NovelToon NovelToon
Oh My Secretary

Oh My Secretary

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa / Office Romance
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Season 2 dari, "Menantu Sampah Seorang Millionaire".

Hari pertama Lucia masuk kerja sebagai sekretaris di Alfred Corporation tidak berjalan mulus sesuai keinginannya. Dia bertemu dengan Rey Alfred yang memberinya banyak omelan di hari pertama dia bekerja. Karena tidak terima, Lucia mengamuk. Begitu marahnya, dia sampai mengusir Rey dari kantornya sendiri. Akibatnya, Rey yang merasa bersalah meminta maaf dengan spektakuler.

Namun awal yang agak aneh itu justru membawa hubungan mereka ke titik yang tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Mereka tidak hanya bertemu sebagai bos dan sekretaris di kantor, tapi juga menjelma sekedar TTM-an? Apakah mereka akan tetap mengatakan "Love is Bullshit!" meskipun mereka tahu jika mereka perpect for each other?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Hah? Bertemu ibuku?

Sesekali Rey melirik hingga menatap Lucia dalam waktu beberapa detik. Lucia bisa merasakan itu, bahkan tanpa sengaja mata mereka kadang bertemu. Tapi Rey hanya diam saja dan seakan berusaha fokus pada jalan raya yang akan mereka lalui di depan sana.

Sesaat pikiran nakal Lucia sempat bersarang dalam kepalanya dan rasa curiga yang begitu tinggi. Bagaimana jika saat itu Rey mengajak dia pergi ke Hotel atau ke sebuah Villa kosong, untuk melakukan hal yang semacam itu. Bukankah itu wajar dan sering terdengar di telinga Lucia, hubungan antara pimpinan dan sekretaris dalam sebuah drama atau mungkin saja pada kehidupan nyata.

"Ah, amit-amit kalau memang memang Rey tipe pimpinan yang seperti itu!" batin Lucia.

Tiba-tiba mobil mewah itu berhenti di sebuah supermarket perbelanjaan. Tempat itu terkenal lengkap. Apapun yang di butuhkan tersedia di sana, kecuali perdagangan manusia. Itu mustahil. Rey terlihat turun dari mobilnya, dia mengintari mobil. Tapi dengan cepat Lucia membuka ganggang pintu mobil dan ikut turun dari mobil.

Untung saja otaknya berputar dengan cepat, seakan dia menebak jika Rey akan membukakan pintu untuknya dan itu bisa saja terjadi karena gerak-gerik Rey sudah di tebak secara halus. Langkah Rey terhenti kemudian tersenyum ke arah Lucia.

Rey akhirnya berjalan dengan wajah yang santai memasuki supermarket dengan mendorong sebuah keranjang belanja. Lucia yang melihat itu mengambil alih tugas Rey mendorong troli belanja dan mengikuti langkahnya. Rey hanya tersenyum dan berjalan dengan serius mencari beberapa kebutuhan makanan.

"Sebenarnya, apa yang dia inginkan? Dan untuk apa perbelanjaan ini? Apakah dia membuatku bekerja sebagai pelayan di rumahnya? Melengkapi kebutuhan rumahnya? Bukannya dia konglomerat dan itu bisa di lakukan asisten rumah tangganya. Apakah pekerjaan sekretaris saat ini sudah merangkap menjadi pelayan di rumah bosnya?" batin Lucia dengan segelimat pertanyaan.

Matanya hanya melotot dengan mimik wajah yang berubah-ubah mengikuti langkah Rey, karena ingin bertanya pun dia tidak berani membuka suara.

Rey terlihat menunjuk beberapa minuman dan juga susu, tidak lupa roti. Dalam benak Rey hal itu wajar jika berkunjung harus membawa susu dan roti, tapi di Italia dia harus memilih roti yang sesuai agar tidak di katakan "tidak sopan". Bahkan di Italia saat memilih roti, tidak boleh yag bercampur dengan mentega bahkan bahan yang lain.

Rey juga mengingat orang Italia paling suka di beri tanaman saat dia sakit. Rey kemudian berjalan ke tanaman hias dan juga tanaman rempah tapi bagus untuk kesehatan. Rey memilih tanaman Rosemary dalam sebuah pot kecil terlihat cantik. Dia memilih itu kemudian memasukan dalam keranjang.

Setelah semuanya di rasa lengkap mereka menuju kasir dan bergegas meninggalkan tempat tersebut. Lucia masih sibuk dengan pikirannya.

"Sebenarnya apa yang dia lakukan?" batin Lucia.

Pikiran Lucia semakin bertambah hal yang tidak-tidak akan terjadi. Apa lagi pimpinannya seakan membeli sebuah persiapan makan untuk sehari. Buah, tanaman, roti dan minuman.

"Bagaimana kalau dia akan membawaku ke Villa dan ...."

"Ahh. Tidak, tidak mungkin Lucia. Sadarlah!" batinnya kembali.

Mereka berdua kemudian masuk ke dalam mobil dan menggunakan seat bell mereka. Sesaat kebisuan mereka akhirnya terpecah dimulai dengan pertanyaan Rey kepada Lucia.

"Ibumu dirawat di rumah sakit mana?" tanya Rey.

Lucia mendengar itu termangung heran mendengar pertanyaan Rey.

"Di rumah sakit Santa Chiara Trento, Tuan" timpal Lucia.

Dia sungguh tidak menyangka saat Rey mengatakan mereka berdua akan menuju rumah sakit tersebut untuk bertemu dengan ibu Lucia.

