NovelToon NovelToon
Istri Yang Tersakiti

Istri Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat
Popularitas:797.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: neng_yanrie

sekian tahun Tasya mencintai suaminya, selalu menerima apa adanya, tanpa ada seorang anak. bertahun-tahun hidup dengan suaminya menerima kekurangan Tasya tapi apa yang dia lihat penghianatan dari suami yang di percaya selama ini..

apakah Tasya sanggup untuk menjalankan rumah tangga ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Di bantu beberapa warga yang hendak pergi ke mesjid untuk melaksanakan shalat subuh. Tasya akhirnya di larikan ke rumah sakit. Meski mobil bagian depan terlihat rusak parah, kondisi Tasya stabil, ada memar di beberapa bagian tubuhnya, juga luka di pelipis yang harus mendapatkan jahitan.

Ia hanya menghubungi Radit dan memintanya untuk mengantar pulang. Tasya di perbolehkan langsung pulang setelah menerima perawatan beberapa jam, kondisinya memang tidak ada yang serius. Tidak berapa lama Radit datang dengan wajah yang begitu cemas.

"Kenapa bisa sampai menabrak tiang?" ucap Radit mendekatkan wajahnya memperhatikan luka yang sudah tertutup perban.

"Ceritanya nanti saja, aku tidak apa-apa. Sekarang antar aku pulang. Ngantuk pengen tidur."

Radit memastikan semua administrasi selesai di urus, ia kemudian membawa Tasya pulang. Sepanjang perjalanan Tasya tampak pulas, ia sepertinya begitu lelah.

Sesampainya di apartemen, Radit membangunkan pelan, Tasya terlihat mengerjap, lalu keluar dari mobil dengan mata yang masih setengah mengantuk. Keduanya berjalan beriringan, Radit memastikan agar Tasya tidak oleng. Wanita itu melingkarkan tangan di lengan Radit, menjadikannya tempat untuk menopang dirinya, rasanya tidak dapat berdiri tegap bila hanya sendirian.

Bener saja, sesampainya di apartemen Tasya langsung masuk ke dalam kamar dan tertidur.

"Ada apa tuan Radit? Mbok khawatir non Tasya semalaman gak pulang. Pulang-pulang kayak gitu."

"Gak apa-apa, Mbok. Ada sedikit insiden kecil, gak usah khawatir."

"Syukurlah, ya udah Mbok masak dulu."

"Aku ngurusin mobil Tasya dulu, ya. Mau di bawa ke bengkel, nanti kalau sudah selesai aku ke sini lagi."

"Iya, Tuan."

Radit segera berlalu, pagi ini begitu mendung, awan hitam menggelayut, seolah mengabarkan bila ia pun sedang di Landa rasa sedih. Meski tidak selalu begitu juga terkadang mendung begitu menyenangkan, memberi sejuk jiwa yang terbakar.

Sementara Rara mulai sadarkan diri, orang pertama yang ia lihat adalah Reza sedang duduk di samping ranjangnya sambil menundukkan wajahnya dan tertidur. Ia pikir akan terbangun pada semesta yang lain, ternyata masih menapak di belahan bumi.

Ia kembali memejamkan mata, jiwanya kalut, air mata luruh. Sungguh ia berharap untuk mati saja, menyelesaikan segala urusan dunia yang tak pernah berpihak padanya. Ia terisak pelan, membuat Reza mengerjap dan melihat kondisi istrinya.

"Kamu sudah sadar?"

Rara membuka mata, tapi ia tidak menjawab apa pun, kemudian membuang wajah enggan menatap suaminya.

"Kamu kehilangan banyak darah. Tasya mendonorkan darahnya."

Entah kenapa hatinya selalu sakit ketika mendengar nama Tasya di sebut. Ini adalah kali kedua sepupunya itu menyelamatkan nyawanya. Orang yang untuk ribuan kali selalu membuat pikirannya terusik.

Sejak kecil ia dan Tasya sangatlah dekat, usia mereka memang tidak terlalu jauh. Tapi hal yang selalu Rara benci adalah ketika sekitarnya selalu menjadikan dirinya perbandingan dalam segala hal apa pun. Entah itu sekolah, fisik dan lainnya dengan Tasya.

Pernah suatu waktu ia di marahi habis-habisan oleh Oma karena bolos les, padahal Tasya yang mengajaknya untuk tidak pergi dan bermain ke mall, tapi sepupunya itu aman tanpa sedikitpun di marahi. kemarahan semakin memuncak ketika Tasya sama sekali tidak membelanya dan melangkah begitu saja masuk ke dalam kamar. Beristirahat di kamar dan kembali di manja, sementara dirinya harus menerima hukuman.

