Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketahuan.
" Baik kak. "
Tristan pun segera mengeluarkan dompet khusus uangnya dari dalam tas slempang yang dia bawa. Dan dia mengambil 19 lembar yang 100 ribuan, dan menyerah kan kepada karyawan toko tersebut.
" Ini mbak uangnya, silahkan di hitung dulu jika kurang nanti saya tambahin mbak. "
" Baik kak saya Terima uangnya kak, dan silahkan ditunggu kak. "
Karyawan pun menghitung uang yang diberikan Tristan, setelah itu mengembalikan kepada Tristan 1 lembar.
" Maaf kak, ini kelebihan 100 ribu. "
" Tidak apa-apa untuk mbak saja, dan tolong segera di bungkus ya mbak. "
" Maaf kak saya tidak bisa menerima, karena susah peraturan tidak boleh menerima tip dari pelanggan. "
" Sudah ambil saja Dian martina tidak apa-apa. "
" Kok tahu nama saya kak. "
" Lah aku teman kamu di SMP xxx Surakarta, apa kamu lupa. Ini aku Tristan prakoso. "
" Ya Allah jadi ini kamu Tristan, Masya Allah kenapa nikah gak undang-undang sih, Anak-anak pasti akan datang. "
" Cuma ijab saja, belum resepsi, nanti kalau resepsi pasti aku undang kalian semua tenang saja. " Ucap Tristan.
" Ya Allah bagus kalau begitu, aku tunggu undangannya. Ini uangnya di ambil lagi jangan kayak gini lagi lain kali, bisa di pecat aku nanti. "
" Baiklah maafkan aku kalau begitu, tolong cepat ya dibungkus istriku baru beli baju takut kelamaan nanti. "
" Okey siap. Kamu tunggu di sini dulu jangan kemana-mana, oh ya nanti aku minta kontak kamu biar aku masukan ke grup alumni kita. "
" Okey siap. "
Dian pun segera mengemas barang yang di beli oleh Tristan, dan tidak lama dian pun memberikan kepada Tristan. Tristan memasukannya ke dalam tas slempang yang dia gunakan.
" Terima kasih dian, aku pamit dulu ya, assalamu'alaikum. "
" Walaikum salam. "
Tristan segera pergi dari toko perhiasan dan menuju toko ponsel, untuk membelikan ponsel billa, karena walaupun punya apapun ponsel billa masih pakai yang belum tenar seperti jaman sekarang.
" Selamat datang kak, mau cari ponsel merk apa bisa kami bantu. "
" Saya mau beli ponsel ixxxxe kak. "
" Oh yang tipe apa berapa kak. "
" Yang xx xxxxxx kak warna putih. "
" Oh baik kak tolong tunggu sebentar saya ambilkan dulu."
Beberapa saat, transaksi pun selesai dan Tristan segera kembali ke toko baju yang dimana billa berada tidak lupa membelikan minuman dan camilan untuk billa. Dan karena billa juga sudah menghubungi meminta Tristan segera kembali.
" Mas dari mana kok lama. " Ucap billa setelah Tristan kembaki ke hadapan nya.
" Itu mas tadi ketemu teman SMP terus di ajak ngobrol dulu, jadinya lama sayang maaf, ini mas bawain milk shake untuk kamu dan camilan, semoga kamu suka. "
" Wah billa sangat suka ini mas, ayo cari tempat untuk duduk mas. Masa mau makan sambil berdiri. "
" Ya sudah ayo, cari yang dekat mushola saja ya sudah hampir maghrib ini. Atau mau ketempat lain lagi setelah dari sini. "
" Pulang saja ya mas habis maghrib, billa bawa banyak gini mau kemana lagi, nanti yang ada repot bawanya mas. "
" Ya sudah kalau gitu kita setelah shalat maghrib dan makan ini. Dino dibelikan apa sama mama. "
" Emt, nanti sekalian jalan pulang saja mas. Kali ini billa mau me time sama mas dulu, walaupun hanya sebentar. " Ucap billa.
