NovelToon NovelToon
Single Mom Kesayangan Perjaka

Single Mom Kesayangan Perjaka

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:59.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chece_wullan

Menjadi seorang single mother bukanlah impian seorang Calista. Impiannya cita citanya & harapan orang tua Calista harus hancur karena kesalahan masa muda yang dilakukan Calista.
Bagaimana Calista hidup setelah menjadi seorang single mom, dan bagaimana Calista harus menjalani hidupnya saat dipertemukan dengan seorang pria yang tidak bisa dihiraukan begitu saja ?
Apa yang harus dilakukan Calista saat dia sudah berjanji untuk tidak menikah dan fokus pada anaknya, ketika diperhadapkan dengan ketulusan seorang pria yang datang menjanjikan kebahagiaan untuknya dan putranya ??
Bagaimana jikalau seseorang dari masa lalunya kembali??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chece_wullan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Saat calista hampir tertidur, dia mendapatkan notifikasi pesan masuk.

Dia mengambil ponselnya dan melihat pesan dari david.

'Yank, udah tidur? Mau jalan jalan sama abang gak?'

Calista melihat jam diponselnya. Pukul 10:57 malam, calista lalu membalas pesan david.

'Gak kemalaman ya bang jalan jalannya?'

Calista melihat febi yang sudah tertidur. Dia kemudian bergerak secara perlahan untuk turun dari tempat tidur. Calista keluar dari kamar dan melihat david duduk menunggu dirinya di sofa.

David memakaikan jaket ke badan calista. Dia mengunci pintu rumah lalu menuntun calista keluar menuju mobil di parkiran. David membukakan pintu dan mempersilahkan calista masuk ke mobil.

"Kita mau kemana bang?" tanya calista saat david masuk kedalam mobil.

"Jalan jalan aja yank. Muterin kota ini sampai jam 12. Trus tiup lilin sama aku."

Calista paham maksud david. Dia ingin calista menemani dan memberikan ucapan selamat ulang tahun sebagai orang pertama. Calista mengelus pipi david, david mengambil tangan calista dan mengecupnya.

...----------------...

David menghidupkan mesin mobil dan melajukan mobil ke arah jalan raya. Mereka berdua mengobrol sambil sesekali david menjelaskan tentang tempat tempat yang mereka lewati.

Calista melihat tukang sate ayam yang berjualan, dia meminta david menghentikan mobilnya. Calista ingin turun untuk memesan sate, tapi david menahannya.

"Biar abang saja."

David turun dan memesan 20 tusuk sate untuk mereka. Sambil menunggu sate mereka yang sedang dibakar, calista menanyakan makanan apa yang ingin david makan besok. Calista ingin memasak untuk david dihari ulang tahunnya, karena dia lupa membawa hadiah untuk david.

David mengelus kepala calista dan mengatakan bahwa kehadiran calista sudah lebih dari cukup buatnya. Calista merasa bahagia akan besarnya cinta david padanya.

Mereka mengobrol tentang laporan akhir calista, membahas apa yang kurang menurut dosen dan apa yang harus calista lakukan. Mereka membahas itu sampai sate pesanan mereka datang.

Calista ingin memberitahu david masalah adrian yang menghubunginya. Tapi calista takut mood david berubah saat dia tahu.

...----------------...

Calista mengecek jam di ponselnya, sudah pukul 11:51 malam. 2 menit lagi sudah jam 12. Calista meminta david berhenti sebentar di minimarket.

"Mau beli apa yank?"

"Mau beli minum dulu bang."

David memarkirkan mobil diparkiran minimarket. Saat david ingin turun, calista menahan.

"Adek aja bang. Cuman beli minum aja."

"Ya udah hati hati sayang."

Calista masuk ke dalam minimarket. Setelah mengambil apa yang dia butuhkan, calista membayar belanjaannya dan kembali ke mobil.

David ingin menjalankan mobil tapi calista menahannya. Calista melihat ponselnya, tepat waktu.

Calista lalu mengambil lilin dan pemantik yang dia beli diminimarket, lalu menancapkan lilin pada roti yang dia beli.

