Gadis Kecil Milik Tuan CEO

Gadis Kecil Milik Tuan CEO

Bab 1.Joya milandra.

"Plakkkk...."

Suara keras tamparan yang mendarat di pipi gadis cantik membuat wajahnya yang putih mulus itu berubah menjadi merah dan sebentar lagi sepertinya akan tercipta anak sungai atau mungkin banjir bandang di pipi gadis remaja yang sangat cantik itu.

"Dasar anak pembawa sial,sudah berapa kali aku katakan padamu jangan memanggilku mama di depan orang dan sekarang kau justru memanggilku mama di hadapan semua teman teman ku!"Marah Miranda pada Joya.Dia tidak suka jika ada yang tahu jika gadis di hadapan nya ini adalah anak nya,Miranda tidak mau mengakuinya.

"Hiksss..Ma..Maafkan Joya ma.Joya tidak bermaksud membuat malu mama.Hikss.."Lirih Joya di sela sela tangisnya.

"Kau selalu saja membuat kesalahan.Kau tidak lihat mereka mentertawakan ku saat kau memanggilku mama.Dasar ,hari ini kau harus membersihkan seliruh rumah dan jangan makan sampai aku mengijinkanmu!"Entah terbuat dari apa hati Miranda dia sama sekali tidak menyayangi anak yang dia kandung dan besarkan sendiri.

Joya hanya bisa menganggukkan kepalanya serta berlalu pergi kekamarnya untuk mengganti seragam nya dan mulai membersihkan rumah mereka.

"Ya Tuhan..Kenapa mama sangat membenciku?Apakah aku bukan putri kandungnya atau aku memang membawa kesialan untuk mama ya Tuhan?"Batin Joya.

Perutnya sudah mulai merasa lapar tapi pekerjaan nya belum selesai,dia sama sekali tidak berani meminta makanan pada mamanya bukan hanya tidak akan mendapatkan nya Miranda pasti akan menambah hukuman nya jika Joya berani meminta sebelum pekerjaan nya selesai.

"Kalau bekerja itu cepat sedikit jangan malas seperti itu apa kau tidak tahu jika sebentar lagi Briyan akan datang jadi sebelum dia sampai rumah ini harus sudah bersih dan kau sudah berada dalam kamarmu!"Teriak Miranda dari lantai atas.

"Iya ma!"jawabJoya lesu.

Briyan adalah kekasih Miranda mereka sudah menjalin hubungan selama dua tahun tapi belum ada kepastian tentang hubungan mereka dan Briyan juga tidak tahu jika sebenarnya Joya adalah putri Miranda yang dia tahu Joya adalah anak asisten nya yang selama ini bekerja bersama Miranda.

Kepala Joya sudah sangat sakit,perutnya teramat lapar karena pagi tadi Miranda hanya memberinya sedikit makanan bahkan lebih banyak makanan art di rumah Miranda.

Joya mempercepat pekerjaan nya sebelum Briyan datang dia harus selesai."Semangat Joya kau pasti bisa mengelesaikan semua ini dan segera beristirahat apalagi biasanya jika Briyan datang maka Joya sama sekali tidak di ijinkan keluar kamarnya maka sebelum itu dia harus selesai dan harus sudah makan.Ayo ayo semangat!"Joya mengulas senyum manis memberi semangat pada dirinya sendiri.

Miranda yang memperhatikan dari atas hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis remaja itu.

Hanya butuh beberapa waktu pekerjaan Joya pun selesai kini fia sudah berdiri di depan pintu kamar Miranda.

Tokkk..Tokk...

Kreeettt

"Ada apa?"Tanya Mitanda ketus

"Ma,Joya sudah menyelesaikan semua pekerjaan Joya.Apakah sekarang Joya boleh makan ma?"Tanya Joya semakin lemah bagaimana pun dia tidak bisa membohongi tubuhnya sendiri.

"Miranda melirik sekitar "Baiklah cepat sana pergi dan jangan keluar selama Briyan masih ada disini!Ingat itu!"Ucap Miranda.

"Baik ma!"

Bukan tanpa alasan Miranda tidak mengijinkan Joya keluar dari kamarnya sebab pernah suatu hari Briyan melihat Joya dan dia merasa kagum dengan kecantikan Joya hal itu membuat Miranda cemburu.Sejak saat itu Miranda tidak mengijinkan Joya keluar jika Briyan datang dan hal itu sangat di syukuri Joya karena dia bisa beristirahat.

Joya menyeret langkahnya menuju ke dapur,penglihatan nya kini sudah memburam taoi dia harus kuat.

"Bi..."

"Ada apa non?Astaga Nona kenapa Non?"Tanya Bi Minah yang kaget melihat Nona mudanya berwajah pucat dan terlihat sangat lemas.

"Saya lapar bik."Lirih Joya

"Ya ampun Non.Sudah sekarang Nona ke kamar saja biar nanti bibi yang bawakan makanan ke kamar nona ya.Ayo bibi bantu!"

Bi minah membantu Joya ke kamarnya,bukan kamar sebenarnya itu adalah gudang yang di bersihkan dan di jadikan kamar untuk Joya.Bahkan kamar bi Minah lebih layak dari pada kamar Joya.

Di rumah itu hanya bi Minah yang peduli dengan Joya dan tetap memperlakukan nya dengan baik walau kadang dia mendapat omelan dari Miranda karena menganggap Joya majikan nya.

"Pelan pelan Non!"Ucap bi Minah yang membantu Joya duduk di atas kasur nya.

'"Terima kasih bi."Lirih Joya.

"Sudah jangan banyak bicara dulu,bibi mau ambilkan makanan buat Non dulu ya!Bi Minah segera pergi meninggalkan Joya yang terbaring di kasur usang miliknya.

Dengan sangat cepat bi Minah segera menuang nasi beserta lauk yang banyak untuk Joya dan tidak lupa membawakan air minum untuk gadis yang sejak kecil sangat menderita itu.

"Non...Non Joya ini makanan nya"Bi Minah menyerahkan nasi dan air yang di bawanya pada Joya tidak lupa obat yang sempat dia ambil tadi.

Mata Joya terbuka sesikit"Terimakasih bi!"Ucap Joya.

"Bi Minahhh..!"Suara Miranda mengejutkan keduanya.

"Non,,Bibi pergi dulu ya nanti Ibu marah!"Kata bi Minah

Joya mengangguk dia juga tidak ingin jika bi Minah kena omelan mamanya yang galak itu.

Setelah kepergian bi Minah,Joya meminum air dengan tangan yang gemetar lalu memakan nasi yang dan meminum obat yang dibawakan bi Minah.

Dengan tergopoh gopoh bi Minah menemui Miranda yang di ruang tengah disana sudah ada seorang pria muda yang lumayan tampan dia adalah kekasih Miranda.

"Iya bu."

"Lama banget sih.Cepat buatkan minum apa tidak lihat sekarang lagi ada tamu?"Sewot Miranda yang tahu jika bi Minah baru dari kamar Joya tapi dia tidak ingin membahas nya.

"Iya bu.Permisi!"

"Tunggu bi!"kata Briyan.

"Ada apa Tuan?"

"Anak bibi itu sekarang dimana?"Tanya Briyan terang terangan karena sejak melihat Joya dia menyukainya.

Mata Miranda melotot mendengar pertanyaan Briyan dia merasa tidak suka.

"Emm anak saya di kampung tuan,dia mengurus neneknya disana."Jelas bi Minah berbohong.

"Sayang srkali kenapa dia tidak berada disini saja,dia bisa menjadi model atau artis jika tetap berada disini!"Kata Briyan.

"Sudah sana buatkan minum malah ngobrol lagi!"Bentak Miranda melotot pada bi Minah.

Bi Minah menundukkan kepalanya dan mengangguk sebelum berlalu ke dapur.

"Kamu kenapa sih nanyain gadis kampung itu?Jangan bilang kamu tertarik dengan dia."Omel Miranda.

Briyan tersenyum tenang"Tentu saja aku tertarik dia gadis yang cantik rasanya tidak pantas menjadi anak pembantu tapi selain itu sebenarnya dia bisa menjadi atm berjalan jika kita bisa mengelabuinya!"Kekeh Bfiyan yang membayangkan jika Joya akan berada di bawah kendalinya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