"Hah? Bertemu?" ucap Lucia kaget dengan mata melotot.

"Iya? Maksud aku, membesuk," timpal Rey kembali dengan tersenyum.

"Sekarang masih jam besuk, kan?" tanya Rey kembali.

Lucia hanya terdiam dan merasa kaku dengan ucapan Rey, bayangan dia akan bertemu dengan ibunya sangat di luar nalar. Dia bahkan ingin memperjelas ucapannya tadi, apakah maksud Rey adalah membesuk atau bertemu? Karena dua hal itu terdengar sama tapi di kepala Lucia sedikit berbeda.

Membesuk dengan ukuran normal karena mereka memiliki kedekatan sebagai teman misalnya, tapi sebagai karyawan dan pimpinan yang belum cukup sehari dan juga kemarin telah melakukan kesalahan fatal adalah hal yang aneh.

"Bagaimana jika Rey datang menemui ibuku dan menjelaskan kesalahanku dan memecatku saat itu?"

"Bagaimana jika semuanya hanya akting kembali?"

Wanita jika di bohongi sekali maka akan sulit untuk percaya lagi, bahkan selebihnya akan menjadi overthinking dan hasilnya negative thinking. Lucia hanya menggenggam erat tangannya dan masih terdiam.

"Sekarang masih jam besuk, kan?" tanya Rey kembali.

"Ah, iya," timpal Lucia cepat dengan ikut mengangguk.

"Masih, tapi..."

"Sudahlah, jangan banyak berpikir hal yang tidak-tidak tentangku. Aku hanya ingin memperbaiki kekacauan kemarin. Kau bisa menemani ibumu sepuasnya hari ini, nanti aku perintahkan Maksimo menjemputmu saat sore dan mengantarmu pulang ke rumah, aku hanya ingin bertemu dengan ibu mu sebentar saja. Tapi jika kau izinkan, aku juga bisa menemanimu sampai sore," jelas Rey ringan.

Wajah Lucia berubah mimik dengan terkejut level atas. Bahkan pikirannya sudah sangat kacau. Dia berusah menelan ludahnya saat itu.

"Ap... apa, Tuan?!" ucap Lucia gugup.

"Sudah lah. Lagian di kantor juga belum ada kerjaan untukmu. Nah, kau bisa memanfaatkan waktu ini untuk sementara."

Lucia masih terdiam saat itu.

"Nah, kita sudah sampai," ucap Rey kembali.

Mereka berdua berjalan memasuki rumah sakit Santa Chiara Trento itu dengan menenteng sebuah bingkisan dengan setelan kerja membuat mereka terlihat ganjil. Yang satunya bahkan menggunakan setelan jas yang sangat formal dan memukau, seperti akan menghadiri pesta pernikahan anak mentri. Sedangkan yang satu lainnya cantik tapi dia berjalan dengan terlihat jelas rasa canggung di wajahnya.

Lucia masih terdiam. Dia hanya sesekali mengatakan arah yang jelas saat melewati beberapa lorong rumah sakit untuk mengarahkan tepat ke kamar ibunya. Dan saat mereka tiba. Sialnya kamar itu ramai sekali. Di benak Lucia tidak berhentinya mengumpat dengan keadaan yang tidak pernah mendukungnya sama sekali.

Kamar ibunya di penuhi dengan keluarga ayahnya dan para tetangga yang datang membesuk ibunya di hari itu. Pintu terbuka lebar. Mereka berdua saling adu pandang dan semua yang melihat pun terdiam saat ada Lucia berdiri di depan pintu dengan seorang pria tampan dan terlihat berkelas di sana.

Tiba-tiba suasana menjadi gaduh melihat kedatangan Lucia yang memasuki ruangan bersama dengan pria parlente berjas dan berdasi komplit. Membuat mata Nyonya Donna mengerdip-ngerdip untuk memperjelas wajah Rey di matanya.

Bibir Lucia terasa berat memperkenalkan Rey di hadapan semua orang, karena dia sudah membayangkan kegaduhan seperti apa yang akan terjadi setelahnya.

1
Datu Zahra
dah stop baca, maaf ya Thor. kecewa sama karakter Rey, perusahaan sebesar apapun punya cara masing² buat uji karyawan, dan enggak pantes Lucia bertingkah begitu.
Nuhume: Maaf ya kak, kalau ga sesuai.
Aku cuma ikutin aturan kontes yg emang milih untuk unggulin karakter perempuannya. Jd aku ubah Rey si manusia kaku dan Es itu, sedkit lebih humble..
semoga karya di karya aku selanjutnya, kakak suka 🙏🙏🙏❤️
total 1 replies
Datu Zahra
Kau buat aku kecewa sama perubahan karakter Rey Thor.
Datu Zahra
enggak ada sopan asli, atasan dipermalukan begitu. Jatuh cinta sama sikap cool Rey dikisah Bram, tapi disini karakternya berubah. asli jadi enggak pengen baca
habibulumam taqiuddin
setuju
habibulumam taqiuddin
rey ayo dunk. masa kalah
habibulumam taqiuddin
tidak usah diterima.
Novie Achadini
sakit jiwa lucia
Novie Achadini
brani bgt karyawan ngamuk dikantor
Nuhume: Lagi Mumet dia Kak😆
total 1 replies
Usagi Pica
good job Lucia,buat Rey mati kutu😀😀
Nuhume: Hahahha siapppp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!