NovelToon NovelToon
Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Di Kejar Cinta Si Arwah Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / spiritual / Reinkarnasi
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Jindael

Seorang gadis penulis muda bernama Nabila Adidaya Ningrum yang mengalami gangguan di setiap menulisnya. Untuk mengatasi masalah tersebut ia pergi mencari tempat sepi nan hening yang tak lain adalah kuburan di belakang rumahnya.
Sementara di satu sisi seseorang laki-laki bernama Demian Putra Wijaya harus mengalami nasib buruk karena meninggal di usia mudanya. Demian sendiri sebelumnya adalah seorang penulis jenius yang cukup terkenal di masa mudanya. Setelah meninggal ia merasa kesepian karena keluarganya tak pernah mengunjunginya. Ia juga tak begitu akrab dengan penghuni yang lainnya dan sebab itu mereka menganggapnya sebagai arwah yang sombong. Darah Nabila mendadak menetes ke nisan milik Demian dan menyebabkan arwahnya bisa terlihat. Mulai dari situlah Demian ingin membantu Nabila dan mencari tahu penyebab dirinya meninggal. Akankah ada kisah cinta timbul diantara mereka? Ikuti kisah mereka selengkapnya disini👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jindael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18 "Dia Juga Bisa Melihatku"

Dua orang masih saling menatap sampai Sella menghentikannya. Entah sejak kapan, pria yang berambut agak panjang ini berdiri di belakang dua gadis itu.

"Ehem."

Nabila dan Rangga, keduanya terkejut dan menjauhkan tubuhnya kembali ke posisi yang lebih nyaman.

"Bil, Rangga bebas tuh," ucap Sella yang menyenggol dirinya.

"Ah iya kah?" Nabila berbalik kembali ke arah pria di belakangnya.

Rangga mengangguk. "Aku akan menjemputmu besok," ujarnya.

"Baiklah sampai jumpa besok," ucap Nabila setuju.

Mereka bertiga kembali mengerjakan tugasnya. Nabila sedikit tak fokus dan terus melirik ke arah Rangga. Pria yang merasa sedang di liriknya itu, mengangkat kepalanya dan tersenyum ke arahnya. Melihat itu, Nabila menjadi terkejut dan salah tingkah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ❤️👻❤️ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Akhir pekan yang cerah waktu yang sangat pas untuk keluar. Tiga gadis di rumah ini, semuanya punya kegiatan masing-masing di akhir pekan. Nayla memiliki hari pekannya keluar bersama teman-temannya. Sedangkan Nayla, ia akan ikut ibunya ke acara mingguan di desa sebelah. Nabila sendiri sudah rapi dengan pakaian santainya dan siap berangkat. Yang lainnya sudah pergi sedari tadi dan hanya tinggal dirinya yang terakhir.

Di gedung apartemen A, seorang pria yang baru selesai mandi langsung memakai pakaiannya. Mengancing kemejanya dan menggulung bagian lengangnya. Tak lupa ia memakai sebuah arloji di pergelangan tangannya dan sebotol parfum ia semprotkan ke sekujur tubuhnya. Pria yang merasa dirinya sudah rapi dan tampan ini, tersenyum ke kaca sebentar lalu turun untuk menjemput seseorang menggunakan mobilnya.

Baru membuka pintu untuk keluar, Nabila sudah dikejutkan oleh penampakan arwah Demian yang sudah berdiri di sana.

"Kamu datang lagi, mau apa?" tanya gadis dengan ketus.

"Ayo ikut aku!" tarik si arwah tampan mendadak membuat si gadis segera mencegatnya.

"Tunggu tunggu, aku tak bisa. Hari ini aku sudah berjanji dengan seseorang," ucap Nabila padanya.

"Apa mungkin kamu akan berkencan?" tanya Demian yang sadar dengan penampilan gadis di depannya itu tampak berbeda.

Dengan entengnya gadis itu menjawab, "Iya."

Demian sedikit sedih mendengarnya. Karena tak ada respon lagi dari arwah itu, Nabila kembali berjalan pergi.

"Aku ikut dan jika kamu mengusirku, aku akan tetap mengikutimu," ucap Demian membuat langkah si gadis berhenti.

"Dasar hantu keras kepala," umpat si gadis yang kembali melanjutkan perjalanannya.

