NovelToon NovelToon
Di Tandai Duda Ganas

Di Tandai Duda Ganas

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:299.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan pertama di toko roti, membuat hidup Anjani selalu dihantui oleh seorang duda dingin bernama Kendra.
Anjani tak tahu bahwa Kendra adalah atasannya di tempat Anjani bekerja sebagai office girls.
Kendra yang kesal pada Anjani karena mengatainya pria impoten ketika sedang berebut sepotong roti, membuat Kendra bertekad akan balas dendam pada gadis berlesung pipi itu. Apalagi dia tahu bahwa Anjani adalah karyawan di kantornya.
"Akan ku buat kau seperti di neraka, kucing kecil" seringai mematikan dari bibir Kendra.
Akankah Anjani bertahan bekerja di kantor milik Kendra??...
Ataukah akan terjadi bibit cinta antara keduanya???
Baca terus ya novelku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

Rusli langsung memarahi Anjani karena tidak pulang ke rumah. Rusli begitu khawatir dengan Sang Putri mengingat di luaran sana dunia sangat kejam kepada perempuan.

"Tidur di mana kamu, Jani?" tanya Rusli marah.

Anjani pun menjadi gelagapan. Ia tidak mungkin jujur pada Rusli Jika ia mabuk bersama Ricky dan tidur bersama Kendra. Anjani pun mencari alasan supaya Rusli percaya padanya.

"Jani tidak pulang karena Jani membantu Ricky di rumahnya" jawab Anjani.

"Membantu Ricky? Memang dia kenapa?" tanya Rusli.

"Ricky menikah Pak, jadi di sana tidak ada yang membantu. Yang menyuruh Anjani membantu Ricky di sana juga adiknya Tiwi" jawab Anjani dengan wajah meyakinkan.

"Menikah? Kenapa tidak undang Bapak sih?" Rusli pun kesal.

"Maaf Pak, nikahnya juga mendadak kok! Biasa insiden kecil tapi sudahlah lupakan saja" ucapan Anjani.

"Ya sudah sana kamu makan dulu, terus sholat" perintah Rusli.

Anjani pun lega karena Rusli percaya padanya. Ia tidak mungkin berbicara sudah berbuat yang enak-enak bersama Kendra. Jika Rusli tahu, ia bisa dipukul oleh Rusli.

Anjani pun masuk ke dalam kamarnya, lalu beristirahat.

Sementara di kediaman Kendra, ia pun dimarahi oleh Gendis sang Mama karena tidak pulang.

"Aku menginap di kantor, Ma" ucap Kendra.

"Jangan bohong kamu. Mama sudah cek di kantor kamu tidak ada "Gendis sudah tidak mau dibohongi oleh sang anak.

"Aku ke apartemen!" hanya itu yang Kendra ucapkan, lalu ia berjalan menuju kamarnya.

Hari ini ia sangat bahagia karena bisa sangat dekat dengan Anjani, apalagi manis bibirnya masih bisa ia rasakan.

Ia pun berniat secepatnya ingin berbicara pada kedua orang tuanya untuk melamar Anjani karena hatinya begitu mencintai Anjani. Kendra merasa sudah tidak ada lagi keragu-raguan dalam hatinya pada gadis itu.

paginya Anjani seperti biasa masuk ke kantor. Kendra yang diam-diam mengikuti Anjani pun sempat mematung karena melihat Fuad mengajak Anjani ke gudang belakang. Anjani yang tidak curiga apapun pada Fuad, mengikutinya saja. Kendra yang sudah dilanda rasa curiga, Ia pun diam-diam mengikuti mereka berdua.

Fuad pun lalu membuka pintu gudang belakang itu. Tiba-tiba Fuad langsung menyatakan perasaannya pada Anjani bahwa ia sudah lama menyukai Anjani.

Anjani pun hanya bisa mematung diam karena ia bingung harus menjawab apa pada Fuad, sementara ia tidak mempunyai perasaan apapun pada pria itu.

Kendra yang mendengar semua itu langsung menghafalkan tangannya.

