NovelToon NovelToon
Menikahi Paman Kecil Pacarku

Menikahi Paman Kecil Pacarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Cinta setelah menikah / Romansa
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sept

Menikah dengan pria usia matang, jauh di atas usianya bukanlah pilihan Fiona. Gadis 20 tahun tersebut mendadak harus menerima lamaran pria yang merupakan paman dari kekasihnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Om Vs Keponakan

Rumah Sakit Bhakti Husada

Di salah satu ruang rawat inap, Fiona duduk sambil memegangi tiang infus. Dia baru saja selesai dari kamar mandi. Habis cuci muka karena merasa gerah.

Wajahnya pucat karena darahnya begitu rendah. Kepalanya juga terasa berat, akhirnya ia putuskan untuk rebahan saja. Dirawat seorang diri, tidak ada yang menemani. Hanya satu dua teman asrama yang gantian menjenguk. Serta Davin, sosok kekasih yang tidak mau putus dengannya.

Beberapa minggu lalu Fiona sudah minta putus, alasannya karena Fiona ingin fokus ke kuliahnya dulu. Namun, Davin menolaknya. Mereka sudah pacaran dua tahun, alasan fokus kuliah terdengar tidak masuk akal.

Alhasil, keduanya masih berstatus pacaran. Meskipun Fiona merasa tidak enak, tidak seperti sebelumnya. Perasannya juga tak seperti dulu, Fiona justru merasa bersalah pada cowoknya tersebut. Karena sudah menghabiskan malam panas dengan om Arga yang notabennya adalah paman Davin.

Kini dia sekarang jatuh sakit, membuat Fiona dibawa teman asramanya ke rumah sakit. Dikiranya darah rendah biasa, karena terlalu capek dan kelelahan. Davin juga tak curiga, karena dia pikir Fiona memang kelelahan. Pria muda itu memberikan support penuh pada Fiona. Dia bahkan baru pulang setelah berjam-jam menunggu Fiona. Kalau tak ada telpon masuk, mungkin Davin masih tetap di rumah sakit.

Saat ini, Fiona hanya sendirian. Hari juga sudah sore. Sebentar lagi sudah gelap. Malam di rumah sakit akan terasa panjang dan lama. Fiona cuma melamun, tidur dan bangun lagi, begitu seterusnya sampai dia bosan.

Di ruangan seorang diri, sebenarnya masih ada kerabat, tapi itu juga sudah sepuh. Neneknya sudah tua, tidak mau membuat beliau khawatir, ia tak memberitahu pada sang nenek kalau masuk rumah sakit.

Kalau orang tuanya sendiri malah seperti tak peduli. Bagai anak yatim-piatu, sejak kecil memang ikut sang nenek. Lahir di keluarga broken home, apalagi masing-masing sudah punya keluarga sendiri. Fiona bak hidup sebatang kara, makanya dia tinggal di asrama tempat kampusnya. Orang tuanya terpisah tinggal di kota lain. Sudah nyaman hidup masing-masing.

...----------------...

Pukul 8 malam

Suster baru saja mengganti cairan infus yang habis, kemudian basa-basi bertanya apakah pasien tidak ada yang menemani malam ini, Fiona hanya menjawab dengan senyuman.

Gadis itu kemudian menyalakan TV, anggap saja suara TV sebagai temannya malam ini. Hingga tidak sadar, Fiona malah tertidur dengan TV yang masih menyala. Gadis itu tidak menyadari seseorang masuk ke dalam ruangannya, bukan dokter ataupun perawat.

Cukup lama sosok tinggi besar itu berdiri mengamati dari tepi tempat tidur Fiona. Dilihatnya kening Fiona mengkerut, mungkin sedang mengigau atau mimpi buruk. Sosok pria tersebut lantas hendak mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Fiona, tapi berhenti dan mengambang di udara. Kelihatan ragu, sampai akhirnya dia cuma duduk di salah satu kursi yang ada di dalam sana.

