Gadis Kecil Milik Tuan CEO

Malam ini Joya tidur dengan sangat nyenyak,mungkin karena belakangan ini dia tidak mendapat tekanan dari siapapun membuat nya merasa nyaman walau terkadang Maxim sangat menakutkan tapi jika dia menurut dan tidak membuat kesalahan maka Maxim tidak akan menghukum dirinya dan bersama Maxim Joya bisa makan dengan kenyang tanpa takut mendapat amukan seperti saat dia tinggal bersama Miranda mamanya.

Joya menggeliat walau matanya belum terbuka tapi bibir nya sudah tersenyum untuk menyambut pagi yang cerah.

Perlahan Joya membuka matanya''Astaga,apa yang terjadi Tuan?''Tanya Joya yang langsung membelalakkan matanya karena di depan nya Maxim menatap nya dengan sangat menakutkan di tambah lagi penampilan Maxim yang berantakan sepertinya dia tidak tidur dengan nyenyak atau mungkin tidak tidur sama sekali.

Dengan refleks Joya terduduk walau agak sedikit sulit karena pakaian tebal yang dia kenakan?Tapi mata nya kembali terbelalak melihat keseluruh penjuru kamar yang sudah berantakan entah kapan itu terjadi Joya sama sekali tidak mendengar atau menyadarinya.

''Tuan apa ada gempa?''Tanya Joya sedikit khawatir.

Maxim menatap nya dengan mata yang memerah dan sepertinya dia sangat marah tapi Joya tidak berpikir sejauh itu dia hanya berpikir jika itu terjadi karena ada gempa.

''Tuan,maaf ayo kita segera menyelamatkan diri.Saya takut jika gedung ini roboh dan kita tidak sempat menyelamatkan diri!''Joya memegang tangan Max dan menariknya tapi tarikan Joya tertahan karena Max sama sekali tidak bergeming.

Maxim terus menatap Joya yang kebingungan tapi dia hanya diam tanpa mengatakan apapun.

''Om Hans tolong kami.Tolong Tuan Max dia sangat ketakutan!''Teriak Joya yang panik melihat Max hanya diam saja.

Sudut alis Max terangkat''Om?artinya yang kemarin itu Hans ?''Batin Max.

Max terkejut saat tiba tiba Joya menangkup kedua pipinya''Tuan tenang ya!Ada aku disini jangan khawatir aku akan menyelamatkan Tuan!''Joya menatap mata Max dengan serius terlihat ketulusan di mata Joya.

Sementara Max wajah nya yang tadi tegang sekarang berangsur angsur melemah,sentuhan Joya membuat nya menjadi sangat tenang.

''Om Hans,cepat!''Panggil Joya lagi.

Joya meletak kan tangan kekar Max di bahu nya yang kecil membuat Max sedikit tersenyum samar bagaimana mungkin Joya berniat ingin memapah Max yang tubuh nya mungkin tiga kali lipat Joya.

''Tenang Tuan anda akan selamat percayalah!,aku tidak akan membiarkan anda terluka sedikit pun!''Joya masih berusaha menghibur Max.

Dengan tertatih Joya memapah Max yang tubuhnya lebih besar dari nya tapi karena niat baik nya Joya sampai juga ke depan pintu dan memegang handel dengan susah payah.

Pintu terbuka tapi Joya masih belum menyadari apapu karena masih fokus pada keadaan Max.

''Pelan pelan Tuan!Jangan takut!''Ucap Joya.

Joya membawa Max ke sofa dan menduduk kan nya disana.''Dimana Om Hans apakah dia sibuk menyelamatkan dirinya sendiri dan tidak sedikit pun mau berusaha menolong Majikan nya?Aku akan memarahinya jika bertemu dia nanti.Jika kita selamat pecat saja dia tuan!Biar aku yang menjaga anda!Saat seperti ini kita tahu siapa yang peduli dengan kita dan yang bukan.Dia tidak setia dengan anda.''Oceh Joya dengan nada geram karena ternyata Hans tidak ada pantas saja Hans tidak datang saat Joya memanggilnya.

