NovelToon NovelToon
Ketika Waktu Telah Berlalu

Ketika Waktu Telah Berlalu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora Borealis77

Hidup haruslah slalu kuat meskipun kadang kau akan merasakan sakit hari,tapi tersenyumlah karena dengan itulah aku membasuh lukaku.
Aku meilinda dan inilah kisah hidupku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora Borealis77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Di kediaman ibu Ratih dan ayah teguh

"Bu gmana,apa ada kabar dengan uang yang kamu investasikan pada Arman itu,"tanya ayah ketika mereka sedang berada di tokonya sore itu.

"Entahlah yah,blm ada kabar apapun.

sementara Arman yang di hubungi slalu tidak tersambung aja telponnya,"ucap ibu lagi

"fix Bu kamu di bohongi,uang itu gak bakal kembali,"ucap ayah lagi

"Trus gmana dong yah,padahal aku bisa membuat hal lebih banyak dengan uang itu,"tanya ibu lagi sambil tertunduk lesu

 "Entahlah Bu,mau Kemana sekarang kamu akan mencarinya Bu,semua sudah lenyap,"ucap ayah lagi

"oh iya yah aku akan mendatangi orangtua Arman saja yah, dia itu masih paman aku,"ucap ibu lagi dengan senyum merekah.

"Kalau begitu sekarang saja yah,ibu akan pergi,rumahnya tidak jauh dari sini,"Kata ibu sambil berlalu pergi sementara ayah hanya menggelengkan kepalanya saja.

"Selamat sore yah,Bu!"sapa meilin yang baru saja pulang sore itu yang diantar oleh Alexis.

"kamu baru pulang Mei,jam brapa ini kenapa sampai sore begini ?"tanya ibu yang akan keluar untuk mendatangi rumah Arman adik sepupunya itu.

" Iya bu,tadi keperputakaan dulu ngerjain tugas"

" oh begitu,ya udah ibu mau keluar dulu kalo gt"

kemudian ibu Ratih pun bergegas keluar dan meminjam motor ayah untuk ia gunakan kerumah pamannya itu yang berjarak beberapa blok dari rumahnya.

"tok..tok..tok..."bu Ratih pun mengetuk pintu pelan.

beberapa saat kemudian terdengar handle pintu yang di putar dari dalam.

"Ratih,tumben ku.kesini"

"Arman ada paman?" tanya Bu Ratih dengan tidak sabar."Silahkan masuk duduk dulu Ratih"ucap paman dengan sopan.

Ibu ratih pun masuk kedalam rumah dan menempati bangku sedan single.

"Arman itu cuma sebulan sekali pulang ketika ia mengambil cutinya"

Padahal 2 Minggu yang lalu Ia ada kerumah menawarkan aku investasi padaku dan aku memberikannya uang sebanyak 5 juta rupiah"jelas ibu lagi.

"Anak itu,kenapa slalu membuat masalah seperti ini,lihatlah rumah ini Ratih,semua sudah habis untuk membayar utang utangnya itu,tidak kapok kapok dia 3 bulan lalu sampai dilaporkan seseorang dan masuk penjara..saat itu terpaksa paman harus menjual semua yang ada pada paman kalau tidak ia akan tetap di penjara karena kasus penipuan itu,kau tau Ratih ia meminjam uang pada seseorang sebanyak 30 juta!" jelas paman Ratih dengan wajah begitu sedih karena kelakuan anaknya itu.

"Trus uang aku gmana paman,padahal uang itu juga uang keuntungan toko dari hasil meminjam uang juga ke Kenan,paman"Ucap Ratih lagi dengan wajah tertunduk sedih karena ia pun tidak enak kalau harus meminta ganti pada pamannya itu.

"Nanti pelan pelan akan paman kembalikan Ratih" ucap paman lagi.

"Memang benar benar anak itu, awas saja kalau di pulang nanti !" umpat paman dengan wajah merah.

Bu Ratih pun akhirnya pulang dengan wajah sedihnya, sambil mengendarai sepeda motor ayah.

"Hei,hati hati dong kalau menyetir!" umpat seorang pejalan kaki yang hampir saja tertabrak oleh Bu Ratih,untung saja ia cepat sadar dari lamunannya karena teriakan orang sekitar.

"Maaf..pak maaf saya tidak sengaja"

Bu Ratih pun kembali melanjutkan perjalanannya pulang kembali kerumah dan ia tidak tau lagi apa tanggapan suaminya nanti.

Menyesal pun sudah tidak ada gunanya karena ia dapat melihat bagaimana keadaan pamannya sendiri yang cukup kesusahan.

Motor pun masuk ke pekarangan rumah dan di parkirnya di sebelah toko sembakonya.

"Bagaiman Bu"sambut ayah yang baru selesai melayani pelanggannya.

Helaan napas ibu yang begitu berat membuat ayah tahu apa yang sudah terjadi.

"Hilang Bu?"tanya ayah teguh lagi.

"Iya,yah "

"kata paman Arman bekerja di kota sebagai buruh pabrik,dan ia baru saja terlepas dari sebuah utang yang ia pinjam pada seseorang sehingga orang tersebut memenjarakannya,sampai akhirnya paman yang harus menjual barang di rumah untuk membayarnya,"jelas ibu dengan helaan napas beratnya.

"Benarkah,berapa banyak itu?"

"30 juta yah"

"kasihan sekali paman kalau begitu,padahal ia adalah orang tua satu satunya Arman yang masih ada,tapi mengapa malah tidak ia jaga perasaannya serta membahagiakannya,"ucap ayah dengan helaan napasnya.

"Entahlah yah "

"Bu,"ucap Mei yang baru saja keluar dari rumahnya dan menuju ke toko mereka yang di balas deheman ibu.

"Emm...aku mau minta uang untuk bayar ujian sekolah apa bisa Bu?"tanya Mei dengan hati hati.

"Iya nanti ayah kasih,berapa ?" ayah yang menyahuti karena ia tidak tega dengan keadaan ibu Ratih.

"200 ribu yah"

Pria tua itupun mbuka laci dan memberikan uang kepada Mei yang masih berdiri didekat mereka.

"terimakasih yah"

Mei pun berlalu dari hadapan ayah ibunya dan kembali ke kamarnya.

1
indah
semoga novel nya sukses thor....baca juga karya saya: mencintai suami posesif.
indah
selamat berkarya , mari saling dukung karya saya yang berjudul mencintai suami posesif...
Takagi Miho
Gak sabar buat lanjutin!
♥Kat-Kit♥
Saya tereksitasi banget nih untuk nunggu lanjutan ceritanya, you go thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!