epifania rendo

epifania rendo

mampir thor

2023-11-23

0

Susanty

Susanty

maaf Thor masih banyak yang typo🙏🏽
tapi aku suka sama ceritanya 🤗

2023-11-02

0

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku

2023-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Joya milandra.
2 Bab 2.Joya sakit
3 Bab 3. Membutuhkan uang.
4 Bab 4.Kepedihan Joya
5 Bab 5.Menemukan jalan keluar
6 Bab 6.Usaha yang gagal
7 Bab 7.Air mata yang mengering.
8 Bab 8.Pasrah
9 Bab 9.Pertemuan
10 Bab 10.Maxim yang jahil
11 Bab 11.Nasi goreng pedas
12 Bab 12.Menangis dalam diam.
13 Bab 13.Tuan Marco Anderson
14 Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15 Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16 Bab 16.Tidur di lantai
17 Bab 17.Pembantu baru
18 Bab 18.Salah paham
19 Bab 19.Membuat kesepakatan
20 Bab 20.Joya marah
21 Bab 21.Terharu
22 Bab 22.Max yang aneh
23 Bab 23.Pekerjaan baru.
24 Bab 24.Familiar
25 Bab 25.Hampir marah
26 Bab 26.Kekecewaan Max
27 Bab 27.Direktur
28 Bab 28.Nyaris ketahuan.
29 Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30 Bab 30.Makan malam
31 Bab 31.Joya terluka
32 Bab 32.Persiapan
33 Bab 33.Jebakan
34 Bab 34.Sedikit membalas
35 Bab 35.Mengendap endap
36 Bab 36.Menjaga mu
37 Bab 37.Menahan Rindu
38 Bab 38.Merasa aneh
39 Bab 39.Tidak akan melepaskan
40 Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41 Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42 Bab 42.Ingin mati
43 43.Perhatian Max
44 Bab 44.Bukan milik nya lagi
45 Bab 45.Kehilangan segalanya.
46 Bab 46.Bersemu
47 Bab 47.Tamu tak di undang.
48 Bab 48.Haus perhatian.
49 Bab 49.Memberi peringatan
50 Bab 50.Rasanya aneh
51 Bab 51.Dendam yang makin membara.
52 Bab 52.Sedikit waras
53 Bab 53.Bukan kecelakaan
54 Bab 54.Merebut Joya
55 Bab 55.Godaan Rebeca
56 Bab 56.Kedatangan Jeremy
57 Bab 57.Seperti keluarga
58 Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59 Bab 59.Menjebak Joya
60 Bab 60.Masuk jebakan.
61 Bab 61.Bibi yang membawa.
62 Bab 62.Terus awasi
63 Bab 63.Habisi dia
64 Bab 64.Ponsel baru
65 Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66 Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67 Bab 67.Menjadi target.
68 Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69 Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70 Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71 Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72 Bab 72.Belum ketemu.
73 Bab 73.Hasil tes.
74 Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75 Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76 Bab 76.Amnesia
77 Bab 77.Maxim sadar
78 Bab 78.Siapa dia Mom
79 Bab 79.Habisi wanita itu.
80 Bab 80.Max kakak mu Leo.
81 Bab 81.Dia kabur
82 Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83 Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84 Bab 84.Paman di mana Joya?
85 Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86 Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87 Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88 Bab 88.Menahan Hasrat
89 Bab 89.Lebih baik mati.
90 Bab 90.Kejutan untuk Max.
91 Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92 Bab 92.Pilihan kematian
93 Bab 93.Akhirnya.
94 Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95 Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96 Bab 96.Mandi agar bersih.
97 Bab 97.Bertemu
98 Bab 98.Zaiden
99 Bab 99.Jantung yang berdetak
100 Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101 Bab 101.Melihat siluet nya.
102 Bab 102.Kau cerewet sekali.
103 Bab 103.Haruskah aku datang.
104 Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105 Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106 Bab 106.Makan malam panas.
