NovelToon NovelToon
Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencuri Ciuman

Qin Yichen kemudian berjalan pelan menuju ke ruang belajarnya. Namun, tiba-tiba dia berbalik badan dan langsung menepuk pundak Chumu.

Chumu tersentak kaget, "Ada apa Yang Mulia?"

Qin Yichen menyeringai lebar di depan Chumu lalu menepuk pundak Chumu sambil berkata, "Antar aku ke pondok kesenian sekarang juga! Aku belum pernah ke sana dan tidak tahu arahnya"

"Hah?!" Chumu sontak menarik ke bawah rahangnya lebar-lebar.

"Ayo!" Qin Yichen langsung menarik tangan Chumu dan Chumu hanya bisa menghela napas panjang menuruti kemauan junjungannya.

Beberapa menit kemudian, Chumu dan Qin Yichen sampai di depan tembok halaman belakang pondok kesenian.

"Bungkukkan badan kamu!" Qin Yichen memberikan perintah ke Chumu sambil menurunkan pundak Chumu.

Chumu menuruti perintah junjungannya dan belum lama ia membungkukkan badannya, Qin Yichen langsung naik ke punggungnya lalu melesat terbang melompati tembok tinggi halaman belakang pondok kesenian.

Chumu kembali menghela napas panjang melihat tingkah konyol junjungannya yang sedang dilanda rindu. Saat Chumu mengamati tembok yang sangat tinggi di depannya dan bergumam, "Bagaimana caranya aku bisa melompati tembok ini?" Punggung Chumu ditepuk oleh seseorang.

Chumu sontak berbalik badan dan mengarahkan tinjunya. Dengan sikap Tongyue menghindar sambil memekik kesal, "Tega kamu mau mukul wajah tampanku"

Chumu menarik tangannya lalu mendengus kesal dan berkata, "Salah sendiri kenapa ngagetin"

"Yang ngagetin itu kamu. Kenapa kamu ada di sini?" Tongyue mengerutkan keningnya.

"Yang Mulia Kaisar mengajak aku ke sini dan beliau sudah masuk ke dalam dengan cara menginjak punggungku"

"Hah?!" Tongyue tanpa sadar berteriak kencang karena kaget.

"Ssttttt!!!!!" Chumu sontak mendelik ke Tongyue.

"Maaf" Bisik Tongyue. Lalu, pria tampan yang memiliki jabatan sebagai sekretaris pribadinya Qin Yichen itu bertanya lirih, "Ngapain Yichen masuk ke pondok kesenian?"

"Karena Nona Bao Jiali ada di dalam pondok kesenian"

"Hah?!" Tongyue kembali berteriak kaget dan Chumu kembali mendelik, "Ssssstttt!!!!!"

"Maaf" Tongyue meringis dan mengelus tengkuknya, lalu dia berkata dengan suara lirih, "Ayo kita masuk ke dalam"

"Apa kamu mau membungkukkan punggung kamu?"

"Buat apa?"

"Untuk aku jadikan loncatan biar aku bisa melompati tembok tinggi ini"

"Ish! Ngapain repot. Kita masuk aja lewat pintu depan"

"Tapi, kalau ketahuan kita bisa......."

"Pondok kesenian ini milik keluargaku. Aku bisa keluar masuk sesuka hati di sini. Baru saja aku keluar dari sana"

"Kenapa nggak ngomong dari tadi? Eh, dari dulu?" Chumu mendelik kesal.

"Kalian nggak pernah nanya. Ayo kita masuk dan kita cari Yichen" Tongyue mengayunkan tangan sambil melangkah mendahului Chumu.

Chumu langsung mengekor langkah Tongyue.

"Alasan kita masuk aja dong?" Tanya Chumu.

"Nggak usah pakai alasan. Aku udah biasa keluar masuk. Nggak bakalan ada yang nanya" Tongyue menoleh ke Chumu lalu meringis bangga.

"Oh" Sahut Chumu.

Sementara itu, Qin Yichen tengah bersembunyi di balik pohon besar dengan senyum lebar. Dia melihat Bao Jiali bersama dua orang perempuan sedang berjalan menuju ke kamar mereka masing-masing. Bao Jiali mendapatkan kamar sendiri dan kamar itu berada di tengah karena dia terpilih menjadi penari utama. Sedangkan dua orang temannya harus sekamar berdua. Kamar Bao Jiali berada di tengah.

Qin Yichen meremas dada atas sebelah kanan sambil berbisik, "Hei, jantungku! Jangan berdetak sekencang ini! Iya, aku tahu A Li bertambah cantik dan menarik, tapi, ya, jangan berdetak sekencang ini!" Lalu, Qin Yichen terkekeh lirih dengan sendirinya. Dia menertawakan kekonyolannya sendiri.

Qin Yichen dengan sabar menunggu sampai lampu kamarnya Bao Jiali dipadamkan. Setelah lampu kamar Bao Jiali padam, pria tampan itu masih harus bersabar menunggu keadaan di sekitar benar-benar sepi dan aman.

Setelah dirasanya aman, Qin Yichen dengan cepat melesat ke jendela kamar Bao Jiali. Setelah berhasil masuk ke dalam kamarnya Bao Jiali dengan selamat, Qin Yichen menutup jendela dengan pelan, lalu dia berjingkat mendekati ranjang.

Qin Yichen berdiri di samping ranjang dan menatap tak berkedip wajah cantik yang selama lima tahun ini dia rindukan.

Akhirnya aku bisa menatapmu secara langsung seperti ini A Li. Biasanya aku hanya bisa membunuh kerinduanku dengan cara menatap lukisan kamu. Setelah melukis wajah kamu, aku menatap lukisanku sendiri dan itu sama sekali belum bisa mengobati kerinduanku padamu. Ke mana saja kamu selama ini? Batin Qin Yichen sambil terus menatap wajah perempuan yang sangat dia cintai, tanpa berkedip.

Qin Yichen memberanikan diri melangkah pelan mendekati Bao Jiali yang sudah tertidur lelap. Dia menyelimuti Bao Jiali dan bergumam lirih, "Kamu masih saja lupa memakai selimut" Saat Qin Yichen menarik selimut itu sampai ke leher Bao Jiali, jakun pria tampan itu sontak naik turun melihat wajah cantik pujaan hatinya berada dekat sekali dengan wajahnya.

Jakun Qin Yichen semakin naik turun saat kedua bola matanya mendarat di bibir Bao Jiali. Ingatan masa lalu saat dia mencium bibir merah alami nan menggoda itu, membuat Qin Yichen sontak kesulitan menelan air liurnya.

Kenapa kamu tercipta secantik ini A Li. Batin Qin Yichen sambil terus menatap bibir indahnya Bao jiali.

Qin Yichen kemudian nekat mencium kening Bao Jiali lalu dia menyentuh pelan rambut indah gadis cantik itu sambil menyeringai senang dan bergumam lirih, "Ternyata begini rasanya mencuri ciuman. Perutku seperti digelitikin puluhan sayap kupu-kupu, hihihihi"

Saat Qin Yichen ingin mencium pucuk hidungnya Bao Jiali, dia mendengar suara langkah kaki.

Dengan cepat Qin Yichen berbalik badan dan Tongyue langsung menarik keluar Qin Yichen dari kamar itu.

Tongyue menarik masuk Qin Yichen ke dalam kamarnya dan Qin Yichen sontak menyemburkan protes, "Kenapa kau tarik aku kesini, hah?! Aku masih belum puas memandangi wajah ayu alaminya A Li"

"Kalau aku tidak tarik kamu ke sini, kamu bisa kehilangan muka. Kamu ini Kaisar kalau kamu ketahuan masuk ke kamar gadis penari tanpa ijin, kau pikir sendiri apa konsekuensinya" Tongyue bersedekap dengan mendengus kesal.

"Tongyue benar, Yang Mulia" Sahut Chumu.

"Oke, aku mengaku salah dan ceroboh kali ini. Tapi, itu karena aku sangat merindukan A Li. Kalian belum pernah merasakan cinta, sih"

"Eh! Jangan bilang kamu saja yang pernah jatuh cinta, Yang Mulia Kaisar, aku dan Chumu pun pernah. Tapi, nggak senekat ini juga. Besok juga ketemu pas Jiali nari. Tinggal nunggu besok aja nggak sabaran banget"

Qin Yichen sontak menginjak kaki Tongyue sambil menggeram, "Aku sudah menunggu dia selama lima tahun! Kau pikir sendiri bagaimana rasanya"

Tongyue mengangkat kakinya yang diinjak oleh Qin Yichen lalu dia melompat dan sambil meringis kesakitan dia menggeram, "Aku tahu rasanya hampir gila karena aku setiap hari melihat kamu lemah dan lesu saat kamu melukis Jiali. Bahkan kamu sering menitikkan airmata pas kamu melukis Jiali. Tapi, ya, nggak bodoh juga seperti ini"

Qin Yichen menepuk bahu Tongyue dengan kesal, "Oke, oke, jangan cerewet! Ayo kita balik! Eh, tapi gimana caranya kita balik?"

