NovelToon NovelToon
Antara Benci & Cinta

Antara Benci & Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Eflin Manopo

Liana Mikha Smith

Ibarat jatuh tertimpa tangga lagi, mengalami buta dan harus menerima pernikahan yang tak berdasar pada cinta.

Arsen Christoper Miller

Dengan dalil menjaga nama baik keluarga harus bersedia menikah tapi dengan mengajukan satu syarat. cerai setelah pulih kembali.


Ikuti kisahnya AB&C...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eflin Manopo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

•••• •••• ••••• •••• ••••• •••••

Hari sudah semakin sore, tak lama lagi gelap akan menutupi. Tapi Arsen belum juga tampak batang hidungnya.

sementara saat ini, Liana sudah siap dengan penampilannya memenuhi undangan makan malam keluarga, dari Natalie mertuanya.

Gadis itu tak peduli dengan insiden tadi siang. Dia hanya memikirkan undangan Mama mertuanya kemarin. Jadi apapun yang akan terjadi dia tetap harus ke mansion utama keluarga Miller. Dengan atau tanpa Arsen.

Namun meski demikian, Liana masih menghargai Arsen. Dia rela sejak sejam yang lalu duduk tenang dengan sopan, menunggu Arsen. Dia pun tak tau apakah nanti suaminya akan pulang kerumah entah dari mana. Yang penting tunggu saja dulu.

Akan tetapi, setelah petunjuk waktu telah berapa kali berpindah, Liana semakin gelisah. Bukan karena Arsen belum datang, tapi karna memikirkan mertuanya yang nanti akan kecewa. Soalnya malam ini adalah malam kumpul keluarga Miller yang lengkap.

"Rosa..apa kita tak usah menunggu Tuan. Arsen ya?" Tanya Liana pada Rosa.

Biarlah dia dan maid nya saja yang datang duluan kesana dan Arsen nanti menyusul saja. daripada Natalie mertuanya menunggu mereka terlalu lama.

Rosa memang diajak oleh Liana untuk ikut. Toh maid ini kan sudah di tugaskan Arsen disampingnya.

"Tapi..apakah tuan Arsen tidak akan marah nyonya..!?" Orang yang ditanya malah bertanya.

"Hmm..entahlah Rosa." Liana pun bingung sampai memanyunkan bibir, dan mengangkat bahunya.

Tapi jika mereka menunggu lebih lama lagi, hari akan menjelang malam. Dan jarak mansion utama yang sedikit agak jauh pasti memakan waktu. Belum lagi kalau macet.

Majikan perempuan itu tak bergeming, duduk manis seperti seorang putri yang menantikan pangeran tampannya datang menjemput. Make up natural yang membuatnya semakin memancarkan kecantikan yang tak membosankan meski menatapnya lama sekalipun.

Penampilannya sore itu sungguh anggun dan manis. Gaun sebatas lutut warna krem, dengan leher berbentuk V, lengan batas sikut ada pita hitam kecil yang melingkari bawah lengannya, sungguh terlihat sangat cantik dan manis. Tambah lagi rambutnya diikat dan disisakan sebagian, dengan pita hitam memanjang sampai batas rambutnya. Pantaslah jika disebut tuan putri.

Tak Tak Tak

Liana mendengar langkah kaki seseorang dan langsung tau siapa orang itu.

Itu memang Arsen. Pria itu berjalan sambil menunduk, jas hitam sudah dalam genggamannya. Kemeja putih yang pas di tubuhnya agak terbuka beberapa kancing di dada, sebagian kemeja sudah terlepas dari celananya. Dasinya melorot tak beraturan. Rambutnya berantakan. wajahnya kusut.

Hari ini menjadi hari patah hati bagi Arsen, juga bagi Rebecca. Sangat lah kelihatan kalau Arsen sungguh-sungguh menghayati sekali makna dari hari ini.

Jika orang lain yang tak mengenalnya, pasti menganggap Arsen memang bukanlah seorang CEO perusahaan, tapi gelandangan yang sudah salah kostum.