David langsung tertawa setelah melihat jam di mobil sudah menunjukan jam 12. Artinya ini sudah hari ulang tahunnya.

Calista menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan meminta david membuat harapan dan meniup lilinnya.

"Yeah,, selamat ulang tahun abang sayang. Doa adek, abang tetap sehat, selalu sayang sama adek dan abang vale."

"Terima kasih sayangnya abang, calon istri abang, ibu dari anak anak abang kelak."

Calista memeluk leher david dan memberikan sebuah ciuman mesra. David yang mendapat ciuman tiba tiba sempat terdiam, lalu mulai membalas ciuman calista. David menghentikan ciuman mereka saat mendengar suara motor yang masuk ke parkiran minimarket itu.

"Jangan dilanjutkan sayang. Abang takut tidak bisa menahan diri."

Calista paham dan menjauhkan diri dari david.

"Terima kasih ya sayang."

"Terima kasih untuk apa bang?"

"Terima kasih karena sudah sayang sama aku, sudah mau terima aku dan sudah menemani hidup aku selama ini."

"Sama sama abang."

Mobil mereka sudah masuk pekarangan rumah. Mereka masuk kedalam rumah dengan berpegangan tangan. David menyuruh calista masuk kamar dan tidur karena sudah lewat tengah malam. Lalu dia pun berbaring di sofa dan mulai tertidur.

...----------------...

Pagi harinya, mereka semua sudah bersiap siap. David ingin merayakan ulang tahunnya dengan piknik di vila yang sudah david sewa. Vila itu berada di pinggir pantai.

Mereka membawa pakaian ganti, peralatan mandi dan barang barang yang sekiranya mereka butuhkan di vila. Setelah semua barang sudah dimasukan ke dalam mobil, mereka pun berangkat ke vila.

Waktu yang diperlukan untuk sampai di vila itu adalah 3 jam perjalanan dengan mengendarai mobil. Mereka berangkat dari rumah pukul 10 pagi, dan mereka akan sampai sekitar pukul 1 siang.

Dalam perjalanan mereka sangat menikmati pemandangan, mereka melewati bukit bukit yang hijau dan subur dan juga sungai yang berair jernih.

Pukul 1:20 mereka sampai di vila. Febi sangat excited dengan vila itu. Vila yang terbuat dari kayu, punya teras yang cukup luas yang bisa menampung belasan orang. Vila ini punya 3 kamar yang cukup luas, dengan masing masing kamar mempunyai kamar mandi. Ada ruang tamu dan ruang tengah yang tergabung tanpa sekat, ada dapur dan ruang makan, ada juga kamar mandi yang berada dekat dapur.

Pengurus vila sudah menyiapkan makan siang untuk mereka. Untuk makan malam dan sarapan besok pagi juga akan disiapkan oleh pengurus vila.

...----------------...

David mengajak vale untuk tidur siang dulu agar nanti sore mereka bisa jalan jalan di pinggir pantai dan menikmati sunset. Begitu juga papa dan mama yang sudah masuk ke kamar untuk beristirahat setelah makan siang.

Febi dan calista sedang asyik berfoto di teras vila. Mereka asyik berfoto sampai keluar dari kamar dan menegur mereka untuk istirahat.

...----------------...

Papa dan mama sedang asyik menikmati air kelapa sambil memperhatikan anak anak dan cucu mereka. Febi dan Calista berjalan jalan dipantai. David dan vale sedang main kejar kejaran, vale sengaja berlari ke pinggir pantai agar terkena air laut dan ketika david mengejarnya vale sengaja menyiramkan air laut ke badan david.

"hahaha papa kalah"

"Oh belum tentu boy"

David tidak mau kalah, dia juga ikut menyiram air laut ke vale. Mereka berdua perang air laut. Melihat febi dan calista yang sedang berfoto david mengajak vale untuk menjahili mereka berdua.