Nabila berjalan cepat sambil menunduk dan terus berbicara pada Demian agar berhenti mengikutinya. Hingga sampai disebuah persimpangan, ia berhenti mendadak karena menabrak seseorang.

"Aduh!" pekiknya terkejut.

"Nabila, kamu kenapa?" Seorang pria memegangi bahunya sambil bertanya padanya.

"Ra-Rangga, tidak apa-apa. Kita berangkat saja." Nabila tak bisa menjelaskannya dan memilih membalikkan tubuh pria itu agar berjalan menuju mobil bersamanya.

Rangga mengangguk dan membukakan pintu untuknya. Sebelum masuk, pria satu ini melihat ke sekeliling karena sedari tadi merasakan sesuatu yang aneh. Ia merasa ada sesuatu yang melihat dirinya dari kejauhan. Pria yang sengaja memakai masker ini seketika melihat sesuatu dari kejauhan. Demian yang masih di sana langsung menghilang agar orang tersebut tak melihatnya.

Nabila membuka jendela mobilnya dan memanggil Rangga karena lama tak masuk-masuk ke dalam.

"Rang, ayo!"

"Ah iya Bil." Pria itu memilih tak memikirkannya dan kembali masuk ke mobil. Melihat pria di sebelahnya memakai masker, ia jadi ingin bertanya.

"Rangga, kamu kenapa pake masker. Kamu sakit? Kalo sakit kita batalkan saja," tanya Nabila yang baru sadar jika pria tersebut menggunakan penutup mulut.

"Aku baik-baik saja Billa, ini aku hanya takut ketampananku terekspos saja. Aku takut seseorang akan mengenaliku," jawabnya sedikit beralasan.

"Oh begitu ya sudah. Ayo jalan!" Nabila tak menghiraukan penjelasannya itu dan memilih untuk segera pergi saja.

Rangga mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan mereka berdiam karena tak tahu ingin berbicara apa. Kedua sama-sama canggung. Rangga yang fokus menyetir, melihat jam tangannya. Jam masih menunjukkan pukul 9 sedangkan film yang akan ditontonnya adalah pukul 1 nanti. Karena masih awal, Rangga memilih bertanya pada gadis di sampingnya.

"Kita kemana dulu Bill, sepertinya kita terlalu awal?"

"Benar juga, bagaimana jika kita ke restoran mall dekat bioskop, setelah itu baru kita ke sana," sarannya.

"Boleh aku juga lapar, tadi terlalu bersemangat jadi lupa," jawabnya sambil terkekeh. Walau memakai masker, bentuk bibirnya terlihat jelas jika pria ini sedang sedikit tertawa.

Dua tiket hadiah dari Bu Cindy itu sebenarnya adalah permintaan dari keponakannya, Rangga. Ia meminta pada bibinya untuk memberikan dua tiket yang dibelinya untuk Nabila. Dan kebetulan sekali tak ada orang lain yang bisa diajak gadis itu. Sebab itu, pria satu ini sangat lah bersemangat.

Demian sudah muncul di suatu tempat. Ia cukup terkejut dan bingung ketika mata pria bermasker tadi melihatnya.

"Siapa dia? Kenapa aku merasa dia bisa melihatku. Ia bersama Nabila, gadis itu akan baik-baik saja kan," ucapnya yang terengah-engah sambil memikirkan nasib teman gadisnya.

"Sebaiknya aku ikuti diam-diam", putusnya lalu menghilang kembali.

Di sebuah mall yang lumayan besar. Dua orang sudah duduk di salah satu restoran yang ada di sana. Mereka berdua memesan dua buah desert serta minumannya.

Sambil menunggu pesanan datang, mereka berdua mengobrol.

"Billa, bagaimana rasanya karyamu banyak yang menyukainya?" tanya pria itu padanya.

"Aku sangat bahagia, ku tak menyangkanya," jawab Nabila yang masih sangat senang.

"Kan sudah ku bilang kamu itu seorang pemula yang hebat," ucapnya sedikit memuji.

Nabila hanya tersenyum dan langsung menyendok kue kecil yang baru saja disajikan itu. Gadis satu ini sangat menikmati hidangannya sampai tak sadar jika ia terus diperhatikan oleh pria yang bersamanya.

Sadar sudah gadis ini karena merasa hanya dirinya yang makan saja.

"Hey, kamu tak memakannya? Bukankah kau tadi bilang lapar?" tanya Nabila sambil menunjuk ke makanan miliknya.

