Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
nasehat
" Oke oke bisa di atur itu. Jangan khawatir lah nanti kalau sudah pasti aku tinggal dimana nantinya aku akan kasih tahu kalian. " Ucap Tristan.
Semetara itu billa dan nina sudah sampai didepan resto dan nina sudah memikirkan motornya di dekat motor Tristan.
" Beneran ini motor kak Tristan bill. " Tanya nina.
" Iya ini motor mas Tristan tadi pagi aku juga di antar pakai motor ini. "
" Oh aku ingat setelah malam lamaran kamu dan kak Tristan, ada teman papa datang ke rumah dan minta tolong untuk jualkan motornya. Mungkin motor ini yang di maksud,karena papa bilang kak Tristan yang beli motornya. "
" Ya Allah sebenarnya sesultan apa sih suamiku ini nin. Padahal itu kan siangnya habis bayar mobil papa kamu, lalu habis lamaran beli motor ayah kamu, dan kamu tahu kemarin aku di belikan kalaung liontin dan ponsel baru juga. " Ucap billa.
" Ya kamu tanya lah sama suami kamu, ayolah kita ke dalam dulu kasihan nanti kak Tristan sudah nunggu di dalam. " Ucap nina
Mereka pun segera berjalan masuk dan mencari di mana keberadaan Tristan dan teman-temannya. Dan setelah melihat Tristan billa dan nina pun jalan mendekatinya.
" Eh ada cewek yang mendekat kemari. Sana kan kamu godain siapa tahu nanti bisa jadi istri kamu. " Celetuk Bima yang melihat billa dan nina yang mendekati mereka.
Semuanya pun melihat kearah dimana Bima melihat kedua wanita yang mendekati mereka, tidak terkecuali Tristan. Tristan pun tersenyum melihat istrinya yang datang.
" Jangan ganggu in mereka, karena mereka sudah ada yang punya. " Ucap Tristan.
" Jangan bilang itu istri kamu tris." Ucap yoga.
" Iya yang satu istri ku, dan yang satu adik angkat ku itu. " Ucap Tristan.
" Buset cantik amat istri mu tan. " Ucap Bima.
" Jaga pandangan kalian, karena kalian bukan muhrim ingat dosa. Dan jangan sampai nanti dilaknat Allah SWT. " Ucap Tristan.
" Assalamu'alaikum. " Ucap billa dan nina.
" Walaikum salam. " Jawab mereka bersama.
" Sini sayang di dekat mas. Biar nina disamping kamu saja. " Ucap Tristan.
" Iya mas Terima kasih. " Ucap billa.
Billa pun segera duduk di samping kiri Tristan dan nina berada di samping kiri billa, tepatnya mepet di dekat tembok. Tidak lama pesanan mereka pun datang.
" Silahkan kakak semua nya, ini pesanannya sudah, adakah tambahan lainnya kak. " Ucap pramusaji yang mengantar pesanan mereka semua.
" Sudah kak terima kasih, nanti kalau ada lagi saya akan panggil kak. " Ucap Tristan.
" Baik silahkan di nikmati kak makanannya. Saya permisi dulu kalau begitu. " Ucap pramusaji tersebut.
Tristan dan yang lain pun segera menikmati makanan yang ada di depan mereka. Sesekali Tristan juga menyuapi billa. Karena dia memang sangat suka memanjakan istrinya itu.
Semua teman-teman Tristan pun sangat iri dengan hal tersebut. Namun mereka tidak berkomentar apapun karena mereka juga merasa sangat senang bisa melihat Tristan seperti itu. Beberapa saat mereka pun selesei dengan makan mereka siang ini.
" Tan kamu gak mau ngenalin Kita-kita ini. " Ucap doni.
" Oh maaf. Kenalkan ini istriku nabilla putri maharani. Dan sebelah kirinya adik angkat ku, lanina permatasari. "
" Halo kakak semuanya aku billa istrinya mas Tristan. " Ucap billa.