Calista dan febi terkejut saat mendapat siraman air laut dari vale dan david. Mereka berdua tidak mau kalah, mereka balas menyiram david dan vale yang sudah basah kuyup. Alhasil mereka berempat menjadi basah kuyup dan diomeli oleh mama.

Papa menyuruh mereka berempat untuk mandi di vila. Sementara papa dan mama tetap dipantai menikmati surya yang mulai turun keperaduannya.

...----------------...

Malam itu, pengurus vila sudah menyiapkan bahan makanan untuk barbeque di teras.

David dibantu papa sedang menyalakan arang untuk mereka pakai memanggang makanan nanti. Sedangkan mama dan calista membuat bumbu dan sausnya. Febi kebagian menjaga vale agar tidak terlalu dekat dengan api dan menyiapkan peralatan makan.

Saat semuanya sudah siap, david mulai membakar daging. Mereka bercanda tawa sambil menikmati angin laut malam itu. Calista makan sambil menyuapi vale dan david yang sedang dalam mode manja. Mereka berdua bersaing untuk mendapat perhatian calista.

Semuanya berjalan bahagia sampai david yang sedang memegang ponsel calista membaca notifikasi pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

'Calista kapan kita bisa bertemu lagi?'

David tidak membuka pesan itu. Dia hanya melihat dari notifikasi yang muncul. David merasa sangat cemburu dengan pesan itu, dia ingin menanyakan pada calista tapi dia menahan diri karena tidak ingin bertengkar di depan keluarga dan anak mereka.

...----------------...

Tanpa sadar david mulai menghiraukan calista sejak tadi malam. Calista mulai bertanya tanya. Apakah semalam dia berbuat kesalahan atau mengucapkan kalimat yang menyakiti hati david.

Tidak. Calista tidak merasa melakukan kesalahan. Lalu kenapa david mendiamkannya. Calista tidak suka dihiraukan seperti ini oleh david. Setiap kali calista berbicara padanya, david selalu berpura pura tidak mendengar atau sibuk dengan vale.

Kejadian itu berlangsung terus sampai mereka pulang dari vila dan mengantar papa mama febi dan vale kebandara. Mereka terlihat baik baik saja didepan keluarga mereka. Tapi ketika berdua saja, david akan kembali mendiamkan calista.

Calista sudah tidak kuat lagi. Saat dalam perjalanan pulang ke rumah, calista mulai membuka pembicaraan dengan bertanya,

"Abang, abang kenapa? Kenapa abang mendiamkan aku kayak gini? Kalau aku ada salah, bilang bang."

"Ta, aku lagi nyetir. Kita bahas dirumah aja."

Calista tercekat, dia tidak percaya apa yang barusan dia dengar. Bukan tentang penolakan david, tapi karena panggilan david padanya. Ta, Calista. Panggilan yang tidak pernah dia dengar dari mulut david selama 3 tahun sejak mereka bersama sampai dengan saat ini. Sakit rasanya.

Semarah apa david padanya, kenapa dia? Calista memilih diam, bahkan sampai mobil memasuki pekarangan rumah.

Calista masuk kedalam rumah tanpa menunggu david. Dia tidak ingin mendapat penolakan lagi dari david. David yang melihat calista masuk tanpa menunggunya jadi tersulut emosi yang sudah ditahannya sejak semalam.

"Ta, kita perlu bicara." bentak david saat calista ingin masuk ke dalam kamar.

"Ta? Abang udah gak pernah manggil aku kayak gini sejak 3 tahun lalu bang."

Calista berbalik dan menatap david dengan wajah sedih. Dia tidak apa salahnya. David mendiamkannya dan tiba tiba membentaknya.

"Abang kenapa sih? Dari semalam abang gak mau ngomong sama aku. Trus abang malah bentak aku."

"Kamu tanya aku kenapa? Aku begini kayak gini karena kamu. Aku udah pengen ngomongin ini sama kamu sejak semalam tapi aku tahan karena ada papa dan mama."

Suara david mulai meninggi. Calista paham david marah besar. Untung saja, tidak ada orang lain di rumah itu. ART yang biasa membantu di rumah itu sudah david suruh libur sampai hari selasa.

