NovelToon NovelToon
Dokter'S Romantic

Dokter'S Romantic

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:36.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Apakah perjalanan kisah Zeva dan Askara kembali berlanjut setelah 6 tahun berpisah. Pertemuan keduanya di rumah sakit yang sama. Zeva yang sudah menjadi Dokter muda beberapa bulan di rumah sakit dan tidak lama Askara yang tiba-tiba bergabung di rumah sakit yang sama sebagai senior.

Kecanggungan pertemuan keduanya. Karena masa lalu yang mereka alami bersama. Kasus kematian model terkenal. Membuat keduanya kembali dekat. Askara yang mengetahui kelemahan Zeva sebagai seorang Dokter yang ternyata memiliki ketakutan dan bukan seperti seorang Dokter pada umumnya. Askara yang tetap mendampingi Zeva sebagai senior dalam profesional pekerjaan.

Namun kedekatan keduanya tidak lepas dari dari rasa sakit hati Zeva yang merasa di permainkan dan tidak ingin terjebak dengan masalah hati dengan pria yang sama untuk kedua kalinya.

Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?
Bagaimana Askara yang menyembuhkan luka yang pernah di berikannya pada wanita yang dulu pernah mengisi hari-hari nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14 Menghindari

"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk mencampuri segala urusanku. Sudah cukup semuanya kamu berada di tengah-tengah aku dan Zeva. Aku ingatkan satu kali lagi. Jika Zeva tidak ada kaitannya dengan hubungan kita. Aku memiliki perasaan kepada dia Setelah aku selesai darimu. Jadi aku ingatkan kepadamu. Kau jangan pernah mengganggu Zeva sekalipun dan apalagi menggunakan Chiko untuk keegoisanmu," tegas Askara yang membuat Laras mengepal tangannya yang tidak terima dengan perkataan Askara.

"Askara kau bicara seperti ini di depanku. Apa kau pernah peduli dengan perasaanku," batin Laras yang merasa sakit hati.

"Aku tahu kau sangat sayang pada Chiko. Jika aku kehilangan kesabaran maka aku bisa membuat mu untuk tidak bertemu lagi dengan Chiko," ucap Askara memberikan ancaman kepada Laras.

"Keterlaluan kamu Askara, kamu mengancamku dengan menggunakan Chiko," batin Laras sekarang tidak bisa berkutik lagi.

"Sudah cukup aku bicara padamu. Aku berharap kau mengingat apa yang aku katakan!" tegas Askara.

"Keluarlah!" titah Askara sudah tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.

Laras juga langsung pergi begitu saja dengan penuh kekesalan yang harus ditahannya. Karena Askara yang berbicara seenaknya dan menegurnya dan bahkan sampai memberikan ancaman kepadanya.

Hahhhhhh

Askara membuang nafas dengan perlahan kedepan dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangan.

"Selalu mencampuri urusanku. Kamu tidak pernah berubah Laras," gumam Askara dengan menghela nafas berat.

*********

Sementara Zeva yang sekarang berada di teras kamarnya yang sedang fokus pada ponselnya yang melihat video praktek dalam pembedahan mayat. Jika hanya pada Vidio Zeva tidak akan takut atau berpikiran hal lain.

"Apa aku memang tidak pantas menjadi Dokter," gumamnya tiba-tiba tidak fokus dengan video tersebut.

"Aku akan kembali coas dan aku seperti seorang murid yang akan mengulang. Kenapa ya tubuhku tidak bisa kuat seperti yang lainnya," Zeva yang tampak sedih dengan keadaannya yang ternyata tidak bisa memuaskan dirinya.

Zeva memiliki cita-cita menjadi Dokter sejak dulu dan dia ingin sekali mengobati banyak orang yang membuatnya semangat untuk menjadi Dokter. Profesi seorang Dokter juga sangat dikagumi seorang Zeva dan pria yang pertama ditemuinya juga adalah seorang Dokter dan Zeva juga menyukai kepribadian Askara. Belum lagi Askara orang pertama yang memberikan support untuk cita-cita yang di inginkannya.

Tetapi Zeva merasa gagal karena dia tidak bisa menjadi seorang Dokter. Dia sangat kurang dan putus asa dalam profesi yang di jalaninya.

Wajah Zeva hanya menunjukkan kesedihan. Belum lagi masalah dia dan Askara, kehadiran Laras, anak kecil yang menjadi tanda tanya. Walau Zeva berusaha untuk tidak memikirkan hal itu dan mencoba berdamai tetapi tetap saja semua kepikiran bagi Zeva.

***********

Pagi hari kembali. Zeva menuruni anak tangga yang menuju ruang tamu yang ternyata ada tamu yang bersama Risya.

"Itu Zeva!" ucap Risya melihat Zeva.