107 Bab 107.Kedatangan Marcel.
108 Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109 Bab 109.Paman air liur mu menetes
110 Bab 110.Ada apa sayang.
111 Bab 111. Aku tahu Mom
112 Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113 Bab 113.Mumu..
114 Bab 114.Titip istriku
115 Bab 115.Memberi mu keringanan
116 Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117 Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118 Bab 118.Briyan
119 Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120 Bab 120.Hari apes Hans
121 Bab 121.Penundaan
122 Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123 Bab 123.Abg yang merepotkan
124 Bab 124.Zalia yang cerewet.
125 Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126 Bab 126.Cucu Jenius
127 Bab 127.Naga Hitam
128 Bab 128.Bicara empat mata
129 Bab 129.Leo yang menyebalkan
130 Bab 130.Rahasia Zaiden.
131 Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132 Bab 132.Kegelisahan Zalia
133 Bab 133.Keputusan Zalia
134 Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135 Bab 135.Melunak
136 Bab 136.Anugrah atau kutukan
137 Bab.137.Apa itu kebetulan
138 Bab 138.Nano chip
139 Bab 139.Berbagi cerita.
140 140.Menjauhlah dari anak ku.
141 Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142 Ban 142.Curhatan Zaiden
143 Bab 143.Mencari kebenaran.
144 Bab 144.Hans dan Zalia
145 Bab 145.Permintaan Zaiden
146 Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147 Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148 Bab 148.Seandainya kita berpisah
149 Bab 149.Mengundang Zalia
150 Bab 150.Persiapan ulang tahun
151 Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152 Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153 Bab 153.Bersabarlah.
154 Bab 154.Masih lemah
155 Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156 Bab 156.Mari kita bicara
157 Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158 Bab 158.Ketakutan Max
159 Bab 159.Suara yang di kenali
160 Bab 160.Jepit rambut
161 Bab 161.Hilang nya Zaiden
162 Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163 Bab 163.Mencari Zaiden
164 Bab 164.Tidak ingin di tagih
165 Bab 165.Miranda mama Joya
166 Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167 Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168 Bab 168.Kedatangan Joya.
169 Bab 169.Suasana haru.
170 Bab 170.Tamat
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Bab 1.Joya milandra.
2
Bab 2.Joya sakit
3
Bab 3. Membutuhkan uang.
4
Bab 4.Kepedihan Joya
5
Bab 5.Menemukan jalan keluar
6
Bab 6.Usaha yang gagal
7
Bab 7.Air mata yang mengering.
8
Bab 8.Pasrah
9
Bab 9.Pertemuan
10
Bab 10.Maxim yang jahil
11
Bab 11.Nasi goreng pedas
12
Bab 12.Menangis dalam diam.
13
Bab 13.Tuan Marco Anderson
14
Bab 14.Bertemu keluarga besar.
15
Bab 15.Gaun sexi bikin kaget
16
Bab 16.Tidur di lantai
17
Bab 17.Pembantu baru
18
Bab 18.Salah paham
19
Bab 19.Membuat kesepakatan
20
Bab 20.Joya marah
21
Bab 21.Terharu
22
Bab 22.Max yang aneh
23
Bab 23.Pekerjaan baru.
24
Bab 24.Familiar
25
Bab 25.Hampir marah
26
Bab 26.Kekecewaan Max
27
Bab 27.Direktur
28
Bab 28.Nyaris ketahuan.
29
Bab 29.Secuil makanan "cantik"
30
Bab 30.Makan malam
31
Bab 31.Joya terluka
32
Bab 32.Persiapan
33
Bab 33.Jebakan
34
Bab 34.Sedikit membalas
35
Bab 35.Mengendap endap
36
Bab 36.Menjaga mu
37
Bab 37.Menahan Rindu
38
Bab 38.Merasa aneh
39
Bab 39.Tidak akan melepaskan
40
Bab 40.Sangkar berkedok rumah
41
Bab 41.Berdiri dan jangan bergerak
42
Bab 42.Ingin mati
43
43.Perhatian Max
44
Bab 44.Bukan milik nya lagi
45
Bab 45.Kehilangan segalanya.
46
Bab 46.Bersemu
47
Bab 47.Tamu tak di undang.
48
Bab 48.Haus perhatian.
49
Bab 49.Memberi peringatan
50