"Melihatmu makan sudah membuatku kenyang," jawabnya sambil tersenyum dibalik maskernya.

"Owh begitu ya," ucap Nabila mengangguk-angguk.

"Kamu tak membuka maskermu? Disini aman kok," ucapnya lagi.

Rangga melihat tak ada arwah yang mengikuti Nabila lagi. Ia pun berani membukanya. Nabila menyuruh dirinya untuk memakan pesanannya.

Di tengah menikmati makanannya, pria yang sudah menunjukkan aura ketampanannya, mendadak berhenti dan berkata pada gadis didepannya.

"Billa, aku ingin tanya sesuatu," ucapnya tiba-tiba.

"Tanyakan saja," kata Nabila yang masih menikmati kue hidangannya.

"Kamu tak sedang diganggu oleh sesuatu kan?" tanyanya.

Nabila menggeleng karena tahu sebenarnya arwah itu tak berniat mengganggunya.

"Kenapa memangnya?" Nabila berbalik tanya karena penasaran.

"Tak apa, kita habiskan saja lalu kita ke bioskop," jawabnya mengelak. "Pria ini lalu melihat kearah arlojinya, Sudah hampir jam 1 ternyata," katanya memberitahu.

"Ah benar juga." Nabila ikut melihat jam di ponselnya.

Mereka berdua dengan cepat kembali melanjutkan makanannya sampai habis. Setelah itu barulah mereka pergi menuju bioskop yang terletak tak jauh dari mall.

Demian tak bisa menemukan Nabila karena ada sesuatu yang menghalanginya. Ia lalu mengingat bahwa Nabila menunjukkan sebuah tiket bioskop kepadanya.

"Ah benar juga tempat itu." Arwah itu seketika langsung wush menghilang tanpa jejak.

Kedua orang yang masih berstatus teman itu, sudah sampai di bioskop. Rangga menyuruh Nabila menunggu dirinya karena pria itu mau membeli satu set cemilan pasangan. Saat Nabila menunggu, Demian mendadak muncul di sebelahnya.

"Billa, kamu harus hati-hati dengannya," bisiknya.

Gadis itu menengok dan menatapnya, "Kamu masih mengikuti ku?"

"Tidak, aku hanya khawatir padamu," jawabnya.

"Aku baik-baik saja, sudah sana pergi. Banyak orang mulai melirik ke arahku," usir sang gadis pada arwah tampan di sebelahnya.

"Ya sudah." Demian menurut dan kembali menghilang. Arwah ini tak benar-benar menghilang karena ia akan mengawasinya dari kejauhan.

"Billa, kamu bicara dengan siapa?" tanya Rangga yang baru saja kembali. Dengan cepat Nabila beranjak dan menarik si pria tersebut.

"Sudah kah, ayo kita masuk!"

Rangga menurut saja saat di tarik olehnya Nabila untuk masuk. Mereka berdua duduk di tempat yang sudah di sesuaikan.

Tak lama film romantis dari negara barat mulai diputar. Mereka berdua sangat serius menikmati film tersebut. Diam-diam Demian kembali muncul di belakang mereka yang kebetulan kosong. Tangan kedua insan ini tiba-tiba bersentuhan saat mengambil popcorn yang berada di tengah mereka. Melihat mereka berdua yang saling tatap, Demian merasa sedikit kesal dan langsung menumpahkan popcorn hingga keduanya terkejut.

"Ya ampun, maaf Nabila," ucap Rangga sambil memungut beberapa popcorn yang tumpah di tubuh sang gadis.

"Tak apa tak apa," kata Nabila padanya yang juga ikut membersihkan bajunya dari tumpahan popcorn.

Gadis itu sedikit menoleh ke belakang dan menatap Demian kesal.

Kedua gadis yang berada di depan mereka, juga ikut menoleh dan melihat sekilas wajah Rangga yang tampan. Rangga tersadar dan langsung menutup mulutnya kembali dengan masker.

"Pria yang di belakang kita sangat tampan," bisiknya.

"Iya yang di sebelah pasti pacarnya," duga teman yang bersamanya.

Demian kembali berulah, ia meniup kedua telinga gadis itu hingga mereka berdua merasakan merinding. Mereka juga bingung karena yang ditontonnya itu film romantis bukan horor tapi mereka malah mendadak bergidik sendiri. Satu dari mereka akhirnya berbisik agar pergi saja.