Dia hanya duduk, mengamati dalam diam. Kemudian melepaskan kacamata miliknya dan memijat pinggiran hidung serta pelipisnya.

(Bagaimana aku harus bersikap terhadapmu?)

Ia bangkit dan berdiri menghampiri Fiona, menatapnya penuh tanya.

(Apa aku sudah merusak masa muda mu?)

(Mengapa kau masih berhubungan dengannya? Kau ingin dia yang menanggung perbuatan yang aku lakukan?)

(Fiona ... Kita mungkin terlalu asing, tapi kalau sudah begini ... Apa kau masih ingin mendorongku?)

(Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Apa kau akan mempertahankan nya... Atau membuangnya?)

Arga menatap tubuh Fiona, fokus ke perut Fiona. Terlalu banyak pertanyaan di kepalanya, bibirnya diam, kepalanya terlalu berisik. Pria yang selalu tenang itu, nyatanya bisa stress karena satu perempuan muda.

...****************...

Pukul 6 pagi

Baru kali ini Fiona merasa tidur nyenyak setelah berminggu-minggu mengalami insomnia. Ia tak mengangkat bisa nyenyak tidur semalaman, mungkin karena efek obat, pikirannya.

Pagi-pagi perawat pun sudah datang, untuk mengecek infus dan yang lain. Perawat itu memberikan senyuman ramah, membuat pagi Fiona jadi tambah cerah, meskipun sakit tapi sekarang sudah agak mendingan.

"Semoga bisa cepat pulang ya," ucap perawat dengan senyuman tulus.

"Makasih, Sus."

"Sebentar lagi dokter akan datang, saya tingal dulu, nanti keluhan apapun bisa tanya sama dokternya langsung," kata perawat.

"Baik, Sus."

Perawat pun keluar dan menutup pintunya, tak berapa lama kemudian ada yang masuk, mungkin dokternya sudah datang untuk visit, pikir Fiona. Ia pun menatap pintu dan memasang senyum untuk menyapa dokter.

Klek!

Pintu terbuka, wajah yang muncul bukan sosok dokter perempuan yang sejak kemarin menangani Fiona.

(Kenapa dia datang ke sini? Siapa yang kasih tahu? Gavin? Tidak mungkin kan?)

Muka Fiona jadi tegang, sementara sosok pria berpakaian rapi dengan setelah jas hitam dan kemeja biru itu langsung mengambil kursi, ia seret sampai mendekat ke sisi Fiona.

Keduanya sempat bertemu mata, kemudian Fiona sadar dan mengalihkan pandangan.

"Untuk apa Om ke mari?" tanya Fiona terus terang.

"Ehem!" Arga berdehem. Semalam dia menunggu di rumah sakit, pulang pagi buta untuk mandi dan ganti pakaian. Setelah itu langsung memilih ke rumah sakit untuk melihat kondisi Fiona.

"Apa menjenguk orang sakit itu dilarang?" Arga tanya balik.

Fiona geleng kepala pelan.

"Apa kata dokter? Kamu sakit apa?" pancing Arga.

"Darah rendah, kecapekan karena banyak tugas kampus ditambah kurang kontrol jam istirahat dan makan!" jawab Fiona cepat.

"Oh darah rendah," gumam Arga dengan muka yang tenang tanpa ekspresi.

(Mau sampai kapan kau bohong?)

"Oh ya, aku dengar kamu masih menjalin hubungan dengan Davin?" Arga mulai mengerutkan dahinya. Seperti sedang mengintrogasi Fiona di ruangan khusus. Tatapannya terasa mengintimidasi, membuat Fiona grogi.

"Om jangan khawatir! Kami akan segera putus."

Ruangan kembali hening, Arga kembali diam, tapi sudut matanya mengamati sekitar, dilihatnya buket bunga dari Davin, dan itu membuat penglihatan Arga menjadi terganggu.