Bab 50.Rasanya aneh
51
Bab 51.Dendam yang makin membara.
52
Bab 52.Sedikit waras
53
Bab 53.Bukan kecelakaan
54
Bab 54.Merebut Joya
55
Bab 55.Godaan Rebeca
56
Bab 56.Kedatangan Jeremy
57
Bab 57.Seperti keluarga
58
Bab 58.Rencana jahat Jeremy.
59
Bab 59.Menjebak Joya
60
Bab 60.Masuk jebakan.
61
Bab 61.Bibi yang membawa.
62
Bab 62.Terus awasi
63
Bab 63.Habisi dia
64
Bab 64.Ponsel baru
65
Bab 65.Apa kitaakan pergi?
66
Bab 66.Mengunjungi Kakek.
67
Bab 67.Menjadi target.
68
Bab 68.Apakah mereka hangus terbakar?
69
Bab 69.Sosok dalam kegelapan
70
Bab 70.Apa Max anak kandung papa?
71
Bab 71.Aku akan menculik wanita mu!
72
Bab 72.Belum ketemu.
73
Bab 73.Hasil tes.
74
Bab 74.Ketenangan Seorang Jihan.
75
Bab 75.Aku tidak mengkhianatimu
76
Bab 76.Amnesia
77
Bab 77.Maxim sadar
78
Bab 78.Siapa dia Mom
79
Bab 79.Habisi wanita itu.
80
Bab 80.Max kakak mu Leo.
81
Bab 81.Dia kabur
82
Bab 82.Aku akan menjaga mu.
83
Bab 83.Apakah dia ayah dari bayi ku.
84
Bab 84.Paman di mana Joya?
85
Bab 85.Aku menyuntikkan obat itu
86
Bab 86.Dimana Nyonya mu.
87
Bab 87.Jantung yang terus berdebar.
88
Bab 88.Menahan Hasrat
89
Bab 89.Lebih baik mati.
90
Bab 90.Kejutan untuk Max.
91
Bab 91.Tolong..Jangan sakiti putraku.
92
Bab 92.Pilihan kematian
93
Bab 93.Akhirnya.
94
Bab 94.Kebahagiaan berselimut duka.
95
Bab 95.Saat nya karma itu datang.
96
Bab 96.Mandi agar bersih.
97
Bab 97.Bertemu
98
Bab 98.Zaiden
99
Bab 99.Jantung yang berdetak
100
Bab 100.Apa pesawat nya berubah bentuk
101
Bab 101.Melihat siluet nya.
102
Bab 102.Kau cerewet sekali.
103
Bab 103.Haruskah aku datang.
104
Bab 104.Telepon Daddy Marcel.
105
Bab 105.Meragukan penglihatan nya.
106
Bab 106.Makan malam panas.
107
Bab 107.Kedatangan Marcel.
108
Bab 108.Pengakuan mu tidak penting
109
Bab 109.Paman air liur mu menetes
110
Bab 110.Ada apa sayang.
111
Bab 111. Aku tahu Mom
112
Bab 112.Kemana suami bodohnya itu
113
Bab 113.Mumu..
114
Bab 114.Titip istriku
115
Bab 115.Memberi mu keringanan
116
Bab 116.Lepaskan dia Tuan Max.
117
Bab 117.Apakah anak nakal itu.
118
Bab 118.Briyan
119
Bab 119.Paman adalah Daddy kandung mu.
120
Bab 120.Hari apes Hans
121
Bab 121.Penundaan
122
Bab 122.Bertemu nya dua keluarga besar.
123
Bab 123.Abg yang merepotkan
124
Bab 124.Zalia yang cerewet.
125
Bab 125.Jangan cubit pipiku lagi
126
Bab 126.Cucu Jenius
127
Bab 127.Naga Hitam
128
Bab 128.Bicara empat mata
129
Bab 129.Leo yang menyebalkan
130
Bab 130.Rahasia Zaiden.
131
Bab 131.Kecemburuan Zaiden
132
Bab 132.Kegelisahan Zalia
133
Bab 133.Keputusan Zalia
134
Bab 134.Ayo tidur dengan ku
135
Bab 135.Melunak
136
Bab 136.Anugrah atau kutukan
137
Bab.137.Apa itu kebetulan
138
Bab 138.Nano chip
139
Bab 139.Berbagi cerita.
140
140.Menjauhlah dari anak ku.
141
Bab 141.Dia hanya asal bicara.
142
Ban 142.Curhatan Zaiden
143
Bab 143.Mencari kebenaran.
144
Bab 144.Hans dan Zalia
145
Bab 145.Permintaan Zaiden
146
Bab 146.Aku tak percaya dengan mu
147
Bab 147.Dia juga ingin Bruno datang
148
Bab 148.Seandainya kita berpisah
149
Bab 149.Mengundang Zalia
150
Bab 150.Persiapan ulang tahun
151
Bab 151.Tangis Zaiden yang tertahan
152
Bab 152.Bingung kasih judulnya.
153
Bab 153.Bersabarlah.
154
Bab 154.Masih lemah
155
Bab 155.Bergosip di pagi buta.
156
Bab 156.Mari kita bicara
157
Bab 157.Ayo buat dia bahagia
158
Bab 158.Ketakutan Max
159
Bab 159.Suara yang di kenali
160
Bab 160.Jepit rambut
161
Bab 161.Hilang nya Zaiden
162
Bab 162.Anggap aku sebagai cucumu
163
Bab 163.Mencari Zaiden
164
Bab 164.Tidak ingin di tagih
165
Bab 165.Miranda mama Joya
166
Bab 166.Daddy akan menemuinya.
167
Bab 167.Pertemuan Mario dan Miranda
168
Bab 168.Kedatangan Joya.
169
Bab 169.Suasana haru.
170
Bab 170.Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!