Kedua gadis itu akhirnya tak lama pergi membuat Rangga dan Nabila menjadi bingung.

"Mereka berdua kenapa?" tanya Rangga yang pada gadis disebelahnya.

"Tak tahu, kita lanjut nonton saja," jawab Nabila padanya.

Demian yang sedari tadi bersama mereka sedikit penasaran dengan pria yang terus mengobrol dengan Nabila itu. Ia mencoba membuat pria itu membuka maskernya, namun ternyata mereka berdua berdiri karena film yang ditontonnya telah berakhir.

Satu jam film diputar dan akhirnya usai. Kedua orang ini keluar bersama. Di luar bioskop, Nabila menyuruh Rangga untuk membuka maskernya karena hari sudah malam.

"Rangga, sudah malam, kamu tak ingin membuka maskermu," ucapnya.

"Maaf ya kamu sepertinya jadi kurang nyaman." Rangga malah menunduk meminta maaf.

"Tidak begitu, hari aku sangat senang kok. Jika kamu tak mau melepasnya tak masalah," ucap Nabila yang menjadi merasa tak enak.

Rangga mulai membuka maskernya dan mendadak memeluk gadis itu. Nabila seketika terkejut dan ia sekilas melihat bayangan Demian yang berdiri di belakangnya sambil memegangi dadanya.

Rangga yang memeluk erat gadis tersebut, tersenyum sambil menatap Demian yang berdiri tak jauh di sana.

"Memang benar itu kamu, D_Star," batinnya yang terus menatap arwah Demian dengan senyum menakutkannya.

Bersambung....❤️👻❤️

1
Marlina Bachtiar
Nabila pasti terpesona jg tuh tp malu 🤭🤣
Marlina Bachtiar
Fokus Billa malah ke Demian 🤣🤣
Marlina Bachtiar
Kesempatan nih buat Demian 🤭
Marlina Bachtiar
Rezeki tuh 🤣🤣🤣
Marlina Bachtiar
Ternyata saingan Demian juniornya 🤣
❤️⃟Wᵃf💜⃟мυᷫмᷤυɴ
wkwkwk keren ka itu hehe
Ney maniez
nabila jgn dkt2 ma cwo yaaaa,,,
ad yg kebakaran jenggot🤭🤭😂😂
Ney maniez
makanya,,, gercep deketin nabila nya,,
cemburu kn ad yg deketin nabila🤭🤭
Ney maniez
cat atau Chat🤭
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: wah apa ya 🤔gas tengok lagi 🏃🏃
total 1 replies
Maldini
untung ad nabila🤗🤗
Maldini
kasian pe gk ad yg ngurusin,,, kuburan ny
gaby
Aq baru gabung ka, awal yg bagus & ga ada typo. Jumlah narasi & percakapan jg seimbang, jd ga bikin sakit mata. Tp aq liat jumlah up ny, kekurangan novel ini kayanya cuma masalah update nya aja yg ga rutin tiap hari. Coba kalo rutin, jadi pembaca pada ga nabung mbacanya karena males nungguin update, pas giliran up cm 1bab doang. Harusnya kalo ga tiap hr up, misalkan tiap 3hr skali upnya, mestinya pas gikiran up langsung 4-5bab. Itung2 nutupin hari2 yg no update
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: Iya ka. Terima kasih banyak ya ka atas sarannya 🙏
total 1 replies
Maldini
hadirr nyimak c nabila🙏🤗
Ney maniez
nnt jg ingt yaaa sm demian
Ney maniez
wahhh jodoh othor yg nentuin🤭🤭
Marlina Bachtiar
waduh, Demian bakalan cemburu nih 🤭
Ney maniez
nabila ny gk inget ma demian🥺🥺
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: iya kan ingatannya di hapus dulu tapi nanti dikit-dikit ingatan kembali kok
total 1 replies
Ney maniez
ayoo demian kejarrrr lg nabila nya,,, jgn kasih kendorrrr,,, jgn smpe ad yg deketinnn
Ney maniez
senenggg nya🥰😍😍🤗🤗
Ney maniez
hidup lagii kah demian🤔🤔🤔
𝐀⃝🥀𝓐𝔂⃝❥Jindaelꪶꫝ🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ: hooh hidup secara ajaib
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!