Just A Momen _Istri Tangguh

Jengah dengan situasi sunyi, Ayank akhir nya angkat bicara.

"Apa kekasih mu jadi datang? aku akan pergi jika dia sudah tiba, sekaligus aku mau berkenalan dengan kekasih khayalan mu. Dia pasti secantik bidadari bukan? kekasih khayalan biasa selalu dalam versi cantik yang sempurna." Ucap Ayank sembari menahan tawa. Wanita itu mengatup mulut nya, agar tak lancang mengeluarkan tawa laknat di hadapan pria di hadapan nya.

Sedangkan wajah Arkhan semakin memerah menahan rasa malu.

"Bisa kah kau tak meledek ku?" desis Arkhan agar tak terdengar oleh sang ibu, jika dia tengah kesal pada tamu tak di undang mereka. Kamar ibu nya berada persis di depan, di mana kursi tempat nya duduk berada.

"Eh? aku tak meledek, aku hanya bertanya." Balas Ayank dengan wajah polos. Wanita itu menatap tanpa dosa pada Arkhan.

Arkhan menghela nafas berat melihat tingkah Ayank yang sangat menggemaskan bagi nya. Wanita itu tak berubah sama sekali, wajah remaja yang sejak dulu dia puja. Wajah itu masih sama. Terlihat semakin menawan, dan membuat nya semakin sadar untuk tak lagi menaruh rasa.

"Pergilah Ay, aku bukan orang yang kau cari." Ucap Arkhan melunak. Pria itu tak berani menatap wajah Ayank.

"Apa aku mengatakan kau orang yang sedang aku cari? kenapa kau bisa berspekulasi ke arah sana, tanpa ada pembahasan yang mengarah pada hal yang bukan topik kita saat ini?" Skak!

Arkhan terlihat gugup, pria itu gusar. Kenapa dia bisa lupa, jika wanita di hadapan nya itu adalah wanita cerdas dan sangat pandai mengendalikan situasi juga emosi seseorang.

"Sudah malam, aku mau beristirahat. Aku bukan pemuda dari keluarga kaya raya yang bisa bersantai di pagi hari. Pulanglah, aku tau kau berbohong soal dompet mu." Arkhan beranjak menuju pintu masuk. Namun sebelum sempat Arkhan menutup pintu, kalimat Ayank membuat seluruh persendian lemas seketika.

"7 February, 11 tahun yang lalu. Kecelakaan maut yang menewaskan seorang sopir keluarga Gerardo, juga seorang pengawal. Juga membuat keluarga tersebut kehilangan jejak putra bungsu mereka. Hanya satu orang yang selamat dari kecelakaan itu, yaitu putra kebanggaan keluarga Gerardo. Alex Gerardo. Kecelakaan yang membuat jiwa seorang ibu seperti di tarik keluar dari raga nya. Wanita yang harus menghabiskan satu tahun hidup nya di rumah sakit jiwa, akibat depresi berat. Wanita yang kini hidup dengan mental labil yang selalu berhasil di kendalikan oleh keluarga nya. Sungguh wanita yang sangat malang bukan? ah, kenapa aku bercerita pada mu? kau kan orang asing yang kebetulan pernah ku tolong." Ayank menatap datar punggung pria yang masih setia membelakangi nya.

"Aku pamit, maaf telah mengacaukan malam Minggu mu Arkhano Gerardo."

Deg!

Jantung Arkhan semakin berdebar tak karuan, menahan denyut perih akan kenyataan yang baru saja dia dengar. Ayank benar-benar berhasil membuat emosi nya naik turun bagai rollercoaster.

"Lalu bagaimana kabar ibu malang tersebut?" Ayank tersenyum di ujung tangga, umpan nya telah di lahap habis. Arti nya rasa nya nikmat bukan? Tanpa berbalik, Ayank menjelaskan sedikit informasi yang dia ketahui. Walau sejati nya, Ayank mengetahui semuanya.

"Sudah jauh lebih baik. Hanya saja..." Ayank sengaja menggantung kalimat nya, dia ingin mempermainkan sisi emosional Arkhan hingga jatuh sempurna dalam permainan nya.

"Hanya apa?!" tanya Arkhan tak sabar, pria itu sudah berdiri tepat di belakang Ayank. Kedua sudut bibir Ayank semakin melebar sempurna.

"Hanya sedikit labil, itu wajar. Mengingat seseorang yang pernah mengidap gangguan mental, kadang bisa sangat bergantung pada perhatian juga situasi yang di tentukan oleh orang lain. Apa lagi itu adalah keluarga nya sendiri. Aku permisi, selamat malam Ar." Ayank melangkah seolah akan benar-benar pergi.

"Tunggu Ay, cerita kan lebih banyak tentang wanita malang itu." Lirih Arkhan dengan mata berkaca-kaca.

Ayank menghentikan langkahnya lalu berbalik, di tatap nya wajah tampan di hadapan nya dengan perasaan iba. Namun misi nya jauh lebih penting.

