tara tidak membantu. Yasa sungguh gemas melihat tingkah Tara yang nyengir memperlihatkan deretan gigi-gigi putihnya. Bocah itu mengangkat satu tangannya dan membuat lambang peace dengan jari telunjuk dan jari tengah nya.

Yasa kini berpikir, apa yang akan dia berikan kepada Kaluna. Ia lalu mengingat sesuatu, senyumnya mengembang dengan apa yang tengah ia pikirkan.

" Sudah boy. Mari kita lets go ke tujuan selanjutnya."

" Kemana yah."

Yasa tersenyum, ia lalu membawakan bunga baby breath yang Tata beli dan membawanya ke dalam mobil. Yasa kembali melajukan mobilnya menuju tempat yang ingin ia datangi.

Kira-kira setengah jam waktu yang mereka gunakan untuk sampai di tempat itu. Sebuah toko perhiasan yang lumayan besar. Sebuah sambutan hangat diterima oleh Yasa. Tara tentu tahu toko apa yang mereka kunjungi dan siapa pemiliknya. Sebuah pertanyaan, apa hubungan mereka, mengapa ayahnya begitu dekat dan mengenal orang-orang yang ada di tempat tersebut.

" Apa yang kamu mau Yas?"

" Cincin uncle, aku ingin sebuah cincin. Yang sederhana tapi elegan."

Sebuah cincin di keluarkan. Sungguh cantik, dengan berlian hijau kecil ditengahnya membuat tampilannya sangat elegan.

" Baiklah uncle, aku ambil yang ini saja. Biskah aku transfer?"

" Ambilah, uncle hadiahkan untukmu, dulu Nataya sudah dan saat ini giliranmu."

Mata Yasa membulat sempurna sata mendengarkan ucapan uncle nya. Belian hijau fancy green termasuk berlian yang lumayan mahal, per karatnya bisa menyentuh angka 50.000 USD.

Yasa tentu sangat berterimakasih kepada sang uncle ia lalu mengajak putranya kembali ke rumah. Yasa menjadi tidak sabar untuk segera memberikan cincin tersebut kepada Kaluna.

" Apa ayah akan kembali melamar bunda?"

" Wohoo, sepertinya ide bagus. Ya ayah akan melamar bunda mu lagi kali ini."

TBC

1
komalia komalia
ternyata bulak balik bek ketemu nya masih tetalin keluarga juga
komalia komalia
dasar wanita modusa
komalia komalia
udah cembuker aja tuh
komalia komalia
terima aja kalau engga mau kadih aja buat kucing
komalia komalia
yang nsnggung dosa Yang sudsh ngejebak kalian berdua
Sella Darwin
Lumayan
komalia komalia
kenapa ko bisa hamil dan yasa bisa enga tau apa di jebak di kasih obat tidur
komalia komalia
aku lanjut kesini kisah nya dira anak nya mas dika aku lewat soal nya kalau masalah peperangan aku kurang suka,dan sama kisah kolosal aku kurang srek baca nya ma,af yah thor
Ria Lita
moga2 cepet terbongkar biang kerok nya
Ria Lita
ih jahat juga ya Clara semoga Clara cepat dapet karma nya orang jahat pasti akhir nya dinjahayin juga
Ria Lita
yaaa Klara kok gak puas ya gangguin kaluna awas Lo kena batu nya baru nyahoooo lu
Ria Lita
semoga saja Zion gak mau lagi Ama Klara gak cocok lah Klara nya julid sih
🌺Ulie
Luar biasa
Ria Lita
oke Tara Memang pintar buat ayah sama bunda mu bersatu
Ria Lita
ya sudah Yasa kan SDH mutusin mau dgn kaluna Ciara tinggal dong masaau dua duanya
Ria Lita
jadi sedih
Ria Lita
Alhamdulillah semoga cepat ketemu ya Tara dgn Yasa biar Tara bisa sembuhkan
Jasmin Melor
Luar biasa
Danny Muliawati
beli hp d no baru
Danny Muliawati
jangan2 kaluna hamil ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!