Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18. Empat Sahabat Farhan
Farhan dan Rachel berangkat hari ini menuju Bandung. Dia tampak sangat bahagia. Pagi-pagi mereka telah pamit.
"Mas, kenapa kamu memilih Bandung untuk tempat bulan madu Kita?" tanya Rachel saat diperjalanan.
"Kota Bandung banyak memberikan aku kenangan," ucap Farhan dengan tersenyum.
Berbeda dengan Farhan yang tersenyum, hati Rachel bagai ditusuk duri saat pria itu memberikan jawabannya. Pastilah kenangan yang dimaksud suaminya adalah Andin.
Rachel menarik napas dalam dan panjang, dia harus mempersiapkan hatinya mulai saat ini. Pasti akan ada kesakitan demi kesakitan yang akan dia dapatkan selanjutnya.
Sampai di kota Bandung, tanpa bertanya apapun lagi, Rachel hanya mengikuti kemana suaminya membawa dia pergi. Farhan mengajak istrinya menginap di sebuah villa.
Saat masuk ke dalam Villa, Rachel kaget melihat ada 4 orang yang telah ada di dalamnya. Dua pria dewasa dan dua wanita. Farhan langsung memeluk kedua laki-laki itu.
"Apakah Farhan telah janjian bertemu di villa ini?" tanya Rachel. Wanita itu kembali menarik napas.
Memanglah kehadiran dirinya tidak pernah dianggap oleh suaminya. Buktinya Farhan tidak pernah meminta pendapatnya. Mana ada bulan madu dilakukan bersama teman lainnya.
Farhan duduk di antara keempat temannya. Bercanda, dan tertawa hingga melupakan kehadirannya yang masih berdiri. Salah seorang teman wanita Farhan menatapnya. Rachel lalu tersenyum membalas tatapan wanita itu.
"Siapa wanita yang bersama kamu, Farhan? Kenapa dibiarkan berdiri saja?" tanya wanita itu.
Farhan langsung menoleh. Pria itu berdiri dari duduknya dan mengapit lengan Rachel.
"Kenalkan ini istriku, Rachel," ucap Farhan mengenalkan pada keempat temannya. Satu persatu Rachel menyalami mereka.
"Jadi ceritanya sudah move on, nih!" ucap salah seorang temannya yang bernama Dodi.
"Cantik banget, tentu saja bisa membuat Move on. Apa ini juga hasil perjodohan kedua orang tuamu?" tanya pria yang bernama Reno.
"Bukan, aku menikah dengan Rachel atas pilihanku sendiri," ucap Farhan.
"Apa kita sebelumnya pernah bertemu?" tanya teman wanita Farhan yang bernama Yuni.
Wanita itu merasa pernah bertemu dengan Rachel, tapi entah di mana. Dia memandangi wajah wanita itu dengan intens, membuat Rachel menjadi salah tingkah.
"Apaan sih, Yun? Memandangi sampai begitu," ucap Dodi.
"Coba kamu perhatikan wajah Rachel, seperti tidak asingkan?" tanya Yuni. Teman wanita satu lagi yang bernama Mia, ikutan memandangi wajah Rachel.
"Sudah-sudah, kalian membuat Rachel jadi risih. Kita jadi ke kebun Teh-nya sekarang? Nanti keburu sore," ajak Dodi.
Dengan mobil yang dikendarai Dodi, mereka berenam pergi menuju kebun teh. Farhan duduk di depan dengan Dodi sebagai supir. Dibelakang supir duduk ketiga wanita. Kursi paling belakang ditempati Reno.
Sepanjang perjalanan Rachel hanya diam. Kelima orang itu terus saja bercerita. Dari percakapan mereka, Rachel dapat menyimpulkan jika kelima orang itu sahabatnya Farhan semasa kuliah. Mereka juga sahabatnya Andin. Buktinya dari tadi nama Andin sering mereka ucapkan.
"Ingat nggak saat kita ke kebun teh, tiba-tiba hujan turun. Andin sampai basah kuyup. Keesokan harinya dia langsung sakit. Farhan sampai panik, takut banget kehilangan Andin," ucap Yuni.
"Padahal akhirnya Andin juga pergi meninggalkannya," ucap Mia, dan diikuti dengan tawa yang lainnya.
"Kalian bicara apa? Dari tadi ngomongin Andin aja. Ingat, saat ini Farhan telah menikah. Ada istrinya," ucap Reno yang berada di belakang.
Dari tadi, diam-diam pria itu memperhatikan Rachel. Dia dapat melihat jika istri Farhan itu merasa kurang nyaman dengan obrolan mereka. Terbukti dengan dia yang hanya diam sambil memandangi jalanan. Ketiga sahabat Farhan yang lain jadi terdiam mendengar ucapan Reno.
"Rachel tidak akan marah. Dia telah mengetahui hubunganku dengan Andin dulunya. Aku rasa dia pasti mengerti," ucap Farhan.
Ketiga teman Farhan itu serempak memandang ke arah Rachel. Wanita itu membalas dengan tersenyum.
"Mas Farhan, benar. Mengobrol aja. Anggap saja aku tidak ada di antara kalian," ucap Rachel masih dengan tersenyum.
...****************...
