Gadis Kecil Milik Tuan CEO
"Plakkkk...."
Suara keras tamparan yang mendarat di pipi gadis cantik membuat wajahnya yang putih mulus itu berubah menjadi merah dan sebentar lagi sepertinya akan tercipta anak sungai atau mungkin banjir bandang di pipi gadis remaja yang sangat cantik itu.
"Dasar anak pembawa sial,sudah berapa kali aku katakan padamu jangan memanggilku mama di depan orang dan sekarang kau justru memanggilku mama di hadapan semua teman teman ku!"Marah Miranda pada Joya.Dia tidak suka jika ada yang tahu jika gadis di hadapan nya ini adalah anak nya,Miranda tidak mau mengakuinya.
"Hiksss..Ma..Maafkan Joya ma.Joya tidak bermaksud membuat malu mama.Hikss.."Lirih Joya di sela sela tangisnya.
"Kau selalu saja membuat kesalahan.Kau tidak lihat mereka mentertawakan ku saat kau memanggilku mama.Dasar ,hari ini kau harus membersihkan seliruh rumah dan jangan makan sampai aku mengijinkanmu!"Entah terbuat dari apa hati Miranda dia sama sekali tidak menyayangi anak yang dia kandung dan besarkan sendiri.
Joya hanya bisa menganggukkan kepalanya serta berlalu pergi kekamarnya untuk mengganti seragam nya dan mulai membersihkan rumah mereka.
"Ya Tuhan..Kenapa mama sangat membenciku?Apakah aku bukan putri kandungnya atau aku memang membawa kesialan untuk mama ya Tuhan?"Batin Joya.
Perutnya sudah mulai merasa lapar tapi pekerjaan nya belum selesai,dia sama sekali tidak berani meminta makanan pada mamanya bukan hanya tidak akan mendapatkan nya Miranda pasti akan menambah hukuman nya jika Joya berani meminta sebelum pekerjaan nya selesai.
"Kalau bekerja itu cepat sedikit jangan malas seperti itu apa kau tidak tahu jika sebentar lagi Briyan akan datang jadi sebelum dia sampai rumah ini harus sudah bersih dan kau sudah berada dalam kamarmu!"Teriak Miranda dari lantai atas.
"Iya ma!"jawabJoya lesu.
Briyan adalah kekasih Miranda mereka sudah menjalin hubungan selama dua tahun tapi belum ada kepastian tentang hubungan mereka dan Briyan juga tidak tahu jika sebenarnya Joya adalah putri Miranda yang dia tahu Joya adalah anak asisten nya yang selama ini bekerja bersama Miranda.
Kepala Joya sudah sangat sakit,perutnya teramat lapar karena pagi tadi Miranda hanya memberinya sedikit makanan bahkan lebih banyak makanan art di rumah Miranda.
Joya mempercepat pekerjaan nya sebelum Briyan datang dia harus selesai."Semangat Joya kau pasti bisa mengelesaikan semua ini dan segera beristirahat apalagi biasanya jika Briyan datang maka Joya sama sekali tidak di ijinkan keluar kamarnya maka sebelum itu dia harus selesai dan harus sudah makan.Ayo ayo semangat!"Joya mengulas senyum manis memberi semangat pada dirinya sendiri.
Miranda yang memperhatikan dari atas hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis remaja itu.
Hanya butuh beberapa waktu pekerjaan Joya pun selesai kini fia sudah berdiri di depan pintu kamar Miranda.
Tokkk..Tokk...
Kreeettt
"Ada apa?"Tanya Mitanda ketus
"Ma,Joya sudah menyelesaikan semua pekerjaan Joya.Apakah sekarang Joya boleh makan ma?"Tanya Joya semakin lemah bagaimana pun dia tidak bisa membohongi tubuhnya sendiri.
"Miranda melirik sekitar "Baiklah cepat sana pergi dan jangan keluar selama Briyan masih ada disini!Ingat itu!"Ucap Miranda.
"Baik ma!"
Bukan tanpa alasan Miranda tidak mengijinkan Joya keluar dari kamarnya sebab pernah suatu hari Briyan melihat Joya dan dia merasa kagum dengan kecantikan Joya hal itu membuat Miranda cemburu.Sejak saat itu Miranda tidak mengijinkan Joya keluar jika Briyan datang dan hal itu sangat di syukuri Joya karena dia bisa beristirahat.
