Novel ini menceritakan kisah seorang remaja tanggung bernama Ali yang sangat merindukan kasih sayang dari ibunya yang sama sekali tidak mengenali nya.
Bagaimana kah perjuangan nya apakah dirinya bisa mendapatkan kasih sayang yang di inginkannya ataukah sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Pagi pun menyapa,kini Ali sudah siap dengan seragam sekolah nya.Senyum terpancar dari bibir merahnya.Ya walaupun Ali adalah seorang anak laki-laki tapi dia mempunyai bibir merah alami yang membuatnya terlihat berbeda dengan dari anak laki-laki sebayanya.
Ali keluar dari kamarnya dengan langkah yang masih pelan.Tas ranselnya sudah berada di tangannya dengan perlahan-lahan dia pun menaruhnya di atas kursi karena dirinya harus sarapan dahulu sebelum berangkat ke sekolah setelahnya dia masih harus meminum obat.
Wanita paruh baya itupun tersenyum saat melihat cucunya keluar dari dalam kamar nya dengan wajah begitu bahagia karena akhirnya setelah hampir seminggu dirinya tidak masuk sekolah.
"Duh gantengnya cucu Nenek".pujinya dan membuat remaja tanggung itupun hanya tersenyum.
"Mau makan roti bakar atau nasi goreng?tanyanya dan remaja itu pun melihat ke atas meja sudah ada roti bakar yang di pakaikan selai dan juga nasi goreng.
"Nasi aja Nek dan rotinya bisa nggak buat bekal Ali sekolah saja".
"Tentu saja boleh,kan roti ini memang Nenek buatkan buat kamu.Nak Samuel yang kirimkan semua bahan-bahan nya".
"Alhamdulillah ya Nek. Di saat Ali sakit ada orang baik yang ngebantu kita."
"Iya Alhamdulillah. Allah sangat sayang sama kita ya Al. Di saat kamu terkena musibah seperti ini ada saja kemudahan untuk kita".
Remaja itu pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan Neneknya.Jujur dalam hatinya bertanya-tanya apakah dirinya harus bersyukur atau tidak dengan musibah yang di alami nya.
Di saat keduanya sedang larut dengan obrolan pagi,tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti tepat di depan pagar rumah nya.
"Sepertinya ada suara mobil Nek di depan rumah".
" Iya.Biar Nenek lihat dulu keluar kamu lanjutkan sarapannya ".katanya sambil beranjak dari kursinya menuju keluar rumah.
Wanita paruh baya itu melihat mobil berhenti dan tak lama seseorang pun keluar dari mobil setelah mematikan mesin mobilnya.
Wajah wanita paruh baya itupun terkejut saat melihatnya.Randy anaknya Nisa sahabat nya.
Di saat dirinya sedang terkejut laki-laki itupun langsung mendekati nya dan mengucapkan salam dan menyalaminya dengan takzim
"Assalamu'alaikum Bu".
" Waalaikumsalam ".jawabnya masih sedikit terkejut.
"Ali sudah siap Bu?tanyanya dan wanita itu pun tersadar dari keterkejutan nya
" Su... sudah. Ali sudah siap".
"Ibu kenapa?tanyanya dan wanita itu pun tersenyum
" Ibu tidak apa-apa hanya sedikit terkejut saja".
Randy mengerutkan keningnya
"Terkejut? Terkejut kenapa Bu?
"Terkejut melihat kamu bawa mobil.Kamu nggak nyuri kan?
Randy pun tertawa kecil
"Nggak lah Bu, bisa mati Randy sama Mamah jika sampai nyuri mobil".Ucapnya dan membuat hati wanita paruh baya itu pun menjadi sedikit tenang.
"Terus itu mobilnya siapa yang kamu bawa?
"Itu mobil rental Bu, Randy menyewanya untuk kerja sebagai taksi online"
"Tapi kalau memang buat online apa mobil itu nggak kebagusan Ran?tanyanya sambil terus melihat kearah mobil Avanza keluaran terbaru.