" Oke oke apapun yang ratu ku minta akan mas turuti. "
" Terima kasih mas. " Ucap billa sambil memeluk lengan Tristan.
" Sini biar mas yang bawa semuanya. Kamu tidak boleh lelah, harus banyak senang dan bahagia saja Oke. "
" Oke mas. "
Wanita mana yang tidak senang di kasih perhatian penuh, dan diratukan oleh orang yang paling di sayangi di dunia ini. Saat ini mereka merasa dunia adalah milik mereka berdua.
Setelah sampai diparkiran mereka pun segera meninggalkan mall. Dan mencari majid di sekitar sana, untuk sekedar mampir shalat dan menikmati makanan dan minuman yang Tristan beli.
Kebetulan di sekitar masjid di sediakan tempat untuk beristirahat yang masih berada di sekitar masjid. Tristan dan billa pun menikmatinya disana. Dengan saling bercanda dan saling berbalas kata cinta dan sayang.
" Mas sudah adzan, mas shalat dulu saja biar billa yang jaga. Nanti gantian ya mas. "
" Baiklah kamu disini dulu ya, andai saja tadi bawa mobil bisa ditaruh semuanya di mobil sayang. "
" Tidak apa-apa mas billa senang kok bisa motoran sama mas, billa bisa peluk mas sepuasnya. "
" Ya sudah kalau begitu mas shalat dulu kamu di sini baik-baik ya. " Tristan pun berdiri dan mencium kening billa.
" Eeemmmmtttt, Terima kasih mas. "
Tristan pun hanya tersenyum dan segera berjakan kedalam masjid untuk ikut shalat maghrib berjama'ah. Dan billa masih disana untuk meminum obat yang selama 3 tahun ini dia konsumsi.
Sementara di rumah billa.
Mamanya sudsh tahu tentang kanker apa yang billa alami, karena tanpa sengaja sang mama menemukan bungkus obat yang sudah lama billa simpan. Itu kesalahan billa biasanya juga sudah di buang tapi kali ini dia ceroboh karena lupa membuangnya.
" Ya Allah gusti, kenapa putri ku bisa mengidap penyakit sebahaya ini. " Ucap mama mayang.
" Sudahlah mayang, mungkin itu disebabkan oleh sesuatu yang kita tidak tahu, jodoh, rezeky, maut Allah SWT yang memberikan. Coba nanti kamu bujuk biar dia mau melakukan operasi. Ini belum terlalu parah sepertinya jadi masih bisa di angkat. " Ucap temannya mama mayang.
" Tapi ndah, aku yang sangat tidak memperhatikan dirinya, sampai aku tidak tahu dia menderita penyakit ini. Aku adalah ibu yang tidak baik ndah. " Ucap mama mayang.
" Jangan salahkan dirimu, mungkin ini adalah ujian untuk billa dan suaminya. Jadi biarkan berjalan seperti apa adanya. Cukup kamu doakan untuk kebaikan nya. Dan aku yakin suaminya tidak akan pernah meninggalkan anakmu, aku bisa menilai setelah kamu ceritakan tentang menantumu tadi. Bahkan dia sudah tahu, tapi masih menjaga perasaan putrimu dengan sangat baik. "
" Iya ndah, aku beruntung memiliki menantu seperti Tristan, dia bisa menjaga billa dan selalu bisa meratukan billa. Sungguh suami idaman dia itu ndah. Indah tolong aku rekomendasikan dokter terbaik nantinya. Aku hanya mengenal mu di kota ini, kamu satu-satunya temanku yang menjadi dokter. "
" Tenanglah mayang, biar nanti aku yang menangani, kasus penyakit seperti ini biasa aku yang menanganinya. Jadi tinggal bawa anakmu saja kapanpun kerumah sakit tempat ku bekerja. Nanti akan aku usahakan yang terbaik untuk nya. " Ucap dokter indah.
" Terima kasih ndah, kamu memang sahabatku yang paling baik sejak dulu. "
" Itu juga karena suami kita yang sudah bersahabat lama kan yang. Tidak usah di pikirkan, serahkan kepada ku. "
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu