" Apa maksud dari keluarga mu bicara seperti itu mas? Apakah aku kalian anggap orang asing selama ini? Apa bakti ku pada suami serta keluarga ini tidak berarti apa apa?" Ria berkata dengan suara yang bergetar karena menahan tangis.
Selama ini ia hanya dianggap orang asing oleh keluarga suami nya sendiri padahal dia lah yang selalu ada untuk suaminya ketika sedang terpuruk bahkan dia rela menjadi tulang punggung mencari rezeki demi sesuap nasi karena suami yang dicintainya di PHK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maharanii Bahar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7
"Ri-ria". Ujar kami bersamaan.
Ria hanya melirik kami sebentar sambil tersenyum tipis lalu membuang muka nya, semua masih terasa mimpi bagiku melihat nya setelah sekian lama.
....
"Assalamualaikum dan selamat malam semua nya, perkenalkan saya ria ningsih selaku CEO serta pemilik RN group dan Julio adalah orang kepercayaan saya sekaligus sahabat yang sudah saya anggap seperti saudara saya sendiri, dan mulai hari ini sampai seterusnya saya yang akan memimpin perusahaan saya sendiri dan julio akan menjadi asisten pribadi saya ,saya ucapkan terimakasih pada hadirin semua yang Sudi datang di acara yang saya selenggarakan, dan nanti juga akan ada beberapa perubahan di bawah kepemimpinan saya , itu saja yang dapat saya sampaikan sekian terimakasih ". Ujarku sambil melirik manusia yang tidak tahu diri itu bisa aku lihat mereka mencoba tersenyum ke arah ku namun aku sama sekali tidak peduli, tunggu saja hari nya tiba.
Para tamu sedang menikmati makanan yang telah disediakan begitu juga aku lalu duduk di meja yang memang disediakan untuk ku serta jajaran direksi, setelah acara selesai aku ingin segera pulang rasa nya hari ini cukup untuk membuat senam jantung para manusia itu.
Saat aku ingin memasuki mobil ku ,ada yang menahan pintu mobil ku dan ternyata yang menahan pintu mobil ku adalah Riyan dia memohon agar diberi kesempatan untuk berbicara sebentar pada ku, baiklah karna aku baik hati akan aku kabulkan aku pun keluar dari mobil ku.
"Ada apa?".
"Kenapa kamu tidak jujur pada mas kalau kamu sebenarnya orang kaya, serta kamu yang mempunyai perusahaan tempat mas bekerja?". Ujar nya dengan tak tau malu, aku bahkan jijik ingin memanggil nya dengan sebutan mas, rasanya hati ku sudah mati dan perasaan cinta berubah menjadi benci.
"Memang nya kenapa dan apa urusan mu?".
"Kalau sedari awal kamu jujur pasti ibu akan menyayangi kamu, dan aku juga tidak akan selingkuh serta aku bisa membantu mu untuk mengelola perusahaan mu".
"Hahahaha tawaku lepas , tidak kah kamu malu dengan apa yang baru saja kamu katakan Riyan? Ada andil apa kamu dalam perusahaan ku ha? Dan kalau ibu mu tidak menyukaiku terserah padanya kalau hanya menyayangi ku karna harta aku tak butuh di sayangi".
"Sombong sekali kamu , sudah bagus aku menjadi suamimu dan menerima dirimu yang mandul itu".
"Aku? Mandul? Terserah kamu saja , tapi apa pun yang keluar dari mulut mu aku sudah tak peduli sedikit pun".
"Kita bisa rujuk ,aku akan memutuskan Winda aku tau kamu masih mencintai ku kan, kita bisa adopsi anak kalau pun kamu tak mau tak perlu ada anak di antara kita, ayo kita kembali memperbaiki hubungan kita kembali".
"Kamu memang benar benar definisi manusia yang tidak tahu diri rupanya, mau seperti apapun kamu membujuk ku tidak akan mengubah keputusan mu, sudah kan tidak ada lagi yang dibicarakan? Aku akan pulang tak ada guna nya meladeni mu bicara yang ngawur itu".