"Karena aku? Apa kesalahan aku kak?"

"Kamu masih gak sadar atau pura pura bodoh sama perbuatan kamu."

"Apa sih bang. Aku gak paham. Kasih tau aku apa salah aku. Aku minta maaf kalau memang aku buat salah bang."

Calista berusaha agar nada bicaranya serendah mungkin. Agar david tidak semakin emosi.

"Aku sangat mencintai kamu ta. Selama kita LDR, aku selalu berusaha percaya sama kamu. Aku menjaga kepercayaan kamu disini ta. Tapi kamu disana punya hubungan dengan laki laki lain."

'Laki laki lain? Oh Tuhan apa lagi ini?'

"Aku gak punya hubungan apapun sama laki laki lain bang. Sumpah. Aku hanya mencintai kamu bang."

"Lalu siapa laki laki yang mengirim pesan padamu itu?"

'Ya Tuhan matilah aku'

"Pesan mana yang abang maksud?"

"Kemarikan ponsel kamu. Aku melihat notifikasi pesan dari laki laki yang ingin bertemu lagi sama kamu."

Calista hanya bisa menyodorkan ponselnya. Dia yakin david sudah mengetahui soal adrian.

"Bang, aku memang menerima pesan dari laki laki lain. Tapi aku tidak pernah membalasnya bang."

David membuka aplikasi pesan di ponsel calista. Dia mencari pesan yang dibacanya semalam. Pesan tanpa nama kontak, dan belum dibuka oleh calista.

David mengklik pesan itu. Dan dia membaca pesan yang sebelumnya tidak dihapus calista. David menyadari kalau orang yang mengirim pesan itu adalah Adrian, mantan pacar david dan ayah kandung vale.

David meremas ponsel calista. Calista hanya bisa berdiri mematung. Dia tidak tau harus berkata apa dan berbuat bagaimana. calista semakin takut melihat wajah putih david yang sudah memerah karena emosi.

.

.

.

Bersambung...

Mohon dukungan untuk karyaku yaa.

Jangan lupa like, vote dan komentarnya.

Makasih ❤❤

1
ione
Luar biasa
Fok Ananda
mutasi cuk🥰
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
sri maryati
bagus
Anna Khairurr
Luar biasa
Chece Wullan
Mohon maaf ya, untuk bab 50 terlambat di update. Karena faktor kesibukan author dan proses review yang cukup lama.
Tetap dukung karya author ya.
💙💙💙
💞Amie🍂🍃
iklan dulu ya kak🤭
💞Amie🍂🍃
Iklan dulu thor
Muhammad Bagus
keren banget si David. tegas nya ga kaleng2.

thor.. keren banget ih penggambaran sosok David.
💞Amie🍂🍃
🌹for you rhor
Chece Wullan: 😀 thanks kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Hayoo jalan kemana tuhh
Chece Wullan: Nyari angin kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
🌹 for you thor
Chece Wullan: makasih ya kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
romantisnya disemangatin ayankk🤭🤭
Chece Wullan: jadi pengen disemangatin ayang
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Kode keras bang bucin🤣
Chece Wullan: takut diambil orang 😅
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Aaaa pengen punya Abang perhatian kek gitu😭😭
💞Amie🍂🍃
Keluarga Cemara gak sih🤭🤭
Muhammad Bagus
kenapa ga nikah aja. secara yg perempuan udh selesai kuliah. soal kerja kan bisa sambilan setelah menikah. anak udh gede ini. keluarga calon suami jg baik. mendukung.

malah kan bisa jdi fitnah kalo kelamaan. apalagi status perempuan ada anak.
Chece Wullan: belum boleh menikah kak
total 1 replies
💞Amie🍂🍃
Bisa aja asal saling percaya dan jujur 🤗🤗
💞Amie🍂🍃
iklan dulu ya kak
Rachel
Calista sudah pernah melakukan kesalahan yg fatal sama mantan pacarny. diulangi LG melakukan hub.badan sama David padhl belum menikah 🤦🏻‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!