NovelToon NovelToon
Bunga Di Atas Bekas Luka

Bunga Di Atas Bekas Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Duda / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dwi'rhmta

Felicia, seorang mahasiswi yang terjebak dalam hutang keluarganya, dipaksa bekerja untuk Pak Rangga, seorang pengusaha kaya dan kejam, sebagai jaminan pembayaran utang. Seiring waktu, Felicia mulai melihat sisi manusiawi Pak Rangga, dan perasaan antara kebencian dan kasih sayang mulai tumbuh di dalam dirinya.

Terjebak dalam dilema moral, Felicia akhirnya memilih untuk menikah dengan Pak Rangga demi melindungi keluarganya. Pernikahan ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah utang, tetapi juga pengorbanan besar untuk kebebasan. Meskipun kehidupannya berubah, Felicia bertekad untuk mengungkapkan kejahatan Pak Rangga dan mencari kebebasan sejati, sambil membangun hubungan yang lebih baik dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi'rhmta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

- Perubahan Kecil

Senja mulai menyelimuti rumah besar Rangga. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, mencerminkan suasana hati Lusi dan Rangga yang sedang tegang. Pertengkaran kecil mereka bermula dari sebuah pertanyaan sederhana yang dilontarkan Lusi.

"Pak Rangga," kata Lusi, suaranya sedikit gemetar, "Saya sudah bertemu dengan Mbak Rani."

Rangga mengangkat kepalanya dari tumpukan dokumen, tatapannya tajam. "Lalu?" tanyanya, suaranya datar namun terdengar tegang.

"Beliau menceritakan banyak hal tentang masa lalu Bapak," lanjut Lusi, "Tentang… tentang kesedihan Bapak."

Wajah Rangga menegang. Ia meletakkan pena di atas meja dengan keras, suaranya meninggi. "Apa urusanmu dengan masa laluku?!" suaranya menggema di ruang kerja yang sunyi. "Aku sudah bilang, jangan ikut campur urusanku!"

Lusi tertunduk, dadanya sesak. Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. Ia merasa terluka oleh kata-kata Rangga, namun ia berusaha untuk tetap tegar. Ia tahu bahwa Rangga sedang marah, sedang melindungi dirinya sendiri dari luka-luka masa lalu.

"Maaf, Pak Rangga," kata Lusi, suaranya lirih. "Saya hanya ingin memahami Bapak. Saya ingin… saya ingin membantu Bapak."

Rangga terdiam sejenak, napasnya memburu. Ia mengusap wajahnya dengan telapak tangan, mencoba untuk menenangkan diri. Ia tahu bahwa ia telah bersikap kasar kepada Lusi, namun ia tidak bisa menahan emosinya. Masa lalunya adalah luka yang masih sangat perih, luka yang tidak ingin ia ungkit kembali.

"Kau tidak bisa memahaminya," kata Rangga, suaranya sedikit lebih lembut, namun masih terdengar dingin. "Masa laluku bukan urusanmu."

Lusi mengangguk, menyeka air matanya. Ia tahu bahwa Rangga benar. Masa lalu Rangga memang bukan urusannya, namun ia tetap ingin memahami Rangga, ia tetap ingin membantu Rangga. Ia tidak akan menyerah begitu saja.

"Baiklah, Pak Rangga," kata Lusi, suaranya tenang. "Saya mengerti. Namun, saya tetap di sini untuk membantu Bapak, sejauh yang Bapak izinkan."

Rangga menatap Lusi, melihat tekad yang terpancar di mata Lusi. Ia terdiam, terkejut dengan keteguhan hati Lusi. Ia tidak menyangka bahwa Lusi akan tetap bertahan setelah pertengkaran kecil ini. Ia menghela napas, kemudian berkata, "Terima kasih."

Suaranya masih dingin, namun ada sedikit kelembutan yang tersirat di dalamnya. Pertengkaran itu berakhir, meninggalkan keheningan yang berat, namun juga sebuah pemahaman yang baru mulai tumbuh di antara mereka.

Pertengkaran ini, seburuk apapun, menunjukkan bahwa di antara mereka, terdapat sebuah ikatan yang lebih dalam dari sekadar hubungan majikan dan pekerja.

Beberapa hari setelah pertengkaran kecil itu, suasana di rumah Rangga terasa berbeda. Udara tegang yang sebelumnya menyelimuti rumah itu kini sedikit mereda. Rangga, tanpa disadari, mulai menunjukkan perubahan sikap terhadap Lusi. Perubahan yang kecil, namun cukup berarti bagi Lusi.

Pagi itu, Rangga memberikan Lusi secangkir kopi hangat sebelum Lusi memulai pekerjaannya. Ini adalah hal yang tidak biasa dilakukan Rangga. Rangga biasanya hanya memberikan perintah dan menuntut hasil kerja tanpa memperdulikan kondisi Lusi.

"Minumlah," kata Rangga, suaranya datar, namun ada sedikit kelembutan di dalamnya. Lusi menerima kopi itu dengan sedikit terkejut, namun ia berusaha untuk tidak menunjukkannya. Ia tersenyum tipis, lalu mengucapkan terima kasih.

Sepanjang hari itu, Rangga beberapa kali memberikan Lusi kemudahan dan keringanan dalam pekerjaannya. Ia memberikan Lusi akses ke beberapa dokumen penting yang sebelumnya tidak diizinkan, ia juga memberikan Lusi sedikit waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia bahkan membatalkan beberapa rapat yang seharusnya melibatkan Lusi, mempertimbangkan kondisi Lusi yang terlihat kelelahan.

Lusi merasa sedikit lebih nyaman di rumah Rangga. Ia merasa bahwa Rangga mulai memperlakukannya secara berbeda, dengan sedikit lebih perhatian dan pengertian. Ia menyadari bahwa Rangga masih belum sepenuhnya berubah, ia masih memiliki sikap dingin dan misteriusnya. Namun, perubahan kecil yang ditunjukkan Rangga sudah cukup untuk memberikannya sedikit harapan.

Suatu sore, Rangga memanggil Lusi ke ruang kerjanya. Lusi masuk ke ruangan, menemukan Rangga sedang duduk di kursinya. Ia sedikit gugup, tidak tahu apa yang akan Rangga bicarakan.

"Lusi," kata Rangga, suaranya tenang. "Kerjamu bagus. Kau sangat membantu."

Lusi tersenyum lega. Ia merasa bahwa pujian Rangga adalah pengakuan atas kerja kerasnya. Ia merasa bahwa Rangga mulai menghargai dirinya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, namun ia merasa sedikit lebih nyaman dan aman di rumah Rangga.

Perubahan kecil yang dilakukan Rangga, memberikan Lusi sedikit harapan untuk masa depan yang lebih baik. Rumah yang sebelumnya terasa seperti penjara, kini sedikit demi sedikit terasa lebih seperti tempat tinggal. Rangga, yang sebelumnya terasa seperti monster, kini menunjukkan sedikit sisi kemanusiaannya. Dan itu sudah cukup untuk memberikan Lusi kekuatan untuk terus bertahan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!