"Tunggu kamu tak bisa seperti ini harus nya ini masuk ke harta Gono gini , aku harus mendapatkan separuh saham dari perusahaan mu".
"Dapatkan saja dalam mimpi mu, perusahaan itu ada jauh sebelum kita menikah, dan kamu ingin menuntut harta Gono gini,boleh saja akan aku tuntut balik harta yang menggunakan uang ku saat kita menikah kita lihat siapa yang menang".
Aku segera masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan Riyan yang tampak marah dengan apa yang aku ucapkan tadi , berani sekali dia meminta yang bukan hak nya kalau berani dia bermain main dengan ku maka akan aku tuntut harta Gono gini pada nya ,sudah untung aku tak menuntut ini itu serta mempermudah kan jalan persidangan.
Setelah sampai dirumah aku langsung masuk ke kamar karna memang aku begitu lelah ,merebah kan sebentar tubuh ku dan akhirnya tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu.
Mentari pagi membangun kan ku, dan badan yang tadi nya lelah menjadi semangat pagi ini karna aku akan kekantor dan melihat apa mantan suami serta mantan ipar apa kah mereka masuk kerja hari ini setelah kejadian tadi malam. Setelah bersiap dengan pakaian kerja yang cukup elegan ,rasa nya sudah lama aku tidak memakai pakaian ini lagi rasanya semangat kerja ku terkumpul ketika memakai pakaian ini .
"Pagi mbok ayo kita sarapan sama sama ajak pak Sarto sekalian".
"Pagi non , sebentar non mbok panggilin dulu Sarto nya" .
Kami pun sarapan bersama karna memang aku lebih suka sarapan bersama selain merindukan bapak ibu didesa aku juga sudah menganggap mereka orang tua keduaku.
"Aku berangkat dulu yang mang mbok".
"Hati hati non".
Karena jarak rumah dan kantor tidak jauh dalam sekejap aku pun sampai , saat aku melangkah masuk mereka semua menunduk hormat pada ku sambil menyapa, setelah sampai di ruangan ku, aku segera mengabari sekretaris ku untuk meminta laporan pada setiap devisi.
"Halo San tolong minta seluruh devisi menyerah kan laporan 3 bulan terakhir serta daftar seluruh karyawan"
"Baik Bu tunggu sebentar".
Hari ini Julio sudah mulai mengambil cuti nya, biarlah dia berlibur terkadang aku kasihan padanya mengemban tugas tanpa sempat mengenal wanita , mulai hari ini aku lah yang akan kehilangan waktu karna habis dipakai bekerja , pasti banyak yang harus diurus , tak lupa aku menelfon bapak dan ibu sebentar untuk menanyakan kabar mereka serta aku memberi tahu bapak kalau aku sudah menemukan bisnis apa yang akan aku buka nanti nya , aku memberi tahu bapak dan ibu terlebih dahulu dan Alhamdulillah mereka setuju dan menyuruh ku untuk cepat memulai usaha baru tersebut, mungkin aku akan meminta seseorang yang aku percaya untuk membangun usaha baru tersebut karna aku saja sudah disibukkan dengan perusahaan, ya rencana nya aku ingin membuka salon kecantikan serta cafe yang digabungkan dengan restauran, karna aku sudah menemukan tempat yang cukup strategis, dan untuk masalah harga aku cocok kan untuk kalangan menengah dan menengah kebawah ,karna target pasar ku untuk orang kalangan bawah karna kalau kalangan atas tentu tak akan ramai , biarlah untung sedikit sedikit biar pelan tapi pasti .
Tak lama susan sekertaris ku mengantarkan laporan laporan tersebut beserta daftar seluruh karyawan, setelah dia keluar yang pertama aku cek daftar karyawan apa jabatan nya dan berapa gaji nya berapa lama dia berkerja disini, saat melihat muncul lah nama putri ternyata dia kepala divisi pemasaran, dia belum lama kerja kenapa bisa langsung jadi kepala divisi, nanti akan aku cek seperti nya ada yang tidak beres.