Arsen terus saja diam dan berjalan menunduk, tidak sekalipun peduli ada dua perempuan yang disana. Malahan Rosa yang kepalanya terus berputar mengikuti kemana arah tuannya pergi. Sedang Liana tak bergeming sedikitpun.

Arsen masih asyik saja seperti itu sampai di depan anak tangga pertama.

Saat dia hendak melangkah naik, tiba-tiba dia berhenti, padahal tak ada yang menghentikan langkahnya. Seketika dia menoleh mungkin kali ini dia baru sadar ada orang lain di sana.

Arsen menatap sejenak istri dan maid Rosa. Tapi ekspresinya datar saja. Dia pun kembali melanjutkan acara naik tangganya. Sampai masuk kedalam kamar miliknya itu.

"Aneh..!" Rosa merasa sikap tuannya seperti sedang kesurupan. Wajah datar, penampilan berantakan. Mana tatapan Arsen yang seperti orang asing sedang memandang orang asing. Itu terlihat aneh kan?

"Ada apa Rosa?" Liana bertanya. Karna dia tidak tau apa yang terjadi dengan suaminya, dan penasaran dengan apa kata Rosa maid nya itu.

Rosa belum segera membalas ucapan Liana karna dia masih sibuk mencocok kan, mana kejadian aneh yang pantas terjadi pada tuannya.

"Nyonya....kayaknya tuan, baru saja disambar petir.!?" Rosa berbisik pada majikannya.

"Haha ha.." Liana seketika meledak tertawa. Bahkan sampai memegang perutnya saking lucu mendengar ucapan maid nya itu. matanya juga sampai mengeluarkan air.

Bagaimana mungkin ada orang baru disambar petir tidak langsung ke IGD, malah jalan santai pulang kerumahnya.

"Nyonya..!!" Rosa bingung dengan reaksi Liana majikan perempuannya itu.

Biasanya seorang istri ketakutan jika mendengar suaminya kenapa-napa. Tapi ini? Rosa semakin berpikir keras. Apakah dia salah menganalisa keadaan tuannya? Dia akhirnya jadi takut sudah salah ngomong pada Liana.

"Tapi...saya pernah melihatnya di media sosial nyonya, ada video seperti keadaan tuan yang berantakan. Dan ternyata orang itu baru saja disambar petir.." Ujar Rosa lagi.

"Haha ha...hentikan Rosa..!!" Liana kini tak sanggup lagi mendengar ucapan maid nya itu.

"Aduh.hehe..Kamu itu tertipu dengan video-video itu. Jangan percaya Rosa...Tayangan itu cuma editan saja." Liana menambahkan tapi masih dengan sisa tawanya. istri Arsen itu juga memberi penjelasan agar Rosa jangan terlalu percaya dengan hoax yang banyak berseliweran di media sosial. Itu hanya lucu-lucuan saja.

"Benarkah nyonya?" Tanya Rosa. Kini dia merasa bersalah karna ucapannya seperti mengharapkan tuannya itu celaka.

"Maafkan saya nyonya. Tapi saya tidak berharap tuan akan tersambar petir..sungguh nyonya." Rosa sampai-sampai mengangkat jarinya berbentuk huruf V. Namun seketika dia sadar Liana tak akan melihat tangannya itu.

"Sekali lagi maaf kan saya ya nyonya." Katanya lagi dengan sungguh-sungguh.

" Kamu minta maafnya sama tuan." Balas Liana masih dengan senyumnya.

"Tidak..! tuan pasti akan marah besar!" Cepat sekali Rosa membalas kata-kata Liana.

" Haha ha.." Liana justru kembali tertawa keras mendengar ucapan polos maid nya.

Majikan dan maid perempuan itu tak sadar kalau Arsen sudah turun dari lantai atas dan datang mendekati kedua perempuan itu.

"Ada apa ini..?" Tanya Arsen tiba-tiba. Dan tampak penampilannya sudah berbeda dengan tadi.

Liana yang mendengar suara Arsen yang tiba-tiba itu, langsung menghentikan tertawanya. Cepat sekali Arsen bersiap. Pikirnya.