" Masa sih Bu,emangnya itu mobil keluaran terbaru ya?kok Ibu bisa tau? tanyanya pura-pura tidak tau.
"Hanya nebak saja kan kelihatan mobilnya bagus dan masih terlihat baru sekali".
" Ya mungkin sudah rejeki Randy dapat mobil keluaran terbaru ".jawabnya dan wanita paruh baya itu pun mengangguk setuju.
Di saat mereka sedang asyik mengobrol Ali pun keluar.
"Pagi Bang".sapanya setelah sampai.
" Pagi Al. Kamu sudah siap?
"Sudah bang".
"Kalau begitu sekarang kita berangkat?
" Iya Bang tapi naik apa Bang?
"Naik itu".tunjuknya kearah sebuah mobil Avanza yang terparkir di luar gerbang rumah nya.
" Mobil?tanyanya dan diangguki oleh laki-laki dewasa itu.
"Mobil siapa Bang?
" Mobil rental ".jawabnya dan remaja tanggung itupun akhirnya tidak bertanya-tanya lagi.Setelah berpamitan kepada Nenek nya mereka pun berangkat ke sekolah dengan menaiki mobil.
Tanpa mereka bertiga sadari di balik jendela seseorang terus memperhatikan mereka.Raut wajahnya datar tapi dalam hatinya benar-benar ingin sekali berteriak memanggil nama putranya tapi entah mengapa jika dirinya melihat wajah putranya ada rasa benci dan rindu pada sosok seseorang yang telah menorehkan luka di hatinya.
"Kenapa sih wajahmu harus mirip dia Al? tanyanya lalu dengan tiba-tiba perasan cemas mulai menyerangnya lagi.
Tubuhnya tiba-tiba saja lemas dan akhirnya dia pun jatuh duduk di lantai dekat jendela kamarnya.Keringat dingin mulai keluar dari pelipis nya dan tiba-tiba saja kilasan masa lalunya kini perlahan-lahan mulai membayangi nya.
Dengan napas yang tidak teratur dia pun menangis tanpa suara karena memang sudah hampir 15 tahun lebih dirinya tidak bisa berbicara.
Di luar kamar.Wanita paruh baya itupun masuk kedalam rumahnya setelah ke dua laki-laki berbeda usia itu berangkat.Tapi langkah nya pun berhenti saat mendengar suara sesuatu jatuh dari dalam kamar putrinya. Dengan langkah cepat dia pun langsung membuka pintu kamar dengan sedikit keras.Setelah pintu terbuka dia pun mencari-cari keberadaan putrinya hingga pandangannya pun tertuju pada sosok wanita yang sedang memegangi dadanya sambil tangannya mengetuk-mengetuk kaca jendela.
"Nabila.Kamu kenapa Nak? tanyanya sambil membantu putrinya berdiri dan memapahnya menuju ke arah tempat tidur.
" Ya Allah kamu kenapa sih Bil? tanyanya sambil mengusap keringat di wajah putrinya.
"Sebentar Ibu ambil obat kamu dulu ya." ucapnya sambil membuka laci dan mengeluarkan botol obat dan memberikannya kepada putrinya.
"Minum obat dulu Nak".katanya sambil memberikan sebutir obat dan segelas air minum.
Tanpa menolak wanita itupun langsung menerimanya dan meminum obatnya hingga beberapa saat kemudian dia pun mulai merasakan sedikit tenang lalu perlahan-lahan kedua matanya pun tertutup.
" Alhamdulillah".ucapnya sambil mengusap wajah cantik putrinya yang kini sedang terlelap tidur.
"Tidurlah Bil".katanya dalam hati dengan pertanyaan
" Ada apa dengan Nabila? Atau jangan -jangan penyakit yang di deritanya sudah semakin parah.Ya Allah hamba harus bagaimana? tanyanya dalam hati.
bersambung
"