"Kalau Om sudah selesai dan tidak ada yang perlu dibicarakan, silahkan tinggalkan saya sendiri." Fiona nekat mengusir karena dia merasa tidak nyaman berada di dekat Arga, aura lelaki tersebut terlalu kuat, membuat Fiona merasa gugup sendiri atau mungkin karena ada yang dia tutupi, hingga Fiona jadi ketakutan sendiri.

"Saya memang tidak ada kata-kata untuk disampaikan, mungkin kamu ... Mungkin kamu yang ingin mengatakan sesuatu?"

Arga masih mencoba membuat Fiona jujur, biar gadis itu bicara apa yang sedang terjadi saat ini. Jelas-jelas bukan darah rendah sampai masuk rumah sakit. Arga punya banyak cara untuk mencari informasi akurat yang ia mau. Jadi Fiona tak bisa bohong padanya.

"Tidak ada. Terima kasih sudah menjenguk."

(Keras kepala, gadis ini teguh pendiriannya!)

Arga sebenarnya kesal, tapi dia kemudian jalan ke dekat meja, dipegangnya bunga yang ada di buket.

"Apa ini bunga dari kekasih mu?" sindir Arga, dari nadanya kelihatan tidak senang.

Dari luar terdengar derap langkah, sambil jalan orang itu sepertinya sambil telepon, karena terdengar samar-samar seperti bicara. Meskipun samar-samar, Fiona tahu itu suara Davin.

Panik, Fiona langsung turun dari tempat tidurnya dan reflek menarik lengan Arga, membuat pria itu terkejut.

Fiona dengan cepat membuka kamar mandi dan menarik Arga ke dalam sana.

"Om jangan keluar. Pliss! Tolong tutup pintunya dari dalam!" pinta Fiona dengan gerakan tangan seperti memohon.

Dahi Arga spontan mengkerut, siapa Fiona yang bisa membuatnya bersembunyi di dalam kamar mandi.

"Bukankah itu suara Davin? Kenapa? Kenapa kamu takut dia tahu saya di sini?"

"Jangan Om, situasinya tidak baik. Saya akan putus baik-baik sam Davin tanpa melibatkan Om. Tolong Om mengerti, tolong saya kali ini...!" Fiona kembali memohon.

Klik!

Suara pintu terbuka, Gavin muncul sambil membawa keranjang buah.

"Pagi sayang ..."

Fiona langsung menutup rapat pintu kamar mandinya. Sementara sosok di dalam kamar mandi sana bersandar pada pintu dengan wajah kecut.

"Pagi sekali?" Fiona basa-basi.

"Ya, sorry semalam gak bisa menemani."

Fiona mengangguk dan senyum tipis.

Pyarr!!!

"Apa itu?" tanya Davin yang kaget mendengar suara benda jatuh di kamar mandi.

"Bukan apa-apa, mungkin tempat sabun cuci muka aku jatuh, tadi kayaknya aku naruh di pinggir. Oh ya, aku mau apel, boleh kupas kan tidak?" pinta Fiona mengalihkan perhatian.

"Oke," kata Davin. Tapi matanya tertuju terus ke pintu kamar mandi. Membuat Fiona langsung ambil tindakan.

"Aku betulin dulu alat-alat yang jatuh itu."

"Biar aku saja ya?" sela Davin.

Fiona menggeleng cepat. "Tidak usah. Lagian aku capek di atas tempat tidur terus. Sekalian melemaskan otot kaki!" kelit Fiona.

Gadis itu perlahan masuk kamar mandi dan benar-benar tak dikunci dari dalam, membuat jantung nya mau copot, Arga benar-benar sedang menguji adrenalin nya. Mereka seperti sedang berselingkuh di belakang Davin.

Klek!

Pintu langsung dikunci begitu Fiona masuk dalam kamar mandi tersebut.

"Maaf ... Sebentar lagi akan aku suruh pergi dia dan Om bisa pergi juga," ucap Fiona.