Joya menyeret langkahnya menuju ke dapur,penglihatan nya kini sudah memburam taoi dia harus kuat.
"Bi..."
"Ada apa non?Astaga Nona kenapa Non?"Tanya Bi Minah yang kaget melihat Nona mudanya berwajah pucat dan terlihat sangat lemas.
"Saya lapar bik."Lirih Joya
"Ya ampun Non.Sudah sekarang Nona ke kamar saja biar nanti bibi yang bawakan makanan ke kamar nona ya.Ayo bibi bantu!"
Bi minah membantu Joya ke kamarnya,bukan kamar sebenarnya itu adalah gudang yang di bersihkan dan di jadikan kamar untuk Joya.Bahkan kamar bi Minah lebih layak dari pada kamar Joya.
Di rumah itu hanya bi Minah yang peduli dengan Joya dan tetap memperlakukan nya dengan baik walau kadang dia mendapat omelan dari Miranda karena menganggap Joya majikan nya.
"Pelan pelan Non!"Ucap bi Minah yang membantu Joya duduk di atas kasur nya.
'"Terima kasih bi."Lirih Joya.
"Sudah jangan banyak bicara dulu,bibi mau ambilkan makanan buat Non dulu ya!Bi Minah segera pergi meninggalkan Joya yang terbaring di kasur usang miliknya.
Dengan sangat cepat bi Minah segera menuang nasi beserta lauk yang banyak untuk Joya dan tidak lupa membawakan air minum untuk gadis yang sejak kecil sangat menderita itu.
"Non...Non Joya ini makanan nya"Bi Minah menyerahkan nasi dan air yang di bawanya pada Joya tidak lupa obat yang sempat dia ambil tadi.
Mata Joya terbuka sesikit"Terimakasih bi!"Ucap Joya.
"Bi Minahhh..!"Suara Miranda mengejutkan keduanya.
"Non,,Bibi pergi dulu ya nanti Ibu marah!"Kata bi Minah
Joya mengangguk dia juga tidak ingin jika bi Minah kena omelan mamanya yang galak itu.
Setelah kepergian bi Minah,Joya meminum air dengan tangan yang gemetar lalu memakan nasi yang dan meminum obat yang dibawakan bi Minah.
Dengan tergopoh gopoh bi Minah menemui Miranda yang di ruang tengah disana sudah ada seorang pria muda yang lumayan tampan dia adalah kekasih Miranda.
"Iya bu."
"Lama banget sih.Cepat buatkan minum apa tidak lihat sekarang lagi ada tamu?"Sewot Miranda yang tahu jika bi Minah baru dari kamar Joya tapi dia tidak ingin membahas nya.
"Iya bu.Permisi!"
"Tunggu bi!"kata Briyan.
"Ada apa Tuan?"
"Anak bibi itu sekarang dimana?"Tanya Briyan terang terangan karena sejak melihat Joya dia menyukainya.
Mata Miranda melotot mendengar pertanyaan Briyan dia merasa tidak suka.
"Emm anak saya di kampung tuan,dia mengurus neneknya disana."Jelas bi Minah berbohong.
"Sayang srkali kenapa dia tidak berada disini saja,dia bisa menjadi model atau artis jika tetap berada disini!"Kata Briyan.
"Sudah sana buatkan minum malah ngobrol lagi!"Bentak Miranda melotot pada bi Minah.
Bi Minah menundukkan kepalanya dan mengangguk sebelum berlalu ke dapur.
"Kamu kenapa sih nanyain gadis kampung itu?Jangan bilang kamu tertarik dengan dia."Omel Miranda.
Briyan tersenyum tenang"Tentu saja aku tertarik dia gadis yang cantik rasanya tidak pantas menjadi anak pembantu tapi selain itu sebenarnya dia bisa menjadi atm berjalan jika kita bisa mengelabuinya!"Kekeh Bfiyan yang membayangkan jika Joya akan berada di bawah kendalinya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
epifania rendo
mampir thor
2023-11-23
0
Susanty
maaf Thor masih banyak yang typo🙏🏽
tapi aku suka sama ceritanya 🤗
2023-11-02
0
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku
2023-10-13
0