Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 21
Kurang lebih tiga puluh menit mereka berjemur dibawah sinar matahari pagi, Rangga kemudian mengajak Mawar masuk. Dan Mawar langsung membawanya ke kamar, karena Rangga memang selalu mengurung diri dikamar. Membuat Mawar merasa kasihan melihatnya.
"Den Rangga gak bosan ya dikamar terus, kayak pengantin baru aja," ejek Mawar. Sambil merapikan tempat tidur Rangga.
"Pengantin?" ucap Rangga sambil tersenyum mendengar Mawar menyebut kata pengantin.
"Kenapa den senyum-senyum? den Rangga beneran pengen jadi pengantin, mana ada yang mau, den Rangga galak gitu, q aja gak mau,"
"Lagian siapa juga yang mau sama kamu, PD banget sih kamu,"
"Den Rangga jangan salah, PD itu sangat penting lho dalam hidup. Karena orang yang gak PD, gak akan ada kemajuan, contohnya ya seperti den Rangga ini. Hanya berdiam diri di dalam kamar, memangnya den Rangga gak pengen sembuh, gak pengen ketemu teman-teman, gak pengen lihat cewek-cewek cantik diluar sana? Semangat dong den, percaya kalau den Rangga bisa sembuh dan bisa mengejar mimpi den Rangga. Memangnya den Rangga gak punya mimpi? kalau mimpi q mah banyak,"
"Memangnya apa mimpi kamu?" tanya Rangga sambil menahan tawa.
"Yang pertama, aku pengen membahagiakan kedua orang tua ku, aku pengen mereka hidup layak, punya rumah bagus, punya kendaraan bagus, punya sawah, punya kebun, punya peternakan, punya perhiasan, pu..."
Belum selesai Mawar bicara, Rangga menarik tangan Mawar, yang membuat Mawar hampir terjatuh menimpa Rangga. Namun Rangga menahannya, sehingga hanya hidung mereka yang bersentuhan. Dan dalam posisi itu, Rangga berbisik pada Mawar.
"Lalu bagaimana dengan kebahagiaanmu? sudahkah kamu bahagia?"
"Sudah den,"
"Kapan?"
"Sekarang,"
Aldi tau, kalau Mawar juga merasakan apa yang sedang dia rasakan saat ini. Perasaan aneh yang tiba-tiba datang. Rasa bahagia, rindu, gelisah dan jantung yang berdebar saat mereka berdekatan. Rangga mendekatkan bibirnya ke bibir Mawar, yang jelas itu membuat Mawar ketakutan.
"Den, den Rangga mau apa? den Rangga jangan macam-macam ya," ancam Mawar pada Rangga.
"Aku gak macam-macam, aku cuma mau bilang, kamu tidurnya ngiler ya? kelihatan tuh di pipi kamu,"
"Apa iya den? perasaan tadi Mawar dah cuci muka, dah wudhu juga. Tapi kok masih ada ya," ucap mawar sambil mengusap-usap pipinya.
Dan Rangga hanya tersenyum melihat Mawar yang sibuk membersihkan bekas iler di pipinya, yang sama sekali tidak ada. Karena Rangga hanya membohonginya, agar tidak sampai menciumnya.
"Sudahlah, gak usah dibersihkan bekas iler nya. Ada iler nya, gak ada iler nya, kamu tetap saja, tetap jelek. Sekarang mending anterin aku ke kamar mandi,"
Mawar pun mendorong kursi rodanya dengan wajah yang cemberut, karena ucapan Rangga tidak ada yang menyenangkannya.
"Pake' cemberut lagi, tambah jelek tau,"
"Biar jelek, yang penting baik, gak galak dan gak tukang marah," jawab Mawar sambil menutup pintu kamar mandi.
Mawar kemudian melanjutkan merapikan tempat tidur Rangga, yang tadi belum selesai dia kerjakan. Selesai merapikan tempat tidur, Mawar pun langsung menyiapkan pakaian yang akan dipakai Rangga. Sambil mengerjakan pekerjaannya, Mawar yang sebel dengan Rangga, tidak berhenti menggerutu.
"Kalau dipikir-pikir, aku udah kayak istrinya aja. Ngurusin dia tiap hari, merapikan tempat tidur, siapin pakaian, siapin makanan. Mending kalau di baik-baikin. Ini mah boro-boro, di jelek-jelekin iya. Tapi untung aja, ada satu kebaikannya yang sangat berarti, mau bayarin utang ku," ucap Mawar sambil tersenyum.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