"Jawab Jani, gue memang benar-benar mencintai lo. Maafkan selama ini gue sudah banyak membuat lo kesal" ungkap Fuad sembari menunggu jawaban Anjani.

Anjani pun hanya diam dan diamnya Anjani membuat Kendra merasa sungguh kesal.

Tak disangka Fuad pun langsung memeluk Anjani dan mencium bibirnya. Anjani ingin melepaskan itu tetapi Kendra sudah berada di hadapannya. Kendra menendang pintu dan sialnya tautan itu belum terlepas.

"Apa-apaan kalian?" gertak Kendra emosi.

Anjank pun merasa sungguh terkejut dan langsung melepaskan bibirnya pada bibir Fuad.

"Mas Aku bisa jelaskan!' ucap Anjani.

Anjani pun maju selangkah namun di hentikan oleh Kendra.

"Dasar murahan" maki Kendra.

"Kalian kalau ingin pacaran jangan di kantor saya. Jangan mengotori kantor saya dengan tingkah amoral kalian. Jangan membuat sial kantor saya" Kendra terus meracau meluapkan amarahnya.

Puad pun hanya bisa tertunduk dan Anjani pun menangis dalam diam.

"Silakan lanjutkan lagi, maaf sudah mengganggu" ucapnya lalu pergi dari hadapan Anjani dan Fuad.

"Puas loe Ad?" Anjani merasa sungguh kesal pada Fuad.

"Maafin gue, Jani!" lirih Fuad.

Anjani pun hendak mengejar Kendra, namun langkah Kendra terlalu cepat disusul olehnya.

Anjani pun kembali ke pantry sembari menangis, untung di sana tidak ada siapapun karena Ricky sedang bertugas di ruang arsip, sementara Marni sedang sibuk mengantarkan pesanan kepada staf-staf di ruangannya.

Di dalam ruangannya, Kendra marah besar. Ia tidak menyangka bahwa Anjani akan mengkhianatinya. Kemudian tanpa pikir panjang, Kendra langsung mendownload sebuah aplikasi kencan. Ia pun langsung memesan seorang wanita penghibur agar datang ke kantornya.

Selepas itu Kendra segera menghubungi HRD untuk membuat surat pemecatan untuk Anjani. HRD itu langsung membuatkannya.

Tak lama surat itu pun selesai dibuat, Kendra menyuruh HRD itu mengantarkan surat pemecatan Anjani pada dirinya.

Kendra sekarang sudah diliputi cemburu buta sehingga ia tidak bisa melihat pembelaan Anjani. Ia merasa Anjani sudah salah dan tak ada benarnya.

Selang 30 menit wanita yang dipesan oleh Kendra itu pun datang ke ruang kerja Kendra diantar oleh sekretarisnya.

Kendra menilik wanita itu dari atas sampai bawah, tetapi tidak ada daya tarik sama sekali pada diri wanita ini. Kendra pun langsung menyuruhnya untuk duduk.

"Nona bisa duduk dulu sebentar" pinta Kendra.

Wanita penghibur itu pun menurut saja.

Kendra pun menghubungi kepala kebersihan.

"Kamu suruh office girl yang bernama Anjani untuk ruang saya sekarang!" perintah Kendra dengan tegas.

kepala kebersihan itu langsung menyuruh Anjani ke ruangan Kendra.

Anjani pun langsung pergi ke ruang kerja sang kekasih. Sementara Kendra menyuruh wanita penghibur itu untuk duduk di pangkuannya. Anjani pun mengetuk pintu.

"Masuk!" suara Bariton kekesalan masih tampak terdengar dari mulut Kendra.

Anjani pun masuk dengan ragu-ragu, tetapi netranya melihat seorang sedang dipangku oleh Kendra seketika hati Anjani menjadi sakit.

Ingin Ia bertanya siapa wanita yang sedang Kendra pangku itu tetapi ia tak kuasa untuk melihat wajah Kendra.

"Tolong buatkan minuman untuk wanita saya!" perintah Kendra.

Seketika jantung Anjani pun bergemuruh, rasa cemburu melanda hatinya. Ia pun dengan keras meremat jari-jarinya hingga memutih. Ia tidak menyangka Kendra bisa move on secepat itu.