Tapi sungguh..sumpah demi apapun, Liana sangat sulit menghapus ingatan tentang kekonyolan omongan Rosa. Tenggorokannya seperti tumpukan petasan yang sudah dinyalakan sumbunya dan siap meledak.

Liana berusaha menahan tapi ini suatu hiburan yang langka. Dia tak sanggup menahannya apalagi ketika dia mendengar suara Arsen suaminya itu.

"Haha ha...haha ha..Ya tuhan..lucu sekali.." Liana tak peduli jika Arsen akan memarahinya. Di rumah ini dia tak pernah tertawa.

Peduli amat dengan amarah Arsen. Yang penting bahagia hari ini harus Liana hargai. Kapan lagi bisa tertawa sepuasnya dirumah ini?

" Apa kamu sakit lagi? Kepala mu tidak terbentur lagi kan?" Arsen berkata dengan nada sinis. Tapi Arsen sempat penasaran dengan istrinya ini.

Namun sesaat kemudian dia tak lagi ambil pusing. Terserah saja apa yang Liana lakukan. Toh Liana juga tidak akan peduli dengan apa yang Arsen lakukan sejak tadi.

Mengingat itu ada rasa yang tak biasa dari dalam hati Arsen. Benarkah Liana tidak peduli padanya? Benarkah Liana tidak merasakan apa-apa padahal suaminya baru kembali dari bertemu mantan kekasihnya?

"Maaf...Tuan muda, aku hanya teringat cerita lucu dari Rosa tentang....." Ucapan Liana langsung disela Rosa.

" Nyonya lebih baik kita pergi. Ini sudah malam. Pasti nyonya besar sudah menunggu nyonya dan tuan." Rosa segera mengingatkan Liana kalau mereka sudah harus pergi.

Ya nyonya mudanya harus dihentikan. Kalau tidak Rosa tak tau pa yang akan terjadi dengan nasibnya kelak.

"Iya Rosa. Tanya tuanmu apakah kita jadi berangkat kerumah mama mertuaku?" Liana berbicara pada Rosa tapi tujuannya untuk Arsen suaminya.

Tapi Arsen tidak menjawabnya, justru segera bergegas keluar menuju mobilnya terparkir.

"Nyonya..jangan bilang ke tuan yah tentang tadi." Suara Rosa memohon.

"Iya Rosa. Tenanglah. Tadi aku hanya menikmati bahagia buatanmu." Balas Liana yang kini sedang dipapah maid nya keluar.

Sampai didepan mansion, mobil Arsen mendekati keduanya. Rosa hendak membuka pintu belakang mobil tapi suara Arsen menahannya.

"Duduk didepan. Saya bukan sopir anda.!" Ujar Arsen kasar saja.

"Lalu siapa yang....." Masih ada lanjutan dari ucapan Liana, tapi tidak jadi karena suara suaminya.

"Rosa..kamu dibelakang.!"

"Baik tuan." Balas Rosa dan segera membuka pintu bagian depan mobil, menuntun Liana dengan perlahan, kemudian memasang sabuk pengaman nyonya mudanya, menutup pintu, dan dia pun masuk ketempat dimana dia diperintahkan Tuan nya.

Diperjalanan ke mansion utama, ketiga manusia di satu mobil itu tak ada yang bersuara. Tapi aroma wangi Liana sering hinggap di penciuman suaminya.

Aroma wangi, menyejukkan, menenangkan dan manis milik Liana, memanjakan hidung dan pikiran Arsen. Semakin dihirup semakin merelaksasi kan siapa yang menghirupnya. Pikiran kalut Arsen yang tadi, perlahan mulai terlepas sedikit demi sedikit.

Hingga tak terasa mereka sudah sampai di gerbang mansion utama itu. Dan tak berapa lama, mobil pun berhenti, pertanda sudah sampai tempat yang dituju.

Liana kini sedang menunggu Rosa membukakan pintu juga sabuk pengamannya.

Namun pintu belum terdengar terbuka, tapi terasa ada seseorang yang sedang membuka sabuk milik istri Arsen ini.