Arga cuma menatapnya, tatapan yang dalam membuat Fiona takut.

Tok tok tok

"Sayang ... Kamu ngapain? Ini apelnya sudah siap!" ucap Davin.

Fiona menoleh ke belakang, menatap pintu. Namun, pinggangnya langsung direngkuh oleh Arga.

Tok tok tok

"Sayang, kamu gak apa-apa kan?" teriak Davin yang tak direspon.

Bagaimana mau merespon, bibir Fiona sudah dikunci oleh om-om tersebut.

(Aku tidak peduli ... entah Davin atau pria lain ... Tidak akan aku ijinkan pria manapun dekat denganmu lagi)

Fiona memukul-mukul tubuh Arga, tapi pria itu justru kuat menyesap nya sampai Fiona tak bisa mengeluarkan suara. Sesapan yang begitu posesif dan ingin menguasai. Pelukan yang erat dan membuat Fiona semakin merasa sesak.

1
SasSya
hallo kak seeeepppp 🖐️
Sept September: weeehh lama gak jumpa 🤣
total 1 replies
Ila Lee
bagus Arga davin memang pantas mendapat buku lima biar dia tahu diri
💞🖤Icha
Senengnya karya k' Sept lagi asyikkk lgs bersambung...🙃🙃😍😍
💞🖤Icha: Obat pusing klu uda ketemu istri fresh..😎😎

Arga keluar aza dari perusahaan...ambil semua saham dan uang perusahaan.. utk bekel hidup sebelum dpt kerjaan
total 2 replies
Attaya Zahro
Obat paling mujarab ya kak 🤣🤣🤣
Attaya Zahro: Fakta kak 🫣🫣🫣
total 4 replies
Noona Han
aku single tdk tau🤣
Noona Han: jgn menodai pikiranku y thor🤣🤣
total 2 replies
Lumiereeta
obat apa memang? maklum aku masih polos🫣 baru umur 15🤣🤣🤣

*note: 15×2😅
Sept September: istighfar kakk🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪💪
Dien Elvina
emang obat itulah yg paling manjur untuk mengobati rasa pusing suami ..obat jungkat jungkit sama istri 🤣🤣🤣
ken darsihk
Eehhh obat pusing nya lain ya Ga , obat pusing nya harus mengunci pintu terlebih dahulu 😂😂😂
ken darsihk
Lha kirain setelah mendapat cucu sikap mama nya Arga akan melunak , dan bisa menerima keberadaan nya Fiona sebagai menantu
Ternyata tetap sajahhh sombong dan egoist 😠😠😠
ken darsihk
Davin berulahhh semoga Arga bisa mengantisipasi nya
Lumiereeta
gak bakalan takutlah sama ancamanmu, nek, orang Arga sudah lama jadi pimpinan perusahaan, otomatis koneksinya dengan orang² besar banyak, jadi kalaupun dalam waktu dekat bangkrut, dia pasti bisa bangkit dengan cepat, bangun perusahaan sendiri dan narik banyak investor
Lumiereeta
Wah, nih nenek², kayaknya mau coba pake taktik manipulatif,, semoga aja Arga gak terpengaruh
Lumiereeta
Heleh😒 Dasar granny drama queen😏
Lumiereeta
belagu banget nih nenek²😒
Ipehmom Rianrafa
lnjuut 💪💪
hasatsk
Bu Sasmita, kamu menganggap Fiona sama dengan perempuan lain hanya mengharapkan harta Arga dan akan meninggalkan Arga setelah jatuh miskin..
anda salah Fiona akan tetap setia bagaimanapun keadaan Arga...wkwkwk
Dew666
🍎🍎🍎
Attaya Zahro
Tapi pemikiran anda tak kan pernah terealisasi,Fiona akan slalu mendampingi Arga apapun keadaannya.Dia pernah bekerja keras demi kehidupannya so dia ga kan kaget kalo suatu saat Arga bangkrut
shyafira fitri
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!