"Kenapa kau begitu penasaran? dia hanya wanita asing bagi mu, dan ku rasa bukan sesuatu yang penting untuk di bahas. Istirahat lah, bukan kah kau hanya anak seorang petani yang tak akan menyia-nyiakan waktu hanya untuk mendengarkan kisah dongeng tak berarti." Ujar Ayank tenang.

Arkhan semakin gusar dengan sikap wanita di hadapan nya itu. Sangat sulit untuk di tebak.

"Cerita kan saja!" ketus Arkhan sudah tak bisa lagi menahan kesabaran nya.

"Jelaskan padaku, satu saja alasan kenapa aku harus membuka aib keluarga orang lain pada orang asing seperti mu?" terjebak! ya Arkhan terjebak oleh permainan kata wanita itu. Bukankah dia yang memulai nya? kenapa kini dia yang seolah sebagai tukang gosip nya.

"Karena...." Arkhan kebingungan, Ayank masih menatap nya menanti kan sebuah jawaban.

"Karena apa Ar? karena kau mengenal nya? begitu?" tanya Ayank berusaha menekan sisi kesal nya karena Arkhan tak kunjung mengakui siapa diri nya.

"Ah, baiklah. Aku akan pulang saja, besok aku juga akan pergi dari kota ini. Senang berteman dengan mu meski kau tak menganggap nya begitu." Ayank kembali berbalik. Namun Arkhan menarik pergelangan tangan Ayank hingga membuat wanita itu hampir oleng, jika saja tak berpegangan di lengan kokoh Arkhan.

"Apa kau gi...."

"Hmmmppp...." Arkhan menempel bibir nya lalu ******* nya, untuk menyalurkan emosi nya pada wanita yang telah mempermainkan pertahanan hati nya.

"Apa ciuman ku lebih baik dari suami mu?" bisik Arkhan di telinga Ayank, sementara Ayank berusaha mengumpulkan kesadaran nya. Itu adalah ciuman pertama nya.

Ayank meringis kala Arkhan dengan kuat menekan jari manis nya, yang di mana melingkar cincin pernikahan nya di sana.

"Katakan, apakah aku masih amatir? hingga kau tak bisa memberikan jawaban yang mungkin saja akan melukai harga diri ku sebagai seorang laki-laki." Cecar Arkhan masih dengan posisi memeluk wanita itu. Jari jempol nya masih menekan kan kuku nya di jari manis Ayank, sungguh menyakitkan. Ayank bisa merasakan hawa kecemburuan yang terasa panas dari deru nafas Arkhan yang terlihat menahan amarah.

"Ciuman mu membuat ku menginginkan lebih dari sekedar ciuman." blush. Bukan Ayank yang berhasil dia buat merona, kini pipi Arkhan yang terasa panas.

"Ini adalah ciuman pertama ku, kau sudah lancang mencuri nya. Kau harus bertanggung jawab jika kelak aku menginginkan nya lagi." Ucap Ayank melepaskan pelukan Arkhan lalu berbalik.

Wanita itu berjalan menuju mobil sambil mengusap pelan sudut mata nya. Kakak adik itu telah membuat nya menetes kan air mata. Arkhan melihat dengan jelas, saat Ayank mengusap sudut mata nya. Pria itu merasa sangat bersalah yang amat sangat, namun saat akan mengejar Ayank. Mobil wanita itu lebih dulu melaju. Arkhan menatap mobil Ayank dengan perasaan tak menentu.

"Mbok, aku keluar sebentar!" seru Arkhan dari luar kamar mbok Nah saat mengambil kunci motor nya. Mbok yang memang belum tidur dan tak sengaja mengintip, wanita itu melihat dan mendengar semua nya.

"Semoga kau benar-benar menemukan keluarga kandung mu nak. Sudah saat nya kau kembali pada kehidupan mu yang sesungguhnya." Ujar wanita itu mengusap air matanya.

Bertahun-tahun menyimpan rahasia besar, namun tanpa dia ketahui. Arkhan pun menyimpan rahasia besar yang sama dengan nya.

Sungguh konflik yang menguras pertahanan emosi siapa pun yang terlibat di dalam nyam Terutama Ayank yang mengetahui segala nya. Wanita itu lah yang paling banyak menahan rasa sakit seorang diri. Berperan sebagai seorang yang selalu terlihat polos dan bersikap manis, semua demi menutupi aib besar dua keluarga.

🍀🍁🍀🍁🍀🍁🍀

Penasaran gak sama rahasia besar Ayank??

Apa yang akan Arkhan lakukan untuk meminta maaf pada wanita yang telah dia lukai harga diri nya meski tanpa sengaja. Pria itu menahan rasa cemburunya kala melihat benda melingkar indah di jari manis Ayank.

Kuyy komen yang banyak yahh!! Komen kalian bakal merubah kemalasan othor dalam berhalu ria🤗🤗🤗😚😚😚😚

Lope lope yang banyak buat kalian semua🤍🤍🤍🤍🥰🥰🥰🥰