NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Tergoda

Nabilla segera keluar dengan napas tersengal. Walaupun belum mencapai malam, tapi ia sudah gelisah untuk mempersiapkan dirinya yang akan melewati malam pengantinnya nanti malam.

Nabilla mencari artikel untuk mengetahui cara melayani suaminya di internet. Saat membaca salah satu syaratnya di internet itu yang memintanya untuk mengenakan lengerie seksi, wajahnya langsung lesu.

"Itu pakaian seperti apa? bagaimana caranya aku membelinya, aku saja tidak punya uang. Aku hanya di kasih uang belanja bulanan untuk kebutuhan dapur. Bagaimana caraku untuk membeli baju aneh ini." Hati Nabilla terasa nyeri.

Tidak lama bunyi timer microwave yang terdengar nyaring membuyarkan lamunannya. Nabilla segera mengeluarkan cheese cake dari oven lalu di letakkan di piring ceper.

Aroma harum terasa sangat nikmat walaupun belum di cicipinya. Nabilla memotong semua kue itu dan mencobanya sedikit.

"Wah. Ternyata sangat lezat. Semoga mas Amran suka. Nabilla membawanya ke dalam kamar Amran.

Ia menghias kue itu dengan sangat cantik agar suaminya tertarik.

Saat Nabilla masuk ke kamarnya, lagi-lagi Amran merasa sangat gugup. Tatapannya tidak terlepas dari wajah cantik Istrinya. Ingin berpaling, tapi tengkuknya seakan tegang di tempatnya untuk terus menatap kecantikan Nabilla.

"Mas Amran mau makan kuenya, sekarang?" tanya Nabilla dengan suara yang lembut.

"Iya." Amran terlihat datar. Ia harus menahan dirinya agar tidak terlihat menyukai Nabilla.

Nabilla memberikan potongan kue itu pada Amran dengan tangan gemetar.

"Ini mas."

"Suapin aku!"

"Hah..?" Nabilla lagi-lagi gugup.

"Suapin aku. Apakah kamu tidak mendengarku?"

"I..iya." Nabilla menyodorkan kue itu ke mulut Amran dengan memalingkan wajahnya dan Amran menggigitnya setengah sambil menarik sudut bibirnya.

"Makanlah sisa potonganku!"

"Aku...?"

"Ya. Siapa lagi."

"Eh- iya." Nabilla memakan potongan sisa kue itu sambil mengunyahnya dengan lembut.

"Potong lagi dan kamu yang makan."

"Aku nanti saja. Buat mas Amran saja."

"Lakukan seperti tadi. Satu potong kue untuk kita berdua. Seperti yang aku lakukan. Aku akan memakan sisa potongan dari gigitanmu."

"Baik. Belum saja Nabilla mengigit kue itu, Amran langsung mengigitnya hingga mereka mengigit kue itu bersamaan. Amran tidak kuat lagi menahan hasratnya saat melihat remahan kue itu belepotan di sekitar bibir Nabilla yang basah.

Ia memagut bibir Nabilla yang berusaha melawannya hingga tubuh gadis itu sudah terbaring di kasur. Nabilla begitu takut untuk membalas ciuman suaminya. Lagi pula ia juga bingung bagaimana cara mencium bibir. Ia hanya meresapi ciuman suaminya sebagai pembelajaran untuknya hari ini.

Rasa manis kue itu membuat Amran memperdalam ciumannya dengan memaksa memasuki lidahnya ke dalam rongga mulut istrinya. Nabilla tidak tahu cara membalas ciuman suaminya dan ia juga sangat takut untuk melakukannya.

Amran menghentikan ciumannya. Ia ingin Nabilla melakukan hal yang sama dengannya. Nabilla segera mengambil oksigen di sekitarnya karena ia sangat lama menahan nafasnya.

"Apakah kamu tidak pernah berciuman?"

"Astaghfirullah. Ciuman sama siapa, mas?"

"Ya sama kekasihmu."

"Ini adalah ciuman pertamaku. Dan mas Amran adalah kekasihku sekaligus suamiku. Pria pertama dan insya Allah yang akan menjadi yang terakhir dalam hidupku," ucap Nabilla sambil tertunduk malu.

Ia merapikan jilbabnya yang sempat berantakan. Nafasnya masih memburu dengan tangan terkepal menahan gejolak jiwanya yang mendapatkan ciuman pertamanya.

Sementara Amran merasa keanehan saat mencium Nabilla. Ada perbedaan yang begitu mencolok yang dirasakannya saat ia mencium Fina tanpa ada perasaan berdebar karena ia hanya mengedepankan naf*sunya. Tapi, dengan Nabilla, ada letupan emosionalnya yang membuat jantungnya tidak bisa ia kondisikan saat ini.

"Ada apa denganku. Ciuman ini tidak ada artinya apa-apa untukku. Aku tidak mungkin jatuh cinta padanya, bukan? Dia hanya cantik. Bentuk tubuhnya pasti tidak sebagus milik Fina. Dia tidak seksi bahkan tidak bisa membuatku gairah. Mungkin juga saat ini rambutnya kriting dan dia jarang keramas. pasti kutuan. Tidak, itu sangat menjijikkan." Batin Amran.

"Tinggalkan aku sendiri! Dan mengenai tawaranku, lupakan saja! Aku tidak mau kamu menemaniku tidur di sini. Lebih baik kita tidur di kamar masing-masing," ucap Amran membuat Nabilla menarik nafas panjang sambil memejamkan matanya. Rasanya sangat sakit mendengar penolakan Amran padanya.