"Zeva!" sahut Zavier yang menjadi tamu mereka pagi-pagi seperti ini

"Kak Zavier!" sahut Zeva yang langsung melanjutkan menuruni anak tangga yang menghampiri Risya dan Zavier.

"Tumben sekali kakak pagi-pagi seperti ini datang! Ada apa?" tanya Zeva.

"Zeva aku ingin bicara dengan kamu ini sangat penting," jawab Zavier.

"Bicara tentang apa?" tanya Zeva penasaran.

"Ini mengenai permasalahan yang sekarang sedang dibicarakan di negara kita. Masalah kematian model cantik Imelda Carlonia," jawab Zavier yang langsung to the point.

"Lalu apa hubungannya denganku dan kenapa harus berbicara kepadaku?" tanya Zeva heran.

"Kakak melihat konferensi pers kamu dan ternyata kamu yang mengambil alih atas otopsi mayat almarhum dan kakak di percayakan keluarganya sebagai pengacara atas kasus ini. Makanya kita harus ngobrol," jelas Zavier. Zavier memang sekarang berprofesi sebagai pengacara.

"Jadi kakak pengacara mereka," sahut Zeva memastikan.

"Iya. Makanya aku nggak akan datang ke mari untuk menemui kamu. Jika bukan karena suatu hal yang penting," jawab Askara.

Huhhhhhh

Zeva menghela nafas perlahan kedepan yang terlihat begitu berat.

"Ada apa Zeva?" tanya Risya.

"Apa ada sesuatu. Kamu sampai membuang nafas seperti itu?" tanya Risya lagi yang memang beberapa hari ini tingkah putrinya itu sangat aneh.

"Tidak apa-apa kok mah," jawab Zeva.

"Kak Zavier kita sebaiknya bicara di mobil saja. Aku harus segera ke rumah sakit, nanti takut telat," ucap Zeva.

"Ya sudah kalau begitu biar kakak sekali mengantar kamu," ucap Zavier. Zeva mengangguk setuju.

"Ya sudah mah. Zeva pamit dulu!" ucap Zeva yang mencium punggung tangan Risya dan juga memeluk Risya.

"Hati-hati sayang dan semoga kerjanya lancar," ucap Risya dengan doa tulusnya.

"Iya mah," jawab Zeva mengangguk.

"Tante aku juga pamit, sekalian aku antar Zeva juga," sahut Zavier yang juga melakukan hal yang sama seperti Zeva.

"Iya Zavier, Tante titip Zeva," sahut Risya. Zavier menganggukkan kepalanya.

Saudara sepupu itu akhirnya pergi dan Risya hanya melihat kepergian mereka.

"Kenapa akhir-akhir ini Zeva tampak kurang bersemangat. Apa sebenarnya ada masalah dalam pekerjaannya," batin Risya yang pasti memahami bagaimana putrinya. Sebagai seorang ibu memiliki feeling yang sangat kuat.

"Tetapi semoga saja tidak terjadi apa-apa dan semoga semuanya baik-baik saja. Jika ada masalah Zeva pasti akan menceritakannya kepadaku," Risya berusaha untuk berpikir positif.

***********

Zeva yang baru selesai keluar dari ruang perawatan yang berpapasan dengan Askara. Melihat Askara berjalan yang semakin dekat ke arahnya membuat Zeva yang seolah menghindar dan membalikkan tubuh yang berjalan ke arah lain. Hal itu membuat Askara bingung yang sempat menghentikan langkahnya. Lalu Askara yang mempercepat jalannya menyusul Zeva.

"Dokter Zeva!" panggil Askara yang membuat Zeva memejamkan mata yang tetap melanjutkan langkahnya yang berpura-pura tidak mendengar panggilan dari Askara.

"Kamu keruangan saya sekarang juga!" titah Askara. Langkah Zeva terhenti yang mendapatkan perintah tersebut.

"Saya tunggu!" lanjut Askara yang melanjutkan langkahnya dan melewati Zeva yang masih berdiri di tempatnya.

"Huhhhh, untuk apa lagi sih, harus Keruangan dia kenapa sih dia tidak ada berhenti untuk menggangguku. Apa sih maunya," gumam Zeva yang pasti berat hati melakukan perintah Askara.

**********

Akhirnya mau tidak mau Zeva keruangan Askara. Karena masih menghormati seniornya dan berusaha untuk profesional.

Zeva yang berdiri di depan pintu dengan mengatur nafas.

"Semoga saja dia tidak melakukan sesuatu hal yang aneh. Ya aku berharap semua baik-baik saja dan tidak membuatku repot," batin Zeva yang berpikir positif.

Tok-tok-tok-tok.

"Masuk!" sahut Askara dari luar. Zeva membuka pintu dan memasuki ruangan Askara yang Askara duduk di kursinya. Zeva melihat di sekeliling ruangan itu yang tidak ada siapa-siapa dan hanya mereka berdua.