Liana menghirup aroma wangi khas pria. Seketika bulu kuduknya merinding. Bukan takut sih. Tapi nervous. Yakin sekali dia bahwa itu pasti Arsen suaminya yang melakukannya.

Sepersekian detik terdengar pintu di bagian sopir berbunyi. Liana masih diam tak bergeming. Dia masih mencerna sikap Arsen. Tapi dia juga penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Liana sibuk dengan pikirannya, ketika pintu di bagian sisi nya terbuka.

"Mari nyonya. Kita sudah sampai." Rosa, maid itu sangat hapal dengan tugasnya. Dia segera menuntun Liana keluar dengan hati-hati.

Entah apa penyebab dari senyum tipis Liana yang sempat terbit meski sesaat. Mungkinkah karna salah mengira sesuatu hal?

"Kalian cepat sedikit. Lama sekali!" Arsen ternyata masih menunggu Liana dan Rosa di anak tangga pertama depan pintu utama mansion itu.

"Pelan-pelan Rosa. Saya bisa jatuh." Liana sedikit berteriak agar Arsen bisa mendengarnya. Mulut pria itu kan yang sering bilang 'jangan membuat masalah'. Jadi Liana cuma mengingatkan Arsen.

Karna perkataan Liana yang sedikit nyaring, seorang maid perempuan yang sedang berdiri di pintu masuk itu sempat mendengarnya. Sebab

"Nyonya besar, tuan muda dan nyonya muda sudah datang."

Arsen sempat mendengar suara maid perempuan itu, langsung bergegas kearah Liana dan Rosa yang masih berjalan seperti siput itu.

"Sini Rosa, biar saya saja.!" Arsen tanpa permisi pada istrinya, langsung mengangkat tubuh Liana dan membawa istrinya masuk kedalam mansion milik keluarga Miller itu.

Bodoh amat dia akan di bully sang adik. Yang penting jangan sampai mamanya Natalie memergoki dia yang membiarkan istrinya.

Tebakan Arsen benar Mamanya memang sudah berdiri di pintu utama untuk menyambut kedatangan mereka.

1
Ayu Nawangsih
Luar biasa
nita bonita
lanjut lanjut
Mia Syara
Kenapa lama sangat nk up thor?
Rania Rania
sangat bagus
Mia Syara
lanjut lagi thor..tak sabar ni😁
Maya Ellydarwina
lanjut yang banyak dong thor 🥰🥰🥰🥰🥰🙏
Eve❤️: 👍👍semoga suka 😁
total 1 replies
Mia Syara
lanjut thor👍
nita bonita
lanjutt thoooorrrrr
nita bonita: asyaaaapppp 🤣
Eve❤️: mohon dukungannya yah nona bos😁🙏👍
total 2 replies
Maya Ellydarwina
ceritanya sungguh bagus dan menarik,di tunggu kelanjutan nya thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: mohon dukungannya yah😁🙏
Eve❤️: makasih 🙏...semoga suka
total 2 replies
Maya Ellydarwina
cerita nya bagus,mampir ah 🥰🥰🥰🥰
Eve❤️: kasih saran dan kritiknya yah😁🙏
total 1 replies
Pertama Satu
asyik..lanjut
Eve❤️: tq👍👍👍👍👍💪💪💪💪💪👏👏👏👏
total 1 replies
Pertama Satu
lanjutttttt
Eve❤️: ok...mohon🙏dukungannya yah
total 1 replies
Pertama Satu
up
Pertama Satu
👏👏👏mantap
Pertama Satu
👍👍👍👏👏💪💪
Mia Syara
update lagi thor👍
Eve❤️: makasih udah mampir🙏
total 1 replies
Mia Syara
Cerita nya bagus..salam dari Malaysia thor👍
Eve❤️: makasih🙏
mohon saran dan kritiknya yah😁
total 1 replies
aimi Lyy
Lumayan
Anita Jenius
Salam kenal kak.
Ceritanya keren kak.
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rima R P
pusinh thor baca nya mending jangan di ganti nama liana nya biar tetep enak di baca nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!