"Baik mas."

Air mata Nabilla merebak bersamaan pintu kamar itu ditutup. Ia kembali ke kamarnya dengan perasaan hancur. Sesaat yang lalu suaminya membawanya ke atas awan biru lalu menghempaskan angannya sampai ke kerak bumi.

"Nabilla, sabar sayang! Kebahagiaan itu tidaklah murah. Kamu harus menebusnya dengan berbagai ujian secara bertubi-tubi untuk bisa meraih itu. Tetaplah semangat dan serahkan semuanya kepada Allah. Ini adalah bagian dari ujian. Iman mu harus kokoh jika menghadapi suamimu seperti Amran," batin Nabilla menenangkan dirinya sendiri.

Nabilla beralih ke dapur untuk memasak makan malam. Ia tidak ingin memberi celah untuk setan menghancurkan pikirannya. Baginya setan ingin membuat ia marah maupun sedih. Nabilla membaca ayat qursy berulang kali agar hatinya tenang.

Saat malam tiba, sekitar pukul tujuh malam Nabilla sudah rapi menyiapkan makan malam untuk suaminya. Ia memakai dress santai agak sedikit ketat membungkus tubuhnya yang ramping hingga memperlihatkan lekukan tubuhnya terlihat indah. Ia juga mengenakan hijab yang pendek hanya cukup menutupi dadanya yang besar.

Nabilla mengetuk pintu kamar suaminya berulang kali tidak ada jawaban. Ia nekat masuk dan tidak menemukan suaminya di dalam sana. Tapi ia mendengar ada suara di depan balkon kamarnya Amran. Karena pintu balkon itu terbuka, Nabilla menghampiri suaminya.

Langkah Nabilla terhenti saat mendengar Amran sedang bicara mesra dengan Fina.

"Jangan sedih sayang! Nanti malam aku akan mendatangimu. Aku tidak mungkin bercinta dengan Istriku. Dia bukan gadis impianku. Dadanya kecil tidak seperti milikmu. Apa lagi bodinya tidak seperti bodymu yang sangat seksi. Sudah dulu ya. Aku lapar. Aku makan malam dulu. Satu jam lagi aku akan menemuimu. Pakailah lengerie merah. Dan tunggu aku sayang!" Amran memberi kecupan manis pada Fina.

Sementara itu Nabilla kembali ke meja makan sambil memainkan ponselnya dengan hati terluka. Amran keluar menemui istrinya. Ia sangat kaget saat melihat penampilan baru istrinya yang tidak lagi mengenakan hijab panjang dan gamis lebar.

Nabilla mengenakan jilbab warna pink dengan riasan wajah terlihat cantik malam ini. Sentuhan lip gloss berwarna pink dengan eyeliner pada mata indahnya membuat jantung Amran kembali berdenyut.

"Sial! kenapa dia malah menggodaku dengan penampilan seperti itu ," batin Amran kesal tapi suka. Suka dengan perubahan penampilannya Nabilla.

"Aku mau makan."

"Baik." Nabilla berdiri menghampiri suaminya hingga Amran bisa melihat lekukan tubuh indah istrinya. Karena posisi Nabilla lebih tinggi darinys membuat Amran bisa menikmati dada sekang istrinya yang terbungkus bera itu terlihat menjulang tinggi.

"Astaga payu**ara itu besar sekali." Amran menelan salivanya dengan susah payah karena adik kecilnya sudah tidak bisa lagi bekerjasama.

Yang membuat kepala Amran terasa makin pening saat melihat Nabilla membalikkan tubuhnya untuk mencuci tangan. Bokong Nabilla tercetak jelas di balik dreesnya itu.

"Sial. Apakah dia sengaja menggodaku untuk memperlihatkan tubuh jenjangnya itu?" Amran makin dibuat panas dingin oleh Nabilla yang tidak sengaja menggoda suaminya.

1
Nispu Wati
Cantik👍
Erry Zaidah Luthfiyah
aq suka bangt karya² anda author, menginspirasi bngt dlm kehidupan sehari², kdg baca ada hal yg menggugah peningkatan keimanan, saat iman kita lg down.
pokoknya the best outhor ni.
ditunggu karya² emas lainnya ya، lope² sekebon ya othor.
fans dari jambi
Nispu Wati
Ya Allah coba nyata,betapa sejahteranya
Rakyat
Erry Zaidah Luthfiyah
seandainya presidenku spt pak amran n nabila, pasti rakyat akan sejahtera
girlcant
good
Nispu Wati
Itu pasti modus pembunuh bayaran
Agar bisa menangkap tamara
Dan membunuh EL
girlcant
ya Allah/Sob//Sob//Facepalm/
girlcant
ngakak ya Allah/Sob//Sob//Sob/
anabellaruby💝
🤣🤣🤣🤣 tambah lagi pusing nya amran
anabellaruby💝
wah Nabilla nya cerdik Thor aku salut...
anabellaruby💝
/Drool//Drool//Drool/
anabellaruby💝
waww...cucok semua visual nya thorrr
anabellaruby💝
Amran..... Amran selangkang mulu
Yuni Lestari
Luar biasa
Nispu Wati
Jgn sampai nikah sama nadia
Nispu Wati
Sakira jodohkan dgn Adam aja thor
Kayanya nadia gak cocok dgn adam
Ari Nuryanti
sukurin
Ari Nuryanti
pelukan berjamaah
Nova Angel
🤭🤭🤭🤭👍👍👍👍
Nova Angel
mantap nabila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!