Banyak hal lain yang selalu membuat Rara terasa terasing dan tersisihkan. Sementara Tasya selalu lebih unggul dan menjadi kebanggaan. Apa yang di lakukannya tidak pernah salah.

Orang tua Rara sudah meninggal sejak kecil karena sebuah kecelakaan setelah bertengkar hebat dengan Oma. Semenjak kepergian itu, ia tinggal bersama orang tua Tasya dan neneknya.

Dendam itu masih mengakar hingga saat ini, meski jauh di lubuk hatinya ia sangat menyayangi Tasya. Banyak hal baik yang sudah sepupunya lakukan, tapi tertutup sebuah rasa iri yang di ciptakan sejak dulu.

"Kamu mau kita apa sekarang? Berpisah?" tanya suaminya.

"Aku hanya ingin menjalani kehidupan seperti wanita normal lainnya dengan kamu, Suamiku."

Reza membuang napas kasar. "Rumit, Rara! Kita terlalu rumit."

Rara tidak menjawab, ia kembali membuang wajah.

"Kamu tidak perlu bertahan! Pergi saja bila tidak sanggup. Jangan melakukan hal gila seperti ini." Lanjut Reza.

"Kenapa aku masih bertahan, karena aku mencintaimu, yang rumit itu kamu. Coba sedikit saja mengerti pada takdir kita."

Reza enggan terus membahas masalah ini. Ia keluar dari ruangan dan membiarkan Rara sendirian. ia jengah selalu menjadikan ini sebagai pembahasan.

*****

.

.

.

.

Tasya baru terbangun tengah hari, matahari masih belum terik karena mendung ia membuka selimut dan keluar dari kamar, ada Radit di sana sedang tertidur di sofa. Sementara Mbok Sumi keluar dari dapur.

"Radit belum pulang, mbok?"

"Baru saja sampai, katanya tadi dari bengkel."

Tasya mengangguk pelan. Seluruh badannya terasa sakit, begitu juga luka di kepala yang membuat pusing. Setelah mengambil air minum, ia pergi ke kamar mandi agar sedikit lebih segar.

Setelah itu, ia menyantap makanan yang di buat si Mbok Sumi sambil mengecek beberapa pekerjaan yang hari ini terabaikan. Ia juga tidak lupa menanyakan kondisi Rara pada Raza.

Ia sungguh penasaran, apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan Rara selama ini. Apa yang membuatnya mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya. Tasya melihat keluarganya tampak rukun dan harmonis. Bahkan di ulang tahun neneknya kemarin, mereka saling mengumbar kemesraan. Tidak ada yang mencurigakan di sana.

.

.

.

.

.

Apa yang di sembunyikan oleh Rara selama ini..

1
Yusan Lestari
the best👍
Hilda Hayati
jangan2 kirana nih yg bakal jadi penggnti Tasya
Hilda Hayati
Lumayan
Hilda Hayati
Kecewa
Akun Lima
athornya pengecut anjing kaga ada respon anji k
Akun Lima
thor jangan terlalu goblok dong balas anjink
Akun Lima
thor bisakah kau bersikap adil sumpah karyamu ini Sangat buruk
Dewi Yanti
kpn beres nya sih itu bls dendam
Dewi Dama
saya cuka jln cerita novel..ini...semangat thoorrr...
Yani Cuhayanih
Baguus tasya..aku salut padamu
Yani Cuhayanih
aku boleh getok kepala nya pake panci sekalian biar devan dan sintia gegar otak../Curse/
Herta Siahaan
seperti nya acara balas dendam nggak akan habis.... kesadaran masing-masing tdk ada ... kok keknya nggak ingat ajal
Zanzan
udah...jangan terus ditangisi...kau harus bangkit...
Saadah Rangkuti
kenapa lagi thor ?!😡😡🙏🙏
Saadah Rangkuti
tuh kan pas..ayolah thor sudahi penderitaan mereka 😂😂
Saadah Rangkuti
apa radit yg jadi pendonornya? ya Tuhan 😭😭
Saadah Rangkuti
semua ini memang kesalahanmu Thor...bukan si devan atau siapapun 😭😭
Saadah Rangkuti
aku rasa belum ada bab yg gak bisa bikin emosi thor,dari awal 🙏🙏☺️☺️
Saadah Rangkuti
ya Tuhan..ternyata masih banyak rahasia devan...
Saadah Rangkuti
keterlaluan 😡😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!