"Jangan hanya berdiri di sana! Ayo masuk!" ajak Askara. Zeva mengangguk dan menghampiri Askara.

"Ada apa Dokter memanggil saya?" tanya Zeva yang berdiri di depan Askara.

"Kenapa saat melihat saya akan langsung berbalik badan?" tanya Askara.

"Kamu menghindari saya?" tebak Askara.

"Tidak! Memang ingin kearah yang lain," jawab Zeva mengelak.

"Saya tahu mana yang benar dan tidak," ucap Askara menaikkan 1 alisnya. Zeva hanya diam saja yang tidak menanggapi lagi.

"Zeva ini rumah sakit dan profesional dalam bekerja. Saya senior kamu di rumah sakit ini. Kamu tolong hargai saya dan jangan mengaitkan masalah pribadi dengan pekerjaan," tegas Askara menegur secara lembut. Zeva hanya mengangguk saja.

Bersambung

1
Yani Cuhayanih
Kemana zeva akan melangkah pergi dan membuka lembaran baru kehidupan nya...backlis aja askara dan rora..dari cerita batu zeva..buat kisah baru...aku eneg...sama kelakuan...askara dan rora....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
zeva sudah menyerah
entah siapa yg nanti akan menyesal
bisa juga kedua duanya
cinta kalian diuji, sanggupkah kalian menghadapi ini🙈
juan 🍫
Askara harus tegas
Risdan Arpandi
askara tidak tegas
Yani Cuhayanih
terima kasih zeva kamu mo move on dari askara...sebaiknya biang masalah jgn di piara...mudah memaafkan tp tdk mudah melupakan kepahitan....
Yani Cuhayanih
Aku semakin muak sama rora...kenapa mesti sembuh dari depresi nya..kalo ketika sembuh kelakuan nya malah semakin tdk berperasaan....
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
Meskipun sulit,tapi lebih baik
daripada Sebagai usah mengharapkan lelaki yg plin plan
gak punya pendirian tegas
lebih cari aja yg lain
banyak tuh,diluar sana
segudang lagi yg antri mau jadi suamimu
Askara gak bisa nolak Nora secara tegas,hanya gitu2 doang
ish hus hus wkwkwk

Nora maunya nempel aja kayak prangko,tapi sayang lemnya kurang kuat
sini tak kasih lem besi wkwkwk 🤪🤪

Chiko meskipun kecil, sebaliknya dikasih informasi lebih bagaimana kelahirannya dulu,pelan2,kasih dia arahan bahwa Ibu kandungan nya sendiri yg dulu gak menginginkan dia lahir di dunia
Karena Rora pasti akan terus meracuni pikiran Chiko
supaya Rora bisa segera nikah sama Askara

Tetap semangat berkarya kak 👍👍❤️❤️
bagus sekali,selalu bikin penasaran bacanya 🤭🤭😘😘
Iis Dawina
ada ya kk yg jahat gitu...smg zeva dpt yg lebih dr askara..klo memang tdk bisa bersama
Diyah Pamungkas Sari
zeva pintar n mandiri. gk susah dpt pengganti askara yg lbh baik. cinta boleh GOBLOK jangan. klo pun milih askara d byg2 i sm rora n chiko. mbulet
Yani Cuhayanih
aku gk setuju jika zeva bersatu dengan dok askara terlalu byk drama...perempuan itu bisa saja memaafkan tp tdk mudah melupakan rasa sakit hatinya...butuh waktu yg lama utk pulih dari rasa sakit hati...ayolah othor
Yani Cuhayanih
Thor backlist aja rora dari cerita aku sudah muak dgn kemunafikan nya
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
makasih kak..udah update 👍👍🥰🥰
juan 🍫
zava dan askara harus bersama
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾: Askara jadi rebutan nih

Gak usah ngarep Askara,laki gak punya pendirian,plin plan,dia gak bisa mempertahankan cinta sejatinya

Zeva cari yg lain aja,banyak kok
apalagi kamu cantik🤭🤭
total 1 replies
eneng eneng
Zeva harus tetap bersama Askara. ini semua karena rencana Arga dan keegoisan Rora
achilla 82
benar" rora yg hrs di pukul ini
Yani Cuhayanih
kalo rora ada disini aku sudah jambak rambut nya dasar tk tahu malu...
Yani Cuhayanih
Bagus zeva..cari cowo yg baru saja yg gentle dan single...
Ripah Ajha
dasar Mak lampir rora, GK punya hati
⁽⁽ଘ[♏Le✪🍒]ଓ⁾⁾
next Kak 💋💋🥰🥰👍👍💪💪❤️❤️
juan 🍫
semoga zava mau dengar cerita askara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!