Anjani pun mengangguk patuh dengan apa yang Kendra perintahkan.

"Mau minum apa sayang? tanya Kendra pada wanita penghibur itu.

" Aku ingin lemon tea" balas wanita itu dengan tidak tahu malunya.

Tangannya ia kalungkan pada leher Kendra dan Kenra pun hanya tersenyum manis pada wanita itu seolah mendukung apa yang wanita itu lakukan.

Sungguh membuat pemandangan itu membuat hati Anjani hancur berkeping-keping. Ia sadar bahwa Kendra sedang ingin membalas perbuatan yang Anjani lakukan walau sejatinya itu hanya selah paham saja.

Anjani pun langsung pamit untuk membuat lemon tea. Tak lama Anjani pun datang dengan mata sembab sembari membawa segelas lemon tea.

"Silakan Nona" ucap Anjani.

Kenda pun lalu mengambil amplop yang ada di tangannya

"Saya tidak mau berbasa-basi padamu" Kendra pun melempar amplop itu ke wajah Anjani.

"Ini apa Pak?" tanya Anjani.

"Itu surat pemecatan kamu! Pergi kamu dari kantor saya. Saya tidak mau karyawan saya berbuat mesum di kantor ini. Pergi" teriak Kendra mengusir Anjani.

Seketika Anjani Pun Menangis, ia tidak menyangka bahwa Kendra akan melakukan hal sejauh ini. Anjani juga menjadi benci setengah mati pada Kendra, tak seharusnya ia menunjukkan hal menjijikan itu di depan dia.

Anjami pun meraih kertas itu matanya yang sembab ia beranikan diri memandang Kendra.

"Terima kasih untuk pemecatannya Pak Kendra yang terhormat. Demi Tuhan saya tidak akan pernah melupakan perlakuan Anda. Selamat bersenang-senang, kalian berdua memang cocok" ucap Anjani lalu keluar dari ruang kerja Kendra.

Anjani pun segera mengganti baju kerjanya dengan baju dirinya dan ia pun langsung keluar dari kantor itu. Sepanjang perjalanan ia menangis hatinya begitu sakit.

1
Diana Resnawati
👍
sri rahayu rahayu
baguslah ... hanya saja ada hal yg terlalu berlebihan ... aku lebih suka tipe tokoh utama yg tidak grusa grusu dalam menghadapi setiap permasalahan, dan tidak apa apa lgs kabur ... he he ...
Diana Resnawati
Luar biasa
Diana Resnawati
mampir thor
Risna Tanjung
ditunggu cerita br nya thor
Yulianti Oktana: siap kakak.. Novel baru aku sudah update loh, mampir ea...😊
total 1 replies
Nur Wahyuni
sudah kuduga bakalan tamat..
Erna
akhirny happy ending semua,,,,,pak Rusli menang caldes,anjani dan kendra tak lama dpt momong,,,bahagia semua,,,💞
Erna
jangan lama menunggu,,,pak Rusli dah kesepian di rmh sendiri
Erna
kekanak- kanakan si ken,,,,soal bgtan mrh,,,ak aja kesel
Narimah Ahmad
ya akhir yg baik ,👍 lanjutt dn teruss bersemangat 💪💪💪
Erna
maluny suara laknat di dengar anak
Erna
pak boss dah bobol gawang,,,,,sekian lama uler naga mati suri sekaran dpt sarang yg bagus,,,🤭💘💞
Erna
seberapa hotny kendra bertempur
Erna
uuhhh,,,,mereka mandi bersama,,🤭😉
Erna
😂😂😂😂,,karna pelanggan satu ikut jalur neraka juga akhir jani
Erna
jani nekat bangat kerja pempat gituan
Erna
cpt pinda dr pekerjaan itu anjani,,,,
Erna
anjani kan wanita mahal... jd biarkan ke kebakar jenggot dulu...👌😀
Erna
serem bangat tempat kontrak anjani,,,takut dia di anggap wanita ++ juga
Erna
satu sama,,,,sama kyk diri ken yg tak mau mendengarkan penjelasan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!