"Tinggal keluar aja, gampang" Sahut Tongyue.

"Kenapa bisa begitu?" Qin Yichen mengerutkan kening di depan Tongyue.

"Karena pondok kesenian ini milik keluargaku dan aku bisa keluar masuk dari sini sesuka hatiku"

Plak! Qin Yichen memukul kepala Tongyue sambil menggeram kesal, "Kenapa nggak bilang dari tadi, eh, dari dulu!"

Chumu sontak mengulum bibir menahan geli karena melihat Tongyue mengusap kepala belakangnya sambil menggeram, "Iya, karena kamu nggak pernah nanya"

"Menyebalkan. Kalau gitu ayo bawa aku keluar dari sini sekarang juga!"

"Baik, Yang Mulia Kaisar, mari ikuti saya" Dengus Tongyue dan Chumu kembali mengulum bibir menahan geli.

Keesokan harinya, Qin Yichen bangun di pagi-pagi buta dan dia berkali-kali berganti pakaian sambil bergumam, "Kenapa hari ini semua baju yang aku pakai terlihat jelek?"

Semua dayang hanya diam mematung saat junjungan mereka terus uring-uringan masalah baju dan berkali-kali membuang baju ke lantai.

Tongyue lalu memerintahkan semua dayang untuk keluar. Setelah semua dayang keluar, Tongyue mendekati Qin Yichen sambil menyodorkan baju berwarna biru langit.

Qin Yichen menoleh ke Tongyue, "Aku sudah mencoba baju itu tadi dan aku rasa aku terlihat jelek pakai baju itu"

"Siapa bilang jelek? Baju dengan warna biru langit seperti ini banyak digandrungi oleh wanita. Semua pria terlihat sangat tampan kalau memakai baju dengan warna ini. Lagipula warna biru langit ini mencolok. Jiali pasti langsung mengarahkan pandangannya ke baju ini, ke kamu"

Seketika itu juga Qin Yichen semringah dan berkata, "Benarkah?"

"Iya, benar. Tentu saja benar. Keluargaku bekerja di bidang seni dan memiliki toko pakaian terbesar di kerjaan ini. Kau pikir saja sendiri, soal baju apakah ucapanku benar atau tidak" Tongyue ikut semringah melihat sahabatnya sudah mau mulai memakai baju pilihannya.

Qin Yichen berdiri di depan cermin dan berkata dengan semringah, "Iya, kamu benar. Aku terlihat mencolok dan tampan dengan baju ini. Ayo kita pergi ke aula utama"

"Acaranya masih nanti jam sepuluh. Ini masih jam setengah tujuh. Kenapa buru-buru banget, sih. Kita sarapan dulu dan setelah sarapan kita santai-santai saja dulu"

"Kenapa masih lama banget? Aku ingin segera melihat A Li menari dan aku ingin segera melamarnya hari ini juga"

"Hah?!" Tongyue sontak ternganga.

1
anggita
like 👍☝ iklan
anggita
kasihan tpi rda gengsi mau nolong🥴
Aerik_chan
2 iklan untukmu kak
F.T Zira
mendarat lagi 1🌹 buat ka author
F.T Zira
🌹 buat Yichen... biar modusnya lancar😆😆😆
anggita
🌹bunga utk Bao Jiali... 👍
🌺Fhatt Trah🌺
🌹🌹 meluncur. semangat thor
🌺Fhatt Trah🌺
mkanya jgn terlalu beringas. kasihan jiali, itu adalah pengalaman pertamanya
🌺Fhatt Trah🌺
masih muda banget thor.
F.T Zira
🌹 dulu buat ka author🤗🤗
ZasNov
Ya ampun Yichen, saking cintanya rela menghabiskan masakan A Li yang ajaib itu 😆🤣
ZasNov
Baguslah A Li udah tau fakta yang sebenarnya. Kalau Yichen tidak bersalah.
ZasNov
Ngejar orangnya gagal, saat ini mengobati luka Yichen lebih penting buat Jiali.
ZasNov
Lho, soal Xudan tadi udah beres apa gimana nih? Kok Jiali malah naik ke atap
F.T Zira
2🌹 buat ka author
F.T Zira
gak bisa protes yaa🤧🤧🤧
anggita
Ng👍like pertama🤔
anggita
iklan☝👍.
Aerik_chan
1 bunga dan 1 iklan untukmu kak thor/Plusone//Rose/
Aerik_chan
duhhh sampe nggak fokus ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!