''Dasar gadis bodoh!''Batin Max merasa terhibur dengan tindakan Joya yang spontan.''Tapi jika aku baik padamu apakah kau akan setia padaku?''Bqtin Max lagi.

''Ehhh tapi tunggu!Kenapa di ruangan ini semua baik baik saja?Tidak berantakan seperti dikamar?Joya mulai menyadari jika ruangan ini dan kamar mereka kondisinya berbeda.Joya melihat Max yang sedikit terangkat sudut bibirnya.

''Apa ada gempa lokal?''Tanya Joya pada Maxim.

''Tuan ada apa sebenarnya ini?Kenapa aku jadi linglung begini?''Gumam Joya yang masih menatap Max.

''Dasar bodoh.Tidak ada gempa!''Ucap Max kembali dingin.

'''Ha..Apa?jadi di kamar?''Joya membuka mata dan mulut nya bersamaan,sangat imut membuat Max sangat gemas dengan gadis yang di belinya itu.

Joya menepuk kepalanya sendiri dia menyadari sesuatu dan membuat nya merasa malu hingga dia langsung berlari kembali ke kamar dan menutup pintu dengan sangat keras.

Maxim tertawa tapi tidak terlalu keras, melihat Joya seperti itu membuat nya sedikit terhibur setelah semalaman dia tidak bisa tidur karena info yang di berikan anak buah nya.Awalnya dia akan melampiaskan amarah nya pada Joya tapi karena melihat reaksi Joya yang panik pelihat nya seperti itu membuat Max justru merasa senang.

Di kamar Joya menutup wajahnya karena merasa malu''Astaga apa yang tadi aku lakukan?Aku terlalu cepat menyimpulkan sesuatu,tapi itu salah nya mengapa dia memasang wajah seperti itu tapi bagaimana kamar ini bisa berantakan?Apa dia yang melakukan nya tapi kenapa aku tidak menyadari nya?Ahhhh Tuan Max.Astaga pakaian ku?Oh Tuhan ....''Joya meluruh kelantai karena merasa bodoh dan malu bersamaan sampai dia tidak menyadari jika pakaian nya masih berdouble double.

Pintu terbuka,Hans masuk dan heran melihat Maxcim duduk di sofa hanya menggunakan boxernya dan tanpa memakai kaos.

''Buang pikiran kotor mu!aku tidak mungkin menyentuhnya aku hanya butuh status saja darinya!''Ucap Maxim ketus karena melihat tampang Hans yang seakan akan mencurigainya.

Hans tersentak dia memang sedang berpikir jikabos nya telah menodai Joya dan Hans sangat menyayang kan hal itu jika sampai terjadi.

''Kau dari mana?''Tanya Max

''Maaf tuan,saya membeli sarapan untuk kita.''Jawab Hans sambil mengangkat bungkusan yang ada di tangan nya.

''Sudah bawa sana!''Maxim kembali duduk dengan santai tapi matanya masih menatap kamar yang sampai saat ini masih tertutup rapat dengan Joya yang masih ada di dalam.

Joya melepas satu persatu pakaian yang dia kenakan dengan tubuh yang masih sedikit lemas mengingat kelancangan nya memegang wajah Max.

''Bagaimana jika dia marah?Ahhh Joya kamu sembrono.''Joya memukul kepala nya pelan.

''Sebaiknya aku minta maaf saja,sebelum tuan Maxim marah dan menghukumku!''Joya menetaokan hatinya walau masih degdegan.

Setelah selesai melepas pakaian nya Joya keluar dengan wajah menunduk.Max hanya melihat nya dengan santai apa yang akan di lakukan Joya.

Hans yang baru keluar dari dapur jadi terdiam dan merasa aneh dengan adegan yang ada di hadapan nya.

''Emmm tuan..itu..''Joya sangat gugup tangan nya terus meremas ujung baju nya hingga menjadi kusut.

Max tidak menjawab tapi hanya melihat Joya saja membuat jantung Joya semakin degdegan.

''Emmm tuan..Itu..Emmm ''Joya masih saja gugup padahal tadi dia sudah menguatkan hatinya sendiri.

Braakkkkk...

''Astaga...''