" Halo billa, aku doni mahesa. "
" Aku kikan fernando. "
" Aku Bima Sakti. "
" Aku yoga Pratama. "
" Aku Diego mahespati. "
" Aku dani pamungkas. "
" Aku gilang ramadhan. "
" Aku arya dwi raharja. "
" Aku titon purnama. "
" Aku singgih panular. "
Ucap semua sahabat Tristan satu persatu. Dan nina juga memperkenalkan dirinya sendiri. Mereka pun bercengkrama dan bercanda. Sampai Tristan juga mengajak mereka berjamaan shalat zuhur.
Setelah membayar Tristan pun mengajak mereka untuk pulang. Dan berpisah di restoran tersebut. Tristan segera pulang bersama billa, mereka mengantarkan pulang dulu nina.
" Kak nanti mampir ya, mama kangen katanya sama kakak. " Ucap nina.
" Iya dek nanti kakak mampir, papa juga dirumah. "
" Papa kalau siang dirumah kak, nanti kembali ke butik kalau sudah habis ashar. "
" Ya sudah kakak juga mau ketemu sama papa. "
" Baiklah kak, aku di depan ya aku tidak mau ganggu yang lagi pacaran. "
Tristan dan billa hanya tersenyum saja mendengarkan ucapan nina. Dan mereka segera menuju rumah nina, dan nina di depan sebagai penunjuk jalan.
Tidak lama mereka pun sampai di rumah nina, dan merekan segera mengucapkan salam setelah memikirkan motornya.
" Wuih jagoan papa mau juga datang kemari. " Ucap pak damar.
" Assalamualaikum pa, bagaimana kabar papa dan mama. " Ucap Tristan lalu mencium punggung tangan mereka berdua.
" Walaikum salam. Papa alhamdulillah sehat, kalau mama sakit karena merindukan anak angkat kesayangan nya. "
" Eh sakit apa ma." Ucap Tristan.
" Tidak mama tidak sakit apa-apa memang papamu ini suka menggoda mama kok. "
" Hahhahaha papa ini memang suka sekali menggoda ma. "
" Ayo ayo duduk dulu, masa bicara mau sambil berdiri juga. " Ucap pak damar.
" Mas billa ikut nina ke kamar ya. " Ucap billa.
" Iya nanti kalau mau pulang bilang sama ma."
" Pa ma aku ke kamar dulu sama billa. " Ucap nina.
" Ya sudah sana, kalau belum makan, itu mama sudah masuk opor ayam dan sambal goreng ati. "
" Sudah kok ma, kami sudah makan siang tadi sama teman-teman kak Tristan. "
Setelah itu mereka berjalan menuju kamar nina, dan meninggal kan Tristan dan kedua orang tau angkatnya di ruang tamu.
" Bagaimana nak apakah kamu bahagia menikah sama billa. " Ucap pak damar.
" Ya bahagia pa, namanya juga pengantin baru pa. Oh ya pa Tristan mau tanya adakah tanah yang di jual pa, tristan ingin bangun rumah Tristan sendiri bersama billa pa. Tristan ingin bangun rumah untuk billa pa."
" Oh nanti kalau ada info papa kabari kamu nak. Memang kau yang dekat atau yang jauh dari rumah kamu dan billa. "
" Ya kalau bisa yang dekat aja pa, biar tidak repot nanti kalau billa minta pulang untuk jenguk mama dan dino. "
" Oke nanti akan papa carikan jika ada nanti papa hubungi kamu. Bagaimana usaha ternak kamu masih jalan kan."
" Masih pa, dari situ juga Tristan selama ini bisa bayar kuliah dan bantu sedikit ayah dan bunda pa. Dan mungkin sekarang ayah yang mengurusnya. Karena selama 3 hari ini Tristan tinggal di rumah billa pa. "
" Ya sesekali kunjungilah kedua orang tuamu, agar mereka juga merasa masih jadi orang tuamu, kalian harus bisa membagi waktu antara keluarga kalian berdua. Percayalah nak seorang ibu tidak menginginkan harta atau pun kedudukan milik anaknya. Yang dia butuhkan adalah perhatian dan kasih sayang dari anaknya. " Ucap mama angkat Tristan.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu